Ketika Perjodohan itu dimulai..

"Apa?! Perjodohan?! Hh ! Omong kosong!"

...

Ketika pertemuan itu terjadi..

"Sas.. Sas.. Sassu.. Ke ?!"

...

Memulai sebuah cerita..

"Cih! Sapa juga yang mau sama kamu?! Ngimpi!"

...

Menyimpan berjuta Konflik..

"Aku membencimu !"

...

Namun, dunia berbalik seketika..

"Aku menyukaimu.. Love me again."

...

Title : Back to me ! : Chapter 1

Pair : SasuSaku

Cast : - Uchiha Sasuke

- Sakura Haruno

- Other cast, temukan sendiri :)

Genre : Romance, Hurt, Konflik

Disclaimer : Naruto Asli hanya milik MASASHI KISHIMOTO

A/N : Warning ! AU, OOC, OC, Typo dimana-mana..

Story by

Ierha Addhie Ciettrha

Happy Reading ! \(^-^)/

Tuuuuuutt... Tuuuutt... Tuuuuuutt..

"Ya ampun ! Gak di angkat lagi!" Lagi-lagi telepon ku tak ada balasan dari Kaa-san. Keringatku menetes untuk yang kesekian kalinya. Apa aku harus kesana? pikirku dalam hati sebelum aku bersiap-siap meninggalkan Asrama sekolahku, Konoha Gakuen. "Hh~ merepotkan sekali .."

Flash Back ON :

~Habataitara.. Moderenai to itte.. Mezashita no wa.. Aoi aoi ano sora~

"Sakura, angkat teleponmu! Berisik tau' !" Cecar Ino, teman sekamar ku di Asrama. Ya, ponselku terus berdering sejak tadi. Mungkin itulah yang mengganggu Ino yang dari tadi hanya bersolek.

"Hey! Aku sedang mandi. Angkatin, dong !"

"Ck. Kau ini.." Segera ia ambil ponsel flip pink ku di atas buffet. "Sakura.. Dari ibumu." Kaa-san? tumben banget kaa-san telepon pagi-pagi gini.. "Ah.. Katakan aku sedang mandi, ya.."

"Moshi-moshi.."

"..."

"Ah~ Tsunade oba.. Sakura-chan sedang mandi."

"..."

"Pulang? Sekarang?"

"..."

"Tapi sebentar lagi kami ada pelatihan dari Kakashi-sensei.."

"…"

"Oh.. Begitukah? Baiklah. Akan aku sampaikan padanya."

"…"

"Do itashimashite.."

Begitulah percakapan yang kudengar dari balik pintu kamar mandi. Aku bergegas keluar. " Apa katanya?"

"Ah.. Ibumu menyuruh untuk pulang sekarang. Katanya ada hal penting di rumahmu." Ia sodorkan ponsel pink itu padaku.

"Ngh?" Dahiku mengerut. Aku masih tak mengerti. Kaa-san menyuruhku pulang? Mendadak sekali..

"Kenapa kau masih disitu? Ayo kita pergi ke Lab Biologi. Sebentar lagi jam pelajaran Kakashi-sensei dimulai." Aku melengos pergi meninggalkan Ino.

PLETAAKK !

"Aw !"

"Kau bodoh atau tuli , sih? Tsunade oba menyuruhmu pulang sekarang! Jarang-jarang Tsunade oba meneleponmu dan menyuruhmu pulang mendadak seperti ini.. Pasti ada hal penting yang ingin ia sampaikan." Ucapnya panjang kali lebar samadengan luas(?). Benar juga, ya.. Pasti ada sesuatu yang penting, sampai-sampai Kaa-san menyuruhku pulang mendadak begini..

"Tapi Kakashi-sensei…."

"Urusan Kakashi-sensei biar aku yang urus. Sudah sana pergi …" Gadis berambut ekor kuda itu mendorongku keluar kamar. "Jaa.." Ucapnya sebelum menutup pintu kamar kami.

"Ck. Selalu saja seperti itu.." Celetukku.

Flash Back OFF

…Oooo0oooO…

Ngh~ Sepatu?Banyak sekali pasang sepatu berjejer rapi yang kutemukan di teras depan rumahku. Ya, aku sudah pulang saat ini.

"Tadaima.."

Hening, tak ada jawaban. Aku bergegas masuk rumah. "Kaa-san.. Too-san.." Aku tak menemukan mereka di ruang tamu, di ruang keluarga, bahkan di dapur. Kemana mereka?

…Oooo0oooO…

"Apa ini tidak terlalu cepat? Mereka masih SMA.. Kelas satu pula."

"Ah.. Tak apa.. Kami mengerti. Tentu saja tidak sekarang. Mungkin nanti jika sudah lulus akan kita resmikan. Tapi setidaknya, mereka harus ada pendekatan terlebih dahulu.. Supaya mereka jadi akrab.."

"Tapi bukannya Putramu beda sekolah dengan anakku?"

"Untuk yang ini, kami sudah memindahkan putra kami ke Konoha Gakuen, agar mereka bisa lebih dekat."

"Ah.. Begitu rupanya.. Baiklah, aku setuju. Kita lanjutkan amanah sesepuh kita.."

"Tentu saja.."

…Oooo0oooO…

Ah! Itu mereka! Ternyata sedang di teras belakang ya.. Mmm.. Siapa itu? Aku tak pernah melihatnya.

Drep! Drep!

Aku berlari menuju teras belakang. Mataku melihat kedua orang tuaku sedang asyik mengobrol dengan sepasang suami istri di hadapannya. Asyik sekali.. Sampai-sampai tak sadar kalau aku telah datang. Apa yang mereka bicarakan, sih?

