"Silahkan tuan muda" seseorang keluar dari dalam mobil M3 miliknya. Sepertinya seorang anak laki-laki jelas karna anak itu memakai seragam sekolah lengkap dengan nametag bertuliskan Park Chanyeol.

Berbeda dengan Chanyeol seorang gadis mungil sedang menghela nafasnya, "ah~~ leganya. Setidaknya aku tidak terlambat" gumamnya sedikit bersemangat. Byun Baekhyun tertera dinametagnya. Baekhyun menyeka keringat didahinya. Ia datang kesekolah menggunakan bus.

"Appa hanya memberiku T-money. Yah Tuhan" baekhyun mengerucutkan bibirnya kesal karna sang appa hanya memberinya T-money bahkan ponsel baekhyun dan kartu kreditnya disita karna baekhyun terlalu banyak membeli album EXO Boyband.

"Appa kau sungguh menyebalkan" baekhyun meng-acak rambutnya frustasi meratapi keadaannya miris. Jangankan untuk makan t-money yang appanya kasih saja uangnya tidak cukup untuk ongkos pulang.

Siswa-siswi yang berjalan masuk kedalam sekolah Gangnam-gu high school memperhatikan baekhyun. Tentu saja hari ini baekhyun terlihat aneh, tidak ceria, tidak memiliki semangat hidup. Baekhyun berjalan gontai memasuki kelasnya. Tanpa menyadari keberadaan Chanyeol (member EXO) yang menjadi siswa baru dikelasnya. Dengan wajah lesunya baekhyun menghempaskan tubuhnya pada bangku yang sudah baekhyun klaim sebagai tempat duduknya.

"Baekhyun-ah" panggil gadis bernama sera. Sera memutar bangkunya hingga sera dengan duduk berhadapan dengan baekhyun.

"Wae? Jangan ganggu aku. Aku malas" baekhyun merebahkan palanya pada tumpukan buku dimejanya.

"YAK! BAEKHYUN YAAAAA"

Bentakan sera berhasil membuat kelasnya menjadi hening. Chanyeol yang tadinya tidak menyadari kehadiran baekhyun sekarang malah memfokuskan perhatiannya pada baekhyun dan teman anehnya.

"Yak!" baekhyun mengakat palanya menatap sera dengan tatapan tajam. "Kau berisik sekali. Kau tau ponsel ku disita, dan dompetku juga disita oleh appa bahkan pagi ini menjadi lebih sempurna oleh bentakanmu kang sera-ssi" baekhyun menenggelamkan wajahnya lagi pada buku-buku dimejanya.

"Astaga byun-na, appamu sangat mengerikan" sera mengelus rambut baekhyun sekalian merapikannya.

"Sera-ya, nanti pulang pinjam ponselmu yah. Aku mau menghubungi baekbom oppa yah yah" baekhyun menatap sera dengan wajah memelasnya. Sera menganguk menyetujui permintaan baekhyun.

'Oh manisnya drama dipagi hari.'batin chanyeol.

Chanyeol kembali memperhatikan layar smart-phonenya. GAME OVER dan layarnya jadi gelap. "Sial" gumam chanyeol. Ia memasukan kedalam saku celananya.

.

.

.

Bel tanda pulang sudah berbunyi. Kelas baekhyun juga sudah sepi hanya ada chanyeol, sera dan baekhyun yang menatap jendela kelas. Rintik hujan semakin deras menghujam bumi. Terlihat kilat datang sebelum bunyi gemuruh dilangit. Baekhyun menutup mata dan memegangi telinganya.

"Yah, sampai kapan kau takut pada hujan baekkie eum" sera menutupi pala baekhyun dengan jaketnya.

"Kau kan sudah besar eum, aku sudah memberi kabar pada baekbeom oppa dia akan datang 15 menit lagi. Kau tidak ingin memintanya menjemputmu sampai kekelaskan baekhyun?" sera berkata panjang lebar tapi yang diajak bicara hanya diam saja.

"Yak BYUN BAEKHYUN KAU DENGAR AKU TIDAK?" teriak sera tepat dikuping baekhyun.

Baekhyun menatap sera kesal.

"Yak aku tidak tuli sera-ya, aku mendengarmu pabo." baekhyun melempar sera dengan jaketnya.

"Baguslah. Oh yah oppaku sudah menunggu" ucap sera dengan cengiran khasnya.

"Ya ya ya, tinggalkan aku. Dan segera temui joo-hyuk oppamu itu" dengus baekhyun mendorong bahu sera.

