aloha..... kini author gaje macam saya sudah kembali lagi!! Kali ini saya mencoba bikin fict dengan genre romance yang gak terlalu banyak humornya tapi tetep ada :D. Moga aja gak gombal-2 amat!! Gak aneh… gak jelek… review tetap ditunggu!
Author : Ceprutth Deidei
Disclaimer : Semuanya tentang naruto punyanya Mashashi-sensei tapi Deidara itu PUNYAKU!! Fanfict ini juga punyaku!!
Genre : Romance/Humor
Summary : Sakura tersadar dari pingsannya. 'Siapa aku?? Aku ada dimana? Kamu ini siapa?'. Sakura hilang ingatan! Saat itu juga Sasuke merasa bingung harus berbuat apa. Kira-kira kenapa Sakura bisa hilang ingatan? Jangan tanya author. RnR aja!!! XD
Chara : Sasuke U. and Sakura H., lainnya ga usah disebutin. Tokoh utamanya juga cuma tuh makhluk sepasang.
WARNING : Sasuke kelewat OOC mungkin…
-
Lost Memories
-
Sudah tiga hari cuaca tak berubah. Cuaca mendung dengan hujan rintik tanpa henti. Diiringi angin dingin yang terasa menusuk tubuh. Pria berambut hitam legam itu masih menatap gadis muda berambut pink yang masih tak sadarkan diri itu dengan wajah khawatir. Sesekali dia mendesah, "Kapan kau akan bangun, Sakura—?"
Tak ada jawaban. Gadis kulit putih berambut merah muda itu tetap tertidur. Mengacuhkan semua hal yang terjadi disekitarnya. Mematung diatas ranjangnya dengan mata tertutup.
Lelaki klan Uchiha itu berjalan ke arah jendela. Dan membuka jendela itu dengan perlahan hingga terdengar bunyi kayu berdecit karena bergesekan. Ia menatap langit mendung dihari itu dengan tatapan murung. Menatapnya terus tanpa merasa terganggu oleh cipratan-cipratan air hujan dari luar. Ia berharap kekasih hatinya itu bisa membuka matanya sekali lagi agar ia bisa mendengar suaranya yang memanggil namanya, "Sasuke-kun..." sambil tersenyum ceria seperti biasanya.
Semua ini terjadi memang karena kesalahannya.
— flashback : on —
"Sasuke-kun.." gadis berambut pink itu merangkul tangan kekasihnya erat. Sementara pacarnya itu hanya cuek saja. Bahkan terkesan seperti merasa risih dan terganggu. "Sasuke, ada apa? Kau terlihat lesu, apa ada masalah?"
"Nggak kok" Pemuda itu akhirnya membalas rangkulan gadisnya sambil tersenyum tipis.
"Syukurlah.." Sakura, nama gadis itu, berjalan lagi sambil memandangi sekeliling. Hingga mata hijaunya menangkap sebuah poster yang sepertinya menarik untuk dibaca. Sementara Sasuke terus melanjutkan langkahnya pulang ke rumah.
Diraihnya tangan Sasuke sehingga langkah Sasuke terhenti. "Tunggu, Sasuke-kun.."
"Ada apa?" tanyanya tak mengerti.
"Ternyata hari ini ada festival. Sudah mulai dari dua jam yang lalu. Aku ingin kesana.." kata Sakura setelah membaca isi poster itu.
"Mungkin kalau sekarang kita kesana masih sempat" ujar Sasuke setelah ikut mengamati dan membaca isi poster itu. Walaupun sebenarnya dia tidak ada minat untuk ke sana.
"Kalau begitu, ayo kita kesana—!" ajak Sakura penuh semangat. Kemudian mengajak laki-laki disampingnya itu berlari pergi.
"Tunggu—" Sasuke menyusulnya. "Tapi besok kan masih ada! Festivalnya kan ada selama seminggu."
Sesampainya di tempat festival, mereka berdua langsung bergabung dengan pengunjung yang lain.
"Ramainya..." kata Sakura senang. Seutas senyum merekah indah di bibirnya yang berbalut lipgloss berwarna pink.
Sasuke menatap pasangannya yang tersenyum senang itu. Wajahnya merah. "Aku mau pulang saja!"
