Are we?

by: penguntitbias

cast:

-Lee Jihoon (SVT);

-Kwon Soonyoung (SVT);

-and more

disclaimer: Cerita murni dari pikiran saya dan tidak meng-hak-milik karakter disini. Cast bukanlah milik saya, tapi milih Pledis Ent. dan pastinya Tuhan YME;

Warning! Lokal!AU; Bahasa full Indonesia; Bahasa non-baku;

Enjoy!

.

.

.

.

Jemari milik Jihoon mengetuk meja pelan, bibirnya ia gigit agak kencang, serta mata yang gusar mengitari sekeliling kantin kampus; mencari sesuatu.

"Gue ngerasa, akhir-akhir ini ada stalker ngikutin gue," ujar Jihoon pelan nyerempet bisikan.

Lawan bicara Jihoon, Jeonghan, menukikkan alisnya tanda bingung lalu bertanya, "Hah? Serius lu?"

Jihoon mengangguk ragu. Matanya makin cepat mengitari seisi kantin yang kini sedang ramai karena sudah masuk jam makan siang.

Jeonghan makin bingung dengan gerak-gerik Jihoon yang sangat aneh sekarang ini. Ada apa dengannya?

"Serius ada stalker ngikutin lu? Gua jadi ikut panik, nih," Jeonghan bertanya seraya celingak-celinguk mengikuti arah pandangan Jihoon, dan yang ditanya hanya mengangguk lalu menatap ponsel miliknya dengan serius.

Jeonghan makin takut, serius.

Masalahnya, Jihoon ini udah sering diteror sama orang yang gak dikenal dan dia nggak takut sama sekali. Tapi ini? Sampe muka dia pucet dan duduknya-pun keliatan gusar. Kentara kalo dia lagi panik dan takut udah campur jadi satu. Berarti teror kali ini serem banget, 'kan?

Tiba-tiba, Jihoon menatap Jeonghan dengan tatapan panik lalu berkata dengan cepat, "Kalo gua tarik tangan lu, lu jangan lemot ya. Nanti kita langsung lari ke parkiran terus langsung cabut, oke?"

Jeonghan manggut-manggut tanda paham, lalu dia mengangkat dua jempolnya. "O–oke deh."

"Oh iya, Ji, sebenernya lu kenapa sih? Daritadi kayak orang panik?"

"Emang gue keliatan kayak orang panik, ya?"

"Iya, keliatan banget. Mata lu kemana-mana melulu,"

"Nggak, gua nggak pani— jeONGHAN AYO!"

Jihoon bangun dari duduknya lalu meraih tangan Jeonghan yang sedang menggenggam gelas berisi es jeruk. Jeonghan sangat kaget karena tangannya tiba-tiba ditarik kencang oleh temannya, dan tambah kaget saat minumannya tumpah diatas meja lalu suara ibu kantin menghiasi adegan action dadakan ini.

Keduanya terus berlari saat segerombol pria aneh bertubuh besar terus berlari mengejar mereka. Jeonghan yang tidak tahu-menahu tentang hal aneh ini hanya berlari dan berteriak kepada segerombolan aneh itu untuk berhenti mengejar mereka.

Hingga sampai parkiran-pun mereka tetap dikejar, dan lebih parahnya lagi ada banyak orang-orang aneh berjas hitam yang mengelilingi vespa kuning Jeonghan saat ini.

Jadi, ini yang diteror itu Jihoon atau Jeonghan, sih?

Keduanya membeku saat menyadari bahwa ternyata mereka sudah terkepung.

Jihoon itu letoy, sama kayak Jeonghan. Jadi sekarang, mereka berdua cuma bisa berdo'a dalam hati supaya masih bisa menghirup oksigen dengan bebas esok hari.

Saat sedang khusyuk-khusyuknya berdo'a, tiba-tiba tubuh Jihoon jatuh karena ditubruk sesuatu dan membuat debuman agak keras.

Jeonghan membuka matanya dan ia sukses membelalakkan mata saat melihat keadaan yang ada di depannya saat ini.

"Hai, Jihoon! udah lama gak ketemu, ya?"

Dan Jihoon-pun pingsan ditempat.

.

.

.

TBC

atau

Lanjut?

Lol

First-time buat cerita berlanjut kayak gini! Semoga suka, ya! Masih intro dan kalo ada mood bakal lanjut! Bye!

p.s : dari kemaren-kemaren gak semangat sama sekali buat ngetik karena berita meninggalnya Jonghyun, dan sekarangpun masih. Rest In Peace, my love.