Mereka tertawa bersama. Sementara chanyeol sedang menikmati drama kecil sera-baekhyun. Hingga chanyeol sadar bahwa hanya tinggal ia dan baekhyun dikelas itu.

Baekhyun merapihkan bukunya, ia melihat kebawah mejanya untuk mengambil beberapa buku catatan yang sempat tertinggal disana. Mungkin besok ia tidak akan masuk sekolah untuk melancarkan aksinya meminta ponsel dan dompetnya kembali. Baekhyun tersenyum mengingat ide gilanya.

"Hey, kau tidak ingin pulang" tanya chanyeol dengan suara khasnya.

Baekhyun tidak menjawabnya.

"Hey aku sedang berbicara padamu nona" seru chanyeol lagi.

"Iya aku dengar. Nanti aku sedang menunggu oppaku datang." jawab baekhyun memperhatikan jendela kelasnya menunggu kehadiran mobil baekbom masuk ke perkarangan sekolah.

Chanyeol menarik tangan baekhyun hingga baekhyun berdiri dari duduknya. "Sudahlah kau pulang bersamaku saja. Mungkin oppamu terjebak macet"

"Yak, aku tidak mau" baekhyun menghentakan pergelangan tangannya membuat tautan tangan mereka terputus.

"Gadis keras kepala." ucap chanyeol kesal. Dan meninggalkan baekhyun sendirian.

Hening

Sepi

Baekhyun sendirian dikelas itu

Gelap

"KYYAAAAAAA" teriak baekhyun saat suara gemuruh datang bersamaan dengan kilat dilangit. Baekhyun kaget dan menghempaskan tubuhnya kebangku sekolahnya.

"Hiks umma aku ingin pulang" gumam baekhyun disela-sela tangisannya.

Chanyeol panik saat mendengar teriakan baekhyun dari dalam kelasnya. Ia berlari secepatnya kembali masuk kedalam ruangan yang sudah agak gelap karna memang hari makin sore. Chanyeol mendapati baekhyun sedang menangis ketakutan dibangkunya.

"Kajja, kau ingin pulangkan?" ajak chanyeol. Baekhyun menatap chanyeol bingung. Bukankah orang ini sudah meninggalkannya beberapa waktu lalu.

"Kau ingin pulang tidak?" ajak chanyeol lagi. Baekhyun mengangguk lucu. Mata dan hidung baekhyun memerah karna menangis.

Chanyeol mengegam tangan mungil baekhyun. Menuntunya menuju parkiran mobil. Baekhyun pasrah saja mengekori chanyeol yang berjalan didepannya.

"Besok lagi" chanyeol berhenti dan membalikan tubuhnya menghadap baekhyun. "Jangan pernah pergi dariku lagi." tukas chanyeol mengelus pucuk pala baekhyun.

"Aku akan menghubungi oppamu. Kalau kau pulang bersamaku." putus chanyeol saat mereka sudah berada didalam mobil milik chanyeol.

Chanyeol mengeluarkan ponselnya. Mengetik beberapa kata dan mengirimkan pada baekbeom yang sudah ia aku sebagai hyungnya.

To: baekbeom hyun

Baekhyun sudah aman. Dia pulang bersamaku. Maaf merepotkanmu hyung.

From: baekbom hyung

Syukurlah. Aku baru saja ingin minta tolong padamu yeol.

Chanyeol tersenyum pada balasan baekbom. Dan chanyeol masih setia mengenggam tangan gadisnya.

Sebenarnya apa hubungan chanyeol dan baekhyun?

Flashback

Dua bulan yang lalu. Saat baekhyun dan chanyeol sedang berlibur dijeju bersama member exo.

Baekhyun kesal dengan tingak chanyeol karna tanpa sengaja baekhyun melihat chanyeol sedang bertemu dengan mantan kekasihnya kim hyejin. Baekhyun tau pertemuan mereka tanpa disegaja. Tapi tetap saja baekhyun merasa kesal dengan tingkah chanyeol yang tidak berubah selalu memperhatikan hyejin walaupun sekarang mereka tidak mempunyai hubungan khusus.

"Ommo"pekik baekhyun menutup mulutnya. Baekhyun baru saja melihat chanyeol dicium hyejin.

Baekhyun berjalan mundur pandangannya terus tertuju pada chanyeol dan hyejin. Baekhyun tidak tau kalau dibelangkanya adalah jalan raya.

