Character: Sakura Haruno
Rate: K+
Disclaimer:Kishimoto-sensei
Genre: Romance (Maybe?)
WARNING: AU,OC,OOC,TYPO,EYD berantakan, Kata-kata gak Baku, GaJe, DLL.
Genre kalian deh yang nentuin, aku bingung sih, yang aman aja deh jadi aku nulisnya romance. Setelah baca fic ini, kalo gak cocok, boleh protes kok tinggal review aja. Sip, kita mulai!
_
Someone POV
"Aku menyukaimu, yuuki-otoko," ucapku lantang.
Mungkin agak sedikit gemetar, namun samar karna tertutup angin awal musim gugur yang berhembus pelan. Sebenarnya tidak hanya itu, aku takut jika... Nama itu... Tidak—
"Ku tolak."
—cocok.
Sudah kuduga.
Aku hanya terdiam menatapnya sayu, tidak seperti 'diriku' yang tadi penuh dengan keyakinan. Ah, tanganku lemas, karna dari tadi menggenggam rok seragam terlalu erat, mungkin sampai-sampai otot tanganku terlihat. Masih tegang. Itu yang kurasakan sekarang.
"Ano—"
"Apa yang kau tunggu? Cepat sana pergi." Ucapnya datar. Dia memotong kata-kataku dan tanpa rasa bersalah dia mengusirku.
Hei, ayolah aku belum sempat menyelesaikan dialog kedua ku. Sedangkan dia sudah mengakhiri dua dialog dengan lancar bahkan diakhiri langsung dengan tanda titik. Tidak, aku harus menyelesaikannya.
"Ya sudah, aku saja yang pergi,"
Itu dia yang kutunggu, hah, kenapa tidak dari tadi.
"Tunggu dulu, yuuki-otoko-san!" Teriakku, dan akhirnya dia berhenti. Memutar badannya dan menghadapku kembali dengan jarak di antara kami.
"Ada apa lagi? Kau menghabiskan waktu istirahatku," ucapnya dingin, dia itu benar-benar yuuki-otoko.
"A-ah begini, akhirnya... Eng—" Aku kehabisan kata-kata, bodoh, kenapa tadi aku memanggilnya ya?
Ah, iya aku ingat aku ingin bilang apa. Tapi—
"—Akhirnya dialogmu berakhiran 'koma' juga!" Aku teriak sekuat tenaga, tanganku mengepal , kedua lenganku berbentuk huruf 'L' dan mata ku terpejam. Setelah itu aku membuka kedua mata ku. Aku melihat dia mengerutkan alisnya, namun masih terlihat tanpa ekspresi.
"Leluconmu garing." Ucapnya pendek, berbalik, lalu pergi meninggalkan ku.
Aku diam terpaku, masih dalam keadaan seperti itu. Aku bukan terdiam karna kaget, tapi aku sedang berfikir.
Memangnya apa yang ku ucapkan tadi?
:3 :3 :3 :3 :3 :3 :3 :3
"Tunggu Sakura-chan! Katanya ceritamu ini ber-genre romance!" Ucap perempuan berkuncir buntut kuda-dengan rambut berwarna kuning-mencolok.
"Hee? Ini kan sudah romantis tau! Kau kurang menghayatinya Ino-chan..." Bela ku sambil melipat kedua tanganku.
"Romantis apanya ne? Lihat, bahkan laki-laki itu mengatakan bahwa lelucon mu itu garing," timpal perempuan bercepol dua.
"Hah, iya iya kalian benar deh. Habis, di kehidupan ku ini tidak ada yang romantis, dan cuma ini yang tidak terlalu parah seumur hidupku." Ucapku memelas.
Ino terlihat bersalah, begitu juga perempuan yang bercepol dua, Tenten.
"Ano... Sakura, memangnya siapa laki-laki yang kau 'tembak' itu?" Ucap Tenten mengalihkan perhatian.
"Ah, benar juga Sakura, siapa yuuki-otoko itu? Kau malah belum menjelaskannya," tanya Ino penasaran.
Aku hanya terdiam dan tersenyum penuh arti, karna aku duduk di dekat cendela, aku bisa melihat keluar sana, dan kebetulan orang yang dimaksud sedang ada diluar sana. Aku melihat laki-laki itu tanpa sepengetahuan orang itu, maupun Ino dan Tenten yang sudah penasaran dari tadi.
"Yah, dia seperti yuuki-otoko yang kumaksud," jawab ku menggantung. Terlihat wajah Ino dan Tenten yang kecewa karna jawaban ku tadi.
"Ukh... Sakura! Kami ini kan sahabatmu, kau tidak mau bercerita kepada kami?" Tanya Ino gregetan.
