Title : Dark Shadow

Cast : Siwon | Heechul | Kibum

Genre : Romace, Hurt, Comfort

Author's Note : Hello, author bawa cerita baru nih^^ Silakan langsung dibaca dan jangan lupa tinggalkan komen ya^^

.

*Dark Shadow*

.

"Kami ada berita baik untukmu" ucap seorang namja tampan bertubuh atletis yang sedang merangkul namja berkulit putih susu disampingnya.

"Apa? Kalian membuatku penasaran" ucap seorang namja lainnya yang duduk di hadapan dua namja itu.

"Tadinya kami tidak ingin mendahuluimu, Hyung. Tapi Siwon terlanjur membuatku seperti ini dan kami harus segera mensakralkan hubungan kami, Hyung" ucap namja berkulit putih susu bernama Kibum itu sambil meletakkan sebuah amplop berwarna putih gading dengan tulisan dari tinta emas serta ukiran di sudut amplopnya.

Kim Heechul –namja yang dipanggil Hyung oleh Kibum itu mengambil amplop yang ia yakini sebagai undangan pernikahan itu dan membukanya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Invitation

Choi Siwon and Kim Kibum

Wedding Party and Ceremony

"Kalian... akan menikah?"

"Ya. Tadinya Kibum ingin menunggumu mendapat pasangan sehingga kita bisa menikah bersama, tapi melihat kau masih betah sendiri, akhirnya kami memutuskan untuk menikah lebih dulu" ucap namja bertubuh atletis bernama Choi Siwon itu.

"La-lalu, apa maksudmu tadi 'Siwon terlanjur membuat seperti ini'?" tanya Heechul.

"Itu.. sebenarnya aku-"

"Kibum hamil. Ia mengandung anakku. Karena itu kami harus segera menikah agar anak kami dapat pengakuan dengan layak" ucap Siwon tenang sambil mengusap perut datar Kibum dengan senang.

"Hyung tidak marah 'kan karena aku melanggar perjanjian kita?" tanya Kibum takut-takut.

"Tidak. Tidak. Selamat untuk kalian. Pernikahan juga kehamilanmu. Sejujurnya ini mengejutkan untukku. Sangat. Kau tidak perlu memikirkan perjanjian kita, kalian menikah lebih dulu memang lebih baik. Jika menungguku menikah mungkin kalian tidak akan pernah menikah"

"Baiklah. Kami harus menyebarkan undangan lagi. Kami pamit dulu, Heechul-ah" ucap Siwon.

"Hmm. Sekali lagi selamat" ucap Heechul dengan senyum yang merekah, namun sayang sekali tidak ada yang menyadari kepedihan di balik senyum Heechul itu.

.

*Dark Shadow*

.

Selepas Siwon dan Kibum pergi, Heechul merosot jatuh. Bersandar pada belakang pintu apartemennya. Kedua matanya terasa panas melihat undangan pernikahan kedua sahabatnya yang tergeletak di meja tamu.

"Kenapa harus dia?" gumam Heechul lirih.

Siwon, Heechul dan Kibum memang sudah bersahabat sejak lama. Mungkin lebih dari 10 tahun. Mereka bersahabat sejak bangku sekolah. Siwon dan Heechul memang sudah berteman sejak awal mereka masuk Seoul International SHS, lalu pada tahun kedua Kibum yang merupakan murid pindahan dari Amerika bergabung dengan mereka. Kibum yang terkenal dengan kepintaran dan kecerdasan otaknya berhasil mengikuti kelas percepatan sehingga ia dapat setingkat dengan Siwon dan Heechul.

Tidak ada yang tahu bagaimana bisa seorang Kim Kibum yang pada dasarnya pendiam bisa bergabung dengan Heechul yang super berisik dan Siwon yang merupakan namja flamboyan di SHS waktu itu. Tapi mungkin perbedaan itulah yang menyatukan ketiganya.

Persahabatan mereka tidak terhenti begitu saja. Ketika ketiganya lulus dari SHS, Siwon melanjutkan kuliah bisnis di Seoul National University atau SNU, sedangkan Heechul memilih membuka butik di daerah elit –Apgujeong. Kibum sendiri memutuskan untuk kembali ke Amerika dan mengambil kelas musikal disana.

