Nae Superman
…
This story is EverLasting 's
…
Cho Kyuhyun
Lee(Choi) Sungmin!Kid
Tan(Cho) Hankyung Kim Heechul
Choi Siwon Kim Kibum
Jessica Jung(Choi)
Other cast
…
WARNING!
YAOI, BL, M-PREG, PEDOFIL, gaje, ngasal, NEWBIE(?), garing
DON'T LIKE? DON'T READ!
…Hana, Dul, Set…
Hup!
Sepasang kaki kecil itu melompat turun dari mobil hitam yang kini terparkir di halaman sebuah rumah mewah di Perum Sunshine. Sebuah perumahan elite yang berada di pusat Kota Seoul. Perumahan yang kebanyakan dihuni oleh pengusaha-pengusaha sukses di Korea.
"Mommy, cepat!" seru seorang anak kecil yang kini berlari memasukki rumah megah di hadapannya. "Woah! Mictel Teddy cuka?" pekiknya senang mengetahui betapa megah dan indahnya rumah itu. Bocah laki-laki yang usianya baru menginjak 4 tahun itu mengangkat tinggi boneka beruang kecil putih yang berada di gendongannya. Kaki kecilnya melangkah mengelilingi sekitar ruang tengah dan berhenti di depan tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua.
"Joha?" suara seorang yeoja mengejutkannya.
"Minnie cuka luma balu~ Mictel Teddy juga," serunya sembari menghambur memeluk yeoja tadi yang ia kenal sebagai sang Noona.
"Mau ke atas? Kamar Minnie dan Noona ada di atas." Yeoja itu menunjuk lantai atas dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya mulai mengangkat tubuh adiknya.
"Minnie mau jalan cendili, Noona." Sungmin, bocah itu merengut di gendongan Jessica, kakaknya.
Jessica terkekeh geli melihat wajah menggemaskan Sungmin. "Memangnya kau bisa menaikki tangga ini, eoh?" tanyanya.
"Bica! Bica! Tulunkan Minnie!" paksa Sungmin. Jessica hanya menurutinya. Ia menurunkan adiknya dan setelah itu, Sungmin langsung menaikki tangga dengan cara merangkak dan dengan usaha yang susah payah. Dan saat ia berhasil sampai di lantai dua, ia bersorak senang sembari memeluk erat bonekanya.
"Mau masuk ke kamar Minnie?" tanya Jessica yang kini telah menggandeng tangan Sungmin menuju ruangan yang memiliki pintu bercat pink dan terdapat papan kecil bertuliskan Minnie's. Yeoja itu membukanya dan sedetik kemudian ia harus menutup kedua telinganya karena mendengar teriakan nyaring dan cempreng yang Sungmin keluarkan.
Sungmin berlari menuju ranjangnya yang cukup besar untuk anak seusianya. Bocah itu berbinar melihat bed cover di kasurnya bergambar hello kitty dan didominasi warna pink, warna kesukaannya.
"Minnie, Noona tinggal sebentar, ne?" pamit Jessica yang hanya ditanggapi anggukan oleh Sungmin. Yeoja itu lalu keluar kamar Sungmin, meninggalkan adiknya sendirian.
Sungmin meletakkan boneka beruangnya di kasur, kemudian ia berjalan menuju balkon yang ada di kamarnya. Di seberang sana, dengan jarak sekitar satu meter, terdapat rumah lain. Rumah itu membelakangi rumahnya, dan rumahnya sendiri membelakangi rumah itu. Singkatnya, kedua rumah itu saling membelakangi dengan terpisah oleh pekarangan kecil. Sungmin membulatkan mata melihat sosok namja yang juga sedang berdiri di balkon seberang, sama sepertinya. "Cupelman…" gumamnya takjub dengan apa yang ia lihat.
"Ai, Ajucci~ Nama Minnie Cungmin~" serunya dengan girang kepada sosok namja di seberang.
"Minnie?" panggil Jessica setelah kembali memasuki kamar Sungmin. "Sedang apa?" tanyanya.
Sungmin menoleh, ia tersenyum lebar. "Ada Cupelman," tunjuknya ke balkon seberang tanpa memperhatikan balkon itu.
Jessica mengernyit, lalu tersenyum. Ia mengacak surai hitam Sungmin yang lembut. "Tidak ada. Sebaiknya sekarang Minnie mandi. Daddy sudah menunggu Minnie di luar bersama kolam dan mainan karet Minnie."
