Part 1: Their Reaction

.

a/n: sebuah side story dari ff Mizu sebelumnya. Memenuhi permintaan chingudeul semua, tolong di baca author note di bawah ok^^.

So bagi yang gak suka tolong tinggalkan page ini karena Mizu gak nerima flame dalam bentuk apa pun terlebih untuk copel yang dengan mengatakan gak cocok, inilah itulah dan bla-bla lainnya. This is just a fict dear so all can be happen, right^^

.

.

.

Selamat datang di duniaku Kris.

Chamin menyeringai melihat pesan singkat pada pesan yang ditinggalkannya di sebuah kertas di atas meja nakas. Mengecup pelan dahi namja yang masih terlelap atau mungkin kelelahan karena ulahnya semalam. Saa siapa yang tahu berapa ronde yang mereka lakukan hanya untuk menghabiskan malam.

Menutup pintu kamarnya, Changmin berlalu pergi meninggalkan namja blonde itu sendirian dengan sedikit tak rela. Kalau bukan karena ada pekerjaan Changmin tentu saja tak akan mau berhenti mengekplore mainan barunya tersebut. Yah, lagi pula ini bukan menjadi pertemuan terakhir mereka. Menurut Changmin.

.

.

.

Our Story

Cast:

EvilDragon aka Shim Changmin & Wu Yi Fan Kris

Genre: Romance/Frienship

Rated: T-semi M

Waning: AU, crack pair(?) gila-gilaan, typo, alur cepat,

.

.

.

DON'T LIKE DON'T READ

.

Berniat meneruskan? silahkan…

.

.

Kalau tidak suka tolong beranjak dan menjauh, Mizu gak mau ngotori fict Mizu dengan flame bodoh di fandom ini, Ok^^

.

.

Anda sudah diperingatkan dear

.

.

Ini sudah seminggu berlalu sejak kejadian malam itu. Malam dimana Kris merasakan sebuah neraka di dalam surga yang dirasakannya. Jauh di lubuk hatinya ada sesuatu yang berubah sesuatu yang membuatnya berpikir keras. Membuatnya teringat sosok seseorang yang jauh di sana.

Sebenarnya saat ini Kris sedang berada di China, termenung seorang diri diberanda kamarnya tanpa seorang pun anggota membernya.

Sebenarnya Kris hanya tak menyadari kalau lima pasang mata menatapnya sedari tadi. Menatap heran pada sosok Kris yang err sedikit aneh.

"Gege, apa Kris ge baik-baik saja?" tanya sang magnae khawatir sejak mengikuti keempat gegenya mengintip gege kesayangannya dari balik pintu.

Melihat sosok seorang duizzang EXO-M yang tengah menarik napas berat dengan pandangan kosong benar-benar tidak mencerminkam seoranh Wu Yi Fan yang selalu menyebar feromon dengan wajah coolnya.

Kelimanya saling berpandangan heran kemudian mengendikkan bahu saat tak menemukan jawaban alasan sang duizzang termenung seakan kehilangan roh. Namun satu hal yang pasti mereka sadari, sikap aneh Kris terlihat saat mereka berlibur ke Korea. Mungkinkah telah terjadi sesuatu di sana dan sepertinya saudara mereka di bisa memberikan jawabannya.

"Bagaimana?" tanya Lay pada Xiumin yang baru saja melakukan hubungan jarak jauh pada Suho di Korea.

"Lay kau ingat waktu seharian kita menghabiskan waktu ke Lotte World? katanya ada pesan dari seseorang yang mengatakan duizzang bersamanya. Namun saat kita pulang dan tak menemukan Kris bahkan kita tak bis menghubunginya. Namun lagi-lagi ada pesan yang mengatakan tak usah khawatir karena Kria bersamanya."

"Jangan berbelit-belit, katakan siapa yang kau maksud?"

"Kau pasti tak akan percaya ini, bahkan aku harus berpikir ribuan kali," ujar Xiumin frustasi saat mendengar cerita Suho barusan padanya. Tentang seseorang yang diindikasikan bersama sang duizzang—yang pastinya tak mungkin.

"Ge, uke itu apa?"

Perkataan polos sang magnae mengalihkan perhatian keempat gegenya itu.

