A/N: Hola Minna~! Selamat datang di Fanfic saya yang pertama~! Fanfic ini juga Fanfic pertama di fandom Sengoku Basara. Karena ini Fanfic pertama saya, jadi, saya tidak ta(h)u ini Fanfic panjang atau pendek. Selain itu, karena ini Fanfic pertama saya, jadi, saya mohon maaf untuk ketidak puasan reader(s) dan senpai yang membaca Fanfic saya..! (-_-a") Karena Fanfic saya ini mengandung ke-GaJe-an yang saaangat besar, sangat saya sarankan untuk membaca Fanfic ini, dengan didahului do'a dan dzikir sebanyak-banyaknya yang senpai/reader(s) bisa! (?) Ya sudahlah! Langsung aja ke Fanficnya! Ini dia..!

-O-O-O-O-O-O-O-O-

Judul: Nouhime Hamil?

By: Saika Tsuruhime

Disclaimer: SenBasa bukan punya saya~! Kalau punya saya, Ichi dan Nagamasa nasibnya pasti beruntung mulu~! Dan kalau SenBasa punya saya, tokoh-tokoh yang saya benci bakal sial mulu~! Tapi sayangnya, SenBasa punyanya CapCom~ Tapi, ni cerita 100% milik Saya~

Genry: Humor. Cocok tidak?

Warning: OOC, GaJe yang besar, Jayus sekali (tetapi tidak sampai Jayus Tambunan), tidak sesuai EYD, banyak kalimat yang tidak efektif, banyak kalimat yang tidak sempat Saya perhatikan, sangat tidak mendidik, dapat mengakibatkan gangguan jiwa untuk sementara waktu (?), ide pasaran, de-el-el-es-be yang dapat senpai/reader(s) simpulkan setelah membaca Fanfic GaJe saya ini..! ^_^"

Summary: Apa yang terjadi pada klan Oda jika mendengar kabar bahwa Nouhime, istri dari Oda Nobunaga hamil? Bagaimana pula dengan reaksi klan Oda jika kabar bahwa Nouhime hamil itu nyata? Saksikan saja di TKP!

Happy Enjoyed for read my Fanfic Minna~! ^_^

-O-O-O-O-O-O-O-O-

Pada suatu pagi, pagi yang cerah sampai-sampai ibu-ibu banyak yang ingin menjemur pakaiannya (?), hiduplah sebuah keluarga yang Author juga tidak tau apakah keluarga tersebut termasuk keluarga yang akur atau tidak (?). Keluarga tersebut termasuk anggota klan Oda. Klan Oda adalah sebuah klan yang kuat dan hebat. Saking hebatnya, ibu-ibu saja banyak yang mencuci pakaian menggunakan Mesin Cuci. Padahal, pada jaman tersebut, Mesin Cuci belum ditemukan! Hebat sekali bukan?

Di klan tersebut, diperintah oleh seorang Daimyo yang… em… bagi Author sih, kejam dan jahat. Tapi, bagi masyarakat klan Oda, Daimyo tesebut bijaksana, baik, tegas, de-el-el sebagainya. Daimyo tersebut bernama Oda Nobunaga. Nobunaga (panggilan Daimyo tadi nih), mempunyai istri yang saangat cantik, namun, cantik-cantik ahli bermain senjata api. Istrinya bernama Nouhime. Nobunaga juga mempunyai anak yang bernama Akechi Mitsuhide dan Mori Ranmaru. Eh-eh, maaf, salah ketik! Maksudnya, anak buah gitu..! Peace men! (^_^") *Author dihajar Ranmaru dan Mitsuhide*

"Nouh, enaknya pagi gini ngapain ya? Habis, pagi hari ini tentram, sejuk, bahkan teriknya (?)! Enaknya ngapain Nouh?" Tanya seorang kepala keluarga bernama Oda Nobunaga.

"Mana Saya tau! Nobunaga-sama sendiri, mikirnya enaknya pagi ini ngapain?" jawab sekaligus tanya balik sang istri yang bernama Nouhime.