"Minnie mau mandi~" teriak Sungmin girang sembari berlari keluar kamar dan langsung disambut oleh gendongan Mommy-nya.
…Superman…
Kyuhyun kembali menuju balkon kamarnya setelah menuntaskan hasratnya untuk buang air kecil. Ia tersenyum sumringah begitu melihat yeoja yang sedaritadi ia amati kembali muncul setelah beberapa saat yang lalu menghilang.
"Hai, Cantik," sapa Kyuhyun dan tersenyum sok keren. Yeoja yang disapanya menoleh kaget dan kemudian menatapnya datar.
"Aku Cho Kyuhyun. Namja paling tampan yang pernah kautemui. Kau?" ucap Kyuhyun dengan penuh percaya diri.
"Hmph. Aku ingin muntah," ujar yeoja itu sambil menutup mulutnya, menunjukkan gesture seperti orang mual.
"Wae? Kau sakit? Aa… Kau pasti overdosis karena ketampananku. Iya, 'kan… Cantik?" Kyuhyun menaik-naikkan alisnya dengan genit, membuat yeoja itu memutar bola matanya dengan jenuh.
"Aku tak punya waktu untuk mengobrol dengan namja gila sepertimu," dengus yeoja itu lalu melenggang pergi meninggalkan Kyuhyun yang sedang tersenyum-senyum sendiri sembari menggumamkan kata-kata 'Aku jatuh cinta' dan 'Dia sangat cantik'.
"Sedang apa?" tanya sang Umma yang tiba-tiba muncul di samping Kyuhyun. Kim Heechul, namja yang merupakan ibu dari Kyuhyun itu mengernyit heran melihat putranya yang tersenyum-senyum seperti orang gila sembari menggumam aneh dengan senandungan.
Pletak!
Dengan kesal Heechul menempeleng kepala Kyuhyun. Sontak hal itu membuat Kyuhyun terkejut dan mengaduh. Namja itu menolehkan kepalanya dengan kesal. Matanya melotot marah dan mulutnya sudah siap menyemburkan kata-kata pedas untuk memarahi siapa saja yang berani menempeleng kepalanya. Dan begitu ia melihat wajah ibunya yang berparas cantik itu, ia hanya bisa meringis dalam hati dengan perasaan was-was.
"Mau apa?" tanya Heechul dengan mata menatap tajam pada Kyuhyun.
"A-niya. Umma cantik. Sampai membuatku membeku dan kehabisan kata," puji Kyuhyun dengan 'maksud'.
Heechul melotot, tangan kanannya ia gerakkan untuk menarik telinga kiri Kyuhyun.
"Aaaw!" rintih Kyuhyun.
"Ampun, Umma. Ampun…" ujar Kyuhyun memelas.
Heechul melepaskan jewerannya dan berkata, "Sedang apa, huh?"
"A-anu, Umma. Tadi aku baru saja mengamati bidadariku." Kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal saat mengatakan itu.
Heechul menunjuk balkon seberang dengan dagunya. "Yang ada di rumah itu?" tanyanya dengan kedua tangan terlipat di sekitar dada.
"Ne! Umma mengenalnya?" tanya Kyuhyun yang terlihat antusias.
"Ya. Teman lama Appa dan Umma. Mereka baru pindah dari Busan," terang Heechul yang membuat Kyuhyun berbinar dengan hati yang bersorak gembira. Teman lama orang tuanya dari Busan? Berarti ia memiliki kesempatan.
"Umma, siapa nama anak mereka?" tanya Kyuhyun yang penasaran akan nama yeoja yang ia kagumi dalam pandangan pertama tadi.
"Mm… Molla. Mereka memiliki dua orang anak yeoja. Umma tidak tahu namanya. Hanya tahu melalui foto saja. Kami sudah bertahun-tahun tidak bertemu semenjak lulus kuliah."
Kyuhyun mendesau, lalu kembali tersenyum yang saat ini keren tanpa dibuat-buat. 'Aku pasti akan mendapatkanmu, Cantik,' gumamnya dalam hati.
…Minnie Minnie Ming…
Waktu masih menunjukkan pukul setengah delapan malam. Siwon duduk di sofa ruang tengah di rumah barunya. Tangannya memegang remote televisi yang sedaritadi ia tekan-tekan tombolnya untuk mendapatkan tayangan yang sekiranya menarik untuk ia lihat, tetapi sepertinya semua channel televisi hari ini hanya menayangkan berita membosankan.
