Sebagai pembuka, Hye Ah akan menegaskan sesuatu sebelum terjadi kesalahpahaman.
Fanfic ini BUKAN MILIK Hye Ah, tetapi MILIK dilyakyu.
Hye Ah sudah MENDAPAT IZIN dari dilyakyu untuk menerjemahkan Fanfic dilyakyu yang tadinya berbahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Dengan kata lain, di sini Hye Ah cuma berperan sebagai penerjemah.
Jika ingin memastikan, silahkan kunjungi AsianFanFiction(dot)com, karena dilyakyu adalah author di sana, dan versi asli dari Fanfic ini juga dipublish di sana.
Khasahamnida! ^^
Lonely Life to Chaotic Life © dilyakyu (Chapter 1 & Chapter 2)
Dong Bang Shin Ki/Tong Vfang Xien Qi/Tohoshinki/Homin & JYJ © S.M Entertainment, CJes Entertainment, Cassiopeia, Big East, Shipper, and their family
Super Junior © S.M. Entertainment, E.L.F, and their family
Boys Love and Crack Pair © Warning!
Don't Like Don't Read! © Fujoshi and Fudanshi
~Kyuhyun POV
Aku memulai hari pertamaku di SuJu High School dengan menaiki limo.
Limo?
Yah, apa yang ada di pikiran kalian benar. Sekolah ini diperuntukkan untuk anak yang memiliki orang tua kaya raya atau terkenal.
Seperti diriku, kedua orang tuaku adalah business man yang sangat sukses di Korea. Mengapa hanya disebut business man? Ya, karena kedua orang tuaku gay, dan aku diadopsi oleh mereka. Terimakasih pada mereka hingga kini aku bisa memiliki banyak video game atau laptop yang aku inginkan. Sekedar informasi, aku game addict.
Cukup untuk aku memperkenalkan diri. Seperti yang kukatakan tadi, aku sedang dalam perjalanan menuju sekolahku, hingga tiba-tiba saja limo yang aku naiki berhenti.
"Ya! Kenapa berhenti di sini?" Aku bertanya pada sopir dengan nada kesal.
"Jeongmal Mianhae, Master Kyuhyun. Kedua orang tua anda meminta saya untuk tidak menurunkan anda di depan sekolah anda," jelas sopir.
"Benarkah? Wae?" tanyaku lagi padanya.
"Mereka berkata jika anda menginginkan itu."
Oh eomma-ku, appa-ku, terimakasih telah mengerti anak kalian ini. Aku cinta kalian.
"Ne. Gomawo sudah mengantarku." Aku berkata pada sang sopir sebelum keluar dari limo dan bergegas melanjutkan perjalananku pergi ke sekolah.
Aku memakai kacamata dan menyisir rambutku agar diriku tetap bersih dan rapi. Aku mencoba berubah menjadi siswa berpredikat culun agar aku bisa sendirian. Hal ini mulai berlaku padaku di SMA, yeah, kenapa tidak kumulai sekarang saja, kan?
Aku hendak memasuki gerbang sekolah ketika tiba-tiba seseorang menepukku dari belakang.
"Hey my dearest cousin! Bagaimana kabarmu? Kenapa kau mengabaikanku akhir-akhir ini?" Dia berkata padaku.
"Karena aku tidak ingin DIGANGGU!" seruku padanya.
"Hey! Ayolah! Kita kan sepupu. Kenapa kau tidak bersikap baik padaku?"
"Karena kau orang menyebalkan, Donghae!"
"Ya! Enak saja! Hanya kau satu-satunya orang yang mengatakan aku orang menyebalkan!"
Dia tetap mengoceh tanpa henti sampai kami berada di halaman sekolah. Aku mendapati diriku telah duduk di sebuah kursi dan sepupu-KU mengikutiku di belakang.
Akhirnya seluruh siswa baru memasuki halaman sekolah. Sinar-sinar yang menyembul dari spotlight tampak memenuhi panggung di depanku. Di sana, berdiri seorang pria tua yang tengah memberikan sambutan kepada kami semua.