Luhan yang berada disamping Tao mengelus pelan surau kehitaman milik Tao. Bertanya lembut pada sang magnae "apa maksudnya baby, kenapa kau bertanya tentang hal itu?" tanya Luhan manis walau dalam hati mengutuk siapa pun yang mencemari otak polos Tao dengan kata-kata terlarang tersebut. Membuat beberapa anggota lainnya bergerak mundur selangkah merasakan hawa neraka dari namja cantik tersebut.

"Hy little dragon, bagaimana kabarmu sekarang? selamat atas pengalaman pertamamu menjadi uke seorang Lord Voldemin kau harus bangga akan hal itu, hahahaha. Kembalilah ke Korea secepatnya kupastikan kita akan menghabiskan malam yang panas seperti malam itu atau kau ingin lebih? Akan kupastikan kau akan mendapatkannya. Smirk. Lord Evil Voldemin Choikang Changmin."

Membatu semua member EXO-M kecuali Tao—yang hanya mengedip-ngedipkan matanya bingung tak mengerti—semuanya memikirkan hal yang sama.

"Min jangan katakan kalau seseorang yang dimaksud Suho adalah ...?"

"Kalau seseorang yang kau pikirkan sama denganku ... Maka jawabnnya adalah ya."

'Kris jadi uke?'

'Dari seorang Shim Changmin?'

'Food mosnter dengan wajah kekanakan itu?'

"Sunbae juga magnae DB5K?'

Keempatnya menerawang memikirkan seorang Duizzang mereka yang terkenal cool dan manly sedang terbaring mendesah di bawah seorang sunbae mereka—Shim Changmin—dengan wajah terengah-engah.

"MUSTAHILLL!"

Brugh

Brugh

Brugh

Brugh

Tao yang melihat satu persatu gegenya hanya bingung tak mengerti. Memangnya ada hal yang salah menjadi seorang uke dari seorang Shim Changmin?

Bersyukurlah Tao otakmu masih terlalu polos sampai sekarang—

"Tapi uke itu apa? uhm mending Tao tanya Jaemommy adja deh," ujar magnae panda itu membawa handphone Kris yang diambilnya diam-diam saat gege kesayangannya itu masih terlalu sibuk di dunianya.

-atau mungkin tidak bila kau bertanya pada uke milik Jung Yunho tersebut.

.

.

.

YunJaeMin side

"Sekarang jelaskan pada umma, Jung Changmin."

Shim Changmin namja tinggi itu mengkerutkan tubuhnya takut melihat sang ratu yang berstatus umma keduanya yang mungkin akan menelan tubuhnya hidup-hidup.

Çhangmin tahu pasti apa yang membuat namja cantik yang tiba-tiba datang ke dorm mereka langsung marah-marah. Apalagi kalau bukan karena kejadian minggu lalu.

Kejadian yang hampir membuat dorm mereka terlihat seperti kapal pecah. Lain kali ia harus membereskan semua kekacauan itu sebelum sang umma datang dan menatap tak percaya pada keadaan ruang tengah mereka. Untung saja manager JYJ tiba-tiba menelpon walau hal tersebut hanya membuat Lord Evil Voldemin hidup sedikit lebih lama sebelum hukuman menunggunya.

"Changminie, kau masih mendengarkan umma bukan? atau kau ingin kekasih hatimu berakhir di dorm Suju? Ah, umma lupa kalau kau sudah memiliki kekasih baru sampai-sampai ingin mengenalkannya dengan cara seperti kemarin, benarkan Shim Changmin?" ujar Jaejoong tersenyum manis walau di dalam hati ia ingin memutilasi food monster ini.

Bagaimana tidak bila saat kau baru saja pulang berkencan sudah dihadapkan dengan kondisi rumah yanga sangat kacau dan berantakan dengan cairan yang pasti dikenal Jaejong berceceran di ruang tengah hingga kamar Changmin. Sungguh Jaejoong tak habis pikir bagaimana bisa bocah penggila makanan itu melakukan hak mesum seperti ini bahkan lebih apa lagi saat menemukan dua sosok yang sedang bercinta tanpa mengunci pintu. Sepertinya Changmin bahkan lebih mesum dari Yunnie bearnya. Atau mungkin Jaejoong yang tak sadar secara langsung sudah mengajari sang evil yang juga merangkap anaknya menjadi mesum dengan kegiatan malamnya. Untung saja Jaejoong sudah mengantar magnae EXO-M yang sebelumnya bersama mereka kembalu ke dorm kalau tidak ia pasti sudah membuat mata polos baby pandanya ternodai karena ulah sang putra sulung.

