THE FIRST OF ALL
.
.
.
SeungHan/Meanie/SoonSeok/Verkwan/HoonSoo/JunHao/Dino
.
.
GS in Your Area| Don't like Don't read
.
Seventeen Fanfic
Seungcheol, 23 Y.O
Mata itu menatap tajam ke arah penonton. Si pemilik mata hanya bisa terdiam dan terus berkonsentrasi dan menatap sapu tangan merah di hadapannya. Sapu tangan yang lebih setia dari teman manapun. Cahaya panggung membuat sapu tangan itu tampak mengkilat dan membuat semua orang terpana. Lalu, pria itu mengibaskan sapu tangannya. Ajaib! Tiba- tiba keluarlah puluhan bahkan hampir ratusan kupu- kupu warna- warni diikuti oleh riuh tepukan penonton.
"Bravo! Sekali lagi tepuk tangan yang meriah untuk Choi Seungcheol dari 'Black Executive' Team!" Suara MC semakin membuat pertunjukan semakin memuncak. Seungcheol membungkuk mengakhiri pertunjukannya hingga tirai menutup. Ia masih mendengar sisa tepukan tangan penonton sebelum MC memandu acara selanjutnya.
Setelah memastikan tirai benar- benar tertutup, Seungcheol berjalan meninggalkan panggung menuju ruang persiapan. Ia melemaskan lehernya yang kaku karena jujur saja, pertunjukan tadi cukup melelahkan walau ia telah mempelajari trik mengeluarkan lusinan kupu- kupu.
"Wah, kau cukup hebat Choi muda!" Lagi- lagi Seungcheol mendapat apresiasi. Kali ini bukan dari penonton, melainkan seorang bos besar bernama Choi Siwon. Walaupun sama- sama bermarga Choi, kedua orang itu tidak memiliki hubungan darah sama sekali. Umm, sebenarnya mereka masih satu keluarga jauh. Kakek Choi Siwon adalah adik dari buyut Seungcheol. Pria mapan kaya raya itu memandang Seungcheol bangga. "Aku harap kau tetap bertahan di klub ini. Aku akan jamin klub ini akan membesarkan namamu seperti nama ayahmu,"
Seungcheol menatap Siwon yang berbangga dengan seringai 'manis'-nya. "Terima kasih, Paman atas segala sanjungannya." Kemudian ia meninggalkan Siwon dengan kesan tak peduli.
Bagaimana tidak? Dari hatinya yang paling dalam, ia tak ingin bermain sulap dan bergabung dalam klub ini. Selain alasan kuliah, ia seberanya terpaksa karena paksaan takdir. Ayahnya, Choi Minho, meninggal dunia saat sedang berada di puncak popularitasnya. Minho meninggal karena kecelakaan saat melakukan aksinya menjatuhkan diri ke dalam bak berisi es. Seungcheol masih ingat betul peristiwa itu, saat ia berusia sepuluh tahun. Ia bersama ibunya, Choi Taemin, melihat langsung kejadian itu.
Dari sanalah ia tahu bahwa menjadi anggota Black Executive team sama halnya dengan menggadaikan nama keluarga. Black Ex, begitu orang menyebutnya, memang menaungi pesulap- pesulap handal. Namun, Black Ex tak memberika kesempatan sedikitpun anggotanya untuk bernafas. Taemin tak memperbolehkan Seungcheol untuk terjun ke dunia sulap. Akan tetapi, kenyataannya berbeda. Ternyata, Minho pernah menandatangani surat perjanjian wajib yang berisi jaminan bahwa jika ia mati dalam aksinya, maka ia akan digantikan oleh anggota keluarganya. Seungcheol kecil tentu tak ingin mengorbankan ibunya yang sedang berduka. Ia memilih untuk menyisihkan sebagian waktunya untuk Black Ex walau sesungguhnya ia sangat ingin mematuhi Taemin.