"Daddy~" panggil Sungmin yang kini tengah merangkak ke pangkuan Siwon dan memainkan wajah tampan ayahnya itu.
"Wae?" tanya Siwon setelah mematikan televisi. Namja bertubuh kekar itu menangkup pipi putra kecilnya.
"Ada Cupelman di kamal Minnie…" Sungmin memandang wajah Siwon dengan polos. Bibirnya mengerucut saat ia menunjuk ke atas, ke lantai dua dimana kamarnya berada. Hal itu tentu saja membuat Siwon tak tahan untuk tidak mengecup bibir kecil M shaped Sungmin.
"Hyung? Kita tidak ke rumah Hankyung Hyung dan Heechul Hyung?" tanya Kibum yang sedaritadi memang berada di samping Siwon.
"Eoh? Teman Mom dan Dad saat kuliah?" kini Jessica yang bertanya. Siwon menanggapi pertanyaan istri dan putrinya itu dengan senyuman menawan.
"Ya. Dan kita akan ke sana sekarang," ucap Siwon yang langsung berdiri menggendong Sungmin. Sebelah tangannya yang bebas ia gunakan untuk menarik tangan Kibum agar berdiri. "Kajja," ajaknya.
…KyuMin…
Heechul membuka pintu utama rumahnya ketika pendengarannya menangkap suara bel. Namja bermarga Kim itu tersenyum sesaat setelah mengetahui siapa tamunya.
"Halo," sapa Siwon.
"Kukira kalian tak akan kemari. Jadi aku dan Hannie sudah bersiap untuk ke rumah kalian," ujar Heechul. Ia bergerak memeluk Kibum. "Bogoshippo," ucapnya saat melepas pelukan mereka.
"Nado, Hyung," balas Kibum. "Ssica, kenalkan dirimu," suruh Kibum.
Jessica tersenyum sekilas kepada Heechul sebelum akhirnya sedikit membungkuk hormat dan memperkenalkan diri. "Anyeonghaseyo, Jessica imnida."
"Aku Heechul. Panggil saja Chullie Ahjumma." Heechul terdiam sejenak mengamati Jessica.
"Ayo masuk. Hannie ada di dalam bersama Kyuhyun." Heechul mempersilakan tamunya untuk masuk.
Hankyung yang saat itu tengah duduk di ruang tengah menolehkan kepalanya ketika mendengar suara Heechul yang memanggil namanya. "Yo, Siwon!" Pria berdarah Korea-Cina itu bangkit dan langsung memeluk Siwon. Sementara Heechul langsung menuju dapur untuk membuatkan para tamunya minuman.
"Cupelman…" gumam Sungmin dengan suara lirih.
"Bidadariku~" gumam Kyuhyun seolah terpana dengan kedatangan Jessica. Namja itu langsung berdiri dari posisi duduknya dan mendekati Jessica yang berdiri di sebelah Kibum.
Jessica mendelik horror, "Siapa, kau?" tanyanya.
"Aku Cho Kyuhyun, Cantik. Bukankah aku sudah memperkenalkan diri?" tanya Kyuhyun dengan wajah yang masih sok keren di hadapan Jessica.
Kibum menyikut lengan Jessica. Dan hal itu membuat Jessica harus mendengus pelan, 'Oh Tuhan.' Jessica menatap Kyuhyun dengan tatapan dinginnya yang ia turuni dari sang ibu, lalu memperkenalkan diri, "Jessica Choi," ucapnya dengan desisan.
Kyuhyun tersenyum sumringah. Ia mengulurkan tangannya untuk menarik tangan Jessica dan menjabatnya dengan paksa. "Senang mengenalmu!"
'Aneh,' cibir Jessica dalam hati.
Sungmin merengut melihat tingkah Kyuhyun yang seolah menunjukkan ketertarikannya pada Jessica. Ia yang kini sudah turun dari gendongan Siwon pun berlari mendekati Kyuhyun. Bocah manis itu berdiri di depan kaki Kyuhyun.
"Nama Minnie Cungmin, Ajucci~ Ini boneka Cungmin, Mictel Teddy namanya," Sungmin memperkenalkan dirinya dan juga bonekanya. Ia tersenyum lebar sampai dua gigi kelincinya terlihat.
