Day R Survival Tlt Games
Naruto Masashi Kishimoto
The Survivors Tessar Wahyudi
"Apa" ucap karakter
"Apa" batin karakter
[Apa] Sistem game
{Apa} Ucap Monster
Chapter 1 Penyintas Kesepian
Dor! Dor! Bets! Bets!
Tembakan keras menggema di telinga, saat Felix menembak Zombie yang datang berbondong-bondong ke arahnya. Jika ini adalah game Shotter Vitual yang biasa dia mainkan, tentu saja dia akan gembira.
Namun saat ini, dia sedang berada dalam sebuah game Virtual Reality bertema Survival. Nama game ini adalah Day R Survival.
"Cih tidak ada habisnya, persediaan peluruku juga menipis kalau begitu."
Felix meletakan senjata laras panjang buatannya dan segera, mengambil dua pisau kecil yang tersemat di sisi kanan dan kiri pinggangnya.
"Apa boleh buat demi menjaga persediaan peluru, aku harus mengorbankan tenaga." Ucapnya
Felix menerjang kerumunan Zombie itu, dengan cepat dia mengayunkan tangannya, menyayat Zombie dengan pisau kecil yang di pegangnya.
Kaki yang dia selaraskan, membuat Zombie yang menyerang jatuh satu per satu. Di layar pojok dirinya, muncul sebuah hologram persegi kecil bertuliskan.
[25 Zombie sudah anda bunuh.]
Angka itu terus bertambah di iringi suara ding notifikasi sebagai pengingat. Felix melakukan Opercut, mengenai dagu salah satu zombie dan menghancurkan kepalanya. Menciptakan efek kepala hancur menjijikkan, darah mengucur dan suara kepala yang pecah.
"Cih! Darahmu menodai pakaianku, zombie sialan."
Giginya bergetak keras, lalu dia memutar tubuhnya. Membuat jubah yang di kenakannka berkibas, kaki kiri menjadi tumpuan beban dan kaki kanan. Menendang keras Zombie yang telah mengotori pakaiannya dengan darah.
Tak pelak Zombie itu mental beberapa centimeter menabrak teman temannya.
"Cih! Mereka tidak ada habisnya!"
Game Day R Survival memang bergenre Fantasy, namun bukan seperti kebanyakan Fantasy. Di game ini latar dunianya adalah negara Rusia yang habis di bom Atom, juga jangan lupakan monster zombie yang menjadi musuh ada di mana-mana.
"Sialan! Tenagaku hanya tersisa 2 bar, kemungkinan bertahan hanya 30 menit."
Status karakter dalam game ini dibuat serealistis mungkin, karena game ini tidak mendukung adanya sihir. Jadi tidak ada serangan berbasis sihir yang biasa di temui.
Wajah Felix menegang saat salah satu Zombie mengigit tangannya, lalu muncul Notifikasi di depan matanya
[Bleeding
Anda terluka gigitan Zombie segera obati untuk menghilangkan Efek
Berkurangnya 2 poin kesehatan tiap 1 menit
Meningkatnya Pendarahan 2 poin tiap 1 menit
Menaikan status Exhaust 2 poin dalam 30 detik.]
Mata Felix melebar ketika menerima Notifikasi itu, dia tidak menyangka satu gigitan Zombie di daerah ini memiliki efek mengerikan seperti yang tertera. Untuk sekarang dia abaikan pesan itu dan memukul kepala zombie yang mengigitnya tadi.
"Itu adalah balasan yang pantas," ujarnya.
Atensinya beralih ke sekitar dan masih ada sekitar puluhan zombie yang berjalan ke arahnya, walaupun dulunya dia biasa menembaki zombie dari Game Virtual. Tetap saja dia kewalahan, sebab satu saja kesalahan yang kau perbuat, maka kematian yang menghampirimu.
"Kuso! Apa aku akan mati disini," gerutunya sambil menyayat dada dari zombie yang mendekat.
"Aku sudah berjuang selama 5 tahun untuk selamat dan hasilnya, aku malah akan mati konyol dengan di kelilingi zombie. Eva! maafkan aku yang tidak bisa memenuhi janji padamu." Ucapnya dalam diam
Kejadian itu sudah lama sekitar 2,5 tahun yang lalu, kejadian dimana dia kehilangan cahaya hati dan penyejuk mata tepat di depan matanya.
"Jika aku harus mati pun, aku harus membunuh kalian semua zombie sialan!" Teriaknya
Matanya menatap nyalang dan giginya bergetak, dilihat sebentar energi miliknya tersisa ¾ bar lagi. Pilihan terbaik adalah menggunakan senjata namun Felix menolak, karena tujuan sebenarnya agar dia bisa cepat menyusul Eva.
Daerah tempatnya berada adalah sebuah kota kecil, di dekat jalur perdagangan Magnitogorks.