Choi Siwon, ia adalah seorang konglomerat yang memegang penuh kekuasaan Black Ex. Black Ex adalah mesin uang baginya. Namun, di balik semua itu, Siwon selalu memperhatikan nasib pesulap sebagai anak buahnya. Bisa dibilang, ia adalah mafia kelas tinggi. Setiap pesulap, disediakan asisten yang siap memenuhi kebutuhan para pesulap. Bahkan asisten itu selain dilatih untuk membantu rangkaian pertunjukan, mereka juga diajari bertarung dan menjelma menjadi penjahat eksekutif. Semua itu dilakukan agar para pesulap tidak kabur dan lepas dari pengawasan Black Ex.
Seungcheol belum membutuhkan itu semua. Ia bukanlah seorang pesulap yang membutuhkan alat besar seperti pesulap beraliran ilusionis. Ia cenderung mengarah pada close up magic, cardician, dan sulap angka. Ia yakin bisa menyiapkan alat- alatnya sendiri.
Saat ia tengah menuju ruangannya untuk berkemas pulang, tiba- tiba seoang wanita berambut pendek dan menggunakan celana dan blazer warna hitam serta kemeja putih datang mendekatinya. Seungcheol menatap wanita cantik, tinggi, dan langsing itu. Ia melihat pin emas bergambar naga berhias kristal hitam. Pasti ia dari jajaran asisten atau pengawal atau... sejenisnya karena Seungcheol bingung menyebutnya apa. Namun, sejauh ini, ia tak pernah melihat asisten itu. Lagipula, sudah berapa kali ia memohon pada Seungcheol agar tak didampingi asisten. "Anda Choi Seungcheol?" tanya wanita itu lewat bibirnya yang bergincu merah. Seungcheol mengangguk bingung. "Saya Yoon Jeonghan, mulai detik ini saya diperintahkan oleh Tuan Siwon untuk menjadi asisten anda."
Sudah Seungcheol duga. Pria itu tak ingin memberi celah padanya untuk kabur dari Black Ex. Ia mengira Siwon adalah seorang mentalis yang mampu membaca pikirannya. Tapi kenyataannya Siwon tak memiliki kemampuan sulap apapun. "Aku tak mau memiliki asisten," tukan Seungcheol sambil meraih tasnya. "Terlebih lagi seorang wanita. Seharusnya aku yang melindungimu, bukan kau,"
"Tapi ini perintah, Seungcheol-ssi," bantah Jeonghan.
Seungcheol semakin merasa kesal. Sebegitu khawatirnyakah Choi Siwon kepadanya? Ia keluar ruangan membawa tasnya dan segera keluar ruangan dan melangkah cepat. Antara takut, penasaran, dan sebal. Ketiganya campur aduk dalam hati Seungcheol dan membuat langkahnya bertambah lebar. Sunggu, ia semakin tidak nyaman dengan keberadaan Jeonghan.
DRRRRTTT...DRRRRTTT
Choi Siwon is Calling
Seungcheol menatap malas layar ponselnya. "Yeobseoyo,"
"Aku sengaja mengirimkan Jeonghan padamu. Mau tidak mau, kau kini sudah menjadi pesulap besar dan akan membutuhkan penjagaan ketat darinya," ujar Siwon. "Namanya Yoon Jeonghan, usianya 22 tahun. Ia adalah asisten termuda yang pernah kurekrut. Ia memiliki IQ 200 dan ia lulus SMA pada usia 16 tahun. Ia menghabiskan kuliahnya di jurusan kriminologi dan sekolah detektif serta mendapat gelar bersamaan dalam kurun waktu 3 tahun pada usia 19 tahun. Selama 3 tahun, ia mengikuti pendidikan sebagai agen rahasia. Oh,ya! Dia juga peraih emas pada kejuaraan Taekwondo dan baru- baru ini ia mendapat sabuk tertinggi Judo. Ia pernah menyelesaikan 10 kasus pembunuhan, 7 kasus perampokan, dan membongkar 16 kasus narkoba. Tapi jangan salah, di balik kecantikannya, ia juga jagal yang ulung. Ia pernah membunuh 8 orang yang menjadi pelaku perampokan dalam penyelidikannya. Jadi berhati- hatilah,"
Seungcheol begidik ngeri. Sebelum ia menjawab, Siwon telah terlebih dulu mematikan teleponnya. Benar- benar wanita setengah pria. Seungcheol jadi sangat takut pada Jeonghan. Padahal, wanita itu tampak sangat polos di hadapannya bahkan tampak cenderung lemah karena badannya yang kurus dan pipinya yang tirus. Seungcheol menepis pikirannya. Siwon adalah orang yang cukup licik. Bisa saja ia mengarang cerita tentang Jeonghan agar ia menyetujui keberadaan Jeonghan sebagai asistennya.
