Endless Love
Author : Xiluhan821
Genre : Romace, Hurt/Comfort
Cast : Oh Sehun, Xi Luhan, Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Kim Jong In and Do Kyungsoo and other
Rating : T-M
.
.
.
Terlihat seorang anak laki-laki manis tengah duduk terdiam seorang diri di salah satu kursi taman kota yang cukup ramai. Ia terlihat sedang memperhatikan semua kegiatan yang sedang dilakukan oleh semua pengunjung yang ada di taman itu. Cukup lama ia memperhatikan dan kadang tersenyum kecil melihat kebahagiaan yang dirasakan oleh para pengunjung taman.
Tak beberapa lama ia melihat jam dan sedikit terkejut saat menyadari waktu sudah beranjak sore dan dia belum juga sampai di rumah. Dengan sekuat tenaga anak itu berlari dengan sangat kencang agar cepat sampai di rumahnya.
Anak laki-laki itu membelalak takut saat sampai di depan rumahnya menyadari jika orangtuanya sudah pulang.
"Bibi Kim, apa eomma dan appa mencari ku?" tanyanya takut pada salah satu pelayan kepercayaan keluarganya.
"Luhan. Dari mana saja kau? Kenapa jam segini baru pulang?" cemas pelayan itu yang terkejut saat melihat sang tuan muda baru kembali dari sekolahnya saat hari sudah mulai sore.
"He he. Aku tadi mampir dulu ke taman" jawabnya sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Apa eomma dan appa mencari ku?" tanyanya cemas jika orangtuanya sudah mencarinya dari tadi.
"Tidak sayang, mereka belum mencari mu. Cepat mandi dan kita makan ya" ajak pelayan itu sembari mengelap peluh yang mengucur di sekitar kening tuan mudanya.
"Syukurlah. Baiklah aku akan mandi dulu bi" jawabnya dan langsung meninggalkan pelayan yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri.
Sang pelayan hanya memperhatikan punggung sang tuan mudanya yang semakin jauh semakin menghilang dari pandangannya. Ada sedikit rasa miris saat melihat sang tuan muda yang terlihat tidak apa-apa dari luar yang sebenarnya sangat rapuh dan kuat dalam menghadapi semua yang dirasakannya. Berharap semoga sang tuan muda selalu bahagia dan jangan lagi merasakan kesakitan baik di hatinya maupun raganya.
Seorang anak laki-laki manis berusia 15 tahun yang jika dilihat umur dan wajahnya tidak cocok sama sekali. Dia bernama Luhan, anak pertama dari keluarga Byun, salah satu keluarga terkaya di Korea. Luhan memang seakan terlihat biasa saja jika dari luar tapi sebenarnya ia menyimpan cukup banyak luka yang selama ini selalu dipendamnya seorang diri. Dia terkesan tidak mau menampakkan jika ia memang merasakan sakit atau menderita dengan semua yang ia rasakan.
Luhan kecil memang tumbuh seperti anak pada umumnya, namun yang berbeda hanya dia tidak pernah merasakan kasih sayang atau perhatian dari orangtuanya. Luhan memiliki seorang saudara bernama Baekhyun, Baekhyun umurnya tidak jauh darinya. Mereka hanya berbeda sekitar 1 tahun tapi kedua orangtuanya terkesan hanya menyayangi Baekhyun dan tidak pernah menganggap kehadiran Luhan. Dari kecil ia memang selalu dibedakan dengan Baekhyun, baik dari perhatian dan kasih sayang. Baekhyun seperti dijadikan anak emas yang selalu dimanja dan terpenuhi semua kebutuhannya. Berbeda dengan Luhan yang tidak pernah di berikan apapun, sekolah mereka pun berbeda jauh. Baekhyun di sekolahkan di salah satu sekolah mewah dan elite di seoul sedangkan Luhan Sekolah di sekolah biasa yang tidak ada embel-embel mewah atau elite nya.
Luhan yang sudah biasa merasakan dibedakan dengan sang adik hanya bisa mengalah dengan semua yang selalu dituduhkan padanya. Luhan sendiri tidak mengerti kenapa dia di perlakukan seperti itu oleh kedua orangtuanya. Luhan yang selalu berfikiran positif selalu menganggap jika semuanya memang kesalahannya maka dari itu orangtuanya marah. Tapi walaupun diperlaukan seperti itu Luhan masih tetap bersyukur karena setidaknya Baekhyun tidak ikut-ikuan untuk membencinya. Baekhyun cenderung lebih memihak pada Luhan ketimbang orangtuanya, ia malah selalu berusaha untuk tetap membela Luhan dari semua tuduhan yang dituduhkan orangtuanya pada Luhan yang sebenarnya bukan Luhan lah yang melakukannya. Bahkan jika disuruh memilihpun antara orangtuanya atau sang kakak, Baekhyun pasti akan memilih Luhan. Karena baginya Luhan adalah segalanya, baginya Luhan adalah seseorang yang harus dijaga dan lidungi.
