WHAT SHOULD I DO?

Cast :

Xi Luhan as Xi Luhan

Huang ZiTao as Tao

Kris Wu as Kris

Kim Minseok as Xiumin

Kim Jongdae as Chen

Zhang Yixing as Yixing and Lay

Oh Sehun as Xi ShiXun (Luhan's Brother)

Genre: Friendship

Rated: T

Author: Innocentpervert

Pairing: -

Warn: OOC, Typo(s)

Seorang pemuda terlihat sedang mendribble bola berwarna oranye. Tubuhnya dengan gesit berlari kesana-kemari, menghiraukan tubuh yang jauh lebih tinggi darinya. Dengan yakin pemuda itu melempar bolanya ke arah ring. Suara gaduh menyeruak ketika bola itu dengan mulus masuk ke dalam lingkaran berjaring itu. Pemuda tadi berhasil mencetak three-point. Tak lama terdengar wasit meniupkan peluitnya tanda bahwa permainan sudah selesai.

Pemuda bersurai madu itu memegangi lututnya, nafasnya terengah-engah akibat permainannya tadi. Bulir-bulir air mengalir ke pelipisnya. Tapi rasa lelahnya terbayar sudah, tim basket sekolahnya berhasil masuk ke tingkat nasional karena 3poin terakhir darinya. 27-25, beda tipis bukan?

"Permainanmu tadi sangat menakjubkan Lu!" kata seorang pemuda sambil merangkul pundak sahabatnya.

"Yo yo yo man~ Xi Luhan memang menakjubkan, Xiuxiu," ujarnya bangga.

"Aku bilang permainanmu, bukan dirimu," Cibirnya sambil memutar kedua bola matanya.

"Hahaha…. Aku hanya bercanda, dasar Baozi,"

"Diam kau rusa cantik."

"Apa? Cantik? Aku ini manly, Xiumin. M-A-N-L-Y MANLY, bahkan aku lebih manly dari mu," katanya dengan segala penekan pada kata manly. Well, sedikit informasi saja, Luhan memang terobsesi menjadi manly. Mungkin karena wajahnya yang bisa dibilang…um….sangat maksudnya sedikit terlihat cantik.

"Ya ya ya, terserah kau sajalah," kata Xiumin dengan nada sarkastik.

"Hei hei hei, kenapa kalian jadi bertengkar?" ucap Yixing berusaha melerai.

"Habisnya dia menyebalkan, Oh iya, asal kalian tahu saja ya, Luhan, Kris. Perempuan yang duduk di sebelahku tadi tidak berhenti-berhentinya meneriakan nama kalian, telingaku sampai berdengung karena suaranya yang melengking," ujar Xiumin sembari mengelus telinganya.

"Luhan, Kris kalian tampan sekali~ Aaa aku bisa mati kalau melihat kalian sedekat ini! Kyaaaa Luhan ,Kris!" lanjutnya sambil menirukan perempuan itu.

"Kau masih beruntung, orang di sebelahku selalu berteriak histeris setiap kali melihat Kris, dan parahnya dia itu Laki-laki, hiiiih," ujar Yixing sambil bergidik ngeri mengingat wajah lelaki tadi.

"Aku memang keren. Jadi sudah tidak aneh lagi kalau aku punya fans," ucap Kris sok keren

"Tapi Lu, dengan berat hati, sebagai kapten aku harus mengakui kalau kau sangat hebat bisa mengalahkan mereka, padahal tubuh mereka besar-besar. Aku saja yang berpostur seperti mereka kewalahan," lanjut Kris.

"Kau pikir aku tidak kewalahan? Raksasa sebangsamu itu beberapa kali menyikutku. Dan permainanmu juga tak kalah hebat, yaaaaaaaaaaaaa walaupun aku lebih hebat wahahahahaha," ujar Luhan

"Aku menyesal memujimu," kata Kris sambil memutar bola matanya.

"Sudahlah Lu, aku tidak peduli kau sehebat apa, aku lapaaaaaaaaaaar," ujar Xiumin sambil mengelus-elus perutnya.

