Egoist
Punya Masashi Kishimoto-sensei
I'm just own the plot.
_ XD
Bel berdering nyaring di hampir di seluruh penjuru sekolah. Anak-anak yang berada di koridor berhamburan panik menuju kelas masing-masing. Hiruk pikuk seperti ini sangat wajar terjadi di Konoha High School yang meskipun notabene nya adalah sekolah kaum strata atas.
Tersorot di kelas 2-A setelah 6 menit bel berdering, anak-anak berseragam itu sudah duduk rapih di bangkunya masing-masing sebagian membuka buku pelajaran, sebagian mengobrol, bahkan ada yang tidur di kelas meskipun masih sangat awal.
Uchiha Sasuke salah satu siswa kelas 2-A nomor absen 1 dan duduk di ujung ruangan dekat jendela. Matanya menerawang keluar jendela. Seolah ia menciptakan dunia sendiri yang tenang, damai, dan berbeda dari dunia asal nya di kelas 2-A. Matanya menelusuri tanpa tentu arah ke luar jendela, ia melihhat ke langit yang mulai mendung, melihat ke gedung tua yang menangkring tepat di sebrang gedung kelasnya, melihat pepohonan yang mulai basah karena tiba-tiba air hujan turun satu-satu.
Sasuke menopang dagunya dengan punggung tangan, Matanya kembali menulusuri luar jendela yang mulai basah. Ia melihat ke langit, gedung tua, pohon, lalu halaman, halaman, halaman, dan halaman.
Fokus Sasuke mendadak berhenti ke satu titik, Manik nya yang bagaikan Onyx mempersempit ruang pandangnya yang tadi menulusuri seluruh halaman menjadi terpusat di pinggir halaman, tepatnya di bangku halaman, matanya menangkap bayangan itu lekat-lekat seolah hendak mengukirnya di mata nya yang kelam.
Dari kejauhan sosok itu tampak anggun, rambutnya yang coklat dan panjang itu memang basah, tapi sasuke merasakan kalau rambut itu selalu dirawat oleh empunya. Sasuke tak bisa menggambarkan wajahnya karena jarak yang terlalu jauh di bawah sana, tapi Sasuke yakin wajah itu pasti sangat cantik terbukti saat dadanya berdetak keras ketika memandangnya. Pandangan sasuke turun ke bajunya yang putih, tipis dan basah. Wajah sasuke memerah, jantungnya makin bergemuruh.
'a-aku gila' ujar Sasuke dalam hati saat merasakan tubuhnya memanas. 2 menit, 3 menit. Sasuke menyadari kehadiran seseorang yang terburu-buru menghampiri sosok itu sambil membawa payung berwarna transparan. Sasuke mengenal jelas siapa yang ada di bawah payung itu.
Itu adalah Hatake Kakashi, wali kelasnya. Dilihat Sasuke wali kelasnya itu mendatangi sosok rupawan berambut panjang yang mencuri perhatiannya beberapa saat lalu. Sasuke menangkap gerakan kakashi yang membungkuk seolah sedang berkata "gomen nasai" sambil menggaruk kepalanya, lalu kakashi sertamerta memayunginya.
"..ke. uchiha Sasuke!" suara yang penuh semangat itu mebuyarkan lamunan Sasuke.
"ada apa sensei?" Sasuke terkejut setengah mati. Sejak kapan kelas di mulai, kenapa Gai-Sensei sudah ada di hadapannya. Bukankah harusnya ini pelajaran kimia Kakashi-sensei. Sasuke cengok.
"coba kamu baca halaman 238" kata Gai-Sensei sabar.
Sasuke mencoba mengembalikan konsentrasinya ke dalam kelas, menepuk pipinya pelan lalu membuka buku. Loh buku apa? Ini pelajaran apa? Sasuke menarik rambutnya agak keras. Dari tadi dia kemana aja sih sampai blank dan gak tahu apa yang terjadi di sekitarnya ini.
"Sasuke, kamu bawa bukunya kan?" kata Gai-Sensei sekali lagi, kali ini sambil melotot.