Changmin yang menjadi tersangka dari pendawaaan dadakan seorang Kim Jaejoong hanya bisa menyembunyikan tubuh besarnya di belakang sang appa yang tentu saja percuma mengingat tubuh keduanya yang tak terlalu berbeda.

"Hyung tolong aku," rengek Changmin sembari berbisik pelan pada yunho.

"Sudahlah, Jongie ... Kau membuat Changmin ketakutan."

"Yunnie diam saja."

Perintah telak sang ratu tentu saja tak bisa dibantah bahkan oleh seorang Jung Yunho. Hanya menghela napas yang bisa dilakukan oleh namja tampan tersebut. Kasihan juga melihat 'anak' mereka yang ketakutan melihat sang umma.

Tersenyum kecil Yunho mendekati Jaejoong. Memeluk namja cantik itu menimbulkan semburat merah tipis di wajah cantiknya.

"Apa yang kau khawatirkan Joongie-ah? Bukankah itu tandanya Changmin sudah besar, daripada setiap hari melihat tiang listrik itu bercinta dengan kekasih abadinya—kulkas setidaknya kali ini dia bersama seseorang yang benar."

"Ya Hyung! Apa maksud—"

Perkataan Changmin terhenti saat melihat tatapan tajam Yunho seakan menyiratkan "kau diam saja aku sedang membujuk ummamu." Membuat Changmin mengangguk patuh.

"Tapi Yunnie~ aku tak mau putra kita jadi mesum seperti Yunnie~ tidak cukupkah satu orang saja yang mesum di dorm ini."

Yunho dan Changmin yang mendengar perkataan polos seorang Kim (Jung) Jaejoong hanya bisa sweatdrop berjamaah. Memangnya siapa yang secara sengaja tak sengaja menggoda beruang mesum SM setiap harinya. Dan jangan salahkan otak Changmin yang terkontaminasi karena mendengar desahan sang umma yang mengalun indah tanpa henti. Mengindikasikan siapa yang lebih mesum diantara mereka.

"Relakan saja toh ini lebih baik dari pada tiang listrik itu menghabiskan sepanjang hidupnya dengan kekasih abadinya itu—makanan," ujar Yunho santai walau dipelototi Changmin karena sudah dua kali menyindir kehidupan cinta seorang Shim Changmin.

"Baiklah. Aku mengalah, tapi ingat Jung Changmin—" delik Jaejoong pada Changmin yang malah memutar matanya bosan karena ulah Jaejoong yang tak sadar mengganti marga keluargnya. Memangnya siapa yang mau menjadi putra beruang mesum itu bathinnya. Tak sadar diri padahal ia tak jauh beda dengan 'appanya' itu.

"—tak ada acara bercinta di ruang tengah lagi. Kau pikir berapa lama aku harus membereskan semua kekacauan yang kau buat. Aku tak mungkin memanggil ahjumma untuk membersihkan cairan cintamu itu. Bisa heboh seantero Korea kalau tahu Choikang Changmin evil ternyata semesum itu. Aku sebagai ummamu … bla … bla …"

Changmin yang mendengar petuah atau mungkin nasehat seorang Kim Jaejoong hanya bisa menutup telinganya. Rasanya ini benar-benar mengerikan dari pada bertarung melawan preman-preman di jalanan sana. Lain kali sepertinya lebih ia melakukannya di luar saja, di hotel mewah dengan pantai indah di sekelilingnya mungkin. Pasti lebih romantis dan mengasyikan apa lagi dengan pantai kosong yang hanya berisi dirinya dan little dragon itu. Tak bisa membayangkan seberapa panas 'pertarungan' mereka.

Yunho yang melihat wajah yang terpampang di wajah Changmin menggeleng kepala pasrah, sepertinya Changmin positif terkontaminasi virus pervertnya.

