svt's meanie fic; bl; ooc; typo(s); non-baku; jauh dari EYD.

.

Note: wonu, uji, sunyoung, junghan, sungcheol kls 3, sk kls 2, mingu, hansol kls 1.

.

enjoy~


Kehidupan sekolah menengah atas Wonwoo bisa dibilang tidak menyenangkan sama sekali. Itu pikiran Wonwoo sebelum ia naik kelas, menjadi siswa tingkat akhir dan bertemu dengannya. Siswa tingkat satu yang langsung menjadi idola di sekolahnya sesaat setelah ia menginjakkan kakinya di sekolah ini.

Namanya Kim Mingyu. Ia mendaftar menjadi pengurus OSIS dan terpilih menjadi wakil ketua karena populeritasnya. Sebenarnya Mingyu bisa saja menjadi ketua, hanya saja dewan sekolah tidak akan menyetujui jika ketua OSIS adalah siswa tingkat satu seperti Mingyu.

Mingyu itu sangat populer, bahkan sampai teman luar sekolah Wonwoo ada yang menanyakan Mingyu. Wonwoo sih senang-senang saja, ia bahkan merasa bangga juga dengan adik kelasnya itu. Lagipula Mingyu itu memang pantas menjadi idola sekolah. Dia itu tinggi, pintar, aktif, dan tampan. Ditambah dengan gigi taring yang lebih panjang dari gigi lainnya itu terkesan lucu saat dia tertawa. Juga kulitnya yang sedikit lebih gelap dari orang korea kebanyakan—tidak seperti kulit Wonwoo yang pucat, itu menambah kesan seksi saat Mingyu sedang berkeringat. Mingyu mengambil ekstrakulikuler bola sepak omong-omong. Dan dengan adanya Mingyu, tribun penonton akan selalu ramai jika klub bola sepak sedang berlatih. Wonwoo sih hanya melihatnya saja dari kelasnya yang berada di lantai dua.

Wonwoo juga tidak tahu sejak kapan dirinya mulai memperhatikan si adik kelas. Mungkin semenjak dia memberitahu teman-temannya pendapatnya tentang si adik kelas yang menyebabkan mereka selalu rusuh saat mereka menangkap kehadiran si adik kelas di sekitar mereka.

"Hey guys, kalian tahu? Ada adik kelas yang sangat tampan." Boo Seungkwan dengan segala kehebohannya memberitahu para sahabatnya yang sedang berkumpul di kantin.

"Setampan apa?" Jeonghan yang paling cepat menimpali jika sudah berhubungan dengan yang tampan-tampan.

"Lebih tampan dari Seungcheol hyung." Wajah Seungkwan terlihat benar-benar meyakinkan saat mengatakannya. "Dan jauuuuuh lebih tampan dari Soonyoung hyung"

"Wah, jinjja?" kali ini Jihoon yang merespon dengan antusias.

"Kalian ini, ada yang bening sedikit saja langsung berpaling. Kalau mereka mendengar kalian, kalian pasti akan dihukum tahu." Wonwoo menanggapi dengan masih berkutat pada buku novelnya, tidak tertarik dengan topik yang Seungkwan bawa.

"Kalau begitu jangan beritahu mereka." Jeonghan dengan santainya berucap demikian. Diikuti anggukan dari Jihoon dan kekehan Seungkwan.

"Ehehe, untung aku belum taken." Kekeh Seungkwan.

"Jadi Kwan. Bagaimana dengan si anak baru?" -Jeonghan

"Ah iya. Dia tinggi, wajahnya tampan tapi hyungdeul," Seungkwan sengaja menjeda perkataannya, mengundang rasa penasaran dari para hyungnya.

"Tapi..." -Jihoon

"Dia hitam."

"Huh?"-Jihoon

"Hitam bagaimana? Dia negro?" -Jeonghan

"Bukaaaan! Hitam seperti.." Seungkwan mengedarkan pandangannya ke sekitar, mencari contoh. "Nah. Itu dia orangnya hyung!" tunjuk Seungkwan ke arah counter makanan. Serentak Jeonghan dan Jihoon mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Seungkwan.

"Yaah, bocah sekali dia kelihatannya." Keluh Jeonghan

"Ih, terlalu tinggi ah. Tidak suka." Jihoon mencibir

Seungkwan merotasi bola matanya jengah, lalu menatap Wonwoo. "Hyung, bagaimana menurutmu?"

"Apa?"

"Tentang anak itu."

