Senja sudah tiba sementara hujan masih mengguyur Sanctuary. Athena baru saja mencapai keduabelas kuil beberapa waktu yang lalu setelah ia kembali dari Jepang. Dengan cosmo yang membara untuk melindungi dirinya dari hujan, Athena melangkahkan kakinya satu demi satu melewati ribuan anak tangga yang menghubungkan Kuil Aries dengan Papacy.

Kurang lebih dua jam lamanya barulah Athena mencapai kuil sang Pope. Walupun ia seorang Dewi, namun tubuh manusianya tetap saja tidak dapat menahan rasa lelah.

Sambil mempercepat langkahnya, Athena membuka pintu Papacy. Ia melangkah langsung menuju ke tempat patung Athena berdiri megah. Di bawah patung itu, terdapat empat belas peti mati yang berjejer membentuk setengah lingkaran. Athena tersenyum melihatnya sementara ia terus berjalan ke bawah patung besar itu. Melupakan rasa lelahnya.

Jam sudah menunjuk pukul lima sore. Sang mentari pun sudah kehilangan separuh jiwanya. Langit berwarna merah cerah walaupun gerimis masih turun. Athena berdiri dibawah patung itu dan membakar cosmonya sedemikian besar dan agung hingga mencapai tingkat dimana hanya Dewa yang dapat melakukannya. Dari cosmo yang dibakarnya itu, munculah empat belas bola cahaya emas. Bola cahaya itu merupakan jiwa para saint yang diberikan Hades setelah Athena meninggalkan Olympus tadi.

Dengan cosmonya, Athena menggerakkan keempatbelas bola cahaya itu menuju kemasing-masing peti yang ada. Tak lama, bola-bola cahaya itu menghilang, digantikan sebuah cahaya hijau yang menandakan jiwa para gold saint sudah kembali ketubuhnya masing-masing. Sebuah getaran muncul dari masing-masing tutup peti. Dan tak lama kemudian, berdirilah dihadapannya ketiga belas gold saint beserta sang Pope.

.

.

Disclaimer:

Saint Seiya - Masami Kurumada

Warning: SS Omega, Soul of Gold dan Next Dimension dianggap tidak ada.

.

Chapter 1: Permulaan

.

The Sacrifice

.

.

Seminggu telah berlalu sejak hari kebangkitan para gold saint. Banyak diantara mereka yang bahkan malu hanya untuk memandang wajah sang Athena. Hari-hari itu diliputi ketenangan yang cukup suram karena tak satu pun dari mereka yang berani menegur sapa satu sama lain. Athena sendiri bahkan sampai kebingungan dengan hal ini.

Sebelum perang suci dimulai, hampir tiada hari yang dapat dikategorikan hari tenang. Selalu saja terjadi keributan disana sini terutama kalau si pembuat ulah Santuary (Baca: Milo, Kanon, Aiolia) sedang beraksi. Akhirnya, Athena dan Pope memutuskan untuk menuruni masing-masing kuil demi menyapa para penjaganya sekedar berbasa basi dan berusaha memulai kehidupan yang baru di Sanctuary.

Nampaknya usaha itu cukup berhasil, terutama ketika Athena mengadakan piknik bersama dua hari lalu. Walaupun sebenarnya enam puluh persen waktu piknik itu digunakan untuk mengungkapkan permintaan maaf dari para gold saint kepada sang Athena.

Setelah piknik kurang lebih lima jam lamanya. Hari itu juga, seluruh gold saint dipanggil sang Pope untuk mendapatkan tugas dari Athena. Tugas yang sebenarnya sederhana bagi mereka yang memiliki kekuatan diatas rata-rata. Athena meminta agar para gold saint membantu dan mengomando para saint yang tinggal di Sanctuary untuk mulai membersihkan dan membangun kembali seluruh bagian Sanctuary yang hampir rata dengan tanah.

Sejak hari kebangkitan mereka, para gold saint tinggal di sebuah rumah bersusun yang cukup sederhana dan besar di kota Athens. Bagaimana tidak? Hampir semua kuil mengalami kerusakan yang parah akibat ledakan dua Athena Exclamation silam.

