Title : Price Prince Princess

Summary : Gil memasuki sekolah barunya demi mencari sang majikan, tiba-tiba saja dia jadi idol?

Syntia : EDITED! Ada beberapa tambahan dan perubahan plus err... sebelumnya aku lupa bilang kalo ini adalah parody dari Princess x Princess. Tapi tentu saja meski alurnya sama jelas ada yang beda loh. Sekalian promosi hehe. And... met reading!

WARNING! maybe typo, shounen-ai


Chapter 1 : Hajimemashite

Gil menatap sekolah barunya perlahan. Dia mulai hari ini akan sekolah disini. Itu yang diucapkan majikannya yang sebelumnya sebelum menyuruhnya datang ke kota ini. Sekolah itu adalah sekolah lelaki terkenal di negara ini. Semua muridnya harus melalui ujian saringan yang berat. Karena itulah dia harus mati-matian belajar dibawah hentakkan sang majikan dan setiap kali dia salah menjawab pertanyaan yang diajukan, dia harus memakai baju-baju aneh yang entah kenapa dimiliki oleh tuannya itu.

Semua ini berawal dari beberapa bulan yang lalu….

FLASH BACK : ON

"EHHHH! Majikan baru?"kagetnya saat majikannya, Oscar-sama yang saat itu sedang menikmati acara minum tehnya mengatakan sesuatu yang aneh baginya. "Kenapa? Kenapa? Apa pekerjaanku kurang baik? Apa aku menyebalkan? Ah tidak, mungkinkah karena phobia kucingku?"

"Gilbert, Gil!"panggil Oscar-sama, tapi sepertinya lelaki itu terlalu sibuk dengan pikirannya. Lelaki tua berkacamata itu menepuk-nepuk pelan kepala pelayan kecilnya itu, sehingga membuat lelaki kecil itu tersadar. "Karena aku percaya padamu, jadi aku memintamu menjadi butler keponakanku,"jelasnya.

"Keponakan?"bingung Gil.

"Umur kalian tidak berbeda jauh, jadi aku rasa kalian bisa cepat akrab. Tahun depan dia akan bersekolah di Versaillus academy, karena itu aku ingin kau menemaninya."

"Versaillus academy?"jeritnya sambil tetap menggenggam erat alas peralatan minum teh yang masih dibawanya.

"Benar."

"Tapi, tapi, tapi…. Bukankah itu sekolah terkenal yang terkenal dengan ujian masuk yang sangat susah dan murid-muridnya yang berbakat, serta memperleh penghargaan dari berbagai kalangan serta mempunyai reputasi yang luar biasa di dalam dan luar negeri?"jelas Gil panjang lebar.

"Dan kau akan sekolah disana bersama dengan keponakanku."

"Dan saya akan sekolah disana? Itu tidak mungkin. Saya tidak pantas berada di sekolah seperti itu. Saya hanya pelayan, rasanya itu tidak pantas. Lagipula…."

"Aku sudah bilang kan, kau seperti anakku sendiri."

"Tapi Oscar-sama…"

"Pelajaran dimulai besok dan aku tidak mau mendengar kata tidak."

"Oscar-sama!"

"Dan untuk keponakanku, kau harus mencarinya sendiri di Academy,"isengnya.

"Oscar-sama!"

FLASH BACK :OFF

Lelaki bertubuh kecil dan kurus itu menghela nafas. Bola matanya berwarna jernih. Dan rambut bergelombangnya bergoyang perlahan tertiup angin terlihat mempesona. Terlihat beberapa murid lelaki sekolah itu memandanginya dengan wajah sedikit memerah. Dengan wajah pasrah dia mulai memasuki Academy itu.

XXXX

"Jadi namamu Gilbert?"tanya guru lelaki yang sedari tadi menemaninya sejak di ruang guru. Gilbert mengangguk. "Aku dengar kau mendapatkan koneksi sehingga dapat masuk kemari meskipun telat lebih dari sebulan,"sindirnya.

"Maaf,"mohon Gil. Guru itu memandangnya dari atas sampai bawah. "Ano, apa ada yang salah?"tanyanya. Dia memperhatikan penampilannya lagi. Dia ingat sudah menyetrika dengan baik baju dan membawa semua perlengkapan yang harus dibawanya bahkan membawa hal-hal tak perlu yang sebenarnya tidak perlu dibawanya kalau tidak dipaksa oleh Oscar-sama.