Luhan pernah mencoba untuk kabur. dia berjalan lumayan jauh dari rumah tanpa tau kemana tujuannya tapi tak beberapa lama Luhan terkejut saat mendapati Baekhyun mengikutinya sampai sejauh ini.
Flasback
Luhan membawa beberapa baju dan semua buku favorite serta semua tabungan yang ia punya ke dalam tas yang biasa ia gunakan untuk sekolah. Luhan memutuskan untuk pergi dari rumahnya karena merasa sudah tidak kuat lagi dengan semua yang dirasakannya. Seperti pagi ini, saat dia baru bangun tidur dan berjalan keluar kamar untuk menuju dapur karena merasa haus Luhan tidak sengaja menginjak koran yang biasa digunakan oleh sang ayah disaat pagi hari, karena melakukan itu sang ayah menghukumnya untuk jangan makan dan minum selama seharian ini. Hanya karena masalah sepele seperti itu sang ayah tega melarangnya untuk makan dan dengan sedikit menyiksa Luhan.
Luhan adalah seorang anak yang masih berusi 8 tahun dengan pemikiran yang masih tak menentu. Setelah kejadian itu Luhan memilih mengurung diri dikamarnya dan menangis meratapi semua yang terjadi padanya sampai terlintas pemikiran untuk meninggalkan rumah karena ibu dan ayahnya memang tidak menyayanginya.
Setelah merasa cukup jauh berjalan dari rumah, Luhan merasa ada yang mengikutinya, tapi setiap dia mencoba berhenti dan melihat ke belakang hasilnya nihil, tidak ada siapa pun disana. Luhan membalikkan badannya begitu saja saat dia berjalan dan betapa terkejutnya Luhan mendapati sang adik berada di depannya.
Baekhyun yang kondisinya pun sedang kurang baik merasa heran saat tak sengaja melihat sang kakak keluar dari rumah sembari mengendap ngendap. Ia mengikuti kemana sang kakak berjalan, banyak pertanyaan menghinggapi pikirannya selama dia mengikuti setiap langkah luhan 'kenapa hyung keluar sambil membawa tasnya?' 'apa hyung ingin sekolah? Atau mungkin kerja kelompok' 'tapi kenapa hyung berjalan sejauh ini?' semua pertanyaan itu benar benar mengganggu Baekhyun. Sampai tanpa disadarinya jika sang kakak membalikkan badannya secara tiba tiba dan Baekhyun yang tertangkap basah pun sudah tidak bisa bersembunyi seperti sebelumnya. Selama mengikuti Luhan, Baekhyun hanya selalu berfikir jika sang kakak hanya ingin pergi bermain atau keluar sebentar dan pasti akan pulang kembali, tapi melihat apa yang dibawa oleh sang kakak semua pemikirannya itu seakan dijawab jika semua itu salah.
"Astaga Baekhyun" kaget Luhan sembari melepas mantel tebalnya dan menghampiri sang adik untuk memasangkan mantelnya. Luhan kaget melihat sang adik tepat berada di depannya dengan wajah yang terlihat pucat dan lemas. Baekhyun keluar tanpa menggunakan mantel atau jaket tebalnya sedangkan cuaca saat ini sedang dingin dengan kondisi Baekhyun yang memang sedang kurang baik.
"Apa yang kau lakukan? Hah?" ucap Luhan sembari memeluk Baekhyun agar sang adik tidak terlalu merasakan dingin lagi "Kenapa kau keluar tanpa menggunakan baju hangat mu, Baek ?" Luhan benar benar khawatir dengan kondisi Baekhyun saat ini ditambah lagi degan Baekhyun yang diam seribu bahasa tanpa mau berniat untuk menjawab pertanyaannya.
"Baek" panggil Luhan "Jawab hyung" ucap Luhan karena Baekhyun masih saja diam.
"Hyung mau kemana hiks? aku lelah. Kita istirahat dulu ya hikss" ucap Baekhyun yang memang sudah merasa lelah.