Pekerjaan itu tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya dalam waktu dua hari, Sanctuary sudah kelihatan seperti baru, kuil Virgo juga sudah selesai dibangun seperti semula. Bahkan, Athena membantu memulihkan taman Twin Sala dan menumbuhkan berbagai macam bunga hingga membuatnya terlihat lebih indah dari sebelumnya.

Hari ini, semua berjalan dengan lancar dan nyaris normal. Para gold saint juga sepertinya sudah kembali akrab satu dengan yang lainnya. Tak jarang, terdengar tawa dan teriakan yang menggema dari kuil-kuil tertentu ketika mereka berkumpul. Bahkan Pope Shion dan Dohko sempat bermain catur bersama di Papacy.

Athena berdiri di teras Papacy sambil tersenyum. Dari tempatnya berdiri, Athena dapat melihat seluruh Santuary dengan jelas, bahkan sampai kota-kota besar di kaki gunung. Dari sana pula, Ia mengawasi bagaimana para saintnya bisa begitu semangat dan kompak terlepas dari apa yang sudah mereka lakukan sebelumnya. Sangat jelas terlihat bahwa ia begitu kagum dan bangga pada para saint yang amat disayanginya. Namun dibalik itu, Athena masih memiliki satu masalah yang sangat berat.

Sampai saat ini, Hades masih belum menentukan harga yang harus dibayar Athena untuk kehidupan para saintnya. Sebenarnya, Athena sudah menawarkan nyawanya untuk itu. Namun sayang Hades menolaknya dan menyuruhnya untuk menunggu sampai Hades menemukan harga yang dikiranya pantas.

Hari mulai gelap dan langit terlihat cerah tanpa awan sedikit pun. Athena membakar cosmonya untuk melingkupi Sanctuary dan memberikan tanda bagi para gold saintnya untuk kembali ke kuil masing-masing.

Athena terpaksa menjalankan jadwal yang cukup ketat demi menjaga kesehatan para saintnya setelah kebangkitan itu. Tubuh mereka hanyalah tubuh semu walaupun kekuatan mereka diatas rata-rata. Hades hanya akan memberikan tubuh murni mereka jika Athena sudah membayar harga sesuai permintaan Hades.

Ketika matahari telah terbenam seluruhnya, Athena memadamkan cosmonya dan berjalan masuk ke dalam Papacy. Ia melihat Shion menunduk padanya ketika ia melewatnya dan membalasnya dengan anggukan singkat.

Athena masuk kedalam ruang makan tempat para pelayan telah menyediakan makan malam sementara Shion mengikutinya dari belakang. Mereka duduk di kursi meja makan yang panjang dan menyantap makanan yang telah disediakan. Athena melingkupi ruang makan itu dengan cosmonya yang lembut. Membuat suasana makan malam menjadi santai dan nyaman.

Usai makan malam, Shion pun memulai berbicara dengan Athena. Ia melaporkan misi-misi yang telah selesai dan membahas berbagai macam masalah serta rencananya kedepan. Athena hanya tersenyum dan mendengarkan. Sesekali ia berkomentar dan memberikan usulan lain yang dianggapnya lebih baik.

Tiga jam lamanya Athena dan Shion membahas dan merencanakan berbagai macam hal yang dianggap penting. Athena menyarankan agar listrik mulai memasuki Sanctuary sehingga dapat memudahkan pekerjaan baik Athena maupun para saint. Usul itu jelas diterima dengan baik oleh Shion. Selama ini, Sanctuary hanya diterangi cosmo Athena dan para saint yang ada. Hal itu jelas melelahkan jika harus dilakukan terus menerus.

Athena mengucapkan trimakasih kepada para pelayan sebelum meninggalkan ruang makan. Dengan perlahan, ia menarik kembali cosmo yang sedari tadi melingkupi ruang makan itu sambil berjalan kearah kamarnya.

Athena memandang jendela dikamarnya sambil mendesah panjang. Ia meraih map yang berisi berbagai macam kertas laporan disisi tempat tidurnya dan dengan perlahan duduk di hadapan sebuah meja yang dibuat khusus di ujung ruangan. Athena mengamati berkas itu dan mencentang beberapa bagian yang dirasa sudah selesai. Juga, ia menandatangani berbagai macam surat kerjasama dari perusahaan kakeknya.