Selama perjalanan pulang, ia membayangkan kata- kata Siwon. Andaikan itu benar, Jeonghan pasti memilki watak yang mengerikan di balik senyum manisnya. Ya, Siwon memang sangat licik karena menyewa Jeonghan untuknya. Itu artinya selama Jeonghan belum mati, gadis itu akan terus menempel padanya. Kebebasannya terenggut seketika. Ia juga tak bisa lari dan berbohong karena pengalaman Jeonghan sebagai detektif mungkin sangat membantunya. Tunggu! Mengapa Jeonghan memilih untuk menjadi detektif? Padahal bisa saja ia menjadi seorang polisi intelejen. Mengapa ia menerima tawaran Siwon sebagai asisten para talent pesulap 'peliharaannya'?
Setelah melewati setapak pikirannya dan meninggalkan beberapa halte, bus yang dinaiki Seungcheol berhenti di salah satu halte dekat rumahnya. Menjadi terkenal membuatnya muak. Ia lebih memilih hidup layaknya orang normal walau setiap langkahnya selalu dihantui pandangan orang- orang yang mengenalnya sebagai pekerja hiburan. Tak jarang mereka meminta Seungcheol membongkar rahasia sulapnya. Namun, membongkar rahasia sulap sama halnya dengan bunuh diri dan membunuh ibunya, Choi Taemin.
Langkah Seungcheol terhenti saat melihat sebuah mobil sedan mewah warna hitam dengan kaca gelap. Di remang cahaya, warna metalik tersebut memantulkan cahaya bulan dan lampu jalan yang lembut. Seungcheol menyipitkan matanya dan memastikan mobil itu benar- benar tak pernah dikenalnya. Pikirannya mulai berserakan, terlebih lagi mobil itu berhenti di depan rumah. Langkahnya semakin mengendap- endap. Seungcheol memutuskan untuk bersembunyi di balik semak- semak.
Jeonghan. Ia melihat Jeonghan keluar dari mobil itu dan menekan bel yang terpasang di pagarnya. Beberapa kali ia melihat jam berwarna silver mirip milik Detective Conan. Ah, gayanya dingin seperti Sherlock saat beraksi. Tak lama kemudian, Nyonya Choi Taemin keluad dari rumah dengan wajah sumringah seolah- olah mereka berdua sudah saling kenal. Oh, lihat! Jeonghan membawa sebuket bunga mawar putih. Seungcheol semakin terheran- heran. Mungkinkan ibunya mengenal Jeonghan selama ini dan menyembunyikan semuanya dari Seungcheol? Otak Seungcheol rasanya tak lagi memiliki kapasitas untuk menelusurinya.
Seungcheol baru benar- benar masuk ke rumahnya setelah Jeonghan pergi. Ia tak bisa lagi menahan penasarannya ketika melihat sang ibu mendekor ruang tamu dengan mawar putih yang diberikan oleh Jeonghan. Tak ada wajah khawatir atau ketakutan. Bahkan, Seungcheol melihat ibunya itu berdendang kecil.
"Eomma, bunga dari siapa itu?"
Taemin terkejut. "Anakku sayang. Kau mengagetkan Eomma," omel Taemin. Lalu ibu yang masih tampak awet muda itu memutar bola matanya dan tersenyum seolah- olah ia habis bertemu seorang bidadari. "Kau jahat pada Eomma, Seungie. Mengapa kau tak menceritakan pada eomma kalau kau sudah punya pacar?"
Mwo? Pacar?
Seungcheol POV
Mwo?
Apa- apaan ini? Pacar? Siapa pacar? Bahkan wanita yang dekat denganku hanya eomma.