(Bagi pemain Day R Survival jika mendapati kesalahan dalam pengetikkan dan sebagainya, harap maklum karena Author sedikit lupa tentang nama tempatnya oke)
Satu ... dua ... tiga, terus berlanjut hingga puluhan zombie dia jatuhkan. Sampai status energi barnya kosong, membuat Felix masuk dalam mode Freeze.
"Kuso! Kenapa di saat seperti ini, aku masuk dalam mode [Freeze]."
{Gwwaaahhh} Seru 4 zombie yang tersisa, seolah tahu kalau Felix tidak akan melawan lagi.
4 zombie itu perlahan namun pasti, mendekati tubuh Felix yang tak bisa bergerak. Karena masuk dalam mode Freeze, akibat terlalu banyak menggunakan energi.
"Sialan! Harusnya aku menggunakan senjata saja." Rutuknya keras, sambil menggertakan gigi.
Satu zombie mulai menggigit membuatnya meringis, ingin rasanya dia memukul kuat kepala zombie itu. Namun dalam mode Freeze, dia tidak akan bisa bergerak selama 3 menit.
"Heh! benar-benar game sialan, tapi setidaknya aku akan menemuimu Eva."
Rentetan notifikasi muncul.
[Ding
Anda di gigit zombie dan harus diobati karena akan mengakibatkan.
Menurunnya Status kesehatan 2 poin tiap 1 menit
Meningkatnya Status pendarahan 2 poin tiap 1 menit
Meningkatnya status Exhaust 2 poin tiap 30 detik
Poin status dapat bertumpuk tiap zombie lain mengigitmu dengan efek sebelumnya, bila tidak diobati.]
Tak hayal lagi zombie yang tersisa adalah 4, dan mereka mengigit felix.
[Ding
Anda di gigit 5 zombie dan harus diobati untuk menghilangkan efek berikut
Menurunnya status kesehatan 10 poin tiap 1 menit
Meningkatnya status pendaharahan 10 poin tiap 1 menit
Meningkatnya status Exhaust 10 poin tiap 30 detik]
1 menit dia terkena 3 status mematikan dan tidak ada orang di sekitarnya, maka hanya ada satu kepastian yang diyakininya yaitu kematian. (Kenapa 5 karena sebelumnya, Felix sudah digigit terlebih dahulu jika anda teliti)
Dalam senyum kecewa dia melihat status tersebut, namun seulas senyum bahagia dia lukiskan. karena sebentar lagi, dia akan menemui mataharinya.
"Akhirnya aku bisa menyusulmu, Eva!" Gumamnya.
4 Zombie yang tersisa makin bersemangat mengerumuni dan mengigit dirinya. Menimbulkan efek nyeri saat gigitan itu menancap di tubuhnya, namun dia bisa berbuat apa.
1 menit berlalu dia tersenyum, karena akan menyusul Eva.
2 menit berlalu wajah Eva muncul, sambil berkata keras "tetaplah hidup dan lihatlah dunia, Felix-kun"
Mata Felix melebar ketika hal itu terbayang di kepalanya, dilihatnya Zombie yang menggigit semakin bersemangat. Karena makanannya tidak melawan.
"Sialan! Aku tidak mau mati! Aku tidak mau mati!"
Saat dirinya merutuki nasib sebuah pesan muncul, memperburuk suasana hatinya.
[Status anda turun drastis harap obati luka, dalam 45 detik jika tidak diobati anda akan mati.]
Felix meneguk ludah berat, matanya memandang horor Notifikasi tersebut.
"Masaka!"
[30 detik anda akan mati!]
"Kusoo!"
15 detik anda akan mati!]
"Aku akan mati!"
keadaan sendirian membuatnya merutuki nasib, sebentar lagi dia akan menghilang, awalnya dia ingin sekali hal itu. Namun saat bayangan Eva muncul, dia malah menolak untuk mati.
[10 detik anda akan mati!]
Felix memejamkan mata lalu suara derap langkah, terdengar menghampirinya di barengi sebuah perintah.
"Buka mulutmu, cepat!"
Felix terkejut dibukanya mata dan sesosok pria berambut pirang, menyodorkan sebuah botol sewarna rambut dirinya. Sambil berkata cepat bersamaan dengan notifikasi.
[5 detik anda akan mati!]
"Cepatlah atau kau ingin mati!"
Felix segera membuka mulutnya dan pemuda itu langsung menjejalkan botol itu, segera setelah itu dia memukul zombie yang menyerang Felix dengan pedang kecil di tangan kanannya.
