Disclaimer : masashi kishimoto-sensei
Pair : sasuke uchiha – hinata hyuuga
OoT, gak tau gendrenya sesuai apa enggak, banyak kata pengulangan, bahasa semi(?), TYPO(S), dan hal yang tak bisa disebutkan lainnya
Alur waktu yang di buat itu rata-rata pagi dan sore aja
DLDR
HAPPY READING
Jam 07.28.
Gerbong ke-3.
Tujuan Maibara
Perempuan itu selalu duduk dengan tenang di sebelah pintu masuk
Mengenakan seragam sekolah putri yang dekat dengan sekolahku
Dan selalu
Selalu menggunakan masker
Awalnya kupikir gadis itu penyakitan atau pecinta kebersihan yang enggan menghirup udara bersama-sama dengan orang lain di tempat umum penuh sesak seperti kereta ini.
Tapi hari ini dia tidak mengenakan masker norak berwarna biru dengan motif awan-awan kelabu yang mengeluarkan air.
Yang mengejutkanku bukan tentang wajahnya yang selama ini tertutupi masker itu, tapi bibir tipisnya yang seperti menggumamkan sesuatu, cepat sekali.
Apa dia merapalkan mantra ?
Tiba-tiba saja rasa bergidik ini menyerangku, yang diucapkannya bukan mantra kan ?
.
.
.
Kereta tiba di tujuanku dan tujuan gadis itu tepat pukul 07.40
Dan lagi-lagi hal aneh kudapati dari gadis aneh itu, dia akan berdiri dari duduknya dan mengibas-ngibaskan seragam terusannya itu dan kembali duduk sejenak.
Tiga kali
Dia selalu mengibaskan bagian bawahnya sebanyak tiga kali, bukan berarti aku penasaran atau apa tapi itu seperti ritual baginya, selalu seperti itu.
Setelah ini kupastikan dia akan menggerak-gerakan sikunya ke orang yang duduk di dekatnya.
Baru saja aku memikirkan hal itu dan sekarang dia melakukannya,lalu meminta maaf seakan-akan yang dilakukannya bukan sebuah kesengajaan, apa-apaan gadis itu ?
Lalu dia akan berjalan seperti biasa kearah sekolahnya yang hanya berjarak 200 meter dari sekolahku.
Aku bukan penasaran, ingin tau, atau apapun yang berkaitan dengan itu, apa lagi menguntit, itu sama sekali bukan diriku, aku hanya heran dan merasa sedikit kurang nyaman tentang tingkah aneh gadis itu, tidak kurang dan tidak lebih.
.
.
.
"Sasuke" suara malas itu ia kenal sekali dengan pemiliknya
"apa ?" jawab si Sasuke dengan tak kalah malasnya
"kau melakukannya lagi ?" hanya pertanyaan ambigu yang tak begitu penting sebenarnya tapi membuat Sasuke merasakan sengatan-sengatan kecil pada pergelangan tangannya
"apanya ?"
"tidak ada, jangan hiraukan"
Sebenarnya Sasuke tau dan paham apa yang ingin dikatakan si pemalas berkuncir kuda ini, apa lagi, kalau bukan tentang gadis aneh yang bersekolah tak jauh dari tempatnya, padahal Sasuke hanya mengatakan sekali pada si Sikamaru ini tentang apa yang membuatnya merasa terganggu, tapi si rambut nanas ini mengira ia bocah kelebihan gula yang tertarik dengan seorang gadis aneh dengan embel-embel cinta diataranya.
Memuakan sekali
Ia sedang tidak jatuh cinta
Hanya sedikit heran, sedikit, tak lebih dari itu.
.
.
Saat pulang sekolah yang dinanti-nanti tiba.
Ia tidak tau ini kebetulan atau apapun yang kedengarannya mustahil seperti takdir tapi tiba-tiba ia berada dalam situasi ini.
Gadis itu berjalan beberapa langkah darinya.
Melambai-lambaikan rambut panjangnya itu, baiklah, sebenarnya bukan gadis itu yang melambaikannya tapi rambutnyalah yang bergoyang sesuai langkah kakinya.
Ia berjalan ringan tetap dengan gumaman yang sangat cepat sekali, Sasuke bahkan tidak tau apa yang di gumamkannya.
Sasuke melebarkan langkah kakinya agar sedikit menipiskan jarak antara ia dengan si rambut panjang.
"umumumumuumumumumum" seperti dengungan lebah, si aneh itu menggumamkan sesuatu, tapi tidak jelas apa itu, ia bergumam cepat, pelan, dan hanya sesekali menggerakkan bibirnya.
SET
Tiba-tiba gadis itu berhenti dan menatap kearah belakangnya.
Tentu saja Sasuke kalang kabut jadinya, tapi tidak ia perlihankan dan hanya beberapa bulir keringat yang jatuh dari dahi putihnya.
