Boneka Panda
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rated : Teenager
Genre : Romance/Drama
Cast : (berubah sesuai alur)
.
.
.
"Ah, gagal lagi." Keluh seorang gadis bermata Lavender. Dihadapannya berdiri sebuah mesin games—sepertinya sih yang isinya boneka disebuah Timezone, tempat bermain. Ituloh, permainan yang memasukkan koin dan mengatur sebuah alat untuk mencengkeram boneka tersebut kedalam sebuah lubang. Secara etis sih—bilang saja aku gak tahu namanya. Ya memang iya, Hinata juga. Jadi kami sama-sama berkesimpulan 'permainan-mengambil-boneka' cukup jelas?
Gadis itu mendesah sambil duduk disebuah kursi empuk berwarna merah. "Padahal ini koin terakhirku." Keluhnya sedih sambil menatap sebuah koin berwarna perak ditelapak tangannya. Ia sudah lima kali mencoba, tapi gagal. Aduh Hinata, mungkin Dewi Fortuna lagi gak berpihak padamu.
"Mau yang mana?" tanya sebuah suara. Hinata kaget, namun ia agak menyembunyikannya dibalik poni-nya. Merasa bukan ia yang dipanggil—karena orang yang sepertinya memanggilnya itu tidak memanggil namanya. Ribet? Baiklah, author rinci. Intinya, orang yang tak dikenal itu—nah itu lebih mudah, nggak memanggil nama Hinata, jadi gadis itu tetap diam sambil menatap koin satu-satunya ditangannya itu.
"Aku bertanya padamu." Suara berat itu kembali menyapa pendengaran Hinata. "Gadis Indigo dengan koin terakhirnya yang putus asa." Perkataan terakhir orang tak dikenal itu sontak membuat Hinata menoleh.
Dihadapannya kini berdiri seorang cowok yang sepertinya seumuran dengannya ber-iris jade, dengan rambut merah menyalanya—dengan senyum stoic yang sepertinya menyihir—ehem Hinata.
"K-kau memanggilku?" tanya Hinata, dengan pandangan heran.
Tanpa berkata sepatah katapun lagi, cowok bertato kanji 'Ai' di dahinya itu langsung merebut koin terakhir Hinata. "Mau yang mana?" tanyanya lagi. Hinata diam, ia agak kaget. "Cepat. Aku ambilkan." Desak cowok yang punya lingkaran hitam disekeliling matanya itu.
"E-eh, yang itu." Tanpa sadar, Hinata menunjuk sebuah boneka berwarna hitam-putih yang sedang menggigit bambu dengan lingkaran hitam disekeliling matanya.
Lingkaran hitam diseliling matanya?
Panda.
Iya, kayak cowok didepan Hinata ini.
Ups. Aku membocorkannya.
Cowok dengan wajah pucat itu berhasil mengambil sebuah boneka yang ehem—mirip dengannya, Panda. "Nih." Ujarnya sambil memberikan boneka itu pada Hinata yang ternganga heran.
"E-eh untukku? A-arigatou." Jawab Hinata gugup tapi tersenyum, senyumnya sangat manis, membuat pemuda dihadapannya ini agak err—merona. "Tapi untuk apa?" tanya Hinata heran.
"Jadi tidak mau?" pemuda dihadapan Hinata itu mengambil tempat disebelah Hinata.
"E-eh bu-bukan itu maksudku." Hinata memutar jari telunjuknya. "Ba-bahkan kita tak saling kenal." Lanjut Hinata agak takut dengan perawakan cowok disebelahnya yang agak mirip—preman. Wow! Author kena jambak. Oke, tinggalkan adegan ini.
"Sabaku Gaara." Ucap cowok yang diketahui bernama Gaara itu sambil mengulurkan tangannya.
"Hi-hinata Hyuuga." Balas Hinata menjabat tangan Gaara.
"Sekarang sudah kenal 'kan? Nah, sampai jumpa." Gaara—bangkit dari duduknya lalu melambai pada Hinata dan berlari kecil meninggalkan Hinata.
"E-eh?" Hinata mengerutkan dahi.
Datang tak diundang, pulang tak diantar.
Sama kayak cowok yang barusan meninggalkannya.
Tuan Panda, batin Hinata lalu terkekeh sendiri sambil memeluk boneka Panda itu.
OWARI
Ne, gimana? Nggantung ya? Ngga jelas emang -_- padahal multichap yang sebelumnya belom selese. Hiks *nangis dipelukkan Gaara* /buagh.
Enaknya ini jadi Drabble, Oneshot apa Multichap ya? Butuh ide nih para reviewers, reader maupun author.
Arigato Gozaimasu.
Best Regards,
Mayu Masamune