"Maaf, aku juga mempunyai privasi dan HAM, Ino..." Ucapku enteng.
"Haa... Jangan bawa-bawa pelajaran Pkn ke masalah ini Sakura, kau membuatku pusing. Dengar, kami cuma tidak mau jika kau seperti itu lagi," ucap Tenten cemas.
"Seperti itu lagi?" Ulang ku tidak mengerti.
"Hah... Terserah kau Sakura. Ya... Yang terpenting kau bahagia lah, itu saja sudah membuat kami senang, Sakura," Tegas Ino.
"Ano... Ino... Tenten... Terimakasih sudah menghawatirkan ku. Ayolah, ini hanya tugas karangan bahasa indonesia yang harus dikumpulkan besok, tidak lebih kan? Kalian tidak usah cemas,"
Terlihat Ino dan Tenten menghela napas bersamaan, saa... Aku tidak tau, kenapa mereka bertindak berlebihan sampai seperti ini terhadapku?
"Baiklah, aku sudah bosan. Begini, ceritamu itu nyata, walaupun hanya sebuah tugas karangan bahasa indonesia yang ditulis dengan pulpen, harus rapi, dan harus tanpa tip-x sedikit pun. Kau pasti menulisnya dengan perasaan yang hancur kan setelah kau ditolak oleh laki-laki itu? Biar kutebak, kau sudah merobek hampir setengah buku tulis untuk menulis cerita pendek itu bukan? Ah, sudah ku duga, memang seperti itu," ucap Ino panjang lebar, ku kira aku harus menjawabnya, toh pada akhirnya dia sendiri yang menjawab.
"Ino... Ya, kau memang benar—"
"Tuh kan Sakura, sekarang giliran ku, biar kutebak, pasti kau sudah ditolak cintanya oleh 18 laki-laki kan? Dan yang dicerita itu adalah laki-laki yang ke-19 yang telah menolak cintamu? Ayolah Sakura... Kau mudah ditebak, kau harus bangkit!" Ucap Tenten dengan penekanan di akhir kalimat.
"Tenten... AKH! AKU MUAK! YANG BENAR SAJA, AKU, HARUNO SAKURA, TIDAK SEPARAH ITU!" Jawabku murka, hampir saja meja guru melayang ke wajah Tenten, dan sialnya Tenten lah yang membuat ku sudah di ujung tanduk.
Ino hanya geleng-geleng kepala, Tenten sweetdrop melihat Sakura seperti itu, ada yang mau tau apa yang dipikirkan Tenten sekarang?
Ternyata Sakura sudah benar-benar gila karna sudah ditolak cintanya 19 kali!
Dan sikap Sakura ini yang malah memperkuat 'teori' Tenten tentang Sakura selama ini.
"Hah... Hah... Aku lelah debat dengan kalian, bisa-bisa karangan ku Cuma dapat nilai 4!" Ucap Sakura frustasi.
End of Someone(Sakura) POV
:3 :3 :3 :3 :3 :3 :3 :3 :3
Hei, kalian ingin tau kelanjutan cerita yang terpotong tadi? Masih ingat kan cerita sebelumnya? Hm... Menurut kalian, yang diceritakan Sakura itu benar tidak sih? Atau hanya khayalan nya karna sudah di tolak cintanya 18 kali? Dan dia menambahkan di cerita itu jadi yang ke-19 kali karena frustasi? Ya... Itu hanya teori dari sahabatnya, Tenten. Belum tentu benar.
Jadi, sebenarnya, bagaimana sih jalan cerita ini? Coba kita lihat di cerita selanjutnya, apa seperti yang aku pikirkan, atau kalian pikirkan... Entahlah, kita punya dua versi. Tidak, lebih dari 9 versi kelanjutan dari cerita ini, karna kalian yang akan menentukannya, dan disini, Sakura akan memilihnya, sedangkan aku yang akan menyalin nya.
Dan akhir dari cerita ini, yuuki-otoko yang akan menjawabnya.
Tsuzuku/Bersambung
:3 Pojok Author :3
Konnichiwa! (karna disini masih sore) Ceritanya aneh? Atau membingungkan? Yaa, aku cukup sulit lho bikin jalan ceritanya(?) #halah XD
Kalo tentang pairing aku udah nentuin kok, kalian bisa menebaknya, oh ya... Jangan kaget lho ya sama akhir cerita ini, soalnya kalian pasti akan patah hati, #ops# kelepasan! :P Yaa, kalian ikuti aja cerita ini ya minna... Maaf kalo ada salah-salah tulisan, maklum, author juga manusia.
Ada yang mau protes? Kasih masukan? DLL REVIEW aja... Kotak 'review' selalu tersedia untuk anda...
Arigatou bagi yang sudah mau baca fic ter-aneh-ku ini.^^