Aku mencoba konsentrasi ketika aku mendengar celotehan di sampingku dan mendapati Donghae sedang berbincang dengan seseorang di sampingnya. Great! Lagi-lagi orang menyebalkan bertambah di hidupku! Kenapa? Karena setiap Donghae memiliki teman baru, dia akan membuatku berteman dengan temannya itu. Aku selalu berhasil menghindari mereka sebab Donghae tidak satu sekolah dengan dulu. Tapi sekarang?
Aku tersentak saat mendengar suara yang berbeda berasal dari panggung.
Aku mengarahkan kepalaku ke panggung, hanya untuk menemukan tiga siswa namja mempesona sedang memperkenalkan diri mereka. Dimulai dari kiri, teriakan dari para yeojya mulai terdengar.
"Anyonghaseyo, Eunhyuk imnida."
Saat namja yang berada di tengah-tengah mereka akan berbicara, teriakan para yeojya semakin keras.
"Hello. My name is Yoochun."
Dan akhirnya, ketika namja yang terakhir akan memperkenalkan diri, aku yakin seluruh yeojya yang ada di sini menghabiskan suara mereka untuk berteriak.
"Ya! What's up, guys! Changmin imnida!"
Sepertinya hatiku memang harus tertarik pada namja ini. Dia lebih tampan dari dua temannya yang lain. Jadi, tidak heran jika teriakan para yeojya lebih keras daripada yang lainnya. Aku harus mengakui dia memliki wajah yang tampan dan tubuh six-pack yang kuat, serta bibirnya itu, seakan mengundangku untuk menciumnya.
Ya, aku juga gay.
Sambutan untuk para siswa baru pun telah usai dan ini waktunya untuk kami memasuki kelas. Aku hendak berjalan untuk mencari kelasku ketika Donghae menarikku kembali duduk di kursiku.
"Kau kelas apa, Kyuhyun?" Donghae bertanya padaku.
"Kelas 1-1, " kataku tanpa repot-repot bertanya padanya ada di kelas mana.
Aku berharap dia tidak sekelas denganku.
"Jeongmal? Kau sekelas dengan kami!" Sial. Dia sekelas denganku.
Tunggu dulu,
"Kami?" tanyaku.
"Ne, aku dan sahabat baruku Junsu. Dia juga akan menjadi temanmu, Kyuhyun."
Aku memutar kedua bola mataku dan meninggalkan mereka tanpa berkata apa pun.
~Changmin POV
"Haah~!" Aku dengar Eunhyuk menghela nafas.
"Ada yang salah?" tanyaku dengan nada peduli.
"Kenapa kita harus menjadi Kingka di sekolah?" tanyanya balik padaku.
Sebelum aku menjawabnya, Yoochun langsung memotong perkataanku.
"Karena kita tampan, populer dan memiliki banyak fans, kawan!" katanya.
Eunhyuk memandangku untuk meminta persetujuan, aku mengganggukkan kepala, membuatnya menghela nafas lagi.
Kami sekarang ada di halaman sekolah untuk memperkenalkan diri kami pada murid baru. Sebagai Kingka di sekolah ini berarti kau adalah pemimpin sekolah, selain Kepala Sekolah tentu saja. Seluruh murid dan guru harus mendengar segala perkataan kami, dan jika ada sedikit alasan pasti mereka membawa-bawa nama Kepala Sekolah. Ck.
Oh, mian, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Changmin dan aku adalah anak dari dua artis terpanas dan terpopuler yang bernama U-know Yunho dan Hero Jaejoong. Ya, kedua orang tuaku gay dan aku tidak keberatan dengan itu karena aku sendiri juga gay.
Kembali ke saat ini, kami sekarang sedang memperkenalkan diri pada para siswa baru. Seperti yang diharapkan, seluruh yeojya dan beberapa namja berteriak ketika kami berbicara.
Seluruh siswa baru terlalu berlebihan? Ah, entahlah.
Usai perkenalan, para siswa baru pun pergi menuju kelas mereka. Sekilas mataku menangkap sesosok namja menarik temannya yang terlihat marah. Aku memberhentikan diri dari berjalanku menuju pintu keluar, yang mana diikuti pula oleh teman-temanku yang bingung dengan reaksiku.
Aku memandang ke arah orang yang berpenampilan seperti orang... culun?