"Bocah ini lagi," gumam Kyuhyun pelan sembari menatap Sungmin datar.
"Ugh~" Sungmin menghentakkan kakinya kesal saat Kyuhyun malah duduk dan mengacuhkannya.
"Ajucci~" Sungmin menepuk-nepuk paha Kyuhyun, sedangkan orang tuanya dan orang tua Kyuhyun terlibat dalam perbincangan ringan seputar masa lalu dan bisnis.
"Tsk! Wae? Kau itu berisik sekali, sih?" kesal Kyuhyun yang kini menatap Sungmin dengan wajah bersungut-sungut.
"Eung… Ajucci Cupelman namanya capa?" tanya Sungmin dengan kepala miring. Menggemaskan.
Kyuhyun menghela napas. Bocah kelewat imut di depannya itu membuatnya kehilangan sisi angkuhnya untuk beberapa saat.
"Aku Cho Kyuhyun," ucap Kyuhyun sembari mengangkat tubuh Sungmin untuk kemudian ia dudukkan di atas pangkuannya. "Hei, Bocah, berhenti memanggilku 'Ahjussi'. Aku masih muda, tahu. Usiaku baru tujuh belas tahun. Jadi kau panggil aku 'Oppa'. Panggil 'Kyuhyun Oppa', mengerti?"
"Kyuyun… Oppa?" Sungmin kembali memiringkan kepalanya bingung. Oppa?
Heechul menyediakan minuman untuk mereka semua. Ia melirik Kyuhyun melalui ekor matanya.
"Iyuuu~ Minnie ingin pipic~" Sungmin melompat turun dari pangkuan Kyuhyun. Kedua tangan mungilnya menutupi sesuatu di tengah-tengah pahanya.
Semua yang ada di ruang tengah rumah keluarga Cho itu sontak menolehkan kepalanya untuk menatap Sungmin, hanya Heechul yang menatap Kyuhyun setelah Sungmin berteriak. "Kyu, antarkan dia ke toilet," suruh Heechul.
"Tapi, Umma-"
"Cepat!" desak Heechul saat melihat Sungmin mulai melompat-lompat menahan kencingnya.
Kyuhyun mendengus pelan kemudian berdiri dari duduknya. "Ayo," ajaknya sembari menggandeng tangan Sungmin menuju toilet di dekat dapur.
"Kyuyun Oppa, Minnie tidak bica melepac celana." Sungmin mengempit pahanya. Ia benar-benar tak tahan untuk pipis.
Kyuhyun memutar bola matanya jengah. Meskipun demikian, ia tetap berjongkok untuk melepaskan celana pendek Sungmin. Kedua matanya membulat sempurna setelah ia melepaskan celana dalam putih Sungmin. Ia melihat sesuatu yang tak terduga. "K-kau namja?" tanya Kyuhyun dengan bodohnya.
Sungmin meringis ketika ia harus semakin menahan pipisnya. Dengan lancang, ia mendorong boneka beruangnya ke arah Kyu. "Tolong gendong Mictel Teddy," ucapnya dengan cepat dan langsung berlari masuk toilet.
Kyuhyun terbengong dan menatap horror boneka beruang kecil yang kini ada di tangannya.
…KyuMin…
"Sudah?" Jessica tersenyum melihat Kyuhyun dan Sungmin yang sudah kembali dari toilet.
"Kau merindukanku, Cantik? Aigo… Padahal hanya beberapa menit saja," ujar Kyuhyun ke-PD-an.
Jessica lagi-lagi mendengus. "Panggil aku Noona. Dasar tak sopan. Usiaku empat tahun lebih tua darimu."
Kyuhyun kembali melotot karena lagi-lagi menemukan fakta tak terduga. Pertama, Sungmin yang ia kira yeoja, ternyata namja. Kedua, Jessica yang ia kira seumuran dengannya, ternyata lebih tua.
Heechul terkekeh melihat Sungmin mengerucutkan bibirnya. "Yang ini siapa namanya?" tanya Heechul tanpa melepas tatapannya pada Sungmin.
"Ah… Dia Choi Sungmin. Mian, kami lupa mengenalkannya," ujar Kibum yang membuat Heechul tersenyum.
"Sungmin… Nama yang bagus." Heechul menatap Sungmin yang kini duduk di samping Kyuhyun.
"Anak perempuan yang manis," puji Heechul yang membuat semua orang mentertawainya.