Menjauhi keduanya Yunho mengambil tabnya dan mulai bermain, itu lebih baik daripada ia ikut mendengar boojaenya memarahi sang anak yang sepertinya tak akan selesai hari ini. Tak biasanya Yunho menyesali jadwal libur Jaejoong yang sangat langka—tentu saja kalau seharian hanya digunakan sang namja cantik untuk marah-marah—pada Changmin.

.

.

.

Drrrttt …

Suara getaran handphone tampak menyela diantara 'perbincangan hangat' Jaejoong dengan Changmin. Meliriknya sedikit Jaejoong mengernyit heran siapa yang menghubunginya seingatnya ia tak ada janji dengan siapa pun.

"Kau. Diam di sini jangan kemana-mana," ujar Jaejoong pada Changmin yang mengangguk patuh. Telinga namja tinggi itu rasanya panas mendengar celotehan sang umma berjam-jam lamanya. Sepertinya sesudah ini ia harus pergi melakukan janji untuk bertemu dokter THT.

"Yeoboseo?"

"Yeoboseo, ummaa!"

Nada riang di ujung sana membuat Jaejoong bingung. Umma? Sejak kapan ia memiliki anak, bukankah anaknya hanya ada satu dan itu adalah namja food monster ini? Namun mengingat suara sang namja barusan rasanya Jaejoong sedikit bisa menebak siapa.

"Tao?"

"Nee, bogoshippo umma."

Senyum merekah di wajah cantik Jaejoong sepertinya ia sedikit lupa dengan kemarahannya ada Changmin—yang sangat disyukuri oleh food monster itu.

"Bogoshippo baby, ada apa Tao menelpon umma, sayang?"

"Uhm, boleh tao bertanya umma?"

"Apa baby?"

"Uke itu apa?"

Jaejoong mendelik horor mendengar perkataan polos sang namja panda padanya. Sejak diklaim menjadi aegya keduanya—yang sebenarnya sejak kemarin—Jaejoong sudah jatuh hati dengan namja polos tersebut apa lagi ia merasa memiliki kesamaan dengan sang baby—menghabiskan uang yunnie bearnya di mall.

"Siapa yang mengajarkan kata tersebut pada Tao, baby?" Jauh di dalam hati Jaejoong sudah menyiapkan sumpah serapahnya pada siapa pun yang berani mengotori otak polos babynya cukup food monster itu yang bertranformasi menjadi Yunnie keduanya jangan sampai Tao juga.

"Tidak ada, cuma Tao penasaran dengan pesan yang dikirimkan ke handphone Kris ge, umma. Dan kesalnya lagi gege-gege malah tiduran bareng di lantai tak mau menjawab pertanyaan Tao."

Aiggo Tao tahukah kau kalau gege-mu semua sedang pingsan berjamaah(?).

"Pesan? Bisa kau jelaskan pada umma baby?"

Dengan lancarnya namja panda itu bercerita riang tentang semuanya—termasuk keanehan Kris gegenya dan juga gege lainnya—yang menurutnya tidur bersama—kepada sang umma tak menyadari kalau nasib seseorang bakal berada di ujung tanduk sekarang.

Changmin yang merasakan firasat buruk mengelus lehernya. Rasanya lebih baik ia harus menyingkir dari tempat ini. Perasaanya semakin menjadi saat melihat tatapan Jaejoong padanya.

"Baby boleh umma tahu siapa pengirim pesan itu?"

"Tao tidak tahu siapa umma, namanya terlalu panjang. Lord … Evil … Voldemin … Choikang … Changmin."

Tepat setelah Tao menyelesaikan kalimatnya, tanduk imajiner di kepala Jaejoong keluar. Bahkan sepertinya Changmin juga bisa melihat kalau sang umma memiliki taring di giginya. Benar-benar terlihat seperti vampir terlebih dengan aura mengerikan di sekelilinganya. Membuat Changmin meneguk ludah susah karenanya.

"Shim Changmin … bisa kau jelaskan satu hal ini pada umma?"

Glek …

Sungguh Changmin tak yakin namanya tak akan muncul di buku sang malaikat kematian.

"Apa maksudmu menodai pikiran baby panda—dongsaengmu—dengan pesan mesum yang kau kirimkan pada kekasihmu itu Jung Changmin?" senyum Jaejoong manis yang malah terlihat menakutkan bagi seorang Shim Changmin.