"Jangan Sasuke! Kita main dulu sebentar. Sepertinya permainan disini lumayan menarik" bujuk Sakura sambil terus berusaha menarik Sasuke agar ikut bergabung diantara kerumunan orang-orang. Akhirnya Sasuke menurut saja. Cuma bujukan Sakura saja yang berhasil meluluhkan hati Sasuke yang sekeras baja. Yah..mau gimana lagi. Dia memang paling lemah kalo udah soal Sakura. Apa-apa diturutin.
Keduanya berjalan ke arah sebuah permainan yang bisa dibilang, nggak pantes ada di festival macam ginian. Lempar bola. barang siapa yang bisa memasukkan bola itu kedalam lubang semacam ring basket (to the point aja deh! Game-nya emang main basket) dengan tepat bisa mendapat hadiah. Hadiah utamanya adalah boneka teddy bear pink yang besar dan lucu.
"Sasuke.." Sakura menatap wajah kekasihnya dengan penuh pengharapan. Tatapan Sakura itu membuat wajah Sasuke semakin terasa panas—sekaligus harap-harap cemas.
"Apa—?" jawab Sasuke jutek dengan wajahnya yang semerah tomat.
"Hihihi..." Gadis manis itu terkikik geli. Kemudian dia menunjuk ke arah boneka teddy bear besar berwarna pink itu sambil berkata, "Aku mau itu! Tolong menangkan itu!"
"HAH—?!" Sasuke kaget. Dia mengernyitkan alisnya sambil menatap pacarnya yang daritadi majang tampang baby face yang meluluhkan hati. "Kenapa harus aku? Kan kamu yang mau itu."
"HUH—!" Gadis itu menjauh selangkah dari Sasuke dengan muka sebal. "Kalau Sasuke nggak mau, kita putus!"
"Eeeh... malah ngancem!" protes Sasuke yang nggak terima. Pasangan itu memang kadang suka kekanak-kanakan. Begitulah Sasuke dan Sakura yang dikisahkan oleh author yang bolak-balik RSJ ini (BWAHAHA!!! NYIAAAKAKAK!! Emang bener tuh!! Huaahahaha!!! - dihantam lempung satu truk -).
Mata Sakura berkaca-kaca. "Sasuke-san...kau tak mencintaiku??"
Sasuke menarik napas lalu menghembuskannya. Ia menatap Sakura. "Tentu saja AKU MENCINTAIMU—gadis bodoh!" kata Sasuke meninggikan volume suaranya, namun dengan nada lembut. Beberapa orang yang ada disekitar mereka memperhatikan mereka.
"Lakukan itu untukku. Sekali ini saja" Sakura berusaha memohon-mohon lagi pada tangannya terlipat di depan dada. Wajahnya tampak begitu memohon. Sasuke menghela napas berat. "Baiklah. Akan kucoba."
Dia akhirnya mencoba bermain—basket—di area bermain itu setelah membayar. "Padahal aku nggak bisa main basket! Ternyata Shikamaru memang benar, cewek itu merepotkan saja! Mendokusai!" pekik Sasuke sambil memegang bola basket. Sakura yang berdiri dibelakangnya menunggu dengan hati berdebar. Ditatapnya gadis dibelakangnya itu, "Kau ini sebenarnya lebih cinta aku atau boneka besar itu, sih?!". Ia mencoba melempar bola itu ke ring tapi sayangnya, bola itu terlepas dari tangannya saat ia hendak melemparkannya. Bola itu melayang kebelakang dengan cukup cepat dan...
'BUAK!!' kepala Sakura terhantam bola yang dilayangkan Sasuke tadi. Hantaman yang cukup keras. Ia langsung pingsan. Terkapar dengan benjolan di kepalanya. Sasuke yang menyadarinya segera menghampiri Sakura. Ia meminta maaf pada semua orang yang merasa terganggu atas insiden tadi.
Wajahnya berubah khawatir. Gara-gara kekuranghati-hatiannya, Sakura jadi pingsan begini. Digendongnya gadis itu perlahan. Lalu ia membawanya pergi dari festival. Menuju ke rumahnya. Atau lebih tepatnya, rumah mereka.