"Wae?" tanya Heechul tak mengerti sekaligus tak terima jika ia ditertawakan.
"Umma, Sungmin itu namja." Kyuhyun ikut tertawa saat melihat Heechul menggaruk tengkuknya lantaran malu.
"Arraseo, arraseo…" Heechul kembali pada keadaannya sebelumnya. "Panggil aku Chullie Umma, mengeti, Anak Manis?"
"Um! Chullie Umma, Minnie mengelti!"
…Nae Superman…
Siwon melirik arlojinya sebelum kembali menatap Hankyung dan Heechul. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia harus pulang. "Sepertinya kami harus pulang. Ini sudah terlalu malam," ujarnya membuat Heechul mendesau.
"Besok aku ke sini lagi, Hyung. Saat Siwon Hyung berangkat kerja," hibur Kibum.
"Baiklah, baiklah," Heechul mengalah, matanya tak sengaja melihat Sungmin yang tertidur di pengkuan Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun sendiri, kepalanya sudah menunduk menandakan ia juga sudah berada di alam mimpinya. "Minnie sudah tidur. Biarkan dia tidur di sini saja."
"Jangan, Hyung. Minnie punya kebiasaan buruk untuk terbangun di pukul dua pagi buta. Dan hanya Siwon Hyung yang bisa membuatnya kembali tertidur," terang Kibum panjang lebar. Hal itu membuat Heechul mendesau kecewa.
Hankyung tersenyum. Ia tahu Heechul menyukai Sungmin. Hankyung berdehem, lalu berkata, "Gwaenchana, Kibum-ah. Biarkan Sungmin tidur di sini malam ini. Memangnya kalian tega membangunkannya?" pria yang sudah berkepala empat itu menaikkan alisnya menatap pasangan sahabatnya yang kini terlihat berpikir.
"Tapi-" baru saja Kibum akan menolak, Siwon sudah menyela.
"Ya sudah, biar Minnie tidur di sini malam ini. Kami akan menjemputnya besok pagi." Siwon merangkul pundak Kibum. "Kami pulang dulu."
"Ne. Hati-hati," pesan Heechul sambil menebar senyum kepada Siwon dan Kibum.
"Kami pulang, Ahjussi, Ahjumma," pamit Jessica seraya membungkuk sopan yang ditanggapi oleh anggukan Hankyung.
Heechul turut mengantarkan keluarga Choi sampai ke depan pintu utama. Ia kembali ke ruang tengah dengan wajah sumringah.
"Hannie?" Heechul tersenyum dengan kedua telapak tangan menangkup.
Hankyung terkekeh kemudian menunjuk Kyuhyun dan Sungmin yang terlelap dengan dagunya. "Bangunkan Kyuhyun," suruhnya.
Heechul bergerak mendekati Kyuhyun. Tangan kanannya terjulur untuk menepuk-nepuk pelan pipi tirus putranya itu. "Kyu," panggilya berusaha membangunkan Kyuhyun tanpa mengusik Sungmin.
"Eung?" Kyuhyun hanya menggeliat lalu kembali memeluk Sungmin.
Heechul mendengus. Ia bersiap mengomel sebelum ia sadar bahwa Sungmin juga sedang tertidur pulas.
"Kyu, pindah ke kamarmu… Hey." Tepukan Heechul di pipi Kyuhyun makin mengeras.
Plak, plak, plak, PLAK!
Dan akhirnya Heechul menampar pipi Kyuhyun lantaran putranya itu sulit untuk dibangunkan.
"Umma!" seru Kyuhyun yang akhirnya terbangun. Namja bertubuh kurus itu mengusap-usap pipinya yang terasa panas. "Wae?" sungutnya kepada sang Umma.
"Pindah ke kamar, Kyu. Bawa Sungmin sekalian. Dia menginap malam ini." Kali ini Hankyung yang berbicara.
Kyuhyun melotot, baru sadar bahwa Sungmin berada di pangkuannya, tertidur, dan ia peluk.
"Shireo!" seru Kyuhyun tak terima. "Eoh? Ssica Noona mana, Umma?"
Pletak!
Heechul kembali menempeleng kepala Kyuhyun untuk yang kedua kalinya hari ini.