Aku tertawa diam-diam, berhasil membuat kedua temanku saling melempar pandang, yang akhirnya memutuskan untuk mencari sumber yang berhasil membuatku tertawa. Setelah menemukannya, mereka pun tertawa bersamaku. Kami baru berhenti tertawa ketika kami menyadari bila namja yang kami tertawakan pergi dengan wajah yang sangat marah.
"Aish, apa dia mendengar tawa kita?" Eunhyuk bertanya padaku.
"Tidak tahu. Tapi pantat temannya seksi," ujar Yoochun sambil memandang ke arah teman namja culun itu hingga mereka pergi dari halaman sekolah.
"Mungkin lebih baik kita meminta maaf pada mereka nanti," kataku pada mereka yang disambut dengan anggukan setuju.
Kemudian kami juga pergi meninggalkan halaman sekolah menuju kelas kami. Yah, kami satu kelas, tentu saja itu hal yang baik.
~Kyuhyun POV
"Ya! Kyuhyun! Kenapa kau pergi sendiri?" tanya sepupu pabbo-ku sembari mendatangi mejaku.
"Karena aku ingin dan karena kalian berdua menyebalkan!"
Donghae hendak membalas ketika guru masuk ke kelas kami. Otomatis dia menghentikan segala pertanyaannya, sukses membuatku bersyukur untuk beberapa saat. Tapi itu tidak berhenti sampai di sini mengingat Donghae akan mengomeliku nanti.
Lalu aku pun mengarahkan pandanganku pada Junsu, dan dia terlihat sedih. Sial. Aku tidak bermaksud menyakitinya. Aku berkata seperti itu pada Donghae sebab Donghae bukan tipe orang yang sensitif. Jadi aku terbiasa melempar kata-kata kasar padanya. Aku lupa jika dia juga "teman"-ku sekarang. Inilah alasan mengapa aku tidak ingin memiliki teman. Mereka sangat merepotkan.
Aku menghela nafas. Yah, aku akan meminta maaf padanya nanti.
#
Kriinngggggg!
Waktunya istirahat, sekaligus waktu untukku dan PSP-ku tercinta berkencan. Sebelum itu, aku harus melakukan sesuatu agar konsentrasiku tidak terpecah ke mana-mana.
Apa itu? Tentu saja meminta maaf pada Junsu.
"Kyuhyun, makan siang kan?" tanya Donghae padaku disusul Junsu di belakangnya.
"Ne. Ng... Junsu, jeongmal mianhae. Aku tidak bermaksud menyakiti perasaanmu. Aku hanya menjadi diriku. Aku..."
Donghae memberi kode padaku agar menutup mulutku dengan tangannya.
"Jangan khawatir, Kyuhyun. Aku sudah menjelaskan padanya tadi," jelas Donghae.
"Oh! Benarkah?"
Aku menatap Junsu untuk memastikan. Dia menatap balik padaku dan menganggukkan kepalanya sekaligus tersenyum.
"Ah, gomawo. Akhirnya bisa berkonsentrasi dengan game-ku sekarang!"
"Ya ya ya, makan siang dulu baru main game. Orang tuamu yang meminta itu padaku," kata Donghae seraya menarik pinggangku dan Junsu menuju cafetaria.
Aish! Sekarang aku punya bodyguard di sekolah!
Setelah sampai, aku dan Junsu langsung terduduk di kursi yang berhadapkan meja, sedangkan Donghae memesan makanan untukku dan Junsu. Aku tidak perlu memesan karena Donghae tahu makanan apa yang aku sukai dan tidak aku sukai. Ada bagusnya juga mempunyai sepupu seperti dirinya...
Donghae selalu bersamaku dari kami masih bayi sampai sekarang. Meskipun aku selalu berkata kasar padanya, dia sama sekali tidak keberatan. Sebab dia peduli padaku dan tahu kalau aku sendirian setiap saat. Kadang aku menghargainya, tapi kadang juga aku... ugh!
"Ini makan siangmu, Kyu." Donghae memberikan makan siangku padaku.
Aku hanya tersenyum menerimanya.