"Hmm.. Main petak umpet sama Ichi dan Ranmaru, gimana? (?) Main kejar-kejaran sama Nagamasa atau Mitsuhide, gimana? (?) Main boneka-bonekaan sama Itsuki dan Ranmaru, gimana? (?) Main cerdas cermat sama Masamune, Motonari, dan Kojīro, gimana? (?) Lomba mancing sama Motochika dan Motonari, gimana? Lomba kuat-kuatan sama Shingen, Shimazu Yoshihiro, Hōjo Ujimasa, dan Tadakatsu gimana? (?) Lomba lari sama Kenshin, Kasuga, Nagamasa, Sasuke, Tadakatsu, dan Fūma Kōtarō, gimana? (?) Atau… Hmf hmf." Usul sekaligus ucapan Nobunaga terpotong karena mulutnya disumpelin sapu tangan sama Nouhime. Eh, entar dulu. Jaman dulu sudah ada sapu tangan kah?

"Nobunaga-sama, pikiran Anda sih, bagus-bagus aja! Tapi, napa harus main petak umpet, dan main kejar-kejaran segala? Dan yang paling parahnya lagi, kenapa harus main boneka-bonekaan sama Itsuki dan Ranmaru? Sadarlah Nobunaga-sama..! Sadarlah..!" kata Nouhime dengan gaya yang dibuat selebay mungkin. *Author dihajar Nouhime*

"Hmf hmf hmf. Hah-hah-hah (ngambil nafas)… Nouh, lu nyumpelin sapu tangannya ke mulut gue kuat amat! Gue susah nafas jadinya tau!" protes Nobunaga pada Nouhime.

"Maafkan saya, Nobunaga-sama! Habisnya.., Nobunaga-sama idenya GaJe gitu sih..!" Kata Nouhime yang memberi tahu (bukan tahu yang pasangannya tempe tu..) alasan mengapa dia nyumpelin mulut Nobunaga.

"Hehehe… Gomen-gomen Nouh! Soalnya, gue buntung ide sih..!" Cengir Nobunaga.

"Ya sudahlah Nobunaga-sama! Saya mo main dulu sama Itsuki, Ichi, Kasuga, Matsu, Magoichi, dan sama Tsuruhime!" kata Nouhime. Eh, entar-entar. Perasaan, saat ada Magoichi dan Tsuruhime, Nouhime dan Ranmaru sudah ga ada deh!

"Eits.. Tunggu dulu! Main apa Nouh?" cegat sekaligus tanya Nobunaga.

"Mo main bola! Sudah dulu ya, Nobunaga-sama! Saya pamit dulu! Jaa ne." jawab sekaligus pamit Nouhime.

"Oke! Hati-hati di jalan ya!" balas Nobunaga dengan gaya yang bagi Author mirip anak kecil.

'Eh, tunggu dulu! Nouhime kan, cewe'! Kok main bola sama mereka ya? Lagipula, Itsuki, Ichi, Kasuga, Matsu, Magoichi dan Tsuruhime kan, juga cewe'! Kok pada main bola ya?' pikr Nobunaga dalam hati.

"Nouh, tunggu du-..." cegat Nobunaga. Tapi, terlambat. Nouhime sudah kabur duluan.

"-lu.." lanjut kata Nobunaga yang terpotong tadi.

"Alamak! Istri gue cepat amat larinya!" protes Nobunaga sendiri. Makanya.., jadi orang jangan TelMi (Telat Mikir) dong..! Kena sialkan, jadinya? *Author digebukin Nobunaga*

-O-O-O-O-O-O-O-O-

Pukul 17.30 waktu setempat…

"Tadaima..!"

"Oh.. Nouhime-sama toh! Kirain Oichi-hime dan Nagamasa-san!" jawab seorang anak kecil yang wajahnya kawai-kawai gimana.. gitu!

"Hehehe… Ranmaru ada-ada aja! Nouhime ya Nouhime! Masa' disamain sama Ichi dan Nagamasa! Ranmaru.. Ranmaru!" komentar Nouhime sambil nyubit-nyubit pipinya Ranmaru.