"Dasar baozi berjalan, makan saja yang kau pikirkan," ujar Kris.

"Hiiiiih, bukan urusan mu,"

"Sudah lah, ayo kita makan. Karena tim kita menang, aku yang bayar," kata Luhan bangga. Mata ketiga temannya langsung berbinar-binar.

"Tapi pakai uang kalian masing-masing hehehe," lanjutnya santai dengan ceengiran. Seketika raut wajah teman-temannya berubah.

"Haish~ aku hanya bercanda, ayo kita makan,"

"Kau yang traktir kan?" tanya Xiumin.

Luhan menganggukan kepalanya.

"Pakai uangmu kan?" kali ini Kris yang bertanya.

Luhan menganggukan kepalanya, lagi.

"Kau tidak lupa bawa dompet kan?" tanya Yixing.

"Iyaaaaaaaaaaaa….Aku yang traktir, pakai uangku dan aku bawa dompet," jelas Luhan panjang lebar.

"AYO MAKAN!" kata teman-nya serempak.

Setelah sampai di salah satu kedai langganan mereka, Luhan, Xiumin, Kris dan Yixing memesan makanan. Setelah menunggu, pesanan mereka datang juga. Saat makan, mereka mengobrol tanpa mempedulikan tatapan dari pengunjung lainnya. Tapi saat tengah asik mengobrol, kepala luhan mendadak sedikit pusing.

Luhan menundukan kepala dan memejamkan matanya, tubuhnya lelah bukan main karena harus menghadapi 5 laki-laki yang tubuhnya jauh lebih besar darinya. Kegiatan-kegiatan klub lain yang Luhan ikuti seperti klub music juga lumayan menguras tenaganya. Belum lagi kemarin dia pulang larut karena menonton konser idolanya, padahal hari ini dia harus bertanding basket. EXO, grup yang beranggotakan 3 orang Laki-laki tampan yang sangat terkenal seantero China, bahkan Asia. Luhan memang mengidolakan mereka. Bukan, Luhan mengidolakan mereka bukan karena mereka tampan, hell Luhan masih suka perempuan dan itu artinya dia bukan Gay. Luhan mengidolakan mereka karena talenta yang mereka miliki.

Ada Chen, si main vocal. Chen yang memiliki suara merdu itu mampu menghipnotis siapapun yang mendengar suaranya, kemampuannya mencapai nada-nada tinggi maupun rendah sudah sangat tidak diragukan lagi. Ada juga Lay, lelaki ber-dimple ini yang memiliki peran penting dalam Exo karena hampir semua lagu-lagu hits Exo adalah hasil dari kejeniusan bermusiknya. Tak hanya itu, dia juga pandai menari bahkan Lay dijuluki sebagai dancing machine. Oh, jangan lupakan si member termuda Zitao, laki-laki dengan lingkaran hitam alami di matanya ini adalah seorang rapper. Selain karena kemampuan rappnya, Tao juga dijuluki kungfu panda karena lingkaran hitam di matanya dan dia juga menguasi bela diri.

Ah, sepertinya menyenangkan berteman dengan orang-orang berbakat seperti mereka.

"Luhan, kau baik-baik saja?"

Tiba-tiba ada suara asing yang menginterupsi lamunannya. Suara itu berasal dari sisi kanannya dan seingat Luhan, orang yang duduk di sebelahnya adalah Yixing. Tapi kenapa suaranya berbeda? Ah mungkin perasaan Luhan saja.

"Aku hanya sedikit pusing, mungkin karena kelelahan," jawab Luhan dengan kepala yang masih menunduk.

"Aku baik-baik saja Yi—"

Mata Luhan terbelalak melihat orang yang ada di sebelahnya ternyata bukan Yixing melainkan LAY. Ya tuhan, apa euphoria konser semalam masih terasa? Mamang sih wajah Lay dan Yixing mirip, yang membedakan mereka hanyalah dimple di pipi mereka dan well, Lay sedikit lebih tampan dari Yixing. Tapi, Luhan yakin 100—bahkan 1000% kalau yang ada di sebelahnya adalah Lay, bukan Yixing.

