Title : Saranghae, My Cute Boy!
Author : Baby Kyungie
Rate : T
Cast : EXO couple (kaisoo, sulay, baekyeol, taoris, hunhan, taoris)
Summary : Bermula dari pertemuan yang tidak disengaja, yang berakhir dengan cinta
Disclaimer : cast di sini, mereka saling memiliki. Tapi jalan cerita ASLI milik author.
*FYI (for your info) : nama sekolah yang digunakan dalam ff ini merupakan karangan author sendiri alias ngasal, habis bingung banget mau pake nama sekolah apa .*
HAPPY READING! -3-
Di suatu sekolah di Seoul, tepat nya di Twexo High School, terlihatlah siswa siswi yang sedang ribut di kelas mereka masing-masing karena tidak ada satu pun guru yang masuk ke kelas mereka untuk mengajar. Mari kita menjelajah ke salah satu kelas yang di huni oleh 12 orang yeoja yang rata-rata tomboy serta keenam namja berwajah cantik.
Sebelum memulai ke jenjang yang lebih tinggi (?) Mari kita berkenalan dengan keenam namja cantik ini, karena kalo yang yeoja ga perlu karna author juga gak kenal sama mereka *abaikan*. Yang pertama ada Xiumin dengan pipi tembem mirip bakpao nya. Kedua ada Luhan yang muka nya mirip boneka. Ketiga ada Yixing atau Lay dengan dimple nya yang super manis. Keempat ada Baekhyun yang suka pake eyeliner dan sering di sebut 'happy virus' gara-gara sifatnya yang terkadang konyol dan lucu. Kelima ada Dio atau Kyungsoo dengan mata bulatnya yang mempesona. Terakhir ada Tao, namja bermata Panda dengan tatapan yang tajam, namun sangat manja kepada gege-gege nya.
"Xiumin Ge, kenapa tidak ada seonsaengnim yang masuk ke kelas hari ini?" Tanya Tao seraya mempoutkan bibirnya.
"Ntah lah Tao, gege dengar katanya semua seonsaengnim mengadakan rapat mendadak karna ada hal penting"
Tiba-tiba saja Luhan, Lay, Baekhyun dan Dio udah nimbrung di meja Tao dan Xiumin.
"Kalau dari info yang aku dengar, katanya semua seonsaengnim memang mengadakan rapat dadakan dengan kepala sekolah karna akan menyambut 6 murid baru yang akan pindah ke sekolah ini.." Baekhyun menarik nafas kemudian melanjutkan, "..katanya 6 murid baru itu namja semua dan tampan-tampan loh! Lalu mereka semua katanya anak dari orang golongan konglomerat yang sudah pasti orang tuanya sangat berpengaruh di Korea. Oleh karena itu semua seonsaengnim memutuskan untuk rapat, yah memang sedikit berlebihan kurasa. Dan.." Baekhyun kembali menarik nafas nya sebentar, "..kalian tau Krystal-ssi? Katanya (lagi) salah satu dari ke enam namja itu akan di tunangkan dengan cucu dari direktur sekolah ini, ya dengan krystal-ssi" baekhyun mengakhiri sesi mari-bergosip-mumpung-sepi nya.
Kelima namja yang sedari tadi mendengarkan baekhyun mari-bergosip-mumpung-sepi dengan khidmat (?) hanya menganggung-angguk kan kepala mereka. Tidak heran kenapa Baekhyun bisa banyak mendapat informasi terlebih dahulu karna Baekhyun merupakan anggota OSIS.
-Dio POV-
Seperti biasa, pagi ini aku pergi sekolah dengan berjalan kaki bersama Lay hyung karna dia adalah sepupu jauhku dari china. Ck, aku berharap hari ini tidak seperti kemarin, dimana semua seonsaengnim di sekolah kami menelantarkan semua muridnya hanya karna rapat dadakan untuk menyambut kedatangan ke 6 namja yang -menurutku- tidak jelas asal usulnya. Tinggal menyebrangi jalan ini, aku dan Lay hyung akan sampai di gerbang sekolah. Saat kami sedang menyebrang, tiba-tiba saja aku mendengar suara klakson mobil. Reflek aku menoleh ke kanan dan melihat mobil Lamborgini merah sedang melaju kearah kami. Dengan reflek, aku mendorong Lay hyung, saat aku akan berlari mobil itu sudah tinggal -sekitar- 1 meter dariku.
'TIN TIIIIIN!'
CKIIITT!
'DUAGGHHH'
"AAKKKHHH!"
Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi~ *abaikan* aku terjatuh tepat saat mobil itu mengerem dan berhenti seutuhnya. Untungnya aku sempat melompat ke kap depan mobil itu.
-Dio POV end-
Lay yang melihat kejadian itu segera berlari ke arah Dio yang sudah terbaring di aspal. Lay melihat Dio memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya sendiri seperti menahan sakit. Segera saja Lay melihat ke seluruh bagian tubuh Dio dan Ia mendapati luka lebam di pipi kiri Dio. Ada juga beberapa goresan di tangannya. Saat sedang memeriksa bagian tubuh Dio yang lain, pemilik mobil Lamborgini merah itu keluar dari tempat kemudi mobil. Ternyata orang itu adalah seorang namja berkulit tan. Kemudian dari tempat duduk penumpang keluarlah seorang namja berwajah 'angel'. Mereka berdua menghampiri Lay dan Dio dengan santainya.