"Nouhime-sama. Ittai, ittai! Ittai banget, Nouhime-sama! Nouhime-sama, nanti sariawan saya pecah! (?) Nouhime-sama, tolong jangan cubit saya lagi! Saya khilaf, Nouhime-sama! Saya berjanji, untuk tidak main panah-panahan dan tidak main tembak-tembakan di sembarang tempat lagi!(?)" Ranmaru yang dicubit pipinya sama Nouhime sampai pipinya merah-merah Delima Pinokio (?) ngomong GaJe gitu. Ckckck… Ranmaru, kamu lagi sariawan kah?

"Hehehe… Gomennasai, Ranmaru-kun! Soalnya, kamu pakai bandana gitu sih! Ngingatin sama Matsu dan Yukimura tau! Terus, kamu pakai baju kaya' ibu rumah tangga yang lagi beres-beres rumah yang kaya' di komik-komik! Ngapain juga, kamu pake pakaian GaJe gitu! Jadi gemes aku..! Ngingatin juga sama Matsu!" kata Nouhime memberi ta(h)u alasan mengapa dia nyubit-nyubit pipi Ranmaru dengan sangat brutal.

"Hehehe.. Soalnya, disuruh sama Mitsuhide dan Nobunaga-sama! Alasannya, katanya Mitsuhide dan Nobunaga-sama, Saya harus ngikutin trend jaman sekarang gitu..! (?)" kata Ranmaru memberi tahu alasan kenapa dia makai pakaian GaJe.

"Oalah! Tak kira kamu kesurupan Ranmaru!" kata Nouhime sambil nepuk jidatnya.

"Saya masih sadar kok, Nouhime-sama!" balas Ranmaru yang sedikit protes karena dibilang sama majikan sendiri kesurupan.

"Oh…. Gitu toh! And Be-Te-We, kamu lagi sariawan?" tanya Nouhime lagi.

"Iya! Gara-gara Magic (?). Eh, salah! Maksudnya, gara-gara tadi malam! Tadi malam kan, waktu saya mo sikat gigi, tu tadi malam saya nyikat giginya kekencengan dan kekuatan! Akhirnya, sikat gigi (?) saya kena gusi, terus, gusi saya berdarah. Nah.., terus, saya tanya ke Bu Guru IPA (?), apa akibat yang ditimbulkan jika gusi berdarah. Terus, kata Bu Guru, gusi berdarah dapat mengakibatkan sariawan. Hingga sekarang, saya masih sariawan. Gitu ceritanya Nouhime-sama! Itu ceritaku. Apa ceritamu?" kata Ranmaru yang menceritakan kenapa dia sariawan dari A-Z. Dan yang Author bingungkan adalah..: Jaman dulu memangnya sudah ada pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan sudah ditemukannya sikat gigi? Author yang nulis ceritanya aja bingung! Apalagi Reader(s) kan? Terus, napa Ranmaru ikut-ikutan iklan *nd*mi*, yang ada kata-katanya: Itu ceritaku. Apa ceritamu? Heran deh Author jadinya! *Author digebukin reader(s) karena nulis cerita tapi juga ga tau penyebabnya.*

"Ceritaku? Ada aja! Makanya Ranmaru.., banyak-banyaklah memakan-makanan yang banyak mengandung Vitamin C! Seperti buah Mangga dan Jeruk!" kata Nouhime dengan gaya yang GaJe.

"Hai' hai', Nouhime-sama!" turut Ranmaru dengan gaya hormat.

"Oh iya, Nouhime-sama, kenapa Anda baru pulang? Anda kan, tadi berangkat ke luar rumah pada pukul 05.30 waktu setempat... Masalahnya, anda pulang kok pukul 17.30 waktu setempat? Nobunaga-sama sampai mencari anda ke seluruh dunia karena saking khawatirnya. Nobunaga-sama aja sampai memberikan imbalan sebesar $ 1.000 AS (seribu dollar AS maksudnya) bagi yang menemukan Nouhime-sama!" tanya Ranmaru yang kagak ta(h)u tu anak ngomong keceplosan atau nggak.