Meskipun kegiatan mereka telah berbeda-beda dan bahkan terpisahkan oleh jarak, namun ketiganya masih sering bertukar kabar. Terlebih Siwon dan Heechul yang memang masih berada dalam satu negara, mereka sering bertemu.

Dan saat-saat mereka lebih sering berdua itulah Heechul sadar bahwa perasaannya mulai berubah kepada Siwon. Ia tidak lagi memandang Siwon sebagai sahabat melainkan lebih dari itu. Ia mencintai Siwon karena kebersamaan mereka selama ini. Namun karena takut persahabatan mereka hancur, Heechul lebih memilih diam dan mengabaikan perasaannya dengan menyibukkan dirinya.

Terlalu sibuk sampai Heechul tidak menyadari bahwa Siwon rutin mengunjungi Kibum di Amerika. Puncaknya saat Siwon lulus dari SNU, tadinya Heechul hendak menemui Siwon untuk merayakan kelulusan namja itu. Namun yang ia dapatkan hanyalah apartemen kosong Siwon. Namja itu telah berangkat ke Amerika beberapa hari sebelumnya dan melewatkan pesta kelulusannya. Saat itu juga ia sadar bahwa Siwon mencintai Kibum, bahkan mungkin mereka telah memulai hubungan tanpa sepengetahuannya –atau mungkin ia yang terlalu menutup diri?

Beberapa minggu kemudian Siwon kembali dari Amerika, bersama dengan Kibum yang memutuskan untuk menetap di Korea. Kibum membeli apartemen di gedung yang sama dengan yang ditinggali Siwon. Entah kesengajaan atau tidak, yang jelas dengan begitu mereka semakin mudah bertemu.

.

*Dark Shadow*

.

Drrtttt.. Drrtttt

"Yeoboseyo..?"

"..."

"Ne, Kibum-ah. Hyung tidak kemana-mana hari ini"

"..."

"Eumm, Hyung tunggu"

Beberapa jam kemudian –tepat di waktu makan siang, Kibum datang seorang diri menemui Heechul yang sedang sibuk di butiknya.

"Hyung"

"Eoh, kau sudah datang. Kau sudah makan siang? Bagaimana jika aku pesankan makan siang untukmu?" tawar Heechul.

"Eum. Boleh. Kebetulan aku juga belum makan"

"Seharusnya kau mengutamakan kesehatanmu, terutama untuk bayimu. Terlebih lagi sebentar lagi kau akan menikah, persiapan pernikahan pasti akan menguras tenaga"

"Ne, hyung"

"Duduklah dulu, kau ingin membicarakan tentang pakaian untuk pernikahanmu 'kan? Kita bicarakan setelah makan siang saja. Hyung juga sudah lapar sekali"

"Eum. Arra"

Beberapa saat kemudian asisten Kim Heechul masuk ke dalam ruang kerja Heechul dengan membawa 2 kotak makanan yang tadi dipesan oleh Heechul. Dari label di kotaknya dapat dipastikan bahwa makanan itu Heechul pesan dari restoran mewah di daerah butiknya ini.

.

*Dark Shadow*

.

Kim Heechul meneguk lagi segelas vodka ditangannya. Botol vodka yang ada disampingnya sudah habis setengah dan kesadarannya mulai menghilang. Di antara kesadarannya yang mulai menipis, tiba-tiba bayangan kejadian tadi siang terlintas dipikirannya.

"Kenapa harus dia?"

Lagi, ia meneguk cairan merah gelap itu. Kali ini tanpa harus repot menuangnya ke dalam gelas. Heechul memilih menenggaknya langsung dari botol kaca itu.

Bayang-bayang kejadian siang tadi, saat Kibum datang ke butiknya untuk mengurus pakaian pernikahan yang akan ia pakai nanti. Kibum memang meminta Heechul untuk merancang pakaian yang akan mereka pakai nanti saat pernikahan. Meskipun Heechul sempat menolak karena ia bukan seorang desainer pakaian pernikahan, tapi pada akhirnya ia menerima permintaan Kibum. Sebagai sahabat bagi keduanya, hanya ini yang bisa Heechul lakukan untuk mereka.