"apa ?" Sasuke nekat bertanya duluan dengan nada yang dibuat-buat seakan ia terganggu dengan tatapan sang gadis.
"tidak ada" wow, baru sekali ini Sasuke mendengarkan suara gadis itu,selain gumamannya yang menakutkan itu pastinya.
Suaranya lembuuuut sekali, bahkan Sasuke rasa ia hanya mendengar cicitan gadis itu saking lembutnya, berbeda sekali dengan gumamannya, padahal Sasuke kira suara gadis itu akan serak-serak tidak menyenangkan kalau di dengar.
Dan lagi
Matanya berwarna putih
Bukan, bukan skleranya tapi irisnya juga dan lebih mengejutkannya ia seakan akan tidak punya pupil, bagian itu hanya berbentuk bulatan kecil yang juga berwarna putih.
Benar-benar sesuatu yang baru dimata Sasuke
Biasanya ia hanya melihat gadis itu tertunduk dengan poni menutupi bagian mata dan masker noraknya menutupi dari hidung sampai dagu.
Apakah gadis itu manusia ?
Arrgghhhh...
Terkutuklah buku yang semalam ia baca.
Seharusnya ia tidak perlu membaca buku-buku tidak masuk akal seperti penyihir abad pertengahan atau hal-hal yang tidak dipahami oleh akal sehatnya.
Dan sekarang, ia seperti melihat kata-kata pada buku milik kakaknya itu ada pada diri gadis bermata putih yang berjalan perlahan dengan gerakan-gerakan aneh-menurutsasuke- dihadapannya.
Saat Sasuke tengah asik mengumpati dirinya sendiri, gadis itu berbelok ke arah berlainan dengan stasiun, seharusnya ia melangkahkan kaki-kaki cebolnya itu kearah kanan, bukan malah kekiri yang berarti menjauhi stasiun.
Sialan
Ia sudah tak tahan lagi dengan mulutnya yang gatal ini ingin menanyai gadis itu
"itu bukan arah stasiun" suara beratnya seakan tak berarti apa apa bagi gadis itu, dia masih asik megayunkan rambut gelap panjangnya dengan langkah-langkah kecil.
"aku berbicara padamu" masih tidak ada tanggapan.
"aku berbicara padamu gadis berseragam terusan biru muda"
SET
Lagi, gadis itu membalikan tubuhnya sama seperti tadi, tapi kali ini lebih cepat dan langsung memandang kearah mata hitam Sasuke
"apa ?" bukan Sasuke yang bertanya kali ini tapi gadis itu
"kubilang, stasiunnya bukan kearah situ"
"apa kita pernah bertemu sebelumnya ?" gadis itu mengedip-ngedipkan mata putihnya
Ck, ingin rasanya Sasuke segera berkumur saja, karena mulut lancangnya ini sekarang menginjak-nginjak harga dirinya
"kita selalu satu gerbong di kereta"
"benarkah ? baguslah kalau begitu, aku permisi"
Apa apaan gadis sialan ini, baru kali ini ia berkata duluan pada gadis yang tidak dikenalnya, tapi tanggapan gadis ini seakan-akan ia penguntit yang mencoba berbicara pada mangsanya.
Sebenarnya situasinya tidak jauh dari ITU
Tapi Sasuke dengan kepekaan ceteknya merasa dirinya seperti orang baik yang menunjukan jalan yang benar kepada gadis kecil yang tersesat di tengah hutan.
'sesukanya sajalah' Sasuke membatin dan langsung menuju kearah stasiun.
.
.
Pagi ini hari Sasuke dimulai dengan biasa.
Ia bangun pukul 6 tepat
Sarapan
Dan melakukan hal-hal lazim dilakukan pada pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.
Tapi ada yang berbeda pada perasaannya.
Malu
Itu yang Sasuke rasakan sekarang
Bukan, bukan malu seperti di intip oleh seseorang atau sejenisnya, tapi ini malu yang seperti ketahuan mengintip dan kelakuannya itu diketahui oleh banyak orang.
Sangat sangat memalukan
Bukan mengintip dalam artian sebenarnya, ia tidak pernah mengintip, amit-amit rasanya orang setampan dan segagah Sasuke mengintip.
Tidak lain dan tidak bukan ini masih berhubungan dengan kejadin pulang sekolah kemarin sore.
Ahhhhhhh
Rasanya tidak sanggup untuk melihat mata putih itu lagi
"hoi"
Sudah cukup rasa malu ini mengganggu paginya dan dan sekarang ia sudah harus mendengar suara cempreng si sialan Itachi yang seenaknya masuk kekamarnya.