Sebagai alih waris, Athena Saori jelas tak bisa lepas tangan begitu saja dari perusahaan yang kini ia pimpin. Suatu hari nanti, mungkin ia akan memberikan perusahaan itu pada kelima bronze saint utamanya. Oh, kecuali seiya tentu saja. Sebagai Athena dan Pegasus, mereka jelas harus masuk dalam garis reinkarnasi tak lama lagi.

Memikirkan reinkarnasi membuat Athena sedikit merasa khawatir. Sejak jaman mitologi, Athena tidak pernah selamat dari Holy War yang terjadi. Namun apa yang terjadi abad ini justru membuatnya agak tertekan. Ia harus mati. Jelas. Namun bagaimana caranya?

Athena menggelengkan kepalanya, berusaha mengusir pikirannya saat itu. Pasti ada alasan kenapa aku tetap hidup. Katanya pada diri sendiri. Setengah jam lamanya Athena mengurus berkas-berkas itu. Setelah semua telah ditandatangani, Athena menutup map itu dan membaringkan diri di atas tempat tidurnya.

Ia tidak lagi tidur diatas batu. Dengan pendapatan yang besar dari perusahaan miliknya, Athena sudah memperlengkapi Sanctuary –lebih tepatnya kedua belas kuil- dengan berbagai macam fasilitas yang cukup mewah.

Jam menunjuk pukul sebelas malam ketika ia menutup matanya dan merasakan cosmo para dewa mimpi melingkupinya.

Matahari belum terlihat, namun cahaya yang dipancarkannya sudah menyentuh ujung Sanctuary. Memberikan kepada langit semburat merah keemasan yang indah. Athena terbangun dari tidurnya semalam. Pikirannya gelisah luar biasa karena mimpinya yang cukup aneh. Ia merasa bahwa mimpi itu dengan sengaja dikirimkan oleh dewa mimpi sebagai undangan baginya.

Athena keluar dari kamarnya menuju kamar sang Pope. Dengan pelan, Athena mengetuk pintu kamar sang Pope yang sepertinya belum terbangun.

Athena merasa sedikit bersalah saat tak ada suara dari dalam yang menanggapinya. Ia mendesah panjang, kemudian melangkahkan kakinya menuju ke tempat patung Athena berdiri. Ia sudah membuat keputusan untuk menyelesaikan semua ini sendiri. Dengan sedikit membakar cosmonya, Athena membuka jalan para dewa menuju Elysium.

Ia menahan kekuatan jalan itu agar tidak merusak lantai dan bebatuan disekitarnya. Dengan lompatan panjang, Athena memasuki jalan para dewa itu. Pintu jalan itu segera tertutup ketika Athena melepaskan cosmo yang menahan pintu itu tetap terbuka.

Athena menengadahkan telapak tangannya dan memunculkan tongkat emas yang selama ini mendampinginya. Dengan cosmo dan tongkatnya, Athena mengarahkan tubuhnya untuk mengikuti arus dunia dimensi itu ke arah Elysium.

Tak lama kemudian, Athena tiba di sebuah pintu cahaya putih yang menghubungkan Elysium dengan jalan para dewa. Athena membakar cosmonya sampai sedemikian besar dan agung untuk membuka pintu Elysium itu. Hanya gabungan kedua belas gold saint sajalah yang hampir dapat menyaingi cosmonya saat ini.

Pintu Elysium itu terbuka tak lama kemudian dan menampilkan sebuah taman bunga yang luar biasa indah. Seperti yang diduganya, Para dewa sudah berkumpul di ujung kuil untuk menunggu kedatangannya.

..oOo.. To be Continued ..oOo..

Sori ga ada percakapan sama sekali.. X.X lagi blank idenya.. #plak

Fic'nya masi bersambung entah sampai kapan ^^ ..moga2 di chap berikutnya bisa ada perkembangan..

Please Review.. Kritik dan saran serta mungkin ide-ide sangat diharapkan untuk bisa mengembangkan fic ini dan lanjut ke chapter berikutnya..

NB: Kemungkinan tiap dua minggu sekali atau lebih baru lanjut chap berikutnya berhubung jadwal saya cukup padat..

Thanks for Reading!