Sasuke menoleh ke arah sakura yang melihatnya sambil memegang buku Bahasa Inggris. Sasuke segera mengeluarkan buku (super tebal) dari dalam Tas nya dan membuka halaman 238. Sasuke menarik nafas dan mulai membaca kalimat-kalimat asing itu dengan fasih.
"Bagus Sasuke." Gai-sensei puas akan kemampuan muridnya. Ia kembali menulis di papan tulis dan koar-koar di depan kelas.
Sasuke masih tidak mengerti.
"Pst, Sasuke." Suara serak yang agak terdengar cempreng itu menyeruak di telinga Sasuke. Itu Suara Uzumaki Naruto, teman yang duduk di bangku depannya.
"apa?" balas Sasuke sekenanya.
"Pelajaran Kakashi Sensei di tukar dengan pelajaran Gai-sensei yang harusnya jam ke dua…" Naruto menoleh ke belakang untuk mempermudahnya mengobrol dengan Sasuke.
"katanya sih bakal ada anak baru, dan sekarang Kakashi-sensei lagi bareng anak baru itu." Sambung Naruto
Dalam hati sasuke berkata "oh… gitu, jadi itu alasannya kenapa sekarang pelajaran Gai-sensei"
"menurut kalian cewek atau cowok?" kata Kiba yang juga duduk di depan meja Sasuke, teman sebangku Naruto.
"hmm.. kata ku sih cowok." Naruto mengusap dagunya. Sasuke tersenyum kecil.
"aku berani taruhan kalau dia cewek" ujar Sasuke. entah kenapa Sasuke ingin tersenyum lebih lebar.
"kalo kata ku sih tetap cowok!" Naruto ngotot.
"Liat aja, aku taruhan mentraktir mu ramen istirahat nanti kalau aku salah." Sasuke kali ini menyeringai penuh kemenangan.
"kau yakin sekali Sasuke." Kiba menatap Sasuke, ia mulai tertarik dengan arah obrolan.
"baik, aku terima tantangannya. Aku traktir kamu roti isi kalau aku salah" Naruto mengulurkan tangannya ke arah Sasuke,
"Deal!" Sasuke menjabat Naruto mantap. Rasanya ia ingin tertawa. Naruto tidak tahu kalau tadi dia mungkin baru saja melihat sosok anak baru itu di luar jendela.
-skip aja ya-
Pergantian jam, sudah saatnya Kakashi masuk ke dalam kelas dan Show time dimulai. Sasuke merasa dirinya tidak sabar, entah apa yang ia tunggu.
"Ohayou gozaimasu" Kakashi memasuki kelas dengan poker-face nya yang biasa serta mata yang sayu.
"Ohayou Sensei" balas siswa-siswi kelas 2-A kompak.
"hari ini ada murid baru." Kata Kakashi.
Anak-anak penghuni 2-a itu mendadak bisak-bisik dengan orang-orang di sekitarnya. Masa-masa ada murid baru selalu membawa harapan dan rasa penasaran bagi penghuni kelas.
Di ujung kelas Naruto melirik Sasuke yang duduk di belakangnya.
Gotcha! Sasuke membalas lirikan Naruto dengan pandangan berbinar seolah ia menang sebelum bertanding.
"masuk, hyuuga." Kata Kakashi terdengar lambat-lambat.
Sosok rupawan itu memasuki ruang kelas, membuat anak-anak terpana untuk beberapa saat. Begitu pula Sasuke, suhu tubuhnya serasa naik, dadanya berdebar keras. Ya, ini dia! Sosok yang merenggut konsentrasinya setadi pagi.
Deg!
Sasuke melihat rambut sosok itu yang kini tak lagi basah. Rambut coklat itu benar indahnya dan terlihat sangat lembut. Rambut itu terurai rapih ke belakang dan di ikat di bagian ujungnya, sungguh terkesan elegan. Dan menyisakan sebagian menjuntai di edua sisi wajah sosok itu, bagaikan bingkai sebuah lukisan mahal.