"Aaw!" Kyuhyun mengaduh
"Mereka sudah pulang. Cepat bawa Sungmin tidur bersamamu di kamar." Heechul bersiap menempeleng kepala Kyuhyun lagi. Namun belum sampai tangan Heechul mendarat d kepala Kyuhyun, remaja itu sudah membopong tubuh kecil nan ringan Sungmin menaikki tangga untuk menuju kamarnya.
…Minnie Kyuhyun's…
Kyuhyun mengatur napasnya sejenak setelah menutup pintu. Cukup lelah menggendong Sungmin sambil berlari menaikki tangga.
"Kau itu bocah pertama yang berani menyusahkanku," keluh Kyuhyun dengan mata menatap wajah polos menggemaskan Sungmin yang tertidur dalam gendongannya.
"Heh," Kyuhyun hampir mentertawakan dirinya yang disusahkan oleh bocah yang bahkan belum bisa mengucapkan 'S'.
"Ish… Eottokhae?" gusar Kyuhyun. Ia meletakkan Sungmin ke atas ranjangnya yang cukup luas.
"Diberi pembatas atau tidak?" Kyuhyun berpikir. Menimbang-nimbang apakah ia harus meletakkan guling untuk memisahkannya dan Sungmin.
"Kalau aku meletakkan guling di sini, dan kalau aku banyak bergerak, aku bisa terjatuh." Kyuhyun mengacak rambutnya dengan kasar. Membuat rambut ikal itu berantakan.
"Jinjja…"
"Eumm…?"
2.00 pm WKS
"Eung…" Sungmin menggeliat tak nyaman dalam tidurnya. Matanya yang semula terpejam kini sedikit terbuka.
"Daddy?" suaranya bergetar menahan tangis. Kamarnya ini, kenapa gelap? Ia tak suka gelap. Ia takut gelap.
Sungmin mengerjab merasakan sebuah lengan memeluk tubuhnya. "Daddy?" panggilnya lagi.
"Daddy!" Sungmin yang kesal karena tak mendapat jawaban dari sosok yang memeluknya itupun menendangkan kakinya.
"Appo!" teriak Kyuhyun dengan spontan saat Sungmin menendang selangkangannya. "Appo, appo, senjataku…" rintihnya sembari menutupi daerah selangkangannya.
Sungmin terkejut bukan main. Itu bukan suara Daddy-nya. Tapi ia mengenali suara itu. Hanya baru beberapa jam yang lalu saja, bocah itu sudah sangat hapal dengan suara Kyuhyun.
"Yung?" Sungmin mengerjab. "Yung… Minnie takut gelap… Hiks-"
Kyuhyun menggeram menahan emosinya. Dengan berat hati ia bangkit untuk menyalakan lampu kamarnya.
"Sudah terang. Sekarang kau bisa kembali tidur." Kyuhyun kembali berbaring di samping Sungmin. Baru saja pemuda itu hendak memejamkan matanya, Sungmin sudah merangkak menaikki tubuhnya dan duduk di atas perutnya.
"Astaga… Apa lagi sekarang?" kesal Kyuhyun.
"Minnie dimana?" Sungmin mengusap pipinya. "Mictel Teddy mana? Daddy?" tanya Sungmin beruntun.
"Kau di kamarku. Appa dan Umma-ku menyuruhku agar kau menginap di sini." Kyuhyun mengulurkan tangannya ke arah meja nakas samping tampat tidurnya. "Ini bonekamu. Dan Daddy-mu ada di rumah." Lalu ia menunjuk pintu balkon kamarnya yang tertutup.
"Yung… Kalau Minnie telbangun, Daddy celalu menyanyi untuk Minnie dan poppo Minnie-" Sungmin menunjuk bibir ranumnya. "-di cini."
"M-mwo?!"
…To Be Continue…
Tolong dibaca,
Ini ff baru saya setelah sekian lama vakum. Jadinya di sini saya juga termasuk NEWBIE. Jadi kalau ini cerita terasa ngawur, yaa mohon maaf :|
Sebenernya ini cerita saya ambil dari story rp saya. Jadi saya main rp tuh, sama temen, dan rp nya itu model kayak ff. Ada alur cerita gitu. Ga sekedar rp yang kopel-kopelan dan gitu-gitu(?).
Ga muluk-muluk, cuma butuh review teman-teman aja biar aku tahu dan kenal sama teman-teman yang bersedia baca cerita gaje ini :p
…
Mind to Review?
Yang review tak peluk cium {} :*
Makasih sebelumnya,
Next? Review!
See you~