Bila ada yang mengatakan sang Lord Evil Voldemin Choikang Changmin tak takut apa pun semua itu salah. Bahkan sebangsanya tak akan ada yang bisa mengalahkan kediktatoran sang ratu Kim(Jung) Jaejoong.

"A—Aku …"

"Ya?"

Changmin sedikit memikirkan alasan yang bisa membuatnya selamat dari situasi ini.

"Umma lihat ada gajah terbang di sana."

Sontak Jaejoong menoleh pada ujung telunjuk Changmin, namun ia tak mendapatkan apa-apa. Hanya ada pemandangan atap dormnya.

"Shim Changmin~"

Kosong

Namja tinggi itu sepertinya sudah melarikan diri secepat yang ia bisa—menyelamatkan nyawa hidupnya yang mungkin akan menghilang dari muka bumi karena melakukan kesalahan yang dianggapnya tak berarti.

"YUNNIEEEE …!"

Brught

Yunho yang sedang duduk santai di sofa di ruang tengah kaget dan menjatuhkan dirinya sendiri di lantai. Telinganya benar-benar sakit saat ini mendengar teriakan 'istrrinya' yang sepertinya sedang PMS.

"YUNNIE! Lihat kelakukan anakmu itu, seharusnya kau sebagai appanya bisa mengajari bocah itu bla … bla …"

Dan kali ini seorang Jung Yunho berjanji akan memutilasi seorang Shim Changmin setelah ia berhasil menutup mulut kekasihnya ini.

"Asal Yunnie tahu bo—uhhmmmppp."

Namja musang itu benar-benar melakukannya, menutup mulut kekasihnya dengan mulutnya sendiri. Cenderung ekstrim namun setidaknya ia berhasil menahan celotehan nyaring yang berakibat kerusakan telinganya nanti.

"Dengar sayang, Changmin sudah dewasa ia tahu apa yang dilakukannya. Jika kau merasa kesepian, aku tak keberatan untuk menambah dongsaeng minnie untuk menemanimu," bisik Yunho seduktif di telinga Jaejoong. Mengacuhkan rona merah yang masih bertengger di wajah namja cantik itu akibat ciuman mereka.

Jduagh

"Aaaghhh!"

Namja Jung itu berteriak kesakitan saat Jaejoong sengaja meninju ulu hatinya.

"Dengar ya Yunnie bearku tersayang, mulai sekarang tak ada jatah untukmu selama sebulan dan kurangi sifat pervertmu itu yang ternyata bisa menyebar tak baik untuk anak-anak kita," ujar namja cantik itu tersenyum, "dan untuk menemaniku … kau tak perlau khawatir aku bisa main ke China dan bertemu dengan baby pandaku."

Blam

Yunho menatap nanar pada pintu yang tertutup karena Jaejoong yang sepertinya sudah melupakan kekesalannya pada Changmin.

'Tidak ada jatah selama sebulan? Andwaaeeeeee ….'

Mata musang itu berubah tajam dengan senyuman menyeringai yang kini terpampang dengan indahnya setelah sedetik merana mendengar perkataan Jaejoong.

"Ini karena ulahmu, Shim Changmin … tunggu apa yang akan kulakukan."

Well, sepertinya keluar dari mulut buaya masuk ke mulut macam. Selamat berjuang untukmu Shim Changmin.

.

.

.

Kris berjalan pelan menuju ruang tengah, kepalanya sedikit pusing karena sedari tadi berdiri dengan angin yang langsung menerpa tubuhnya di beranda.

Matanya menatap tak percaya pada anggotanya yang tidur berjamaan dengan posisi yang sangat tidak elit.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Kris heran melompati mayat hidup(?) yang masih setia menutup mata di lantai.

Tak menemukan panda kesayangannya, Kris berjalan menuju luar dan menemukan sang panda yang ternyata sedang berdiri menyandar dinding dengan sesuatu di tangannya—benda miliknya.

"Agh, mommy kenapa di putus telephonenya. Tao kan belum dengar penjelasannya," namja panda itu mengerucut kesal saat sambungan mereka terputus tiba-tiba.

"Tao apa yang sedang kau lakukan, baby?"