"apa ? ketuk pintunya dulu sialan"
"kau kenapa pagi-pagi sudah mengkerut begitu ?" Itachi langsung duduk dikasur rapi Sasuke dan mendapat hadiah pelototan dari adik manisnya itu
"berkacalah wahai keriput dari lahir"
Itachi makin mengguling gulingkan tubuh rampingnya di tempat tidur Sasuke
"kau percaya penyihir itu ada ?" ujar Sasuke sambil menendang Itachi dari tempat tidurnya yang sudah susah ditata sedemikian rupa
"kenapa ? apa surat dari hogwarts datang padamu pagi ini ?"
"ck, kau kira aku mengidamkan sekolah impianmu itu sampai berhalusinasi ada burung hantu yang datang dengan surat diparuhnya begitu ? ini lebih serius dari khayalanmu itu, kau dan buku-buku sialanmu itu sama menjengkelkannya" Sasuke mengucapkannya dengan satu tarikan napas, wow energi Sasuke yang seharusnya bisa dihemat sampai siang nanti terkuras banyak pada pagi ini.
"bukuku yang mana ?"
Helaan nafas panjang dikeluarkan Sasuke, berbicara dengan kakak tersayangnya ini memang memakan banyak waktu dan energinya, ayolah, ini masih pagi dan Itachi sudah menguras tenaganya, sungguh keterlaluan
"tidak ada, aku pergi dulu"
"hati-hati dijalan adik kecil, semoga harimu menyenangkan" lambayan tangan Itachi disertai senyum kecutnya mengiringi langkah sasuke menuju pintu depan
.
.
Bagaimana ini ? apa dia menunggu kereta selanjutnya saja ?
Sasuke menghela nafas lagi, rasanya pagi ini lebih melelahkan dan mendebarkan dari pada pagi pagi biasanya
Lelah karena meladeni si keriput Itachi dan mendebarkan untuk bertemu gadis itu, sebenarnya bukan bertemu secara langsung, tapi melihat gadis itu saja sudah mendebarkan sekali
Sial sekali pagi ini
Sepertinya pilihan terbaik jatuh pada menunggu kereta pukul 7.50 saja
.
.
mungkin ini memang hari sialnya, Sasuke merasa sangat sangat apes, mulai dari kereta pukul 7.50 sangat penuh, seseorang menumpahkan minuman pada celananya, dan apa lagi sekarang, ia melihat gadis itu berdiri memegang tiang penyangga didekat pintu
hei, ayolah, ia sudah rela menunda keretanya dan sekarang Sasuke mendapati gadis itu satu gerbong dengannya.
Triplle sial
Semoga gadis itu terkena amnesia atau terkena gangguan ingatan lainnya agar tidak mengingat wajahnya.
Lagi, sepertinya kesialan bertengger manis di pundak Sasuke hari ini
Saat kereta tiba ditujuan, dan saat Sasuke turun, tiba tiba ada yang menahan lengan bajunya, saat Sasuke menoleh dan..
Oh tidak, gadis itu lah pelakunya
"kau yang menunjukan arah padaku kemarinkan ?" gadis itu bertanya sambil melepaskan pegangannya pada baju Sasuke
"maaf sepertinya kau salah orang, aku permisi" langkah seribu dilakukan Sasuke saat gadis itu melepaskannya
Tapi entah apa yang terjadi pada gadis itu, ia mengimbangi langkah Sasuke dan tetap beriringan dengannya sampai keluar dari area stasiun
Sebenarnya apa maksud gadis ini, kemaren ia memperlakukan Sasuke seperti penguntit, tapi lihat saja sekarang, ia berperilaku seperti sudah saling lama mengenal
"tidak mungkin aku salah orang, aku mengingatmu" gadis itu masih menyelaraskan langkahnya dengan Sasuke
"kenapa ?" Sasuke merasa sekarang dia harus memperjelas apa maksud gadis ini
"tidak ada, aku hanya ingin meminta maaf padamu, kemarin kau sudah baik menunjukan arah, tapi aku malah begitu, sebenarnya moodku kurang bagus kemarin, sekali lagi aku minta maaf ya" gadis itu tersenyum sampai matanya terlihat seperti garis tipis
Sasuke sedikit terperangah jadinya, dan segera mengangguk menerima permintaan maaf gadis itu
"kalau begitu aku pergi dulu"
"tunggu" sebelum gadis itu menjauh, mulut gatal Sasuke lagi lagi mengambil peran penting
Gadis itu berhenti
"namamu" gadis itu terdiam, mungkin masih mencerna kata kata Sasuke
"siapa namamu ?" lalu gadis itu mengedip ngedipkan mata putihnya, sepertinya ia sudah mengerti dengan situasi
"oh itu, Hinata, kau ?"
"aku Sasuke"
"baiklah, sampai jumpa di stasiun Sasuke" Hinata pergi sambil melambai-lambaikan tangannya kearah Sasuke
Rasanya seperti memecahkan suatu rahasia terbesar abad ini
Apa lagi kalau bukan namanya, ternyata si gadis aneh bermata putih bernama Hinata.
TBC
Ini rencananya ada 3 chap
Hope u like it ya
'-')9