" $ 1.000 AS (seribu dollar AS)? Nyari-nyari sampe ke seluruh dunia? Gila banget suami gue! Lu bercanda atau sungguh-sungguh, Ranmaru?" tanya Nouhime dengan takjubnya disebabkan kegigihan suaminya.

"Ya bercandalah Nouhime-sama..! Nouhime-sama lupa, kalau uang Nobunaga-sama habis karena dipakai buat beli alat pelurus rambut sama Mitsuhide? (?)" jawab Ranmaru.

"Oh iya ya! Hehehe.. Gomen Ranmaru! Ingatanku mulai melemah sih! Untuk pertanyaanmu yang kaga' sempat aku jawab, aku tadi habis main bola sama Itsuki, Ichi, Kasuga, Matsu, Magoichi dan Tsuruhime. Tau kan, perjalanan dari klan Oda, Jepang menuju lapangan Merdeka yang ada di Balikpapan, Indonesia sangat lama? (?)" jawab dan tanya Nouhime pada Ranmaru. Maaf ya! Author promosi untuk sementara waktu! *Author digebukin reader(s)*

"Hah? Ke Lapangan Merdeka yang ada di Balikpapan, Indonesia? Naik apa Nouhime-sama?" tanya Ranmaru yang kaga' percaya dengan apa yang terjadi sekarang.

"Naik pesawat lha! Masa' naik Odong-odong!" jawab Nouhime dengan gaya yang dibuat se-GaJe mungkin.

"Hah? Tapi, pesawat kan, belum ditemukan di jaman sekarang!" kaget Ranmaru yang sebenarnya juga protes karena majikannya naik pesawat ga ngajak-ngajak (?).

"Fufufufufu... Aku naik pesawatnya tadi sama Itsuki, Ichi, Kasuga, Matsu, Magoichi dan Tsuruhime. Naik pesawatnya juga dipinjemin sama Author kok! Gratis lagi! Iri ya, Ranmaru-kun? Kasihan..!" kata Nouhime dengan sombongnya.

"Author-sama curang ah! Masa', Nouhime-sama de-ka-ka naik pesawat dikasih gratis! Nah, aku, yang numpang naik pesawat sama Author-sama de-ka-ka harus bayar sebesar Rp. 10.000,00,- (sepuluh ribu rupiah maksudnya)! Curang dong, Author-sama!" protes Ranmaru pada Author yang lagi ngetik cerita.

"Ya.. Itu sih De-El (DL) (baca: Derita Loe)!" balas Author dan Nouhime.

"Hua… Author-sama jahat! Ga setia kawan! Hua…"protes Ranmaru sambil nangis-nangis GaJe kaya' anak kecil yang ga mau dibeliin permen sama ibunya.

"Eh, Ranmaru, kata siapa naik pesawat yang kupinjemin gratis? Satu orang aja bayar Rp. 100.000,00,- (baca: seratus ribu rupiah) tadi! Mahalan mana coba?" protes Author pada Ranmaru.

"Mahalan aku dong! (?)" jawab Ranmaru. Ckckck… Inilah ciri-ciri anak yang tak pandai berhitung..! Reader(s) yang terhormat, belajarlah berhitung bila Anda tidak ingin se-GaJe Ranmaru! *Author digebukin fansnya Ranmaru.*

'Pusing dah, ngurusin ni anak!' pikir Author dan Nouhime.

"Hiks, hiks. (tangisan mulai berhenti) O iya, Nouhime-sama, kenapa perut Anda.." tanya Ranmaru sambil ngeliatin perutnya Nouhime.

"…." Hening sesaat di kedua belah pihak.

"… Kenapa perut Anda, Nouhime-sama, buncit sedikit? Lagi cacingan ya..?" lanjut perkataan Ranmaru yang terpotong tadi. Perkataan Ranmaru di daerah kata-kata 'lagi cacingan ya..?' tu juga kaya' orang lagi nggoda seseorang biar orang yang digoda marah, blushing, malu, protes, de-el-el.