Mendengar sang adik berkata seperti itu Luhan membawa Baekhyun untuk duduk di tepi jalan dan beruntung jalan memang cukup sepi. Setelah merasa cukup nyaman dengan posisi memeluk Baekhyun, Luhan merasakan bajunya sedikit basah. Dan ya benar, Baekhyun menangis sembari terisak dalam pelukannya.
Luhan hanya berusaha untuk menenangkan sang adik dengan tetap mengusap sayang punggung Baekhyun yang terasa bergetar karena ia menangis.
Selang beberapa menit akhirnya Baekhyun pun sudah tidak terdengar terisak lagi "Sudah merasa tenang ?" tanya Luhan dan dibuahi anggukan oleh Baekhyun "Sudah mau menjawab pertanyaan hyung ?" dan dibuahi gelengan oleh Baekhyun "Baiklah kalau begitu" Luhan tau baekhyun belum sepenuhnya tenang makanya dia lebih baik mengalah dan menuruti saja apa yang diinginkan oleh sang adik.
Awalnya Luhan ingin marah saat melihat Baekhyun yang nekat keluar dengan kondisi seperti itu tanpa menggunakan baju hangatnya dan dengan bodohnya mengikuti Luhan. Niat awal ingin memarahi Baekhyun dan menyuruhnya untuk kembali pulang seakan menguap saat melihat kondisi sang adik, rasa khawatirnya lebih besar dibandingkan dengan rasa kesal atau marahnya karena merasa diikuti.
"Hyung mau kemana?" tanya Baekhyun tanpa mau melihat Luhan dan semakin mempererat pelukannya pada tubuh Luhan "Hyung mau pergi? Kemana?" Luhan tidak menjawab apa yang ditanyakan sang adik. Dia hanya merasa terlalu jahat untuk mengingat pernah ada niat untuk meninggalkan adiknya.
"Kau ingin meninggalkan ku hyung? Kau ingin pergi hyung?" Baekhyun kembali terisak saat Luhan tidak menjawab pertanyaannya.
"Hyung jangan tinggalkan aku. Bawa aku bersamamu jika kau memang ingin pergi, aku tidak akan nakal hyung. Aku janji. Jangan tinggalkan aku sendirian hyung hikss"
Luhan merasa hatinya teriris mendengar apa yang diucapkan baekhyun.
"Baek" panggil Luhan
"Ne hyung" jawab Baekhyun tanpa mau menatap Luhan
"Aku tidak akan pergi. Kita akan selalu bersama-"
"Hyung" potong Baekhyun karena merasa tidak percaya dengan apa yang barusan diucapkan oleh sang kakak
"Aku tidak akan meninggalkanmu" ucap Luhan sembari menghapus lelehan air mata yang kembali membasahi mata dan pipi adiknya.
Luhan menyesal dengan mengambil keputusan untuk meninggalkan rumah dan kedua orangtuanya tanpa memikirkan sang adik. Padahal kalau sebelum memutuskan dia memikirkan Baekhyun pasti tidak akan mungkin Luhan pergi dari rumah.
Baekhyun senang mendengar apa yang diucapkan Luhan padanya, saking senangnya dia semakin memeluk Luhan sembari kembali menangis
"Kau menangis... lagi?" tanya Luhan
Baekhyun menggeleng dengan semangatnya "Anni. Aku tidak menangis. Aku senang kau tidak akan meninggalkan ku hyung. Terimakasih hyung, kau harus berjanji untuk tidak meninggalkan ku"
"Aku janji. Maafkan aku baek"
"Aku menyayangimu hyung"
"Akupun. Sangaat. Tapi aku marah padamu" ucap Luhan melepas pelukannya pada Baekhyun
"Hyung~"
"Jangan ulangi lagi untuk keluar dengan keadaan seperti ini. Ingat!" perintah Luhan yang masih merasa khawatir dengan keadaan Baekhyun.
Baekhyun tertawa dengan senyuman termanisnya walaupun masih dengan wajah yang terlihat pucat "Aku janji tidak akan mengulanginya lagi hyung"
Flasback off
Semenjak kejadian itu tidak pernah lagi terpikirkan oleh Luhan untuk pergi dari rumah dan meninggalkan Baekhyun dengan sekejam apapun penyiksaan yang diam-diam di dapatinya luhan sudah berjanji untuk tidak akan pernah meninggalkan Baekhyun.
. . .