"cantik"
Sasuke mendesis pelan, sangat pelan hingga tak ada yang mendengar saat ia lihat wajah yang di bingkai oleh surai coklat itu, wajahnya panjang, kulitnya putih bersih, dan matanya…. Sasuke mencari kata yang pas untuk menggambarkan mata itu. Baru kali ini Sasuke melihat warna mata yang seolah transparan keperakan, seperti bulan purnama yang kokoh dan benderang ditengah malam. Turun ke bawah Sasuke menemukan bibir yang pucat tersenyum sangat singkat. Turun ke bawah …
"Sasuke, Aku menang!" Kata Naruto semangat.
Sasuke berkedip. Sekali, melihat dadanya. Dua kali, melihat celana nya. Tiga kali, ….
"nama ku Hyuuga Neji, yoroshiku onegaishimasu." Suara pria yang khas. Sasuke membuka mulut nya perlahan sebelum teriak. "USO!"
-skip lagi ya-
"Neji, kenapa pindah di tengah semester?"
"katanya sekolah mu dulu di desa ya?"
"apa hobi mu?"
"mau ikut eskul apa?"
Dalam sekejap hampir setengah isi kelas mengerubungi Neji. Pemuda Hyuuga itu terlihat kewalahan untuk menjawab pertanyaan teman-teman baru nya satu persatu.
"Kakashi-sensei bilang aku harus mengantar hyuuga keliling sekolah." Sasuke menyeruak di balik kerumunan.
"ah, baiklah. Onegaishimasu." Jawab Neji sambil tersenyum kecil dan segera bangkit dari duduknya, meninggalkan anak-anak yang kecewa.
Neji menyamakan langkahnya dengan Sasuke saat berjalan di koridor.
"lain kali panggil Neji saja." Suara yang ramah namun sopan.
"Hn." Sasuke berusaha senormal mungkin.
'Oh, ayolah Sasuke, biar cantik begini dia itu laki-laki.' Pekik Sasuke dalam hati.
"tadi kau bilang namamu Sasuke kan, Uchiha Sasuke."
"hn"
"aku memanggilmu Sasuke saja, gak papah?"
"hn"
Neji berhenti bicara, ia merasa lawan bicaranya mulai gak asik. Oke, lebih baik memperhatikan keadaan sekitar.
"kita ke kantin dulu" kata Sasuke buka suara. Neji mengangguk.
"aku lapar, kamu juga pasti lapar. Aku juga punya hutang mentraktir Naruto di kantin."
"baiklah.." sekali lagi Neji mengangguk.
Mereka berdua berjalan menuju kantin. Siswa-siswi yang lalu lalang di koridor sesekali menatap kagum kea rah Uchiha- Hyuuga itu. Keduanya bila di sandingkan sungguh sangat indah. Tampan, anggun, dan terkesan elegan. Bagaikan orang dari planet lain yang sangat jauh.
"NEJI!" Teriak seseorang, bukan Sasuke.
Neji mengerjapkan matanya.
"Aku rindu padamu!" Pria beralis tebal itu dengan sengaja menyingkirkan Sasuke dan berhambur kepelukan Neji.
"Rock Lee! Kamu…" belum selesai Neji melanjutkan kalimatnya ia sudah dikejutkan karena pipi kanannya di kecup oleh Lee. Mesra.
"Sudah lama aku ingin bertemu dengan mu." Kali ini Lee menyerang kening Neji, mengecupnya penuh kasih sayang.
Neji diam saja.
Anak-anak di kantin heboh melihat adegan yaoi.
Sasuke membatu. Rasanya detik ini juga ia ingin mengeluarkan api dari mulutnya. Membakar Lee-senpai dihadapannya. Entah kenapa kekesalannya mencapai ubun-ubun.
Grab!
Tanpa pikir panjang Sasuke meraih lengan Neji, membenamkan kepalanya ke dalam dekapannya.
"Uchi…ha.. Sasuke.." Neji terbata.
1
2
3
Sasuke, kau melakan apa?