Dan kejadian tadi siang yang membuat Heechul harus kembali merasakan perih di hatinya adalah saat Siwon datang menyusul selepas mereka selesai makan siang. Heechul harus menelan pil pahit kekecewaannya saat menyaksikan kedua sahabatnya itu berbagi kemesraan di hadapannya.

"Kenapa harus Kibum, SIWON-AH!" jerit Heechul akhirnya.

"Kenapa harus dia? Hiks.. Aku menyembunyikan perasaanku padamu karena takut persahabatan kita hancur.. hiks.. tapi kau, hikss.. dengan mudahnya mengatakan hikks.. mengatakan akan menikahi Kibum.. hiks.. Bahkan ia tengah mengandung anakmu.. hikss.. Kenapa kalian tidak memikirkan perasaanku?! WAEEEE?!"

PRANGGG!

Gelas berleher tinggi dan botol vodka yang sudah kosong itu hancur berkeping-keping membentur lantai. Serupa seperti hatinya yang hancur tak berbentuk.

Heechul bangkit dari duduknya, berjalan menuju kamarnya dengan langkah sempoyongan karena kesadarannya sudah nyaris hilang. Beberapa kali ia nyaris terjatuh, namun ia terus berjalan menuju kamarnya. Tanpa mengacuhkan kakinya yang berdarah karena tidak sengaja menginjak pecahan gelas tadi. Heechul tidak meringis sedikitpun, seolah luka di kakinya tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali –tertutup oleh rasa sakit yang mengoyak hatinya.

.

*Dark Shadow*

.

Siwon yang hendak mengunjungi Heechul di apartemennya berpapasan dengan seorang namja yang ia kenal sebagai dokter pribadi sahabatnya itu. Siwon sedikit mengernyitkan dahinya mengingat Heechul bukanlah tipe orang yang akan langsung menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit kecuali keadaanya benar-benar gawat. Heechul biasanya lebih memilih untuk beristirahat jika ia sakit dan minum vitamin untuk daya tahan tubuhnya.

"Dokter Jung" sapa Siwon.

"Eoh, Siwon-ah. Kau datang untuk menjenguk Heechul?"

"Heechul sakit? Tadinya aku kemari ingin membicarakan pakaian pernikahanku nanti, Heechul tidak datang ke butik jadi kupikir ia hanya sedang malas datang. Aku tidak tahu kalau ia sedang sakit"

"Pakaian pernikahan? Kau akan menikah? Chukhae! Ah, Heechul, bukan sakit sebenarnya. Kakinya terluka karena tidak sengaja menginjak pecahan kaca, mungkin itu membuatnya kesulitan untuk langsung ke rumah sakit, makanya ia menghubungiku. Dan yah, lukanya cukup dalam memang"

"Begitu rupanya. Kalau begitu aku ke atas dulu, sampai jumpa Yunho-ya"

"Tunggu, Siwon-ah" cegah dokter bernama lengkap Jung Yunho itu.

"Ada apa?"

"Sebenarnya ada yang aneh dengan Heechul"

"Aneh? Aneh bagaimana maksudmu?" tanya Siwon bingung.

"Kau tahukan kalau Heechul sangat tidak tahan pada rasa sakit, apalagi yang sampai berdarah. Tadi saat aku mengobati lukanya, Heechul sama sekali tidak bereaksi apapun. Ia bahkan berjalan dengan normal seakan kakinya tidak sakit sama sekali. Padahal saat melihat lukanya, masih ada serpihan kaca yang menancap di lukanya dan lukanya cukup dalam dan lebar. Mustahil Heechul tidak merasakan sakit sama sekali. Kurasa Heechul sedang ada masalah. Sebagai sahabatnya, kau lebih dekat dengannya dibanding denganku. Tapi setidaknya ada kau sekarang, mungkin ia akan menceritakan masalahnya padamu"

Siwon masih termenung mendengar penjelasan Yunho. Dokter pribadi sahabatnya itu benar, Heechul memang aneh jika mendengar cerita Yunho. Tapi apa masalahnya? Kemarin siang ia baru bertemu dengan sahabatnya itu dan seingatnya tidak ada yang aneh dengannya. Lalu apa yang membuat Heechul seperti itu hanya dalam beberapa jam saja?