"Luuuu, kau baik-baik saja?" Lay melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Luhan.

"A-aku baik baik saja, L-lay," Tidak, dia tidak baik-baik saja. Otaknya masih belum bisa mencerna ini semua. Bagaimana bisa Lay ada di sebelahnya? Bagaimana juga Lay tau namanya?

Tunggu, kalau Yixing adalah Lay. Berarti Xiumin dan Kris adalah—

"Chen, Tao?"

"Ada apa?" kata mereka berbarengan.

"Wajahmu terlihat seperti habis melihat hantu saja," tanya Chen sambil memasukan sepotong dim sum ke mulutnya.

"Ah—aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing," kata Luhan sambil tersenyum kecut.

GILA, ini gila. Bagaimana bisa dia baik-baik saja saat 3 sahabatnya berubah menjadi idolanya? Luhan meneguk teh herbal miliknya, mungkin ini hanya imajinasi gilanya. Ya, ini pasti hanya imajinasinya. Setelah meminum teh tersebut, Luhan memejamkan matanya, tubuhnya kembali rileks dan ia menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu membuka mata perlahan, berharap semuanya kembali normal.

Tapi nihil, mereka tetap tidak berubah.

"A-aku pulang duluan,"

"Ada apa? Bukankah kau tadi bilang mau mentraktir kami?" Tanya Chen dengan mulut penuh makanan. Persis seperti Xiumin.

"Telan dulu makanmu Chen," kata Lay.

Astaga aku rasa kepalaku mau pecah.

"Tenang saja, aku yang bayar. Kalian jangan khawatir," Ujar Luhan.

"Kalau begitu hati-hati di jalan, oh bilang kepada pelayannya kalau aku mau minuman ini lagi," kata Tao sambil mengangkat gelasnya yang kosong.

"Baiklah, um…. maaf ya aku pulang duluan, kepalaku pusing sekali."

"Yup, tidak apa-apa lulu. Hati-hati di jalan," kata Lay sambil melambaikan tangannya.

Setelah membayar makanannya, Luhan pergi meninggalakan kedai tersebut. Kepalanya sakit bukan main. Ia masih tak habis pikir, bagaimana bisa mereka berubah? Tadi dia hanya memikirkan Exo dan sekarang sahabatnya sudah berubah jadi Exo? Luhan mengerang frustasi. Ia ingin cepat-cepat sampai rumah dan tidur, berharap ini semua hanya mimpi. Akhirnya ia memutuskan untuk naik taksi daripada harus menunggu bus selama setengah jam.

TBC

a/n: yuhuuuu~ kembali lagi dengan saya :3

Saya ga ngerti kenapa bisa bikin ini._. Dan yaaaaaaaaaaa… kalau dipikir-pikir sih sebenernya menurut saya pribadi ya, hal yang ada di fanfic ini memang impossible banget untuk terjadi-_- Tapi, yaaaaa ga apa-apa laaaah, untuk menghibur para readers ;3 wahahaha awalnya sih kepikiran buat ini udah lama, gara-gara salah satu temen saya lagi galau berat dan nangis ke saya gara-gara baekyeon'-' dan entah bagaimana, tiba-tiba aja kepikiran buat cerita ini. Hehehe so, thanks a lot my dearest kirani ;) jangan galauin si bacon ya :3 Oh iya, tadinya sih main castnya exo-k tapi saya ngerasanya lebih cocok kalau exo-m. Jadinya yaaaaaaaaaaaaa saya ganti hehehe :3 Dan cerita ini latarnya ada di China bukan di korea, jadi saya sengaja gak menyisipkan kata-kata yang menggunakan bahasa korea.

Ya sudah, cukup sekian cuap-cuapnya(?)

Mind to Review?

Don't be silent readers phwleeeesssshhh^_^

Thanks for Read and Review

*pyooong~*