"…" hening sesaat di pihak Nouhime dan Ranmaru.

Mari kita hitung mundur bersama!

Three (3)…

"Are, Nouhime-sama?" panggil Ranmaru berusaha menyadarkan Nouhime.

Two (2)…

"N-N-No-Nouhime-sama, doushite?" Tanya Ranmaru merinding disko saat merasakan aura-aura gelap dari Nouhime.

And One (1)…

"Nouhime-sama.." kata Ranmaru dengan suara Super-Duper-Ultra-Mega pelan.

Plus Zero (0)…

"BAAAAKKAAAAAA~!" teriak Nouhime nyaring tingkat tinggi. Segera saja, Nouhime menghajar Ranmaru.

DJAK! (suara jitakan yang keras) DOR DOR DOR! (suara pistol)

"Uwa.. Nouhime-sama, ittai! Sakit banget Nouhime-sama! Ampun..!" suara rintihan kesakitan penuh ampunan (?) terdengar di telinga Nouhime. Siapa lagi kalau bukan yang ngomong tadi Ranmaru yang sudah terkapar tak berdaya karena dijitak dengan keras oleh Nouhime, ditembak dengan dua pistolnya oleh Nouhime, dihajar dengan brutal oleh Nouhime, de-el-el lainnya yang serba kata-katanya diakhiri dengan kata 'oleh Nouhime'. Ckckck… Tragis banget hidupmu Ranmaru!

"Makanya Ranmaru-kun! Jangan suka ngomong sembarangan!" Itulah perkataan terakhir Nouhime pada Ranmaru sebelum akhirnya mereka berdua berpisah untuk selamanya (?). *Author dihajar dengan brutal oleh Reader(s), Ranmaru dan Nouhime*

-O-O-O-O-O-O-O-O-

Pada saat makan malam...

"Nouh, kamu pulangnya kok Maghrib (?) banget sih?" tanya Nobunaga pada Nouhime.

"Keasikan tadi main bola!" jawab Nouhime pada Nobunaga dengan juteknya.

"…" komentar Nobunaga yang hanya bisa ber-'oh..' ria.

"Ranmaru, kepalamu kok, benjol di kepala gede-gede kaya' gitu! Mana banyak lagi! Kamu sudah kena sariawan, benjol di kepala lagi! Mana benjolnya gede-gede dan banyak gitu! Sudah sariawan, benjol pula! Ckckck.. Ranmaru, kamu kok, bisa benjol di kepala seba-.. Hmf hmf hmf!" perkataan Nobunaga terpotong karena mulutnya disumpelin sama sapu tangan milik Nouhime, Ranmaru, dan Mitsuhide.

"Maafkan kami, Nobunaga-sama! Kami bertiga menyumpelin mulut Nobunaga-sama karena Anda ngomongnya diulang-ulang mulu!" kata Nouhime, Ranmaru, dan juga Mitsuhide. Itulah alasan mereka ber-tiga tadi nyumpelin mulut Nobuaga.

"Hmf hmf hmf.. Hah-hah-hah… (ngambil nafas) Gila bener lu bertiga! Nyumpelin mulut gue kenceng dan kuat banget!" protes Nobunaga pada 'trio' nyumpelin mulut pake sapu tangan, alias Nouhime, Ranmaru, dan Mitsuhide.

"Kami berrtiga sudah memberi tahu alasan kami nyumpelin mulut Nobunaga-sama tadi!" balas Nouhime, Ranmaru, dan juga Mitsuhide tak mau kalah. Mana nada bicaranya jutek lagi!

"Gomen-gomen!" jawab Nobunaga yang sudah nyerah ngurusin NouRaM (baca: Nouhime, Ranmaru, dan Mitsuhide).

"….." suasana hening seketika. Sampai-sampai…

"Aduh! Perutku mual banget!" sebuah suara yang familiar terdengar di telinga Nobunaga, Mitsuhide, dan Ranmaru.