"Ah.. Sakura-chan.. Sini masuk, sayang." Wanita seumuran dengan Kaa-san angkat bicara setelah melihatku di balik pintu.

"Sakura? Okaeri, sayang…" Kaa-san mengisyaratkan agar aku duduk diantara mereka. "Shitsurei Shimasu…" Aku duduk setelah mengucapkan permisi.

"Saku-chan, anakku akan pindah ke Konoha Gakuen. Satu sekolah denganmu. Mau tidak berkenalan dengannya?" Wanita cantik itu melengkungkan bibirnya membuat senyuman manis. "Tentu saja Obasan.." Jawabku singkat. Sepertinya 3 kata tersebut cukup untuk meyakinkan bibi ini kalau aku bersedia untuk berkenalan dengan anaknya nanti. "Ah.. Jangan panggil Obasan dong, Sakura. Itu terlalu formal. Panggil saja aku Kaa-san, Mikoto Kaa-san. Ya kan, Tsunade?" Bibi Mikoto melempar senyuman ke arah ibuku yang diikuti anggukan ibu dan ayahku.

"Kaa-san?" Tanyaku, masih tak mengerti apa yang mereka ucapkan.

"Wah, sepertinya hari mulai sore. Ayo kita pulang, Mikoto." Akhirnya suami bibi Mikoto pun ikut bicara. "Waaah.. Sayang sekali ya. Padahal aku masih ingin ngobrol dengan calon menantuku." Ujar bibi Mikoto sambil mengelus rambut pink bubble gum ku. Menantu? Apa maksudnya?

"Kalau begitu kami pamit pulang dulu ya…"

"Ah.. Cepat sekali.. Apa kalian tidak menginap saja?"

"Inginnya sih begitu.. Tapi ada urusan lain yang harus kami tangani…"

"Begitu.. Baiklah, Salam untuk Jagoannya Uchiha, ya, Mikoto."

"Iya. Akan aku sampaikan. O,ya, Sakura, ini ada hadiah kecil untukmu." Bibi Mikoto memberikan sebuah kotak lumayan besar dengan sampul bunga sakura. Cantik sekali.

"Arigatou Oba.." Belum selesai aku bicara, Kaa-san menyikut lenganku. "Panggil dia Kaa-san." Bibi Mikoto hanya tertawa melihat tingkah kami. "Sudahlah.. Tak apa.. Nanti juga akan terbiasa.. Ya sudah, kami pulang ya.. Mata ato de.." Mereka pun bergegas pergi. "Mata…" Ucap Kaa-san terakhir kalinya sebelum ia masuk ke dalam rumah.

"Eh, Kaa-san. Apa yang bibi Mikoto tadi bicarakan? Dan kenapa aku harus memanggilnya Kaa-san juga?" Aku menyerbu Kaa-san dengan pertanyaan-pertanyaan yang dari tadi ada di benakku.

"Ah.. Aku lupa menjelaskannya padamu. Nanti saja ya, Kaa-san capek. Eh, itu hadiah yang tadi diberikan Mikoto untukmu kan?" Yaa.. seperti biasanya, Kaa-san selalu bicara ke luar dari topik. "Iya. Sepasang Sepatu. Cantik sekali. Bibi Mikoto baik sekali ya. Apa anaknya juga sebaik dia?" Sebuah senyuman sumringah muncul di wajah wanita paruh baya ini. "Sepertinya kau mulai tertarik, ya. Tentu saja anaknya baik. Putranya sangat pintar, lho!" Ooh.. Ternyata anaknya cowok .. "Dia itu calon suamimu, Sakura."

JDERRR !

Suami?!

"Maksud Kaa-san?"

"Iya, Kami sepakat meneruskan perjodohan diantara kalian. Ini adalah amanah dari nenekmu."

DDUUAARR !

Seketika Bom meledak di dada ku.

"Apa?! Perjodohan?! Hh! Omong kosong !"

==To Be Continued==

Ciap - ciap Author.

Halooooo... \(^-^)/

Ini FanFic pertama ku yang uda di publish lhoo..

Gimana ceritanya? Hahaha.. Penuh dengan KeGaJean -_-"

Yo! Coment ya ! Kalo Responnya bagus, aku lanjutin FanFic ini, kalo enggak.. Hiatus aja deh !

Makanya, coment sebanyak mungkin! Kritik saran juga boleh .. ^^

Uda ah! Males nyerocos panjang kali lebar samadengan luas, See U next part ~

Jaaa~.. \(^-^)/

NB:

AU : Alternate Universe. Perbedaan latar/setting, maupun timeline, yang bertolak belakang dari cartoon aslinya.

OOC : Out Of Character. Watak yang berlawanan dengan watak aslinya di cartoon.

OC : Original Character. Karakter baru yang dibuat sendiri oleh author.

Typo : Salah ketik.

Kaa-san : Bahasa Jepangnya Ibu.

Too-san : Bahasa Jepangnya Ayah.

Moshi-moshi : Bahasa Jepangnya "Halo" di telepon.

Sensei : Bahasa Jepangnya Guru.

Gakuen : Bahasa Jepangnya Sekolah.

Do itashimashite : Bahasa Jepangnya Sama-sama/ Terimakasih kembali.

Oba / Obasan : Bahasa Jepangnya Bibi.

Jaa.. : Bahasa Jepang Informalnya Sampai Jumpa.

Mata / Mata ato de : Bahasa Jepang Formalnya Sampai Jumpa.

Tadaima : Bahasa Jepangnya "Aku pulang.."

Okaeri : Bahasa Jepangnya "Selamat Datang.."

Shitsurei Shimasu : Bahasa Jepangnya "Permisi"

Arigatou : Bahasa Jepangnya Terimakasih