Sudah hampir 1 tahun ini Luhan dan Baekhyun hidup terpisah, Luhan yang sekarang berada di tingkat dua SHS sedangkan Baekhyun di tingkat satu SHS. Baekhyun melanjutkan sekolahnya di Seoul yang berbasi asrama, jadi Baekhyun akan pulang hanya setiap libur semester saja. Awalnya Baekhyun menolak rencana orangtuanya untuk memasukannya ke sekolah itu, tapi karena paksaan dari Luhan akhirnya ia mau. Tanpa curiga Baekhyun menuruti apa yang dikatakan oleh Luhan padanya. Sebenarnya Luhan tidak ingin Baekhyun jauh darinya karena alasan terkuat ia tetap bertahan disini hanyalah karena Baekhyun, tapi karena ancaman dari sang ayah yang membuatnya mau untuk menurutinya dan merelakan Baekhyun untuk jauh darinya. Ancaman yang dikatakan sang ayah bukan main-main dengan mengatakan semua kebenaran yang terjadi padanya. Dengan mudahnya sang ayah mengatakan "jika kau tidak berhasil membujuk Baekhyun untuk mau melanjutkan di sekolah yang aku pilihkan akan ku pastikan kalian tidak akan pernah bisa bertemu dan kau juga tidak akan tau siapa orangtua mu". Tuan Byun memang sudah memberitahu semuanya pada Luhan. Luhan yang sebenarnya bukanlah anak kandungnya dan dia hanya dijadikan bahan untuk pembalasan dendam, maka dari itu tuan byun dan istrinya tidak pernah menyayangi Luhan dan cenderung lebih membencinya.
Luhan tau apa yang dilakukannya pasti akan membuat Baekhyun marah karena berani membohonginya. Tapi dengan alasan tertentu Luhan memang harus melakukannya, dia tidak mau Baekhyun mengetahui semua penyiksaan yang dialaminya selama ini yang akan membuat Baekhyun semakin marah pada orangtuanya sendiri. Luhan juga belum siap jika nanti Baekhyun mengetahui bahwa ia bukanlah saudara kandungnya. Luhan takut Baekhyun akan menjauhinya atau bahkan membencinya, dan selama satu tahun ini juga Luhan selalu mencaritahu siapa orangtuanya dan selalu menunggu entah sampai kapan tuan byun akan memberitahu yang sebenarnya.
Dan hari ini Baekhyun akan pulang karena memang sedang libur semester. Sebenarnya tuan byun menyuruh Baekhyun untuk tetap disana atau pergi saja berlibur dan jangan pulang dan perintah itu ditolak mentah-mentah oleh Baekhyun. Dia hanya ingin cepat-cepat bertemu dengan hyung kesayangannya dan menghabiskan hari hanya dengan nya.
"Apa Baekhyun menelpon Bibi?" Luhan yang sedang berada di dapur dan sedang menyiapkan makanan bertanya pada salah satu pelayan kepercaan Keluarga Byun tentang Baekhyun.
Seharusnya Baekhyun sudah ada di rumah dari tadi siang, tapi sampai sore ini dan menjelang makan malam Baekhyun masih juga belum sampai dan juga tidak menghubunginya. Luhan sudah mencoba menghubunginya tapi nomor Baekhyun tidak aktif.
"Tuan Baekhyun akan pulang besok Lu. Kau tak perlu khawatir ne"
"Dia memberitahu Bibi?" tanya Luhan
"Tidak, aku tau dari nyonya"
Luhan tidak menjawab dan malah bergelung dengan pemikirannya sendiri.
"Nyonya bilang tuan Baekhyun tidak jadi pulang hari ini, katanya sih dia ada urusan dengan temennya"
"Aaaa iya iya. Pasti Chanyeol" balas Luhan.
Ya. Luhan tau siapa yang dimaksud teman Baekhyun. Baekhyun sekamar dengan Chanyeol yang juga teman sekelasnya, bahkan mereka sudah dekat dari saat pertama mereka sekamar. Chanyeol adalah teman pertama Baekhyun, dan itu sangat berkesan untuk Baekhyun sendiri. Sebenarnya Luhan selalu berkomunikasi dengan Baekhyun hampir setiap hari, namun entah kenapa hampir sebulan ini Baekhyun terkesan susah untuk dihubungi dan sepertinya Baekhyun memang sedang sibuk.
