IT'S ALWAYS BEEN YOU STUPID

"Hah.. apa- apaan ini " gumam seorang namja berkaki panjang yang sedang berjalan di trotoar dengan lesu. "Seharusnya tidak bersekolah itu menyenangkan, tapi apa ini... sangat membosanan" gumaman kecil terus keluar dari bibir namja itu.

Park Chanyeol, namja jangkung berusia 19 tahun yang baru saja lulus dari sekolah menengah. Dia berpikir dia akan merasa bebas dan senang ketika dia lulus, nyatanya tidak ada yang dapat dia lakukan selain menunggu hasil tes peguruan tingginya, dan itu sangat membosankan karena tidak ada satupun orang yang dapat berbincang dengannya. Singkatnya namja itu merasa kesepian.

Jika kalian bertanya dia ada dimana saat ini, jawabannya adalah dia hanya berjalan disekitar blok rumahnya untuk menepis rasa bosan, dia telah berbaring di kasur kerasnya sejak pagi dan sekarang matahari bahkan sudah hampir bersembunyi . Pemalas sekali bukan? Kaki panjangnya itu harusnya lebih berguna.

"Ahhh..sebaiknya aku membeli beberapa camilan untuk nanti malam. Menonton film terdengar bagus" Katanya seraya menghampiri kedai makanan kecil yang ia lihat saat ia tadi. Kaki panjangnya berjalan memasuki kedai tersebut "Paman tolong bungkuskan camilan untukku yang seperti biasa ya" "Siap chanyeol ah" Jawab paman pemilik kedai itu. Chanyeol memang sering datang ke kedai ini untuk sekedar menyantap ramen instant atau hanya meminum segelas es lemon kesukaannya. Usai membeli makanan yang ia inginkan, ia bergegas kembali ke rumahnya. "Aku pulang" Seru Chanyeol "Oh.. Chanyeol ah darimana kau?" Tanya wanita berusia 40 an kepadanya, bukannya menjawab Chanyeol hanya menunjukan makanan ringan yang dia beli tadi. " Membeli camilan lagi rupanya. Baiklah, taruh itu di kamarmu dan segera turun untuk makan bersama kami" " Iya Bu" Jawab Chanyeol sambil tersenyum

Cklek

Chanyeol memasuki kamarnya dan menaruh makanan yang ia beli di meja. Ia ingin berbaring sebentar tapi mengingat perkataan ibunya akhirnya dia lebih memilih untuk turun dan mencuci tangannya untuk bergabung dalam makan malam keluarganya.

Sreet

Chanyeol menarik kursi dan mendudukan pantatnya. "Ibu, apa masakan ibu hari ini?" Chanyeol bertanya sambil memperhatikan ibunya yang sibuk "Apa ibu perlu bantuanku?" " Tidak chan.. Ibu sudah selesai. Nah ini dia" Ibu Chanyeol menaruh 4 piring nasi goreng kimchi di meja makan "Nasi goreng?" Chanyeol berdiri dan menyiapkan segelas teko air beserta 4 gelas di meja. "Itu terlihat enak bu. Aku akan memanggil Hyunjae. Ayah akan datang sebentar lagi" Kata Chanyeol seraya berlalu pergi untuk memanggil adik kecilnya. Ibunya hanya mengangguk dan tersenyum melihat Chanyeol.

Cklek

Dibukanya pintu kamar Hyunjae dan berjalan pelan memasuki kamarnya. Chanyeol menatap adiknya yang masih tertidur dan mengusap lembut rambut Hyunjae. " Hyunjae ah.. bangunlah. Ayo kita makan malam dulu"

"Enghhh" Jawab hyunjae, ia menggeliat pelan dan membuka matanya perlahan "Hyung? Ada apa?" Tanyanya dengan suara khas anak kecil berusia 6 tahun. "Bangunlah, basuh mukamu dan ayo kita makan. Ibu menunggu kita" Kata Chanyeol lagi, sementara Hyunjae hanya mengangguk sambil berusaha membuka matanya yang merah. Ia masih mengantuk.

"Ayolah, Bangun bocah kecil" Chanyeol menarik lengan adiknya dan membawanya ke ruang makan. "Aduhh, iya hyung iyaa" Kata hyunjae sembari mengikuti langkah Chanyeol. Mereka melihat ayah dan ibunya telah duduk di meja makan, mereka pun bergabung dan memulai makan malam mereka.

"Chanyeol ah.." Ayah Chanyeol membuka pembicaraan setelah mereka selasai makan malam. " Iya ayah?" " Ini, ada surat di kotak surat depan. Kau diterima di universitas yang kau pilih" "Apa?" Chanyeol menari surat tersebut dan membacanya berulang kali "ini... ini namaku. AKU DITERIMA! YESSS. WAAH IBU AYAH AKU DITERIMA" Chanyeol berteriak senang. Ibu dan Ayahnya hanya tersenyum melihat tingkah anak sulungnya itu.

Grep

Chanyeol memeluk Hyunjae erat "Ahhh hyunnngggg hentikaan" rengek Hyunjae. "Hahahaaha tidak akan. Hyung sangat senang saat ini. Kau tahu hahahaha" Ucap Chanyeol dan justru memeluk Hyunjae semakin erat. "ACK! HYUNG!" Hyunjae menggigit telinga hyung-nya yang besar itu karena ia kesal. "Aw! Yah Park Hyunjae! Kau menggigitku wahahahaha" Chanyeol memegangi telinganya dan tertawa.

" Selamat Chanyeol. Ayah dan Ibu bangga padamu nak. Tapi..kau mungkin harus bekerja dulu sebelum memulai kuliahmu, daripada kau hanya bermalas – malasan di rumah, dan juga carilah tempat tinggal di dekat kampusmu." Kata ayah Park. Chanyeol mengangguk dan tersenyum kepada Ayah dan Ibunya. "Iya Ayah, aku memang berencana mencari pekerjaan daripada tidak melakukan apapun seperti ini. Haaahh sangat membosankan."

"Baguslah Chan. Ibu sudah jenuh melihatmu makan dan tidur setiap hari di kamarmu. Kau tidak melakukan apapun selain itu. Dan juga benda – benda kotakmu itu. Handphone, Laptop kau akan menjadi gajah jika kau terus melakukannya."

"Hahahaha, iya ibuku yang cantik. Aku mengerti. Terimakasih untuk makan malamnya" Chanyeol mencium pipi ibunya dan berlari ke kamarnya "AKU SAYANG KALIAN" teriaknya lagi sebelum menyelipkan badannya ke dalam kamar.

Chanyeol berbaring menatap atap kamarnya. "Aku akan segera meninggalkan kamar ini. Ahh,.. ini berat sekali rasanya." Tanpa ia sadari handphone miliknya terus bergetar sejak tadi. Ia menoleh dan melihat handphonenya menyala. "Siapa ini? Kenapa aku tidak menyimpan nomornya?" Chanyeol memutuskan untuk mengangkatnya siapa tau itu adalah telepon penting "Halo ?" "Chanyeol! Akhirnya kau mengangkat telponnya" Kata suara di seberang sana. Mata Chanyeol melebar, suara ini..ia sangat mengenal suara ini. "B- Baekhyun?" Lirih Chanyeol "Ya. Ini aku. Wahh ternyata kau masih mengenaliku" Kata Baekhyun ceria. Siapa... Siapa yang tidak akan mengenal suara orang yang sudah kau sukai sejak lama. Sekitar 3 tahun mungkin?