"Eh? Nouhime-sama, Anda baik-baik saja?" tanya Ranmaru dan Mitsuhide berbarengan.

"Ga terlalu sih..!" jawab Nouhime yang mukanya pucat (banget).

"Kalo pingin muntah jangan di ruang makan dong Nouhime..! Di kamar mandi aja!" usul Nobunaga pada Nouhime.

"Hai', Nobunaga-sama! Kalau begitu, aku ke kamar mandi dulu ya! T'rus, mo sikat gigi dan setelah itu pingin tidur..!(?) Jaa ne!" pamit Nouhime yang langsung kabur dengan muka pucat (banget).

"Hai'.." jawab Nobunaga, Mitsuhide, dan Ranmaru.

"Nouhime-sama hari ini sifatnya aneh ya..!" kata Ranmaru secara tiba-tiba.

"Eh? Aneh gimana Ranmaru?" tanya Nobunaga dan Mitsuhide berbarengan.

"Eh? Ga papa! Hehehe…" jawab Ranmaru yang diakhiri cengiran yang kawai…

"Ooooooooooooh….." jawab Nobunaga dan Mitsuhide yang diakhiri dengan ber-'ooh..' ria.

-O-O-O-O-O-O-O-O-

"Akhir-akhir ini, tingkah laku Nouhime-sama aneh ya!" ucap Ranmaru mengawali sidang BPUPKI (?).. Eh, salah! Maksudnya, pertemuan antara Nobunaga, Mitsuhide, dan Ranmaru. Ya.. Walaupun bukan semacam pertemuan sih.. Cuma kaya' ngumpul-ngumpul ala ngerumpi di Warung Kopi (?).. Maksudnya (lagi), mereka ber-3 ngumpul untuk membicarakan sikap Nouhime yang akhir-akhir ini GaJe gitu lho!

"Kau benar, Ranmaru!" komentar Nobunaga dan Mitsuhide berbarengan.

"Kira-kira, ada apa dengan Nouhime-sama ya?" tanya Ranmaru ke Mitsuhide dan Nobunaga.

"Mana gue tau!" jawab Nobunaga dan Mitsuhide berbarengan (lagi)..

"…." Suasana hening seketika.

"Ayo kita bertaruh!" tantang Nobunaga dan Mitsuhide berbarengan (lagi)..

"Ah! Kamu ikut-ikutan omonganku mulu!" protes Nobunaga pada Mitsuhide. Mitsuhide juga protes kepada Nobunaga dengan berkata demikian.

"Eh, lu ga usah ngikutinin omongan gue!" protes Nobunaga pada Mitsuhide. Mitsuhide juga protes pada Nobunaga dengan berkata demikian.

"Nantang kelai kau! Sini ta' habisi kau!" tantang Nobunaga dan Mitsuhide berbarengan. Barengan mulu deh ni dua orang! Heran deh Author jadinya!

"Eh, eh.. Nobunaga-sama, Mitsuhide, sudah berhenti! Sudah sudah!" lerai Ranmaru pada Mitsuhide dan Nobunaga dengan gaya yang alay dan GaJe. Gaya Ranmaru tadi sih, bagi Author mirip kaya' Niz** dari Op*ra Ana* *ndoo**ng di Tra** * (maaf, nama tokoh, judul acara, dan channel TV Author sensorkan demi kebaikan ^_^")

"….." hening lagi selama 1 jam.

"Ayo kita bertaruh!" tantang Mitsuhide pada Nobunaga dan Ranmaru tiba-tiba. Untung ga sama-sama lagi! Kalo barengan lagi sama Nobunaga.. Hi~ *merinding*, Author ga berani bayangin dah!

"Eh? Bertaruh apa, Mitsuhide? Bertaruh kan, tidak boleh! Ingat kata Pak Guru, kalau bertaruh sama saja dengan berjudi!" tanya sekaligus komentar dan pengajaran (?) Ranmaru dan Nobunaga dengan bersamaan.

"Ya.. Aku masih ingat kok! Tapi kan, ini ga pakai uang kaya' berjudi gitu!" jawab Mitsuhide.

