THE NERD IS MY GIRLFRIEND

Cast : Do Kyungsoo

Kim Jongin

And Other Cast.

Author : Kim Christy

Rated : T

Genre : School Life, Romance, Hurt

OTP : Kaisoo

Disclaimer :

FF ini ditulis oleh saya sendiri dan dibantu dengan teman saya Fretty Lambang W. ( fretty_l.w), maaf kalo ada ketidaksengajaan kesamaan isi cerita, karena sekali lagi FF ini murni ditulis oleh saya dan tidak bermaksud mengcopy atau meniru FF darimanapun. Saya juga tidak menerima bash di review, jadi tolong beri saja review yang sangat bermanfaat bagi kelanjutan cerita ini. Salam Fujoshi! –XOXO—

Warning : GS! Uke switch to yeoja. OOC. DO NOT BASH. Sorry for typo and bad story.

Summary :

Sang idola sekolah, Kai berusaha mendapatkan hati si kutu buku dengan caranya sendiri. Berpikir dua kali agar tindakannya kali ini tidak beresiko terhadap Kyungsoo. Kyungsoo menerima cintanya dan bersiap-siap untuk menghadapi resikonya. "Aku berjanji akan melindungimu dan tidak akan meninggalkanmu.". "Kumohon tetaplah bersamaku.."

.

Happy Reading!

Here we go ..

CHAPTER 1

Seperti biasanya,pada jam istirahat di XOXO High School tepatnya di depan kelas XII-3,sudah banyak orang-orang yang berkumpul di depan kelas itu. Para yeoja dan bahkan namja sekali pun ikut serta merapatkan diri ke kelas tersebut. Bukannya ke kantin atau ke mana, malah berdiri di depan kelas orang dengan tujuan yang sangat tidak bermutu. Seperti remaja pada umumnya yang pasti mempunyai idola kesukaan. Ya, sama semacam itulah kasusnya. Mereka akan berdumel sendiri jika sang idola nya sudah ditangkap retina nya. Tak jarang saat yang diidolakan menengok dan tersenyum kea rah mereka, mereka semakin berteriak tidak karuan.

'AAAAAAA…! Oppaaaaa!'

'Ya Tuhan! Dia tersenyum kea rah ku!'

'Omo..! Kai oppaaaa..!'

'Ya ampun! Aku bisa gila karena senyum tampannya..!'

Kira-kira begitulah yang di dengar Kai saat dimana pun dirinya berada. Entah di kelas, kantin, koridor sekolah bahkan saat ia sedang berada di jalan dan tak sengaja bertemu para fansnya itu. Memang ia senang mempunyai banyak fans-yang selalu memuji-mujinya-bahkan diluar sekolah, tapi ia juga kadang merasa jengah jika terus diikuti dan diamati sampai sedetail-detailnya oleh mereka. Ia juga butuh kebebasan.

Biasanya Kai tidak langsung keluar menerobos fans-fansnya untuk menuju ke kantin. Ia lebih memilih mengeluarkan handphone nya dan mengutak-atiknya sambil mengamati dan menunggu seseorang untuk keluar kelas. Setidaknya melihat orang itu dapat keluar menerobos gerombolan itu tanpa terluka. Terdengar sangat chessy, tapi memang itulah Kai.

Tunggu—tadi.. Seseorang?

Setelah semua anak keluar kelas pada jam istirahat, di sana hanya ada tiga orang. Kai, sahabat Kai-yang bernama Chanyeol- dan satu yeoja yang terkenal sangat pendiam, culun dan selalu menyendiri di kelas, tetapi mempunyai otak yang cerdas. Dan sialnya juga dapat mengambil hati Kai yang katanya sangat keras itu.

Kai yang sehabis dari kamar mandi tidak sengaja melewati koridor yang seharusnya sepi karena masih jam pembelajaran, melihat kerumunan yeoja yang berbincang-bincang di depan loker yang berjejer di sepanjang koridor tersebut.

"Sudah kuperingatkan agar jangan dekat-dekat dengan dia!" Kai yang mendengar perbincangan panas tersebut memutuskan mendengarkan lebih lanjut dengan bersembunyi di balik tembok yang berlawanan arah dengan loker tersebut.

"Aku tidak mendekatinya, Jiyeon.. saat itu aku hanya memberikan penjelasan materi yang belum dimengertinya dan itu juga karena dia yang memintaku.."