Lay yang menyadari kedatangan dua namja tersebut segera mengangkat kepalanya dan memasang deathglare. Namja yang berkulit tan berjongkok di samping tubuh Dio yang sedang merintih kesakitan dengan wajah datarnya.
"Gwaenchana?" Tanya namja berkulit tan itu kepada Dio masih dengan wajah datarnya.
"Ya babbo! Tentu saja dia sedang tidak baik! Kau ini..." Lay menghentikan kata-katanya sambil mengepalkan tangannya dan bersiap hendak meninju namja berkulit tan itu.
Belum sempat Lay melancarkan aksinya, sebuah tangan terlebih dahulu mencegahnya. Lay menoleh ke belakang dan mendapati namja berwajah 'angel' itu yang menahan tangannya sambil tersenyum.
BLUSH~
Tiba-tiba saja pipi Lay merona saat mereka bertatap mata. Lay langsung berdiri berhadapan dengan namja yang ternyata lebih pendek dari nya itu dan mengabaikan Dio begitu saja. Ckck, poor Dio -_-
"Mianhae, ini bukan salah nya. Ini salahku yang menyuruhnya mengemudikan mobil ini dengan kecepatan di atas rata-rata karna kami takut terlambat. Jeongmal mianhae.." Jelas namja itu dengan raut wajah yang menyesal seraya membungkuk kepada Lay.
"Ah..N-ne. Gwaenchana. Mianhae, tadi aku terlalu emosi"
-Lay POV-
"Ah..N-ne. Gwaenchana. Mianhae, tadi aku terlalu emosi"
Astaga, kenapa aku jadi gugup seperti ini, eoh?!
"Hyung..". Suara lemah dari Dio kembali menyadarkanku ke dunia nyata. Saat aku berbalik, Dio sudah berdiri lagi namun kaki sebelah kanan nya sedikit di tekuk.
"Dio-ah.. Gwaenchana? Apa kaki mu baik-baik saja?"
"Hyung..nan gwaenchana. Tak usah khawatir hyung. Mungkin kaki-ku hanya terkilir dan siku ku sedikit tergores. Bukan hal yang parah"
Dio, adik sepupu yang sangat aku sayangi. Namja bermata bulat itu selalu berkata dia baik-baik saja walau dalam kondisi apapun. Bahkan terkilir pun ia bilang bukan hal yang parah. Ck, dasar keras kepala.
"Baiklah. Kajja, kita ke uks sekolah untuk mengobati lukamu" ajakku seraya menarik pergelangan tangannya. Tapi, aku tidak merasakan badan dio bergerak mengikutiku.
"Hyung.. Aku tidak bisa berjalan, kaki ku terkilir."
"Ah, kalau begitu kau namja bermata bulat, ikutlah dengannya. Kai-ah, dia tanggung jawabmu sekarang. Dan kau.. Aku akan menemanimu berjalan kaki. Tak apa kan?"
Sebelum aku menyatakan persetujuan, namja berkulit tan yang tadi di panggil Kai sudah menggendong Dio dengan bridal style kedalam mobilnya. Kurang dari 2 menit mobil itu sudah pergi memasuki perkarangan sekolah. Dan akhirnya, kami hanya berdua sekarang. Tunggu, kami hanya berdua sekarang? Aku dan namja berwajahh 'angel' ini?
BLUSH
Kurasakan pipiku memanas, dan aku yakin pasti ada semburat merah tipis di pipiku. Aish, lay! Ada apa denganmu, eoh?!
"Ya..emmm.."
"Lay, panggil saja aku Lay."
"Ah, ne. Kalau begitu panggil aku Suho. Ngg, Lay. Gwaenchana? Wajahmu merah. Apa kau demam?" Ucap Suho sambil menempelkan punggung tangannya ke dahiku. Astaga! Kenapa jantungku berdetak sangat cepat?! 'LAY, KENAPA KAU JADI GILA?!'
-Lay POV end-
Suho masih menempelkan punggung tangannya di dahi Lay. Merasa tidak ada jawaban, ia pun melihat ke wajah Lay, dan..
DEG!
DEG!
Suho baru menyadari kalau wajahnya terlampau dekat dengan wajah Lay. Saat mereka bertatap mata -untuk yang kedua kalinya- ada perasaan aneh yang tiba-tiba saja muncul *cie Suho cie*
-Suho POV-
Setelah terdiam beberapa menit -dengan posisi seperti tadi-, aku tersadar dan mulai mundur perlahan. Sepertinya Lay juga baru tersadar, buktinya ia baru saja mengerjapkan matanya berulang kali, sangat lucu... Manis.. Dan cantik.
-Suho POV end-
Lagi-lagi mereka terdiam. Mungkin merasa canggung akibat dari kejadian yang terjadi beberapa menit yang lalu.
"Ngg.. Lay? Kajja.. Ki..kita harus segera ke sekolah"
"N..ne.. Eh, Suho sekolah di sini juga?" Tanya Lay polos.
Suho mengangguk sambil tersenyum, kemudian menarik dan menggenggam tangan Lay untuk ikut berjalan bersamanya menuju sekolah. Tanpa keduanya sadari, Suho dan Lay sama-sama merona saat ini.
Dan sekarang mereka berjalan berdampingan dengan tangan yang saling bertautan. Ck, bukankah mereka terlihat seperti sepasang kekasih?
TBC
Note: kyaaaa~~! ini ff kedua yang aku publish. Mianhae kalo alur kecepetan dan tidak jelas, manusia punya kekurangan dan kelebihan :) hope you like it^^ review please, gamsa~