Wonwoo memalingkan wajahnya dari novel, sekedar melihat si adik kelas. "oh, dia tampan." Dan sayangnya jawaban Wonwoo merupakan sebuah kesalahan. Karena jawabannya itu ia menjadi bulan-bulanan teman-temannya.

"Cie Wonwoo, cie." -Jeonghan

"Wah tumben kau Nu. Biasanya semua dibilang biasa aja."-Jihoon

"Asik, Wonwoo hyung akhirnya punya gebetan nih." -Seungkwan


Kira-kira sudah dua bulan Wonwoo melakukan kegiatan atau bisa disebut hobi barunya ini. Melintasi kelas si adik kelas. Entah itu dengan alasan ke kamar mandi, ke kantin, atau bahkan hanya sekedar lewat. Tentu saja ditemani oleh salah satu sahabatnya, entah itu Jihoon atau Jeonghan. Karena tidak mungkin Seungkwan, dia adik kelas. Dan mana berani Wonwoo melakukannya sendirian.

Melewati kelasnya dengan langkah angkuh walau sebenarnya dia mencuri pandang ke dalam kelas. Bila ia berhasil menemukan si adik kelas ia akan tersenyum manis atau bahkan meringis seperti orang gila. Hal ini membuat sahabatnya yang ikut bergidik ngeri.

Bahkan kebiasaan Wonwoo yang baru juga adalah menjadi diam seperti patung dan akan tersenyum lebar setelahnya. Tentu saja ini akan terjadi saat ia melihat atau jika beruntung berpapasan dengan Mingyu. Namun tidak beruntungnya, para sahabatnya pasti tidak akan bisa diam. Selalu berisik, sangat. Masalahnya berisiknya mereka itu tidak tanggung-tanggung. Seperti kemarin contohnya.

Saat itu Mingyu melintas di depan Wonwoo dan kawan-kawan dengan temannya yang terlihat seperti bule.

"Nu Nu Nu!" -Jihoon

"Wonwoo~" -Jeonghan

"Eh, Wonwoo hyung! Ada anu." -Seungkwan

"Oh, jadi yang itu Nu? Yang tinggi nih?" -Soonyoung

"Ahem, cie cie." -Seungcheol

Dan saat itu bahkan Mingyu sampai menoleh ke arah mereka. Bayangkan! Wonwoo sampai was-was, adik kelasnya itu tahu tidak ya?


Sore itu Wonwoo sedang serius membaca novel, tiba-tiba handphonenya berbunyi. Ia mengerutkan dahinya heran.

"Siapa yang sore-sore begini mengirim pesan? Tidak biasanya mereka sore begini aktif."

Wonwoo mengambil ponselnya dan membuka aplikasi chatnya. Begitu membukanya ia disuguhi dengan sebuah nama 'Mingu'

Di list paling atas chatnya dan ada satu pesan yang belum dibacanya.

"Mingu? Siapa Mingu?" batinnya heran.

Ia pun membuka chat tersebut.

M : hai

W : hai, Siapa? ; Setelah membalas ini Wonwoo langsung menekan tombol kembali. Untuk jaga-jaga.

M : Kim Mingyu, adik kelasmu sunbae. ; Balasan ini muncul di pop up.

Wonwoo langsung membanting handphonenya ke atas kasur dan memegang dadanya.

"Wah aku mati! mati aku. Bagaimana ini. Kok dia bisa tau id ku. Duh..." Wonwoo uring-uringan sendiri seperti orang gila. Mengacak rambutnya, kemudian memeluk bantal sembari memandang horor handphonenya.

"Jangan-jangan aku ketahuan? Wah, bahaya."

"Chill, Wonwoo, chill."

"Aku harus memberitahu mereka." Wonwoo melempar bantal kemudian mengambil handphonenya dan membuka grupnya bersama para sahabat.

JWW : guys!

YJH : wow, tumben duluan. Kenapa Nu?

JWW : gimana ini aduh aku deg-degan

BSK : kenapa sih?

JWW : kalian tahu?

LJH : tahu apa sialan, beritahu yang benar!

JWW : ih, sabar. Ngga usah cursing juga

LJH : cepat!

JWW : iya iya.

JWW : MINGYU! GILA DIA CHAT AKU!

YJH : wow, chill Won.

BSK : MINGYU?! GEBETANMU HYUNG?

JWW : IYA KWAN IYA. ADUH GIMANA INI

LJH : yaudah sih jawab aja. Ribet banget

JWW : lah... takut

LJH : najis, alay banget si Nu. Ss coba ss.

JWW : -_-

JWW : wait

JWW : eh, ngga mau! Ntar ke R.

YJH : yaelah.