"Sudahlah, jangan banyak alasan! Bilang saja kau menyukainya dan berusaha mendekatinya!" Ucapan dengan nada tinggi oleh temannya-Jiyeon, membuat Kai sedikit terlonjak karena yang ia tahu Jiyeon adalah orang yang lemah lembut dan sangat penyabar.

"Tapi aku benar-benar tidak melakukannya.. Aku tidak menyukai dan berusaha mendekati Kai, aku tidak berbohong.." Kai langsung mengernyit mendengar perkataan gadis itu. Apa ini? Kenapa menyangkutkan namanya?. Belum selesai Kai memahami ucapan tadi, sudah disambar terlebih dahulu dengan Jiyeon.

"Cukup! Aku lelah memperingatkanmu dengan mulut terus.. Kalian berdua urus dia, pastikan dia jera!" Jiyeon berucap dengan menunjuk dua temannya -Seulgi dan Krystal- yang berada disamping kanan kirinya langsung menjalankan perintahnya.

"Nice glasses, stupid.." Krystal mulai maju dengan sapaan kasarnya dan langsung menarik kacamata yang dikenakan kyungsoo dan membuangnya asal.

"Kau dengar tadi kan? Jauhi Kai, anak pintar.." Ucap Seulgi dengan memecahkan telur yang memang sudah dipersiapkannya-di atas kepala Kyungsoo.

Kyungsoo yang dibully seperti itu hanya bisa menerima perlakuan tanpa mengambil tindakan. Sia-sia juga nanti ia mengeluarkan tenaganya, toh nanti ia juga akan kalah karena jumlah yang tidak seimbang. Jadi ia hanya bisa menunduk dan mengepalkan tangannya erat untuk menahan emosi yang sebenarnya sudah sangat di pucuk saat ini.

Tiga orang tersebut menatap meremehkan kea rah Kyungsoo, sebelum akhirnya berjalan menjauhi Kyungsoo yang masih berdiam diri di tempat. Ia menatap kepergian teman-teman bejatnya dengan tatapan kesal. Lagi-lagi ia yang harus mengalah kepada mereka. Ia memegang kepalanya yang sudah basah dengan cairan kental dan amis membuat rambutnya yang dikucir kuda terlihat lepek. Ia juga mulai mencari kacamatanya yang sempat dilempar entah kemana, berjalan mondar-mandir di sepanjang koridor dan sedikit menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya.

Ah! Dia melihat benda berwarna hitam yang warnanya sama persis dengan kacamatanya. Dengan perasaan yang sumringah ia menghampirinya. Senyumnya langsung hilang seketika saat ia mendekati itu dan ternyata bukan benda yang ia cari, melainkan sebuah.. dompet? Ia mengernyit sebentar lalu menurunkan tubuhnya untuk meraih dompet tersebut. Lalu membukanya perlahan untuk mengetahui identitas pemiliknya. Kai? Kartu pelajar Kai yang ada di dalamnya. Apa ini miliknya? Jika benar, ia harus mengembalikannya segera, kalau tidak mau dituduh sebagai pencuri.

Kyungsoo belum melangkahkan kakinya, ketika sebuah tangan menepuk pundaknya. Membuatnya reflex membalikkan badan, dan ia sangat terkejut dengan orang yang sudah ada di depannya ini.

"Hey, apa ini milikmu?" Tanya Kai ke gadis pemilik kacamata tersebut sambil menyodorkan barang yang ditemukannya.

"B-benar.. ini m-milikku.." Kyungsoo menjawab sedikit tergagap karena terkejut melihat kacamata yang dicarinya berada di tangan Kai. Perlahan ia menggapai kacamata yang sudah disodorkan Kai kepadanya. Dan mengucapkan terimakasih dengan senyum yang amat manis.

"Terimakasih, Kai.." Setelah ia mengambil kacamata tersebut dengan tangan kanannya, ia jadi ingat benda di tangan kirinya. "Ah iya, apa ini milikmu?" Tanya Kyungsoo dengan menatap Kai dan menyodorkan sebuah dompet di tangan kirinya.

Kai mengalihkan pandangan dari wajah Kyungsoo ke uluran tangan yang menuju arahnya. Dengan wajah yang berusaha mengingat-ingat, ia meraba seluruh kantongnya untuk memeriksa keberadaan dompetnya. Dan memang benar, dompetnya sedang dibawa oleh gadis didepannya ini. "iya.. ini milikku, hehe.. sepertinya tadi jatuh disini sehabis dari kamar mandi." Kai mengambil dompet tersebut dan tidak sengaja tangan mereka bersentuhan, membuat hati Kai menghangat. Membuatnya gugup hanya untuk mengucapkan 'terimakasih' saja.