Braak

Tubuh baekhyun terhempas ke trotoar. Kepala baekhyun terbentur pembatas jalan sangat keras hingga mengeluarkan banyak darah dari kepalanya.

Kecelakaan itu pula menghapus ingatannya mengenai chanyeol. Baekhyun benar tidak ingat kalau ia memiliki tunangan bernama Park Chanyeol member boyband EXO dan seorang rapper.

Flashback end

"Antarkan kami ke cafexo" chanyeol memberi perintah pada sang supir yang mengemudikan mobil m3nya.

"Apa kau Park Chanyeol" tanya baekhyun penuh keraguan. "Apa kau anak laki-laki yang dibilang appa, eomma dan baekbom oppa kalau kau itu tunanganku?"

"Apa kita saling menyukai" tanya baekhyun menatap chanyeol bingung.

'Astaga, kau benar-benar melupakanku? 'Batin chanyeol.

Nyali chanyeol mendadak hilang saat mendengar beberapa pertanyaan yang dilontarkan gadis mungil yang duduk disampingnya.

"Aku akan menjelaskanya setelah kita makan siang" jawab chanyeol dari semua pertanyaan baekhyun.

Baekhyun mengangguk sambil mem-poutkan bibir sebalnya.

Mobil chanyeol berhenti didepan cafexo milik yura nona kakak perempuan chanyeol yang terpaut 7 tahun lebih tua dibanding chanyeol.

Mereka keluar dari mobil. Chanyeol mengenggam tangan baekhyun membingbing baekhyun untuk masuk kedalam cafexo. Chanyeol tau baekhyun belum makan siang karna dompetnya disita oleh appanya. Tapi chanyeol tidak tau kenapa bisa ponsel dan dompet baekhyun disita oleh appa byun panggilan chanyeol untuk ayah mertuanya. Jika saja chanyeol tau kalau semalaman sutuk baekhyun merengek pada appa untuk membatalkan pertunangan denganya maka chanyeol pasti setuju pada perlakuan appa byun.

Stawberry cake dan Strawberry smootie kemudian secangkir ice capuccino sudah berada dimeja yang chanyeol dan baekhyun duduki.

"Wah kau tau aku suka srawberry" pekik baekhyun tersenyum penuh kebahagiaan melihat makanan dan minuman kesukaannya sudah berada didepan mata.

Chanyeol tersenyum dan terus memperhatikan baekhyun seolah tidak mau melepaskan moment indah ini. Chanyeol sudah terlalu merindukan sosok mungil yang selalu berada disampingnya kemanapun chanyeol pergi. Dan satu lagi chanyeol sangat mencintai baekhyun.

"Jadi aku akan menjelaskan padamu nona byun" ucap chanyeol.

Baekhyun menelan potongan strawbarry cakeknya yang belum sempat ia kunyah dan menyesapkan Smootie strawberrynya agar tidak tersedak. Kemudia menatap chanyeol.

"Pertama aku memang tunganganmu baby. Kedua kita saling mencintai bukan saling menyukai" chanyeol perlu menggaris bawahi kata-kata mencintai dan menyukai.

Baekhyun masih setia mendengarkan penjelasan chanyeol.

"Ketiga, kau salah. Kalau berpikir kalau aku masih mencintai hyejin. Kejadian itu sungguh diluar dugaan ku baby. Aku hanya mencintaimu byun baekhyun dan ku mohon jangan pergi lagi dariku" jelas chanyeol mengenggam tangan baekhyun.

'AKH' baekhyun meringis memegangi kepalanya. Kepalanya seperti berputar dan berdenyut sangat keras hingga begitu terasa sangat menyakitkan. Baekhyun meremas tangan chanyeol sebagai penyalur rasa sakit dikepalanya.

Panik jelas chanyeol orang pertama yang paling panik saat melihat tubuh baekhyun bersimbah darah beberapa bulan yang lalu. Dan sekarang chanyeol juga panik melihat baekhyun yang memegangi kepalanya.

"Kau baik-baik saja" tanya chanyeol. Baekhyun menggeleng lemah. Palanya begitu sakit seperti dipukul dengan balok.

Tanpa pikir panjang chanyeol menggendong baekhyun menuju mobilnya. Dipangkunya tubuh baekhyun sama seperti saat chanyeol membawa baekhyun kerumah sakit. Dipeluk erat badan baekhyun yang masih mengeluh sakit dikepalanya.

Tbc