[Ding
Anda telah memimun Alphacelon, dengan ini status anda sudah di pulihkan dan menerima tambahan status
Pengurangan status lapar dalam 3 hari
Pengurangan status haus dalam3 hari
Peningkatan energi 10 poin tiap jam
Penurunan status exhaust 3 poin tiap 30 detik
Penurunan status pendarahan 5 poin tiap jam
Peningkatan status kesehatan 5 poin tiap jam
Semua status anda telah dipulihkan sepenuhnya]
"Alphacelon? setauku untuk membuatnya dibutuhkan waktu setahun, belum lagi bahan untuk membuatnya sangat rumit."
Pemuda bersurai pirang itu memenggal kepala zombie terakhir yang ada di depannya, Felix tertegun saat pemuda itu melihat ke arahnya.
"Ite!"
Felix lepas dari kondisi Freeze dan jatuh ke lantai, tenaganya perlahan pulih disusul Notifikasi.
[Ding
Anda sudah lepas dari kondisi Freeze, butuh waktu 1 menit untuk mengembalikan kondisimu.]
"Melawan sampai masuk mode Freeze, lalu tidak ada orang disekitarmu. Ceroboh sekali!"
Alis Felix berkedut saat menerima ucapan dari pemuda pirang itu, awalnya dia ingin berterima kasih karena telah menyelamatkannya. Namun saat kalimat pertama menyebalkan, lolos dari mulut pemuda itu moodnya berubah total.
"Hm! Aku juga tidak mengharapkan bantuan darimu, Duren!"
Alis pemuda itu berkedut dengan mulut berkatup-katup, saat Felix memanggilnya dengan nama buah-buahan yang memiliki duri tajam.
"Oi Namaku Uzumaki Naruto dan aku adalah bagian dari Anbu, jadi bersikap sopanlah!" Tegasnya dengan suara cempreng.
Mata Felix mendelik saat pemuda itu memperkenalkan dirinya. Namun dia tidak percaya, bahwa orang yang di depannya ini Anbu.
"Anbu? bukannya itu satuan elit khusus yang dibentuk, untuk menyelesaikan game sialan ini."
Game Day R selain tidak ada sihir, juga tidak ada Quest tertentu untuk menyelesaikannya. Karena Survival Corporation sebagai pelaku yang mengurung 50 juta orang di game ini, seenak jidatnya mengatakan jika ini di sebut pemutihan.
"Hn terserah!" Ucap Felix yang langsung berdiri dan menyelosor, ke arah barang-barang yang dia taruh.
"Hm! Kau seorang Survival, pantas saja tidak ada orang bersamamu. Kuberi nasihat, di daerah ini Zombie sering datang bergerombol. Aku akan mengantarmu ke Celyabinks, itu adalah jalur perdagangan juga." Tuturnya
Felix mendengarkan penjelasan dan nasihat Naruto dalam diam, sambil dirinya menghitung persediaan. Lalu dia merasa ada yang janggal, dengan apa yang diceritakan Naruto.
"Oh begitu. Lalu kau ingin kemana setelah ini, Celyabinks itu jaraknya satu hari dengan mobil."
Felix mengetahui jarak itu, karena dia pernah berkeliling menggunakan mobil. Di game Day R, jarak satu kota ke kota sudah di tentukan.
"Hm! Mungkin aku mampir ke Ufa dulu, lalu pergi ke Kiev."
Naruto mengucapkannya sambil tangan memijit dagu, sedangkan Felix bergelut dengan pikirannya.
"Mau apa dia ke Kiev? Bukankah jarak dari sini ke Kiev sekitar 2 minggu dengan mobil, itu pun jika tidak ada halangan."
"Memang apa yang kau cari di sana?"
Pemuda itu mengerjapkan matanya dan kemudian tersenyum, sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Haha aku ingin menyelesaikan game ini!"
Mata Naruto menatap sayu dan sendu, saat selesai mengatakan itu.
"Aku ingin agar kita bisa keluar dari game keputusasaan ini. Yah walau agak beresiko, tapi aku sudah bertekad untuk mengeluarkan kita semua dari game ini."
Ucap pemuda itu, sedangkan Felix tubuhnya bergetar. Kalimat itu sama persis dengan ucapan Eva dulu, saat pertama kali bertemu. Kini dia melihat dengan jelas, bayangan Eva di wajah Naruto.
"Aku … aku akan ikut kau ke Kiev, karena pernah ke sana!"
Felix mengucapkannya sambil memalingkan wajahnya. Sedangkan Naruto mengerjapkan mata, lalu seulas senyum terukir di wajahnya.
"Mah! Baiklah makin banyak yang pergi, makin cepat perjalanan ini!"
"Dengar! Aku melakukannya karena orang-orang, bukan karenamu."
Ingin rasanya Naruto menjitak kepala Felix. Namun dia urungkan karena mata Felix berisi kesepian, seolah mengingat sesuatu yang buruk di masa lalu.
"Tidak masalah, ayo berangkat!"