"Jika aku sudah makan aku bisa bermain game kan?" tanyaku pada Donghae layaknya bertanya pada saudara kandungku sendiri.
Ya, mau bagaimanapun, dia juga bagian dari keluargaku.
"Tentu saja, tapi kau harus menyelesaikan makan siangmu baru kau bisa main," kata Donghae dengan nada serius.
Aku mengangguk padanya, kesal. Kemudian memakan makananku.
Aku dapat mendengar Junsu berkata, "Aigoo, so cute." Kemudian Donghae mengatakan, "He is cute."
Aku bisa merasakan wajahku memerah gara-gara perkataan mereka.
Aku masih menikmati makan siangku sampai aku menyadari sama sekali tidak ada suara di cafetaria ini. Aku menatap pada Donghae dan Junsu, raut syok tampak terpahat di wajah mereka. Lantas, aku juga ikut memandang ke arah pandang mereka.
Di sana, aku melihat para sunbae (Kingka) yang tadi memperkenalkan diri mereka di halaman sekolah. Seorang di antara mereka yang bernama Changmin menyapaku.
"Hai. Bolehkah aku dan temanku duduk di sini untuk makan siang denganmu?"
Tuhan! Ini tidak nyata kan?
~Changmin POV
Sekarang aku menyapa siswa yang sebelumnya sempat aku tertawakan, tetapi dia terlihat tidak fokus saat menatapku. Aku merasa Yoochun menarikku ke belakang dan berbisik di telingaku.
"Idiot! Tidak bisakah kau melihat wajah terkejut miliknya saat tiba-tiba kau meminta padanya dan temannya untuk duduk bersamamu?"
"Ne, Pabbo. Biarkan aku yang menanganinya," kata Eunhyuk padaku.
"Ehem, maaf jika aku dan temanku ada di sini. Bolehkah kami duduk bersama kalian bertiga?"
Salah satu di antara mereka segera tersadar dari rasa syoknya dan menjawab, "Ermm, tentu...?"
"Gomawo," ucapku padanya.
Aku duduk di kursi yang ada di samping siswa yang aku tertawakan, sedangkan dirinya kini telah tersadar kembali dari rasa syoknya.
"Kalau boleh tahu, kenapa Kingka seperti kalian mau duduk di sini bersama kami?" Salah satu yang memiliki rambut berwana light brown bertanya pada kami.
"Sebenarnya kami ingin tahu temanmu yang ada di sini baik-baik saja atau tidak setelah kami mendapati dia meninggalkan halaman sekolah dengan wajah marah yang serius," jelasku pada mereka.
"Jangan terlalu khawatir. Dia hanya menjadi dirinya sendiri. Jadi tidak masalah," kata siswa berambut hitam di antara mereka bertiga sambil tersenyum padaku.
"Boleh aku tahu namamu, Baby?" tanya Yoochun pada namja yang berambut light brown.
Oh-oh. Yoochun mulai terpikat padanya.
"M-mwo?" tanya namja itu tergagap.
Aku dan Eunhyuk menyikut pinggang Yoochun pelan.
"Maksudku, bisakah kalian memperkenalkan diri kalian pada kami?"
"Err, tentu. Namaku Donghae," kata namja berambut hitam tadi memulai perkenalan diri.
"Nama yang bagus!" kata Eunhyuk tiba-tiba, sukses membuatku menatap tajam ke arahnya sebelum dia berkata, "Mian."
"Ok? Ini Junsu," kata Donghae sembari menunjuk temannya yang berambut light brown, "dan ini sepupuku, Kyuhyun."
To be continue...
Annyong yerobun! ^^
Hye Ah comeback lagi bawa Fanfic-translate ChangKyu/MinKyu! XD
Bagaimana menurut reader? Apakah ada yang berminat dengan Fanfic-translate ini?
Kalau ada, di lain kesempatan Hye Ah akan update chap selanjutnya. :)
Mian kalau bahasa translate-an Hye Ah masih acak-acakkan. ;w;
Sekali lagi, Hye Ah ucapkan terima kasih pada dilyakyu atas izinnya. ^^
~o#O#o~
o- Review or Flame, please? -o
o- With Silent Soul -o
o- Jeong Hye Ah -o