Tak lama tuan dan nyonya byun turun untuk makan malam dan langsung menuju meja makan. Luhan yang melihatnyapun langsung menjauh agar tuan dan nyonya byun tidak melihat kehadirannya. Tapi baru beberapa langkah Luhan menjauh ucapan tuan byun sekan mengintrupsinya dengan mengatakan "Baekhyun akan pulang besok. Kau jangan terlalu dekat dengannya" dengan nada ketusnya dan terlihat sangat tidak menyukai Luhan "Dan kalau bisa kau jangan terlalu sering di rumah" sambung nyonya byun. Mendengar itu Luhan hanya menanggapinya dengan anggukan dan langsung pergi ke kamarnya. Semenjak Baekhyun tidak ada dirumah, Luhan memang sudah tidak diperbolehkan lagi untuk makan bersama dengan tuan dan nyonya byun dalam satu meja, karena menurut mereka luhan memang bukan siapa-siapa bahkan Luhan pun sudah diusir secara terang-terangan. Tapi Luhan tidak menanggapinya dan dia hanya meminta untuk tetap diperbolehkan tinggal disana sampai dia tamat SHS dengan alasan agar Baekhyun tidak curiga.
Di kamar Luhan hanya duduk diam dengan semua pemikiran yang entah mengapa selalu saja datang dengan sendirinya. Luhan selalu berpikir jika seiring berjalannya waktu baik tuan byun maupun nyonya byun mau menganggapnya ada walaupun hanya sebentar.
"Kau harus cepat pulang Baek" gumam Luhan seorang diri.
. . .
Pagi harinya Luhan terbangun karena merasa ada yang menindih lengannya dan memeluk badannya dengan posesif. Saat berhasil mengumpulkan semua kesadarannya Luhan sangat kerkejut melihat sang adik ada di sebelahnya yang terlihat sangat kelelahan.
"Jangan bangun dulu hyung, aku lelah" ucap Baekhyun sembari mencari kenayaman lebih dalam pelukan Luhan tanpa membuka matanya.
"Baiklah. Tidurlah lebih lama" balas Luhan dan langsung membenarkan letak selimut yang mereka gunakan sambil mengusap-usap punggung Baekhyun agar Baekhyun lebih merasa nyaman
Seharusnya Luhan harus langsung bangun dan langsung menyiapkan sarapan tapi karena ada Baekhyun yang sedang memeluknya dengan erat yang terlihat sangat kelelahan Luhan memutuskan untuk tetap berada di kamarnya, toh tuan dan nyonya byun juga tidak akan memarahinya karena sekarang ada Baekhyun.
Baekhyun bangun agak siangan dan langsung heboh karena luhan tidak berada disebelahnya.
"Hyung" panggil Baekhyun saat menyadari Luhan memang tidak ada di kamar
Cklek
Terdengar suara pintu dibuka dan menampilkan sang kakak yang terlihat sagat tampan dan manis secara bersamaan dengan pakaian yang sudah rapih sambil membawa nampan yang berisi makanan dan minuman.
"Kau baru bangun?" tanya Luhan saat sudah berada di pinggir kasur dan meletakkan nampan yang ia bawa tadi di kasur
"Ne hyung" jawab Baekhyun yang masih terlihat mengantuk
"Kalau masih ngantuk kenapa bangun?" tanya Luhan saat melihat Baekhyun yang kembali menguap
"Kau meninggalkan ku, makanya aku bangun" jawab Baekhyun yang terlihat seperti sedang merajuk
"Ha ha baiklah. Maafkan aku yaa" balas Luhan sembari mengusap kepala Baekhyun. Baekhyun yang mendapatkan perlakuan itu langsung menghambur ke pelukan Luhan sembari berkata "Aku merindukanmu hyung. Sangat sangat merindukanmu" ucap Baekhyun saat Luhan membalas pelukannya
"Akupun, jadi sekarang sebaiknya tuan muda Baekhyun lekas mandi dan makan sarapan yang sudah aku bawakan ne" ucap Luhan dengan nada bercandanya
Tapi berbeda dengan Baekhyun yag mendengarnya. Baekhyun langsung melepas pelukannya pada sang kakak dan menatap tak suka dengan apa yang diucapkan Luhan tadi padanya
"Apa maksud mu hyung? kau bukan pelayan ku jadi jangan berkata seperti itu. Aku tak suka" balas Baekhyun ketus
"Kau ini sensian sekali, aku kan hanya bercanda. Apa kau tak mendengar nada bercada ku?" jawab Luhan dengan lembutnya
"Aku tetap tak suka hyung" tegas Baekhyun dan langsung menjauh dari Luhan
"Baiklah baiklah maafkan aku ya. Sini! Kenapa kau malah menjauh dariku" Luhan membawa Baekhyun kedalam pelukannya walaupun sedikit mendapat penolakan dari Baekhyun
"Aku marah padamu" jawab Baekhyun
"Kenapa kau marah? Harusnya kan aku"
"..." Baekhyun tidak menjawab karena merasa tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Luhan
"Kau tidak mengabariku kalau kau akan pulang terlambat dan dengan tiba-tiba sudah berada disisiku saat aku sedang tidur tanpa membangunkanku terlebih dahulu. Jadi sekarang jawab, aku atau kau yang harusnya marah?"