"Oooh.. BTW, bertaruh apa? Aku jadi penasaran nih..!" tanya Ranmaru pada Mitsuhide.

"Kita bertaruh tentang keadaan Nouhime-sama! Fufufufu.." jawab Mitsuhide yang diakhiri dengan.. e.. entahlah! Tawa atau apalah!

"He? Bertaruh tentang keadaan Istri gue?" kaget Nobunaga.

"Ho-oh! Siapa yang mau mulai duluan uantuk menebak keadaan Nouhime-sama?" tanya Mitsuhide dengan nada bicara memberikan tantangan.

"Krik.., krik.., krik..," suara Nobunaga yang ikut-ikutan jadi Jangkrik. Sekhayalan Author sih, Jangkrik tu kan, saudaranya Nobunaga! (?) Makanya dia ikut-ikutan jadi Jangkrik..! Atau mungkin, Jangkrik itu atasannya Nobunaga! (?) Makanya dia jadi pengikutnya Jangkrik..! Gitu lho..! Paham ga? *Author dihajar habis-habisan sama Nobunaga* (Nobunaga: "Enak aja lo nyama-nyamain kedudukan gue sama Jangkrik!" Author: "Kalo bukan, napa lu ikut-ikutin suara Jangkrik?" Nobunaga: "Kan lu Author..! Jadi lu dapat sesuka hati lo mo bikin ceritanya kaya' gimana..!" Author: "Oh iya ya! Hehehe.." Reader(s): "Dasar! Masih muda sudah pikun!" Author: *pundungan di pojokan*)

"Ha-ah~ Nobunaga-sama jangan jadi Jangrik dong..!" pinta Ranmaru pada Nobunaga.

"Gue masih manusia Ranmaru..! Kalo gue jadi Jangkrik, gue malah bisa jadi makanannya Ikan Koi..! Atau Ikan Mas Koki? Atau Ikan Bawal? Atau Ikan.. Hmf hmf hmf..!" belum sempat omongan Nobunaga selesai, lagi-lagi, mulutnya disumpelin Ranmaru dan Mitsuhide pake sapu tangan (lagi).

"Kebanyakan Ikannya! Kan kalo gitu, kita jadi merinding! I.. Kan gue merinding!" alasan Ranmaru dan Mitsuhide dengan nada jijik.

"Lu berdua juga pake kata-kata Ikan.." protes Nobunaga yang mulutnya sudah bebas dari sapu tangan Ranmaru dan Mitsuhide.

"Ha-ah~ Kapan selesainya ni Fanfic..?" tanya Reader(s).

"Tauk! Tunggu aja dulu mereka selesai berkelahi dan berdebat..!" jawab Author.

"Ya sudahlah aku duluan yang mulai! Aku menebak kalau Nouhime-sama hamil!" Mitsuhie mulai duluan.

"…." hening..

"Krik.., krik.., krik.." suara Jangkrik sedikit meramaikan suasana.

"HAH? HAMIL? LU BECANDA MITSUHIDE?" teriak Ranmaru dan Nobunaga secara bersamaan. Saking kagetnya, Buah Durian yang ada di situ, sudah jatuh duluan! Padahal, Pohon Duriannya baru ditanam minggu lalu! Hebat kan?

"Woi woi. Pelanin dikit napa! Nanti kedengaran sama Nouhime-sama!" perintah Mitsuhide kepada Nobunaga dan Ranmaru.

"Hehehe.. Gomen-gomen!" Ranmaru dan Nobunaga meminta maaf pada Mitsuhide.

"Aku lagi! Aku menebak kalau Nouhime-sama.. E.. Apa ya? Aha! Aku menebak kalau Nouhime-sama.. e.. cacingan!" giliran Ranmaru yang menebak.

"Hahaha… Cacingan? Cacingan sampai mempunyai efek samping muntah? Perasaanku, efek samping dari cacingan tu nutrisinya di ambil..! Bukan muntah! Hahaha…" tawa Nobunaga dan Mitsuhide berbarengan.

