Akihabara, 12.00
Pada siang hari yang panas di suatu komplek perumahan, Souma tersesat dan gerah ketika sedang dalam perjalanan ke sebuah pasar untuk membeli bahan-bahan yang kurang. Dia ingin melewati sebuah jalan yang biasa disebut orang sebagai 'Jalan Sojiro', tetapi dia tidak tahu jalan. Oleh karena itu, dia mengeluarkan handphone-nya untuk bertanya kepada beberapa orang yang dia kenal sebagai pelanggan setia Restoran Yukihira.
"A-anu … Pak, bisakah saya ke pasar melalui Jalan Sojiro?" tanyanya.
Lalu terdengarlah sebuah balasan yang berbunyi, "Astaga, Yukihira … saya nggak lewat situ!"
Kemudian, Souma mencoba lagi
"Bapak, bisakah saya melewati Jalan Sojiro untuk ke pasar?" tanyanya kepada salah seorang bapak yang sedang menjahit pakaian.
"Saya tinggal di Shibuya, Yukihira-tan!" jawab bapak tersebut.
Tak terasa, Souma benar-benar kebingungan dan tidak tahu arah ke Jalan Sojiro yang mengarah ke pasar yang dia tuju. Lalu, dia memutuskan untuk menghubungi seorang pelanggan setia yang biasa berbelanja di pasar yang dia tuju.
"Bapak, anda tahu Sojiro, kah?" tanya Souma kepada orang yang dimaksud, tetapi dia mulai mendengar suara aneh yang ternyata …
"Souichirou saya," tiba-tiba, itulah suara aneh yang terdengar melalui seorang wanita paruh baya.
"Hah, Souichirou bukannya nama-!?" tukas Souma.
"Shoichi?" potong wanita paruh baya itu.
"Eh, Shoichi?" ujar Souma dengan bingung.
"Shuji?" celoteh wanita paruh baya tersebut.
Lalu, Souma hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya
"Shouji?" sambung wanita itu.
Kemudian, dia hanya bisa berkata, "Pak?" ketika menelepon pelanggan setia lainnya setelah berbalas ocehan dengannya. Lalu, terdengarlah suara kucing yang tengah mengeong di hadapan majikannya.
"Lewat Sojiro, ya?" ujar Souma ketika menelepon seseorang yang merupakan salah satu tetangga satu distriknya.
Lalu, pertanyaan itu hanya dibalas, "Ya."
"Bareng, ya?" kata Souma.
"Ya," balas penerima telepon itu dengan suara datar, sehingga raut wajah Souma malah semakin terlihat bingung.
Tak lama setelah percakapan membingungkan itu, datanglah sebuah truk yang dinaiki oleh beberapa orang berkostum pengawal kerajaan. Ternyata, ada seorang pria yang terlihat seperti seorang dukun di negeri dongeng yang tengah menyambut Souma. Kostumnya berwarna ungu dan menggunakan wig gimbal.
"Mau irit seperti dia? Dapatkan paket menelepon irit sepuasnya, hanya 1 yen!" ujarnya selama musik dimulai, "Aaaah … selalu hemat dengan paket nelpon 'ShiShi'!"
Lalu, musik itu terhenti sehingga beberapa percakapan pelanggan setia Restoran Yukihira mulai terputus. Mereka berdua tampak heran dengan apa yang terjadi dengan Souma.
"Ya?" suara yang terdengar malah berasal dari tetangga satu distrik Souma sendiri.
Akhirnya, Souma malah diantar oleh sang pria berbaju ungu dan tetangga satu distriknya sendiri ke sebuah pasar dengan menaiki sepeda. Dan sudah pasti, sepeda itu melewati Jalan Soujiro untuk segera menuju pasar.
"Aaaah … katanya aku harus irit! Tapi kenapa aku harus dibawa ke Jalan Sojiro sambil sepedaan bertiga!?" teriak Souma.