BSK : tinggal dibales hyung! Ih kzl.

JWW : ga berani ih

LJH : alay

YJH : alay (2)

BSK : alay (3)

JWW : jahat. Tau gitu ngga ngasih tau!

Wonwoo merengut dan menutup grupnya. Memandang grup 'apa ya' itu dengan sinis. Handphone Wonwoo langsung berbunyi terus setelah ia mengirim chat terakhir di grupnya. Rata-rata isinya seperti

'yah ngambek'

'Nu maaf Nu, habis kau rempong sih'

'Wonwoo hyuuuuung~~ maafkan Seungkwan, Seungkwan hanya mengikuti jejak para tetua'

'dih, suruh sapa ngikutin'

'dih, suruh sapa ngikutin (2)'

'(sad)'

Yah, seperti itu. Lihat siapa yang rempong sebenarnya. Mereka semua.

Wonwoo sebenarnya tertawa melihat pop up yang muncul dari grupnya itu, tapi dia tidak mau membukanya. Biar saja mereka merasa bersalah. Habis mengesalkan sekali. Wonwoo akhirnya memberanikan diri untuk membalas chat dari Mingyu.

W : Mingyu OSIS?

M : Iya sunbae (smile)

Wonwoo seketika guling-guling di kasur dan berteriak "yaampun dia pake emot senyuuuum, aaa" dan langsung dimarahi oleh ibunya.

W : oh, ada apa Mingyu?

M : mau kenalan aja sunbae

"Yaampun yaampun yaampun. Dinotice gebetaaan!"

"Wonwoo!"

"Iya eomma, maaf!"

Dan Wonwoo kembali ke dunia maya.

W : kok tiba-tiba, tau id dari siapa?

M : ngga tiba-tiba kok sunbae, sebenernya udah lama mau kenalan. Tapi ngga berani hehe

M : dari Hansol

Wonwoo merona parah.

W : Hansol?

M : iya, calon pacar Seungkwan hyung.

Wonwoo membulatkan matanya. Ingatkan Wonwoo untuk menginterogasi Seungkwan besok.

W : Hansol itu... temanmu yang bule itu bukan?

M : iya sunbae, yang itu.

W : ah, begitu..

"Aku harus balas apalagi? Aduh Mingyu aku harus balas apa?" masih panik akan membalas apa, tiba-tiba handphonenya berbunyi lagi.

Chat dari Mingyu.

M : Sunbae

W : ya?

M : em, gini...

M : besok kau ada acara? Sepulang sekolah.

W : sepertinya tidak. Kenapa?

M : ah, kalau gitu besok sepulang sekolah jangan pulang dulu ya? Ada yang mau aku sampein

M : penting

W : oh, oke.

W : btw, Gyu. Panggilnya hyung aja. Ngga usah formal-formal

M : oke siap hyung! Sampe ketemu besok (love)

Wonwoo melotot melihat emot di akhir chat Mingyu, dan bergumam "ih apaan." Dengan wajah yang merona.


Wonwoo memandangi handphonenya di atas meja sambil menumpukan kepalanya di meja. Menunggu chat dari seorang Kim Mingyu.

"Nu, pulang yuk!" Jihoon mendatangi meja Wonwoo.

"Nanti deh, masih ada urusan. Duluan aja Ji. Ada Seungkwan sama Jeonghan kan?"

"Kalau Seungkwan katanya juga ada urusan sama adik kelas. Kalau Jeonghan ngga tau, kayaknya sama Seungcheol. Ya kalau ngga ada mereka juga ngga papa sih, ada Soonyoung ini, hehe. Yaudah bye Nu." Jihoon berjalan keluar kelas disertai dengan lambaian tangan. Wonwoo hanya melihatnya dengan pandangan jengah. Sahabatnya yang satu itu memang susah ditebak.

Wonwoo merengut melihat tidak ada notifikasi apapun dari handphonenya. Ditambah ia tinggal sendirian di dalam kelas, sunguh malang sekali kelihatannya. Ia kemudian meletakkan kepalanya di atas meja. Sedang asik galau, pintu kelas di ketuk.

"Permisi.." sapa orang itu. Wonwoo mengangkat kepalanya dan mengalihkan pandangannya ke arah pintu kelas. Dan terkejut.

"Oh! Wonwoo hyung!" itu Mingyu, orang yang sedari tadi ditunggu oleh Wonwoo. Mingyu melangkah memasuki kelas Wonwoo dan menghampiri mejanya. Wonwoo gugup setengah mati, jantungnya bahkan sudah berdetak tak karuan sejak Mingyu muncul tadi.