"Kan cuma nebak..! Belum tentu juga benar!" protes Ranmaru.

"Lagian ciri-ciri orang cacingan kan perutnya juga buncit.." lanjut Ranmaru.

"Ya juga ya.." balas Nobunaga dan Mitsuhide berbarengan.

"Kalau Anda, Nobunaga-sama?" tanya Ranmaru dan Mitsuhide barengan.

"Aku? Kalo aku ya.. Uhm…" pikir Nobunaga berjam-jam.

"AHA! AKU TAU! MUNGKIN KARENA EFEK NOUHIME MAIN BOLA!" teriak Nobunaga dengan nyaring yang konon katanya sampai terdengar ke Indonesia (?).

"Maksud..?" tanya Ranmaru dan Mitsuhide berbarengan.

"Maksud gue.. Mungkin, waktu Nouhime main bola, bola yang ditendang salah seorang temannya yang juga ikut main, itu ga sengaja kena perut Nouhime. T'rus, efek yang diterima Nouhime itu perutnya bengkak sedikit dan karena kesakitan, Nouhime sampai muntah. Gitu lho..! Paham?" tanya Nobunaga setelah menjelaskan alasan jawabannya pada Mitsuhide dan Ranmaru dengan rumus panjang kali lebar kali tinggi bagi dua (?) (rumus yang dimaksud: p × l × t ÷2). (Reader(s): "Rumus macam apa itu? Mana ada rumus begituan dalam pelajaran Matematika!" Author: "Itu rumus mencari volume Balok yang rusak versi Saya!")

"Iya.." jawab Mitsuhide dan Ranmaru berbarengan. Sebenarnya, Mitsuhide dan Ranmaru ga paham dan ga tau Nobunaga ngomong apa tadi.

"Nah.. Sekarang, semua jawaban sudah terkumpul. Kalo jawaban salah seorang diantara kita benar, apa hadiahnya..?" tanya Nobunaga.

"Hadiahnya ditraktir makan makanan khas Indonesia..! Setuju?" jawab sekaligus tantang Mitsuhide pada Nobunaga dan Ranmaru.

"SETUJUUUU~~!" jawab Ranmaru dan Nobunaga berbarengan.

"Kok pake hadiahnya segala? Katanya ngga. Kalau gini sama aja kaya' berjudi." kata Author dengan suara pelan.

Nah.. Tebakan siapa yang akan benar? Lalu, kegilaan apa lagi yang akan terjadi di klan Oda? Penasaran? Kalau penasaran, baca Chap. 2 nya ya~! Hehehe…

To Be Continued (TBC)

-O-O-O-O-O-O-O-O-

Author: "AKHIRNYA SELESAI JUGA CHAP. 1 NYA~!" *teriak-teriak GaJe*

Mitsuhude: "Kaya'nya, Fanfic ini panjang banget deh..!"

Author: "Iya.."

Mitsuhide: "Eh, Author, kenapa gue harus manggil Nobunaga dan Nouhime pake embel-embel kata 'sama'? Ogah gue!"

Author: "Ga papa..! Lu kan, anak buahnya Nobunaga dan Nouhime..!"

Mitsuhide: "Kan gue ogah..!"

Author: "Sudahlah! Turutin aja!"

Mitsuhide: "Baiklah..!" (-,-)

Ranmaru: "Semoga tebakan Saya benar! Aaamiin~!"

Nobunaga: "Semoga tebakan gue benar! Aaamiin~!"

Mitsuhide: "Semoga tebakanku benar! Aaamiin~!"

Author: "Kita liat aja di chapter-chapter ke depan nanti..! Oke?"

NoRaM: "Okelah kalau be-be-begitu!"

Author: "Reader(s) dan senpai yang membaca Fanfic ini, tolong di review ya! Saran, sindiran, candaan, flame, dan de-el-el sebagainya saya terima kok..! Jadi, please di review ya! Ingat, REVIEW, Oke? Please~! Saya tidak memaksa kok.."

All chara: "Please review untuk Fanfic ini dan Jaa ne untuk chap. depan~"