Ryouga's Note
.
By: Gia-XY
.
Summary:
Yuuto menemukan benda tak terduga di mansion ayahnya.
.
Disclaimer:
Yu-Gi-Oh! ARC-V © Takahashi Kazuki & Naohito Miyoshi
Yu-Gi-Oh! ZEXAL Takahashi Kazuki, Yoshida Shin, Miyoshi Naohito
Story © Gia-XY
.
Warning:
AR, OOC, Some non-formal language, Some Japanese, Vocabulary Crisis, Maybe some typo(s), DLDR, etc.
.
N/B:
Di sini Yuuto adalah anak Ryouga.
.
.
Cinta itu buta. Contohnya? Lihat saja pasangan IV dan Rio. Yang satu lebih dominan gombalnya daripada mengerikannya, yang satu kelewat garang dan mengerikan, tetapi bisa bersatu. Lalu, pasangan aktor kita, Vector dan Yuuma. Yang satu raja drama dan menyebalkan tingkat hiu, yang satu polos parah dan terlalu percaya pada orang lain, apalagi dua-duanya sama-sama keras kepala. Entah bagaimana caranya bisa bersatu. Hal yang sama berlaku pada pasangan Kaito dan Mizael. Keduanha rival, hobinya saling mengejek, dan terus-terusan bersaing walau sudah jelas siapa pemenangnya. Dan, lagi-lagi, dua-duanya sama-sama keras kepala, walau yang wanita lebih parah. Herannya, mereka juga bersatu. Dan, parahnya, mereka semua meninggalkanku sendirian. Heh, hidup memang tidak tertebak, ya? Sekian laporan Kamishiro Ryouga hari ini. Semoga bermanfaat untuk ke depannya.
~XxX~
Yuuto terpaku dengan wajah tidak percaya melihat isi salah satu halaman jurnal ayahnya, Kamishiro Ryouga. Demi apa pun, catatan macam apa itu?! Sejak kapan ayahnya bisa menulis jurnal aneh seperti itu?! Ia benar-benar tidak mempercayai apa yang dibacanya! Parahnya, ada bukti kalau memang Ryouga yang menulis catatan itu. Pertama, tulisan tangannya. Dan, kedua, tanda tangan di bawah catatan tersebut.
Yuuto masih bergetar shock. Baru saja ia akan berusaha menutup catatan itu, suara pintu terbuka sudah terdengar.
Kreeeek!
"Yuuto! Kau di si-Yuuto …, apa yang kaubaca …?" Ryouga berdiri dengan wajah yang sulit dideskripsikan. Ia menunjuk ke arah catatan yang dibaca Yuuto. Yuuto hanya bisa tertawa kering saja. Harus jawab apa ia?
"Letakkan. Lalu, anggap kau tidak pernah melihatnya." Tentu Yuuto menuruti ucapan Sang Ayah. Dengan segera, ia menutup buku itu, mengebalikannya ke laci tempat asalnya, kemudian buru-buru berjalan keluar dari kamar.
sekarang Yuuto tahu darimana gombalnya menurun …. Demi apa pun, ia tidak akan pernah berusaha mengingat apa yang dibacanya tadi! Atau, kalau bisa, ia tidak mau mengingat siapa yang menulisnya! Tidak mau!