"Hyung sendiri?" yang ditanya menganggukan kepalanya dengan kaku. Mingyu terkekeh melihat kelakuan kakak kelasnya itu. Mingyu mengambil tempat di depan Wonwoo dengan posisi kursi yang masih menghadap depan sehingga ia dapat menyandarkan dadanya pada sandaran kursi tersebut. Wonwoo semakin gugup.

"Maaf ya lama, tadi aku harus ngurus beberapa keperluan OSIS dulu." Wonwoo kembali mengangguk dengan kaku.

"Oke, aku mulai ya?" Mingyu melihat Wonwoo, memastikan si kakak kelas memperhatikannya.

"Jadi gini hyung, sepertinya..." Mingyu mengambil tangan Wonwoo di atas meja dan menggenggamnya dengan kedua tangan.

"Aku sudah lama suka denganmu. Ehem. Jadi, mau jadi pacarku tidak?" Mingyu menatap Wonwoo. Wonwoo menatap Mingyu. Diam.

"Huh?" Wonwoo dengan wajah zonk-nya bertanya pada Mingyu,

Mingyu gemas, "haha, kau lucu sekali sih. Aku suka padamu hyung. Mau jadi pacarku?" ia mengulang pernyataanya. Wajah Wonwoo seketika merona merah, merah pekat hingga ke telinga. Lalu mengangguk dengan malu-malu.

"Yaampun, manisnya~ nah, karena kau sudah setuju, ayo kita pulang." Mingyu melepas genggamannya pada tangan Wonwoo.

"Bersama?"

"Tentu, mau mampir ke kedai es krim samping sekolah?" Wonwoo tersenyum malu dan mengangguk.

Mingyu tersenyum, meraih tangan kanan Wonwoo.

"Kajja~ aku tidak sabar dengan kencan pertama ini."


end.


n.1 : MINA AIDZIN WAL FAIDZIN MINNA-SAN~~~ /telat bgt woy!/ pokoknya maafkan segala kesalahan diriku ini ya, trimakasi~

n.2 : HBD WONU Q SYG! Telat ngga apalah yg penting doanya~ wkwk. Cepet sembuh yank! Kangen nih. Jd ooc kan kamunya. Lol

n.3 : ini terinspirasi dari perjalanan cinta-coret-fging aku, wkwk. Walopun gk semua, karna dia putih dan imut. Mirip uji :3. Kan gemes, duh dek notis senpai pls. Dan btw, itu bagian nembaknya aku bingung karena belom kejadiaan, makanya absurd. Wkwk. Ini aku mengikuti saran dari kak vernina joshuella dan temanku kimsangraa buat ambil inspirasi dari keseharian, jadi ya aku ambil aja dari pengalaman ini. Habis lucu/gak/ tp sumpah temen2 aku emang suka berisik gitu. Tapi aku sayang bgt sama mereka (luv) *poke svmnteen, carrotroute*

n.4 : udah liat svt special yg rooftop kan? Yaampun lucu bgt gak sih? Mana ada meaninya kan duh, makin kangen sama wonu. Oh! Ada seunghan juga~ ahay~~ ada lagi! Vid yang good morning jeju, svt. Itu yaampun~ ada verkwaaan~ aku liat ini pas lg les, pengen teriak tp ngga bisa TT /jgnditiru/. Ada boo yg nari2 kyk waktu bangunin uji predeb, jd kangen dek muel

n.5 : yang udah mulai sekolah semangat ya!

n.6 : Jadi, ini kayaknya bakal jd kumpulan os svt couple gtu. Tunggu lanjutannya ya! Btw, wonu dinotis tuh, situ kapan? Lol


Omake

"Mereka kenapa sih? Setiap ada kau selalu saja ramai." Hansol menyeruput es jeruknya. "Selalu mengucapkan nama Wonwoo pula."

Mingyu tidak memperdulikan ucapan Hansol, asyik dengan makanannya.

"Oi Gyu! Sepertinya si Wonwoo itu suka padamu. Tadi aku mendengar ada yang mengucapkan kata tinggi waktu kita lewat." Hansol masih mengoceh

"Lihat! Sepertinya dia manis juga, tapi masih lebih manis temannya yang seperti Thomas itu." Hansol memandang gerombolan Wonwoo dan menumpu wajahnya dengan satu tangan.

Tanpa Hansol sadari, Mingyu diam-diam melirik gerombolan itu. Menatap yang paling tinggi diantara mereka dengan intens.

'Wonwoo ya? Manis juga.'


-Mind to review?-