"Tidak, tapi…" Guru itu menepuk pelan pundak Gil. "Mungkin pada awalnya akan sedikit sulit tapi aku yakin kau akan terbiasa juga. Menurutku kau pantas menjadi salah satu dari mereka."

"Eh?"

"Ah, tapi di kelas yang akan kau masuki ada dia. Sepertinya tidak akan jadi masalah besar."

"Err… Apa ada masalah?"

"Gilbert-san, jangan kaget saat nanti masuk ke dalam kelas."

"Eh?"

XXXX

"Aku dengar akan ada murid baru!"

"Benarkah?"

"Apa dia cantik?"

"Apa dia manis?"

"Kalau dia masuk kemari setelah hampir satu bulan lebih berarti dia termasuk pintar."

"Apa kau lihat wajahnya?"

"Semua! Ayo duduk di tempat!"seru wali kelas mereka. Murid-murid yang tadi berkerumun langsung kembali ke tempat duduknya masing-masing dan diam dengan deg-deg-an.

"Hari ini akan ada murid baru. Gilbert-san, silakan masuk!"suruhnya. Perlahan pintu dibuka. Nampaklah seornag lelaki bertubuh kecil dengan rambut keritingnya yang hitam bersinar. Dengan wajah sedikit tertunduk dan memerah dia maju ke muka kelas. "Silakan perkenalkan dirimu!"

"Perkenalkan, namaku Gilbert, tapi kalian semua bisa memanggilku Gil,"senyumnya.

"HUWOOOO! MANIS SEKALI!"histeris hampir seluruh lelaki di ruangan itu.

"Eh?"bingung Gil yang udah agak salah tingkah. Tercatat 10 orang ngiler, 15 orang kejang-kejang kemasukkan lalat gara-gara gak bisa nutup mulut, 5 orang langsung mimisan dan 2 orang lainnya pingsan. "Eh? Eh? Pak guru,"panggil Gil cemas.

"Tenang saja, ini sudah biasa. Karena hari ini adalah hari pertama Gilbert-san di sekolah kita. Aku ingin kalian menerimanya dengan baik."

"SIAP!"sanggup mereka lebih bersemangat daripada biasanya.

"Gilbert-san, silakan duduk di sebelah Oz-kun!"suruhnya. Gil langsung berjalan ke arah meja kosong bagian belakang. Dia menatap pemuda bernama Oz yang sedang tersenyum padanya Eh? Dia manis sekali. Apa dia benar-benar lelaki?

Sementara Gil sibuk dengan pikirannya sendiri, dia sama sekali tidak memperhatikan sekitarnya. Padahal sudah jelas ketara kalau setiap kali dia berjalan semakin mendekat ke bangkunya maka anak lelaki di sana langsung mengalihkan pandangan ke arahnya.

Gilbert meletakkan tas kemudian duduk di bangkunya. 'Ah, dia laki-laki,'batinnya saat melihat pakaian pemuda itu. Persis sama dengan yang dikenakannya. "Aku Gilbert, panggil saja aku Gil."

Lelaki sebangkunya itu berambut pirang dan bermata jade. Dia memasang senyum saat Gil duduk di sebelahnya. "Hi, aku Oz. Kita jadi teman baik ya!"

"Ah, iya! Salam kenal!"

XXXX

Alice : Hei, kenapa aku tidak ada disana! Lihat si kepala rumput laut itu mendekati Oz seenaknya saja

Syn : Lho, Alice kan udah ada disini jadi komentator bareng gue kan?

Alice : Huh, aku tidak peduli! Bang, sate-nya satu lagi!

Syn : Nih anak, gue tendang baru tao rasa loe!

Alice : Kau tadi bilang apa? (Scary mode : ON)

Syn : Gue bilang makan aja terus toh yang bayarin Gil

Gil : Woi baka usagi, kau menghabiskan persediaan uang kita!

Alice : Apa maksudmu kepala rumput laut?

Oz : Yee, terima kasih udah baca reader semua!

Syn : Untung masih ada Oz yang normal. By the way karena author lupa nama hampir seluruh cowok yang ada di Pandora Heart tolong review nama mereka ya!

Oz : Jangan lupa Review fanfic juga!

Oz + Syn : PLEASE REVIEW!