Parents Love

Rate: T

Genre: Romance/Friendship

Disclaimer:Kishimoto Masashi

Summary:Hari pertama Kushina menjadi anak SMA tidak sebaik yang ia pikirkan, semuanya sangat-sangat buruk.

Matahari terik itu mengangguku tetapi aku tak ingin membuka mataku, aku ingin seperti ini selamanya. aku membuka mataku untuk melihat keadaan dunia ini, ku arahkan mataku kepada jam yang ada disebelahku, aku TELAT! Dengan segera aku berlari kearah kamar mandi tapi sialnya ada orang di dalam sana. Setelah 10 menit aku menunggu, orang yang ada di dalam keluar, aku pun masuk.

Semuanya sudah siap, aku tinggal berlari kearah sekolahku. Perkenalkan, namaku Uzumaki Kushina. Aku bersekolah di Konoha High School, betapa sialnya nasibku hari ini, seorang Uzumaki Kushina bisa telat di hari pertamanya menjadi seorang siswi high-school. Aku bukan orang kaya yang bisa masuk sekolah itu, aku hanya gadis biasa yang dapat beasiswa untuk bersekolah disini. Akhirnya aku sampai di sekolahku yang baru, sepi dan berarti aku benar-benar telat. Aku mencari sebuah ruangan yang disebut hall, disitu kita akan dikasih tau dimana kelas kita dan mereka akan memberitau aturan sekolah ini dan acara terakhirnya adalah berpidato. Setelah lama mencarinya, aku mendapatkannya, ku buka pintu besar itu dan melihat banyak orang yang berbaris disitu, mata Kushina tak henti-hentinya menatap lelaki berambut pirang yang kacau penampilannya, orang itu duduk di dekat teman-temannya dan tiba-tiba ia menoleh kepadaku. "Kenapa kau telat?" Tanya lelaki itu sambil berjalan kearahku.

"Memangnya kau siapa? Aku kan telat setengah jam saja."

"Namamu siapa?" Tanyanya, apa aku harus kasih tau namaku?

"K-Kushina, Uzumaki Kushina." Dia pun tertawa, bukan hanya dia tapi juga teman-temannya. Apa sih yang lucu dariku? Kenapa mereka ketawa?

"Hahaha! Uzumaki Kushina? Harusnya U-zu-ma-ki to-mat!" Dasar! Dia mengataiku tomat? Habis sudah kesabaranku, aku pun menamparnya dengan sekuat tenaga, semuanya terdiam, orang yang berpidato pun juga diam, aku pun jadi malu, kenapa lelaki ini memancing emosiku? "K-kau! Berani sekali kau menamparku, kau kira kau siapa? Anak presiden yang bisa seenaknya menamparku?" Aku menunduk, aku takut, kenapa ia tak malu berteriak seperti itu?

"Minato! Cukup! Apa kau tidak malu dilihat orang sebegitu banyak? Sekarang kau minta maaf, kalau tidak, kamu tidak boleh bergaul dengan teman-temanmu." Kata seseorang, orang itu agak mirip, apakah itu ayahnya tapi sepertinya itu adalah kepala sekolah, apa lelaki ini adalah anaknya KEPALA SEKOLAH? Apa aku bakal dikeluarin dari sekolah ini? Kenapa otakku banyak bertanya? Ya tuhan, tolong saya…

"Maaf, aku tidak sengaja membentakmu." Ia pun pergi dari ruangan ini dan teman-temannya pun mengikutinya. Apa banyak orang seperti itu di sekolah ini? Aku menunduk, disebelahku berdiri kepala sekolah, apa ia akan mengusirku?

"Maafkan dia, dia memang selalu begitu." Aku masih terdiam, entah apa yang harus aku katakana padanya, kini mukaku sudah merah, malu yang tercampur dengan kemarahan, aku menjatuhkan air mataku, aku pun lari entah kemana, aku takut orang melihatku menangis. Aku terduduk di taman belakang sekolah ini, kenapa aku harus menangis disaat seperti ini?

"Kalau kau menangis dan mereka melihatmu, mereka akan tambah berani untuk untuk mengerjaimu." Kata seseorang tiba-tiba, aku berhenti menangis untuk sesaat lalu menatap lelaki yang berbicara tadi. "Kenalkan, namaku Kakashi, Hatake Kakashi." Kata orang bermasker itu. Aku hanya menatapnya, orangnya terlihat begitu ramah, aku tersenyum lalu aku mendekatinya.

"Namaku Uzumaki Kushina," Aku tersenyum. "tapi dari mana kau tau aku menangis gara-gara orang-orang itu?" Tanyaku.

"Aku juga pernah senasib denganmu, saat aku pindah kesini, aku selalu dikerjai oleh mereka, jadi aku beraman disini." Kata Kakashi sambil tersenyum, walaupun tak terlihat tapi aku tau kalau ia tersenyum.