Keduanya berjalan, Naruto menuntun Felix ke arah Mobil truk besar. Truk itu memiliki jumlah roda yang banyak dan gerobak besar tertutup.
"Ini KamAz kau … memilikinya Naruto-san!"
Felix meneguk ludah, pasalnya untuk membuat KamAz. Dibutuhkan barang-barang yang tidak mudah, dan skill mekanik yang tinggi.
"Skill mekanik Naruto-san pasti sudah maksimum. Tapi untuk apa dia membawa truk besar ini, bukankah Truk ini biasa digunakan untuk memindahkan mobil atau sebagainya."
Untuk bisa membuat KamAz skill mekanik harus menyentuh Level 13, di game ini semua kendaraan bisa dibuat. Namun untuk senjata hanya terbatas pada senjata tangan satu, senjata lengan ganda, dan crossbow. Untuk peledak hanya tersedia bom kaleng, bom molotov, dan roket buatan sendiri.
"Aku berencana pergi ke kiev, karena sudah ditemukan!"
"Apa yang sudah di temukan?"
Felix menatap Naruto, penasaran dengan apa yang sudah di temukan oleh Naruto. Seulas senyum terukir mulus di wajah Naruto, sebelum melanjutkan dengan mata serius.
"Quest terakhir game ini yaitu [Moving Town], itulah yang akan kita buat."
"Masaka!"
Felix tidak percaya dengan apa yang dikatakan Naruto, karena menurutnya game ini tak ada misi tetap. Memang dia pernah mendengar rumor kalau ada kemungkinan, game ini memiliki Quest yang akan mengantar kepada End Game.
"[Moving Town]? Aku belum pernah dengar sebelumnya."
"Tentu saja, ini adalah rahasia besar yang hanya di ketahui oleh pihak Anbu saja belum diekspos, karena ada rumor yang mengatakan setelah [Moving Town] tercipta kita akan melawan sesuatu. Tapi apapun itu, asalkan bisa keluar dari game ini. Aku akan mengejarnya.
"Menarik! ternyata bertemu dengannya memberi harapan baru, Eva! Aku akan mewujudkan impian kita!"
Felix menarik sudut bibirnya, saat mendengar penjelaan Naruto. Sejujurnya, dia juga ingin keluar dari game ini. Lalu saat dia hampir menyerah dengan keadaan, Naruto datang mengingatkan janji yang pernah dia buat dengan Eva dan memberinya semangat baru. Untuk melanjutkan apa yang sudah dilupakannya.
And Cut
Jadi beginilah hasilnya Fic yang kubuat yang berasal dari game, saat ini masih aku mainkan yaitu Day R Survival walau udah agak jarang sih.
MC kali ini adalah Felix, hm maaf jika ada yang tak suka Naruto jadi tokoh sampingan. Mungkin suatu saat, aku akan buat Naruto jadi MC doakan saja ya.
Oke mari kita bahas apa yang ada dalam fic kali ini.
[Virtual Reality] pasti udah pahamlah dengan istilah ini. Jika belum, nonton SAO pasti kalian akan tercerahkan.
Untuk status sendiri game ini memiliki 3 status penting meliputi.
Kesehatan, keterampilan, dan perlengakapan. Ketiga status itu di pecah lagi beberapa bagian.
Status kesehatan misalnya terdiri dari Rasa Lapar, Haus, Mengantuk, Keracunan, Radiasi, dan status jika terkena penyakit dna masih banyak lagi.
Status keterampilan dibagi menjadi Memasak, kimia, mekanik, Menjahit, dan Penempaan.
Yang terakhir status perlengkapan terdiri dari Lengan baja, busur silang, senjata api, dan bahan peledak.
Note untuk senjata api hanya tersedia 2 maaf gak bisa di tambah, soalnya nanti rumit. 2 senjata itu adalah pistol buatan sendiri tangan satu dan pistol laras panjang. Dan bahan peledak juga hanya 4 yaitu bom plastik, bom kaleng, bom molotov dan terakhir roket buatan sendiri.
Untuk kendaraan mengikuti di game tapi versi 604, karena yang baru yaitu 624 memiliki komposisi yang lebih rumit. Mungkin pengambilan istilah baju aja yang kuambil biar lebih simpel.
Oke segitu aja dariku semoga menghibur, maaf jika omongan Author melebar dan semoga terpuaskan.
Oke bacalah terus The Survivors, serta ikutilah perjuangan Felix dan Naruto. Dalam usahanya, keluar dari game keputusasaan.
Oh ya Aminkan doa ini.
Ya Tuhan, berikalanh Author ini kemampuan untuk terus berkarya dengan lebih baik, serta berilah dia kebahagiaan di dunia ini dan dunia selanjutnya.
Sampai jumpa!
Untuk Update gak menentu maaf
RnR