"Kau ini. Mentang- mentang sudah menjadi magician terkenal, kau tidak pernah bercerita pada eomma." Eomma bersungut- sungut lagi. Aku menjadi semakin bingung. "Dua hari kemarin kau tidak pulang karena kesibukanmu. Tiba- tiba Jeonghan datang dan bilang ingin menemani eomma agar tidak sendirian di rumah. Awalnya eomma terkejut karena setahu eomma kau tidak pernah punya pacar selain Doyoon, mantan pacarmu waktu SMA. Dia bilang kalian baru saja berpacaran dan kau menyuruhnya untuk menemani eomma. Hmm...Manisnya,"
Aku semakin membelalakkan mataku. Jadi, Yoon Jeonghan mengaku- ngaku sebagai pacarku? Jeonghan juga menginap di rumahku? Aish! Mengapa jadi serumit ini? Apa maksudnya Jeonghan lancang seperti itu? Bahkan ia lebih dulu mengenal eomma daripada aku. Mengaku sebagai pacar. Pasti ada tujuan tertentu di balik semua ini.
Baiklah, aku tak mau ambil pusing. Kuraih telpon genggamku dan menghubungi gadis kurus itu sembunyi- sembunyi setelah kuingat bahwa setelah berbicara lewat telepon tadi Paman Siwon memberikan nomornya padaku. Kututup pintu kamarku agar eomma tak mendengarnya.
"Halo, Yoon Jeongie di sini. Ada kasus yang bisa dibantu?"
"Aku Choi Seungcheol," ujarku memblokir suaranya. Ia diam. "Apa maksudmu mengaku- ngaku sebagai pacarku, menginap di rumahku, dan mengambil hati eomma? Kau pikir kau ini siapa? Aku bahkan baru saja bertemu dirimu tadi dan kau lihat sendiri, kan? Aku mengingkari keberadaanmu! Dari mana pula kau mendapatkan semua informasi tentang keluargaku? Apa tujuanmu, hah?"
Kudengar Jeonghan menghela nafasnya di telepon. "Kau lupa siapa aku, Tuan Muda," Sialan! Ia mulai sombong dengan profesinya. "Aku hanya menjalankan tugasku sebagai seorang asisten. Tugas seorang asisten adalah melindungi tuannya termasuk keluarga tuannya. Aku tahu, kau setengah hati meninggalkan eomma-mu di rumah, kan? Berterimakasihlah padaku, Tuan,"
Aku semakin panas mendengarnya. Aku memandang ke sekeliling ruanganku sambil mencoba memikirkan bagaimana hidupku bisa begitu rumit hanya karena keberadaan Yoon Jeonghan yang tiba- tiba. Aku takut jika gadis itu memasang kamera pengintai. "Baiklah, karena kau sudah terlalu jauh bertindak, aku akan menerimamu sebagai anak buahku," ujarku. Kudengar ia berseru kegirangan. Dasar wanita aneh, berkeperibadaian ganda. "Tapi aku kesal padamu karena kau mengaku sebagai pacarku."
Ia tertawa. "Jika aku menyebut diriku sebagai asistenmu, Nyonya Choi akan semakin curiga dan ketakutan. Aku hanya ingin bertingkah wajar dan hangat bersama orang tua atasanku." Ia bercerita bahwa dengan menjadi anggota Black Ex, segala resiko bisa saja terjadi. Aku atau eomma bisa saja diincar oleh para kompetitor dari klub sulap lain. Terlebih dengan ketenaranku. Semua orang bisa saja membunuhku atau keluargaku. Ingat, Choi Siwon adalah bos semi-mafia besar yang memiliki banyak musuh. Mereka tak akan segan mencabut semuanya hingga ke akar. "Kau tidak perlu khawatir. Selama kau masih berada dalam jangkauanku, kau akan aman."
Dia cerdas juga. "Berapa biaya yang harus kukeluarkan untuk membayarmu?"
"Tak perlu, Tuan!" tukasnya. "Aku sudah dibayar oleh Choi Siwon-ssi. Kau cukup membayarku dengan pertolongan saat aku membutuhkanmu. Karena kini aku juga berdiri dalam posisi yang sulit. Terima kasih,"
Posisi yang sulit? Maksudnya?
TBC