"Mereka itu siapa sih? Kenapa mereka suka mengerjai orang?"

"Kau lihat yang berambut pirang? Dia adalah anak kepala sekolah, ia selalu suka mengerjai orang, tapi banyak yang suka dengannya," Kata Kakashi sambil duduk di bawah pohon Sakura. "yang berambut hitam dan bermata onyx itu namanya Uchiha Fugaku, anak orang terkaya di kota ini dan dia adalah satu-satunya pewaris harta Uchiha Crop," Aku pun mencoba mengingat-ngingat teman si rambut pirang itu, ternyata cowok keren yang kulihat itu adalah Fugaku? "yang berambut hitam dan bermata coklat gelap adalah Nara Shikaku, dia terlahir dari keluarga kaya, tapi masih di bawah Uchiha,"

"Mereka kelas berapa?" Tanyaku.

"Mereka kelas 3, mereka pasti sangat berani karna sudah menjadi senior," Aku tersenyum senang karena kalau aku kelas dua pasti mereka tidak ada di sekolah ini, Yay! Penderitaanku hanya 1 tahun. "sudah waktunya bel, kau berada di kelas mana?" Aku baru ingat sekarang, kenapa aku mencari masalah dengan anak-anak itu dan meninggalkan acara pembagian kelas? Aku kan jadi malu jika harus ke ruang kepsek lalu menanyanya dengan polos. "hahahaha! Kau pasti tidak mendengarkan pembagian kelasnya ya? Namamu adalah Uzumaki Kushina, berarti kau di kelas 1-3."

"Eh? Kau tau dari mana? Kau yang bagi-bagi kelas ya?" Tanyaku bingung.

"Kalau kau masih di tahun pertama, mereka akan menempatkanmu sesuai huruf depan namamu, seperti aku, Hatake Kakashi, kelas 1-1." Aku pun hanya ber'oh' ria, bel sudah berbunyi, sekarang tugasku adalah mencari kelas 1-3. Aku berjalan di tengah-tengah koridor, susah sekali mencari kelas 1-3.

"Kau! Sedang apa kau diluar sini?" Suara itu mengagetkan ku, aku pun mencoba melihat siapa yang memanggilku. Ternyata yang memanggillku adalah seorang lelaki berambut merah. Orang itu menatapku, seram sekali tatapannya. "Kau sedang apa disini? Bukankah pelajaran sudah dimulai?"

"Aku sedang mancari kelasku, sepertinya aku sudah keliling tapi aku belum menemukan kelasku." Kataku.

"Kau itu kelas satu ya?" Tanyanya, aku pun hanya mengangguk. "Apa kau sadar kalau kelasmu ada di belakangmu?" Aku menoleh kebelakangku, aku melihat kelas 1-2 berarti kelasku ada disebelahnya, kenapa aku tidak sadar dari tadi? Perasaan aku melihat angka 3, bukan 2. "Kau tidak melihatnya? Lain kalin cek matamu, mungkin ada masalah." Katanya dengan santai, dia pun pergi dengan buku yang banyak itu, untung bukan hanya aku yang mempunyai rambut merah disekolah ini. Yosh! Sekarang aku harus masuk kelas dan siap-siap dimarahi.

Aku membuka pintu kelasku, aku melihat semua orang sedang sibuk menulis sesuatu. "Selamat datang Uzumaki-san, kau telat." Kata guru yang sedang duduk itu, guru itu mempunyai kulit yang sangat pucat dan rambut hitam panjang.

"Maaf aku telat, aku tadi tersesat." Kataku sambil menunduk, ia pun menunjuk sesuatu dengan jari telunjuknya, aku melihat apa yang ia tunjuk dan ternyata itu adalah tempat kosong. Aku berjalan kearah kursi itu dan duduk, aku melihat perempuan yang duduk disebelahku sedang menulis, saat aku menatap buku tulisnya ia langsung menatapku.

"Kau tidak mencatat? Kau tau, dia adalah guru yang aneh, sebaiknya kau tulis apa yang ada di-"

"Uchiha! Apa kau sudah selesai mencatat peraturan kelas ini?" Tanya guru itu, perempuan yang disebalhku hanya menggeleng. "Ya sudah, lanjutkan." Ia pun langsung melanjutkan apa yang ia catat. Aku mengeluarkan bukuku, aku pun langsung mencatatnya.

_Istirahat_

Aku memesan makanan favoritku, Ramen. Setelah memesannya, aku langsung duduk di bangku yang kosong, saat aku mau makan tiba-tiba saja ada yang menghampiriku. "Hai, nona manis." Suara itu seperti suara Kakashi, aku menghentikan tanganku untuk memasukan ramen itu kedalam mulut dan melihat siapa yang memanggilku nona manis. "Apa aku boleh duduk disini?" Tanya Kakashi, aku pun hanya mengangguk lembut. "Bagaimana kelasmu? Apa kau baik-baik saja disana?" Tanyanya.

