Kehilangan?
Apa yang paling berarti dari hidupmu kecuali keluarga mu? Harta? Sahabatmu? Kekasihmu? Atau nyawamu?
Setiap orang memiliki sesuatu yang paling berarti dihidupnya. Punyaku, kau mau tahu? Kau Mashi.
Kehilanganmu tidak membunuh nyawaku, buktinya aku masih disini.
Kehilanganmu membuat semua terasa hambar, aku memang masih hidup. Tapi seakan warna duniaku hilang bersama tawamu.
Aku tahu, mengatakan menyesal sebanyak seribu kali pun tidak akan mengembalikan mu. Mungkin ini cara tuhan menghukum ku, hidup didunia ini tanpa hangatnya pelukanmu.
Dari Koalamu, Kim Junkyu.
2020
"Junkyu hyungggg, kapan dirimu akan dewasa jika mengancingi baju saja tidak bisa"
Omelannya hanya membuat Junkyu tersenyum, dirinya seakan merasa rindu pada suara laki-laki manis itu.
"jika tidak ada aku, mungkin kau akan dicap orang tolol oleh teman-teman, dan junior dikampusmu"
Lelaki mungil itu pun beranjak membenarkan kancing baju kekasihnya.
"hei, jika aku bilang. Aku sengaja seperti ini agar kau selalu peduli padaku bagaimana?"
Junkyu mencubit pipi manis kekasihnya. Mashiho hanya mengembungkan pipinya. Junkyu selalu ingin menggoda Mashi.
Tiba-tiba Mashiho yang berdiri didepannya hilang dan semuanya menjadi gelap.
Ditengah malam yang sunyi ini masih terdengar deburan ombak diluar sana, gorden pun berterbangan tak karuan pria ini terbangun dari tidurnya.
"arghh, mimpi lagi"
Junkyu sedikit mengerang karena kepalanya sakit, setiap bermimpi tentang Mashiho dia akan merasa pusing bahkan mual. Padahal sudah beberapa hari ini dia tidak tertidur dengan nyenyak akibat bocah itu.
Kim junkyu pun mencari ponselnya.
"02.17 pagi, sialan. Gabakalan bisa tidur lagi".
Junkyu beranjak dari kasurnya dan membuka pintu pergi keluar dari kamar hotelnya. Disetiap ujung lorong kamar hotel terdapat pintu kaca besar berisi balkon yang terbuka luas. Karena ingin mencari udara segar Junkyu pun menuju kesana. Saat membuka pintu ia melihat Mashiho berdiri ditepi balkon.
"bocah itu lagi, ngapain... Hei turun!!! Mashi!!!!"
Tepat pada pukul 02.20 wita, bocah atau lelaki malang itu melompat dihadapan orang yang paling dicintainya, Kim Junkyu.
Yang satu-satunya Junkyu ingat pagi itu adalah senyum terakhir Mashiho. Sebenarnya Mashiho mengatakan sesuatu, tapi telinga Junkyu seakan berdengung saat itu juga.
REGRETS
By copycattt
.
.
.
mashikyu
JunkyuxMashiho
HAPPY READING
2011
"namanya Mashiho, dia terkenal dikalangan siswa baru"
Kata pria tersebut menyerahkan selembar foto. Sambil mengambil foto itu seseorang bertanya.
"kau mau aku apa?"
"bermainlah dengannya"
"kau akan suka itu" lanjutnya
"lalu? Akan kuapakan? Koleksiku sudah banyak"
"buatlah berakhir seperti boneka-bonekamu yang telah rusak"
"hmmm, kau tahu aku tidak suka barang murah"
Dia melenggang pergi sambil membawa foto itu.
Pagi ini seperti biasanya, saat pelajaran olahraga. Mashiho akan berbaring diUKS. Bukan karena sakit, dia hanya malas bermandi keringat dan tersengat sinar matahari. Akibat wajah polosnya siapa yang tidak akan percaya.
"kau sakit atau malas?"
Terdengar suara laki-laki dari ranjang disebelah yang berhalangkan tirai gorden. Mashiho tidak menyaut.
"kadang aku ingin ketenangan akhir-akhir ini" Lanjut laki-laki tersebut.
"aku ingin merasakan hidup tanpa masalah dan beban" Ia kembali mengoceh.
"hidupku banyak masalah sekarang, aku tidak tahu cara mengatasinya"
Ia tahu tidak akan mendapatkan jawaban tapi mulutnya tidak ingin berhenti. Tiba-tiba...
"kau ingin cara tercepat? Kadang aku ingin mencobanya, tapi bukan sekarang. Aku ingin sedikit lebih lama merasakan kejamnya dunia padaku" Mashiho berbicara sambil memejamkan matanya.
"apakah tidak masalah bagimu membagi cara itu padaku?"
"nanti jika kau sudah siap, ayo kita coba bersama"
Setelah menjawab pertanyaan dari orang aneh itu, Mashiho bangkit beranjak kepintu keluar. Saat membuka knop pintu, ia kembali mendengar.
"minggu depan kita bertemu lagi disini, kau kan selalu bolos pelajaran olahraga"
Teriak laki-laki tersebut terdengar senang. Mashiho hanya berdesis pelan.
"dasar orang aneh"
Minggu berikutnya, Mashiho tidak mengikuti pelajaran olahraga. Dia berbaring diranjang UKS seperti biasanya.
"tidak kusangka kau menepati janjimu"
Mashiho sedikit terkesiap mendengar suara itu, karena mengganggu rencana tidurnya.
"hatiku akan sakit jika kau lupa padaku, kau janji padaku akan mengajari rahasiamu"
Mashiho baru ingat ia sempat berbincang dengan orang aneh minggu lalu.
"pertama, aku tidak pernah membuat janji dengan siapapun. Kedua, hal yang aku katakan minggu lalu hanya omong kosong. Ketiga, tolong biarkan aku tidur"
"wah, kau menakutkan nona"
"terserah kau saja"
"haha, baiklah tuan Mashi"
Terkejut karena orang tersebut memanggil namanya, Mashiho berusaha menyibakan gorden yang memisahkan mereka. Saat itu tangannya ditarik, Mashiho tiba-tiba sudah berada dipelukan pria tersebut.
"panggil aku Junkyu, aku adalah koalamu sekarang"
Junkyu langsung mencium bibir Mashiho. Karena terkejut atau karena ia memang suka dengan ciuman itu. Mashiho hanya terdiam mengikuti permainan laki-laki yang barusan menyebut namanya sebagai Koala (?).
Siapa sangka jika nanti laki-laki tersebut memegang peranan penting dikehidupannya. Atau bahkan sebaliknya. Tapi menurut Mashiho, pertemuan pertamanya dengan sang Koala adalah hal yang mengubah kehidupannya dan cara pandangnya mengenai dunia.