Merasa sudah tidak ada yang dibicarakan lagi, Kyungsoo memlilih pamit pergi sebelum orang berburuk sangka pada mereka. "Aku sebaiknya pergi dulu, Kai.. sampai jumpa" Kyungsoo sempat melambaikan tangannya sekilas sebelum akhirnya berjalan melewati Kai yang masih menetralkan degup jantungnya dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Oo0oO

Bel sekolah yang berbunyi tiga kali, adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak karena bel tersebut menandakan bahwa pelajaran hari itu telah selesai. Biasanya anak-anak akan berhamburan keluar sekolah dengan segera, tapi lihatlah Kai yang masih setia berdiri di depan gerbang sekolah. Selain karena terjebak oleh kerumunan fansnya, ia juga sedang menunggu 'dia' keluar gerbang dengan selamat, setidaknya hanya ini yang bisa ia lakukan. Hampir setiap hari Kai sudah melakukan kebiasaannya ini, sampai 'dia' pun akan keluar jam berapa Kai pun hapal.

Kenapa hanya ini yang bisa dilakukan Kai? Kenapa tidak langsung mendekatinya? Kenapa harus dengan cara bersembunyi? Apa Kai pengecut? Mungkin kalian menanyakan hal ini. Tapi jawabannya

Tidak sama sekali.

Kai tidak seorang pengecut yang hanya menguntit gadisnya secara sembunyi-sembunyi. Dia bisa saja mendekatinya secara terang-terangan dan mengungkapkan perasaannya. Tapi dia tidak bisa. Bukan karena takut ditolak, melainkan karena suatu alasan. Jadi, karena suatu alasan tersebut, dia hanya bisa mengawasinya dari jauh.

"Kau masih menunggunya?" Ucap sahabat Kai-dengan tinggi sedikit melebihinya-karena bosan melihat Kai yang hanya terus celingukan kesana kemari hanya untuk mencari gadis tersebut.

"Diamlah.. tunggu sebentar lagi.. dia sudah terlihat" Terlihat Kai sedang mengembangkan senyumnya saat yang dicari nya sudah tertangkap retinanya. Mata Kai seolah-olah terjerat sehingga mengikuti gerak-gerik gadis tersebut hingga keluar sekolah. Tapi tiba-tiba pandangan matanya tertutup oleh sosok besar yang berdiri di hadapannya, membuat Kai langsung memutuskan pandangannnya dan beralih menatap gadis di depannya ini.

Merasa kecewa dengan sosok yang dihadapinya sekarang, senyum Kai langsung memudar berganti dengan raut malas atas gadis di depannya yang dengan lancang suka menguntit dan mengikutinya ini. Kai menghela napasnya malas dan membuang mukanya karena ia merasa jenuh dengan wajah di depannya ini.

Sedangkan gadis didepan Kai masih terlihat mengembangkan senyum semanis-manisnya, sampai Kai terlihat membuang mukanya tidak mau bertatapan dengannnya.

"Oppa.. ayo pulang bersamaku~" Ucap Jiyeon dengan aegyo yang dibuat seimut-imutnya di hadapan Kai sambil menggoyangkan lengan kanan Kai dengan manja.

Melihat Kai tidak meresponnya, Jiyeon mengerucutkan mulutnya dan memanggilnya sekali lagi. "Oppaaa~ jangan mengabaikanku.. ayo pulang denganku, ahh atau kau ingin jalan-jalan dulu aku akan menemanimu.."

Kai berdecih meremehkan mendengar penuturan gadis yang tidak disukai nya ini. Dengan gerakan yang 'terpaksa' lembut, ia melepaskan pegangan Jiyeon pada lengannya. "Maaf, aku tidak punya waktu untuk itu..".Jiyeon menggeram kesal melihat Kai yang langsung pergi melaluinya setelah mengucapkan kalimat tadi.

'Apa yang membuatnya jadi seperti itu?'

Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Kyungsoo, karena semua mata pelajaran hari ini sangat disukai oleh Kyungsoo. Terkecuali satu, yaitu pelajaran olahraga. Dimana pelajaran yang membutuhkan kekuatan fisik untuk mendapatkan nilai yang sempurna. Tapi karena penyakitnya ini, Kyungsoo malah menjadi lemah di pelajaran ini.

Lemah jantung.