"Maafkan aku hyung, itu diluar prediksi ku" sesal Baekhyun
"Kau tau aku menunggumu kan?"
"Aku tau. Makanya aku sengaja melakukannya. He he"jawab Baekhyun yang terkesan seperti sedang berbisik tapi masih terdengar jelas oleh Luhan
"Apa katamu?"
"Tidak hyung tidak he he. Maafkan aku ne, aku janji tidak akan seperti itu lagi" lanjut Baekhyun sembari mengeratkan pelukannya pada tubuh sang kakak
Mendengar itu Luhan hanya bisa tersenyum dan merasakan kehangatan pelukan yang diberikan Baekhyun padanya. Luhan tidak benar-benar marah sebenarnya, dia hanya ingin menggoda Baekhyun
"Baiklah kalau begitu cepat mandi dan sarapan. Aku akan bereskan semua pakaianmu dan kamar"
"Ne hyung" jawab Baekhyun yang langsung beranjak ke kamar mandi
Di dalam kamar mandi Baekhyun merasa ada yang aneh dengan Luhan, tapi tidak terlalu diperdulikannya dan memutuskan untuk langung mandi. Saat sedang mandi baekhyun samar-samar mendengar percakapan seseorang dari luar, Baekhyun mencoba mencuri dengar dan betapa terkejutnya Baekhyun dengan apa yang di dengarnya
"Kau harus melayani anakku dengan benar dan berikan semua yang dia inginkan" ucap nyonya byun sembari menjambak rambut Luhan
Luhan yang merasakan sakit di bagian kepalanya hanya menjawab "Ne eomma" biasanya Luhan harus memanggil nyonya tapi karena ada Baekhyun dia diperbolehkan untuk memaggil 'eomma' dan 'appa' pada tuan dan nyonya byun.
"Kau tau posisimu disini kan? Kita sudah sepakat kalau kau hanya pelayan disini, jadi jangan lancang untuk terlalu dekat dengan anak ku" lanjut nyonya byun yang semakin kencang menarik rambut Luhan
"Ne. Saya tau nyonya" jawab Luhan dengan nada yang terlihat sangat ketakutan. Mendengar itu nyonya byun langsung melepaskan jambakannya dan berlalu begitu saja keluar dari kamar Luhan.
Sebenarnya entah karena apa nyonya byun tiba-tiba masuk ke kamar Luhan dan langsung menampar serta menjambak rambut Luhan saat Luhan sedang memebereskan pakaian Baekhyun.
Tanpa mereka sadari Baekhyun yang berada di kamar mandi sejak tadi sengaja membuka sedikit pintu kamar mandi dan dapat mendengar dengan jelas apa yang diucapkan ibunya pada Luhan. Baekhyun selalu tau jika orangtuanya memang selalu menyiksa Luhan di belakangnya tapi dia tidak bisa melakukan apapun walaupun dia mengetahui semuanya. Jika Baekhyun mencoba berontak dengan membela Luhan dan melawan kedua orangtuanya yang pada akhirnya mendapatkan imbasnya adalah Luhan sendiri dan saat Luhan mendapat semua penyiksaan itu dia akan diam dan selalu mencoba kuat dan tidak akan merasakan sakit.
Di dalam kamar mandi Baekhyun menangis dan terisak dengan sangat kerasnya tapi dia meredam semuanya dengan membekap mulutnya dengan sangat kuat. Selalu seperti ini, disaat dia mengetahui semua kesakitan yang dirasakan Luhan Baekhyun tidak bisa berbuat apa-apa. Dia merasa bersalah karena tetap mengikat Luhan dengan semua kesakitan yang dirasakannya.
"Aku mohon maafkan aku hyung hiks" gumam Baekhyun dan memutuskan untuk melanjutkan mandinya agar luhan tidak curiga karena ia terlalu lama di dalam.
TBC/END ?
Ini ff Hunhan ya. Cuman di chap awal emang cuman nyeritain Luhan dan Baek. kalo ada yang minat dan lanjut kemungkinan di chap depan udah ada Sehun ^^