"Yang paling aku benci di hari pertamaku adalah waktu aku berada di hall dan yang kedua adalah waktu pelajaran pertama, kau tau guru yang mirip dengan kuntilanak itu? Dia sangat-sangat aneh, kadang-kadang dia galak, kadang-kadang dia baik dan kadang-kadang juga ia mirip dengan banci." Kataku, Kakashi pun hanya tertawa mendengarku, apanya yang lucu sih? Apa ada yang salah dari perkataanku?

"Maksudmu Orichimaru-sensei? Dia memang begitu, dan yang harus kau tau adalah dia suka menggoda si Fugaku-san," Kata Kakashi yang masih saja tertawa. "Bukan hanya dia guru yang aneh, ada lagi kok, namanya adalah Jiraiya-sensei, dia ini dikenal mesum, setiap hari suka godain cewek-cewek di sekolah ini." Kata Kakashi. Saat aku mau memakan rarmenku, ada orang lagi yang menyapaku.

"Uzumaki-san, apa aku boleh duduk disini?" Tanya seseorang, aku melihat siapa yang berbicara itu, ternyata dia adalah Mikoto-chan.

"Tentu boleh, silahkan." Ia pun duduk disebelah Kakashi. Aku dan yang lain pun mulai memakan makanan kita. Setelah aku selesai makan, aku mendengar suara bel yang berbunyi, itu artinya kalau istirahat sudah selesai, aku lalu pergi ke kelas dengan Mikoto-chan. Hari ini aku hanya membuat 2 teman, padahal hari ini aku cukup terkenal gara-gara kejadian pagi hari tadi.

.

Hari mulai ore, aku teru berjalan kaki hingga tujuanku, yaitu rumahku. Saat aku sedang berjalan di pinggir jalan, tiba-tiba saja ada sebuah mobil dengan lajunya menginjak (?) lumpur, alhasil aku terkena lumpur itu. "Woy! Siapa sih yang nyetir mobil? Orang buta?" Teriakku marah. Mobil itu pun berhenti tidak jauh dariku, orang yang ada di dalam mobil itu pun keluar, dan orang itu adalah… Namikaze Minato! Berani sekali dia denganku, walaupun dia adalah anak kepala sekolah buka berarti dia seenaknya denganku. "Apa maksudmu menyipratkan lumpur itu?" Kataku setengah berteriak.

"Maaf, aku tidak lihat kalau ada lumpur."

"Makanya, kalau sore hari tidak usah pakai kacamata, apalagi kacamatanya hitam, kirain orang buta!" Aku teriak tepat pada mukanya, aku meninggalkannya dalam diam, dia diam aku pun juga diam, mungkin kalau ada yang berteriak di depan mukanya ia akan menjadi patung.

Akhirnya aku sampai dirumahku, lelah sekali tubuhku hari ini, bajuku yang terkena lumpur dan suaraku yang habis gara-gara teriak di depan si duren itu, lelah! Aku berjalan kearah dapur, membuka kulkas lalu mengambil sebuah jus, jus tomat. Aku meneguk jus itu lalu menaruhnya lagi di dalam kulkas, setelah itu aku pergi ke kamarku dan membanting tubuhku di kasur yang empuk. Dimana semua orang? Di mana ayah? Di mana ibu?

Tiba-tiba saja hp-ku berdering, aku mengangkatnya. "Halo?"

Aku menjatuhkan hp-ku, hp yang ku anggap hidupku. Kenapa semua ini bisa terjadi, kenapa? Orang tuaku kecelakaan saat sedang berdagang, siapa yang berani menabrak ayahku dan ibuku? Kalau aku tau siapa orang itu akan kubunuh! Aku segera lari kerumah sakit, aku menyanyakan suster-suster dan setelah aku tau, aku langsung kekamar orang tuaku.

Krieet…

"Ibu! Ayah! Kau tidak apa-apa kan?"Mereka hanya diam, menatapku dengan tatapan yang aneh.

"Ibu dan ayah mungkin akan pergi, orang yang menabrak kita akan bertanggung jawab, kau akan hidup mewah." Kata ibu, aku mohon jangan mati.

"Orang yang akan bertanggung jawab ada diluar, kau temui dia." Aku pun menurut saja, dengan pelan aku pergi dari ruangan ini dan menemui orang itu, saat aku menemui orang itu, aku melihat…

TBC


Maaf kalau aku membuat fic baru lagi dan yang lain belum dilanjutin, semoga fic ini menyenangkan.