Penyakit yang sudah dideritanya sejak lahir ini membuatnya harus membuang angan-angannya sejauh mungkin untuk menjadi seorang atlet renang. Sejak sekolah dasar ia sudah pintar berenang sampai suatu saat ia pingsan dan kehabisan napas saat berenang. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mendiagnosa bahwa dia mempunyai penyakit lemah jantung yang sebenarnya sudah bawaan sejak lahir tapi baru ketahuan sekarang setelah nyawanya hampir tidak tertolong itu. Dia tentu saja sempat syok mendengar penyakitnya yang menyebabkan mau tidak mau harus ia meninggalkan hobinya tersebut. Sejak saat itu ia mulai menyendiri dan tertutup dengan orang lain, di rumah maupun di sekolah hingga saat ini.

Dengan langkah yang malas Kyungsoo berjalan menuju loker untuk mengambil pakaian olahraga nya dan mengganti bajunya di kamar mandi. Selesai dengan itu, ia segera menuju lapangan tempat ia dan teman-temannya akan tes olahraga lari. Sebenarnya ia agak khawatir dengan masalah jantungnya ini, tapi, ya mau bagaimana lagi, daripada tidak dapat nilai sama sekali ia harus menguatkan dirinya agar tetap mendapat nilai, bagaimanapun hasilnya.

Terlihat teman-teman sekelas Kyungsoo sudah berjajar rapi di masing-masing lintasan yang jumlahnya lima. Menurut absen, ia akan menjadi kloter yang kedua bersama Baekhyun, Krystal, Seulgi dan Jiyeon. Sudah tiba saatnya Kyungsoo dan saingannya maju. Masing-masing dari mereka sudah memakai nomor dada dan menempati lintasan dengan urut. Bersiap-siap dengan pandangan serius ke depan dan tinggal menunggu aba-aba peluit dari sang guru.

PRIITT

Lima peserta tersebut sudah meninggalkan garis start dengan berlari sekencang-kencangnya untuk sampai di garis finish. Seulgi yang masih memimpin, di ikuti Jiyeon, Krysal, Baekhyun dan Kyungsoo dipaling belakang. Tak lama kemudian Seulgi dan Jiyeon berdampingan dan bersaing tempat yang paling depan. Seperti biasanya, Seulgi harus mengalah dengan 'ketua'nya untuk berada di nomor satu. Dengan berat hati ia melambatkan langkahnya agar menjadi di belakang Jiyeon.

Kyungsoo yang masih jauh di belakang mereka terus mencoba berlari dengan sekuat tenaga. Ia mencoba melawan rasa sesak yang mulai menyerang di dada bagian kirinya. Dengan meringis kesakitan dan keringat yang membanjiri wajahnya, ia tetap melangkahkan kakinya yang mulai melambat dan terus melambat. Hingga pandangan matanya mengabur, ia hanya mendengar samar-samar orang berteriak gembira telah memasuki garis finish.

Semua orang masih fokus dengan pelari yang kan memasuk garis finish, terkecuali Kai yang hanya memperhatikan gadis kesukaannya yang sepertinya sedang tidak baik hari ini. Kai menampakkan raut kasihan pada Kyungsoo yang masih tertinggal di belakang dengan terengah-engah. Ia merasa ada hal janggal pada Kyungsoo. Kenapa dia terlihat seperti sangat kelelahan walaupun dia masih belum mencapai jarak limapuluh meter. Wajah mengernyitnya berubah menjadi wajah terkejut, ketika melihat Kyungsoo tiba-tiba limbung dengan sendirinya. Tanpa peduli dengan yang lainnya, Kai langsung memasuki daerah lintasan Kyungsoo dan mencoba menyadarkan Kyungsoo dengan menepuk-nepuk pipnya yang berisi dengan pelan. Merasa tidak ada respon, Kai yang sangat panic langsung membawa Kyungsoo ke pelukannya dan menggendongnya menuju ruang kesehatan.

Meninggalkan kerumunan tersebut dan Jiyeon, satu-satunya orang yang melihatnya pun menggeram dengan kesal.

'beraninya kau!'

To Be Continued-

Pertama, Christy mau say 'hello' for all readers and authors dulu. Soalnya ini FF pertama Christy yang dipublish, jadi maafkanlah kalau bahasanya masih kaku, banyak typo atau mungkin ceritanya jelek :' .Tapi Christy masih optimis sama cerita ini dan akan lanjut sampai chapter selesai. Tolong reviewnya kakak-kakak dan adik-adik yang sangat mendukung, tapi tolong jangan penuhin review aku dengan bash-bash yang ga bermutu.

See'ya next chap !

We Are EXO!