Beberapa saat kemudian Siwon telah sampai di apartemen Heechul. Beruntung ia tahu password apartemen Heechul, karena setelah beberapa kali memencet bel Heechul tidak kunjung membukakan pintu untuknya. Dan begitu Siwon masuk, ia mendapati Heechul sedang duduk di ruang tamu –berhadapan langsung dengan pintu masuk, dengan pandangan kosong dan seakan tidak melihat Siwon berdiri dihadapannya.

"Heechul-ah, apa yang terjadi? Kau ada masalah, eoh? Ceritakan padaku"

Heechul masih bungkam. Tapi pandangan matanya tidak lagi kosong. Membuat Siwon sedikit bernapas lega karenanya.

"Siwon-ah.."

"Hmm..?"

"Kau mencintai Kibum?" tanya Heechul kemudian.

Siwon sedikit bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan Heechul, bukankah Heechul sudah sangat tahu bahwa ia begitu mencintai Kibum? Namun akhirnya Siwon mengangguk menjawab pertanyaan Heechul tersebut.

"Seperti apa? Seperti apa kau mencintainya?" tanya Heechul lirih.

Sebelum menjawab pertanyaan Heechul, Siwon memilih duduk disamping sahabatnya itu dan merangkul Heechul ke dalam pelukannya. Bukan untuk apa-apa, hanya saja ia merasa Heechul sangat rapuh saat ini dan butuh seseorang untuk bersandar.

"Aku mencintai Kibum, seperti aku mencintai eomma. Kibum merupakan pribadi yang sangat lembut sekaligus hangat, sama seperti eomma" jawab Siwon.

Siwon memang merindukan sosok ibunya. Bukan karena ibunya telah meninggal, tapi karena ia hanya diasuh ibunya sampai sekolah dasar. Saat menginjak junior high school, Siwon telah belajar hidup mandiri karena ibunya selalu menemani sang ayah yang memiliki berbagai urusan bisnis di segala penjuru dunia. Karena itu Siwon sangat mendambakan pendamping yang memiliki sifat serupa dengan ibunya.

Dan sayangnya Heechul sangat paham dengan Siwon. Heechul mengerti jika Siwon sudah menemukan sosok ibunya dalam diri seseorang, maka Siwon akan sangat mudah mencintai orang itu. Dan siapapun tidak akan ada kesempatan untuk menarik perhatiannya, termasuk Heechul sendiri.

"Geureyo" Heechul melepaskan pelukan Siwon dan sedikit menjauhkan posisi duduknya dari Siwon.

"Pulanglah" ucap Heechul lirih.

"Mwo?" tanya Siwon tidak percaya baru saja Heechul berucap seakan mengusirnya.

"Pulanglah. Apapun tujuanmu datang kesini, kumohon pulanglah. Jika itu mengenai pernikahan kalian, temui aku di butik besok" ucap Heechul kemudian meninggalkan Siwon seorang diri.

Heechul berjalan ke arah kamarnya tanpa mengacuhkan Siwon benar-benar pergi dari apartemennya atau tidak. Ia juga mengacuhkan kakinya yang kembali berdarah karena dipaksa berjalan normal. Siwon yang masih memperhatikannya meringis melihat jejak darah dan perban yang membungkus telapak kaki kanan Heechul sudah berubah warna. Namun sepertinya Heechul tidak merasakan sakit apapun dari kakinya yang terluka itu.

Selepas Heechul menghilang di balik kamarnya, Siwon berjalan memasuki dapur. Ia lupa menanyakan apakah sahabatnya itu sudah makan atau belum. Tapi melihat area dapur yang sangat bersih, bisa disimpulkan Heechul memang belum menyantap apapun pagi ini. Bahkan pecahan kaca yang ia duga sebagai penyebab luka di kaki Heechul masih ada disana, beserta bercak darah yang sudah mengering.

Brukkk!

Siwon baru saja mau membersihkan sisa serpihan kaca yang mungkin dapat melukainya ataupun Heechul sendiri, namun suara benda jatuh yang sangat kencang mengejutkannya. Dan suara itu berasal dari kamar Heechul.

Siwon buru-buru membuka pintu kamar Heechul yang untungnya tidak dikunci dan menemukan Heechul tidak sadarkan diri di lantai dengan wajah yang sangat pucat.

"Chull-ie, bertahanlah" lirih Siwon panik.

.

.

-TBC-