— flashback : off —
'Sepi. Sepi sekali rasanya bila tak mendengar suara lembutmu yang agak berisik itu. Walau pun kuakui kau memang sedikit merepotkan, Sakura. Andaikan saja sekarang aku bisa mendengar lagi suaramu yang kurindukan itu...' gumam Sasuke dalam hatinya sambil melanjutkan lamunan panjangnya.
"Ahh..." Sakura mendesis pelan. Suaranya lemah. Sasuke yang mendengarnya secara sigap langsung mendekati Sakura yang terbaring. Duduk disampingnya. Menatap wajahnya dari dekat dengan raut wajah cemas tingkat tinggi. "Sakura—??" panggilnya pelan.
"Ugh..." Mata Sakura mulai terbuka perlahan. Tampak buram. Ia mengerap beberapa kali. Matanya tak bisa melihat dengan jelas. "Kepalaku pusing..." rintihnya pelan sambil memegangi dahinya. Beberapa saat kemudian, mata emerald gadis berambut pink itu terlihat kembali. Sasuke tampak sedikit lega.
"Mataku.." rintihnya lagi. Belum kelihatan jelas. Tapi rasanya ia melihat seseorang berada di depannya. "Siapa...??"
"Hn.."
"Siapa aku? Aku....ada dimana?" Sakura berusaha memperjelas penglihatannya. Dan dia melihat Sasuke yang sedaritadi sudah berada disisinya. Menatapnya dengan wajah cemas. "AH—!" Sakura refleks dan langsung terbangun begitu melihat ada pria aneh didekatnya. Pria itu menatapnya aneh, bingung akan tingkah lakunya. "KAMU SIAPA—??!!"
"Apa—?" Sasuke syok mendengar pertanyaan yang barusaja dilontarkan Sakura padanya. "Kau lupa padaku?" Sasuke balik bertanya sambil berusaha mendekati Sakura. Tapi Sakura menjauh darinya. "Aku Sasuke, Sakura..." katanya lagi.
'BLUG!!' sebuah bantal mendarat diwajah tampan Sasuke dengan kasar. Memang Sakura yang melemparnya.
"Apa-apaan kau ini, Sakura...?!" kesabaran Sasuke pada gadis itu sudah terkuras. Ia masih bingung. Sebenarnya apa yang sudah terjadi pada Sakura. Kenapa kekasihnya yang biasanya selalu menempel padanya tiba-tiba berlaku kasar padanya.
Melihat tatapan sinis Sasuke, Sakura makin ketakutan. Ia berlari kesana-kemari, mencari jalan keluar. Ia ingin pergi jauh dari tempat ini. Ingin. Ingin pergi dari rumahnya sendiri. Sebelum Sakura sempat kabur, Sasuke cepat-cepat menangkapnya. Memeluknya dari belakang. Menahannya agar tidak kemana-mana. Sakura tak menyerah begitu saja. Ia terus melawan. Namun lelaki itu jauh lebih kuat darinya. Ia tak bisa apa-apa.
"Sakura, sebenarnya kau ini kenapa?" tanya Sasuke sekali lagi.
"Lepaskan aku!" bentak Sakura. "Aku tak mengenalmu. Lepaskan aku! Biarkan aku pergi! Jangan ganggu aku!!"
Sasuke terhenyak. Ia kaget mendengar perkataan Sakura. Ia tak menyangka belahan jiwanya itu akan membentaknya sampai sebegitunya. Pertahanannya pun melemah. Dilepaskannya gadis itu dari genggamannya. Membiarkan gadis itu berlalu meninggalkannya.
"Sakura..... apa kau sudah melupakanku?"
----------------------------------------------------------------------------------------------
chapter 1 sukses diselesaikan selama 1 jam! Hahaha... kemajuan pesat! Karena saya ga pernah bikin fanfic secepet itu... biasanya bisa 6 jam! Disini saya menuntut diri sendiri untuk menghilangkan-hampir-semua-unsur-humor yang merupakan satu-satunya keahlian saya!! T-T Huaaa... padahal disini juga mau gue kasih humor!!!
ngomong gajenya kumat....
jangan dipeduliin! REVIEW AJA!!!!