"Hy, Ge." Namja cantik itu tersenyum melihat Kris ge-nya yang sudah bangun—dari alam termenungnya—dan itu artinya ia memiliki teman untuk bermain.

"Ada pesan tadi masuk ke handphone gege, maaf tadi Tao buka, dan Tao pakai handphone gege buat nelphon mommy." Aku Tao pelan sebelum nanti Kris yang menemukan ulahnya.

Kris mengusap pelan surai hitam milik Tao, tersenyum kecil pada namja yang sangat disayanginya seperti adiknya sendiri.

"Tidak apa-apa, sepertinya ada hal penting sampai Tao menggunakan handphone gege?"

"Iya, tadi Tao bertanya pada Jaemommy tapi langsung di putus ge, jadi Tao masih belum tahu."

'Memang Tao menanyakan apa?" tanya Kris heran mengapa harus bertanya pada orang yang jaug di sana padahal di sinikan baby pandanya memiliki gege lima orang.

"Uke itu apa ge? Tadi di pesan gege ada yang bilang itu tapi Tao masih belum tahu apa."

Kris segera merampas handphone miliknya di tangan Tao. Membuka pesan yang dikirimkan seseorang tersebut.

Seringaian muncul di bibir namja tampan tersebut, sepertinya saat ini Kris sangat ingin memutilasi subjek pengirim pesan laknat tersebut. Seseorang yang menjadi mimpi buruknya akhir-akhir ini. Dan sekarang hendak menodai pikiran polos namja kesayangannya?

'Mati kau Shim Changmin,' desis Kris kesal.

"Tao …"

"Ya, ge," jawab Tao riang tak menyadari kalau sebentar lagi gege kesayangannya berubah menjadi pembunuh berdarah dingin.

"Siapkan bajumu sana, kita akan pergi ke Korea."

"Horreee! Tao mau ketemu Jaemommy lagi." Namja panda itu langsung berlari ke kamarnya sedetik mendengarkan ajakan Kris tak mempertanyakan alasan keberangkatan mereka ke Korea. Yang penting bagi namja itu ia bisa kembali belanja bersama namja cantik di Korea sana yang telah dianggapnya sebagai ummanya, lagi pula ia bosan dengan keadaan tanpa jadwal manggung akhir-akhir ini.

"Tunggu pembalasanku, Food Monster brengsek. Kupastikan kau menerima hadiahku dengan senang hati."

.

.

.

The End or TBC?

.

.

.

A/N: Hy chingudeul semua^^ memenuhi req di ff Mizu sebelumnya maka Mizu persembahin teaser pembuka untuk multhichapter EvilDragon aka MinKris Mizu khehehe.

Mizu gak nyangka responnya banyak banget kirain gak ada yang suka dengan mega super crack copel gila ini==" tapi ternyata Mizu jingkrak-jingkrak leat review yang masih terus nambah di ff itu, hontouni arigatou, gomawo ne^o^

Tapi Mizu bakal nerusin ini ff kalau masih banyak yang minta, jadi kalau pengunjungnya semakin sedikit bakal Mizu stop. Karena gimana pun Mizu punya plan sendiri buat update ff Mizu jadi kalau masih mau leat ff dengan copel gila bin aneh ini jangan lupa review ne^^ karena kelanjutan ff ini sendiri ada di tangan chingudeul semua 3

Special Thanks:

The DeVil's eyes|ririedhana|kyumin|miszshanty05|Reeiini|JK0603|cheyzee|lalala|Crimson of Devil|Reishipper|Kyu501lover|Mizuki Kim|juli contantine| .79|Cho Kyu Chely|RuCho D'Evil|duizzanglovers|BlackPearl08|anonstalker|CrayonThat XX|OktavLuvJaejoong|Shim Agassi|Babyhyun|Aul Ondubu|rinchaaan|arriedonghae|Augestica| |Lady Sona|Teentari|gwang| |Meyla Rahma|golden13|Fe A

Gomen kalau ada kesalahan penulisan nama^^ hontouni arigatou ne yang sudah mampir dan review fict Mizu. Mian buat scene nc yang rada aneh selain karena Mizu masih awam ada rentang waktu berbeda dalam penyelesainnya. Setidaknya Mizu masih harus usaha dan belajar untuk membuat ff yang lebih baik

Regard

Mizu