Title : London, Last Time
Author : whitecode
Cast :
Huang Zi Tao
Wu Yi Fan
Kim Jong In
Oh Se Hun
Park Chan Yeol
Byun Baek Hyun
Kim Jun Myeon
Zhang Yi Xing
etc
Warn
YAOI/Boyxboy
OOC
Typo(s)
Ini ff pertama author jadi maap kalo critanya amburadul :v Yang gak suka yaoi boleh click backspace ya!
CHECK
.
.
.
IT
.
.
.
DOT!
.
.
.
AUTHOR POV
cicit cuit...cicit cuit...cicit cuit...
"nggh..." ia mengerang sambil menarik selimut yang sudah tidak pada tempatnya karena tidurnya yang sangat lincah sampai-sampai selimut itupun berpindah menyelimuti kakinya.
KRINGGGG...KRINGGGG...KRINGGGG...
"siapapun tolong matikan benda sial itu arrgghhhhh" teriaknya sambil menaruh bantal diatas kepalanya
5 menit kemudian
KRINGGGGG...KRINGGGG...KRINGGGGG
Iapun mematikan jam weker itu dan melemparkannya sembarangan
"aish kemana semua orang? Ummaaaaa appaaaa eodiyaaaaa?!" katanya sambil mulai membuka mata dan mengerjap-ngerjapkannya lucu. Beberapa saat kemudain iapun mulai bangun dari tempatnya tidur dan mulai menguap lebar.
"YA TAO! CEPATLAH MANDI DAN TURUN DARI KAMARMU ATAU KOLEKSI GUCCIMU UMMA BERIKAN PADA PANTI ASUHAN!"
"NE UMMA TUNGGU SEBENTAR!" sambil bergidik ngeri membayangkan guccinya akan ludes ia berlari menyambar handuk dan pakaian gantinya menuju kamar mandi. Sebelum itu ia berhenti didepan cermin dan mulai berkaca.
"selamat pagi tampan. Walau baru bangunpun kau terlihat sangat tampan" katanya sambil bergaya (sok) cool dan bersmirk ria. Tak lama setelahnya ia berjalan menuju kamar mandi sambil menari-nari dan bernyanyi aneh.
"oh tao dirimu sungguh tampan dudududu... lalala..."
2 jam kemudain
DOKK DOKK DOKK.. DOKK DOKK DOKK
"TAO TIDAK BISAKAH KAU LEBIH CEPAT UNTUK MANDI?! SEBENARNYA KAU SEDANG APA DIDALAM?!"
"ne umma! Sebentar lagi! Tao sedang mandi umma tapi tadi tao sakit perut. Sudahlah umma keluar saja!"
"dasar anak kurang ajar. Yasudah cepatlah appamu menunggu dibawah"
*SKIP TIME
"pagi appa umma" sapanya sambil mengambil duduk dimeja makan.
"pagi tao. Bagaimana tidurmu?" tanya pria kira-kira 41 tahunan berperawakan tidak terlalu tinggi.
"seperti biasa appa nyenyak"
"jelas saja nenyak. Kau tidur mendahului kami" sahut seorang wanita umurnya tidak jauh berbeda dengan pria tadi tubuhnya tinggi dan berwajah cantik.
"hehe biar saja umma. Tao kan capek"
"kau ini. Memangnya kau bekerja apa? Kau ini hanya butuh buku-bukumu di meja dan menunggu guru privatemu datang. Setelah itu kau hanya duduk-duduk dipinggir kolam, atau bermain game, atau bermain game online. Dimana letak kelelahanmu Huang Zi Tao" kata wanita itu.
"kemarin Tao latihan wushu umma sampai menjelang malam. Disitu letak kelelahanku"
"ya kau berani menjawab! Dasar anak ini! Yeobo, lihatlah anakmu ini" katanya sambil memeluk pria setengah tua.
"aish kalian ini. Sudahlah. Anak dan Ibu tidak pernah akur."
"umma/tao yang mulai" ibu dan anak itu menjawab bersamaan. Sambil menunjuk lawannya.
"Aish berbaikanlah. Appa pusing mendengar kalian selalu bertengkar setiap pagi."
"tao-ie sayang maafkan umma ne?" sambil mencubit pipi anak muda itu dengan keras.
"umma yakit (sakit) " katanya sambil menarik tangan ummanya.
"ckckck sudahlah ayo sarapan dulu. Dan tao setelah ini pergilah keruangan appa. Ada yang ingin appa bicarakan." Katanya sambil menyudahi sarapan.
Ibu dan anak tersebut akhirnya memulai sarapan mereka dengan riang sambil terkadang masih mengejek satu sama lain.
Itulah keharmonisan ibu dan anak di keluarga ini.
*SKIP TIME
TAO POV
Tokk..tokk..tokk.. "appa? Tao masuk ya" kataku sambil membuka pintu dan masuk keruangan kerja appaku. Ruangannya sangat berkelas. Mungkin ini bisa disebut sebagai ruangan presdir di perusahaan daripada ruangan kerja rumah. Huh kamarku saja tidak dibikin seperti ini.
"kau sudah selesai sarapan tao? Kemarilah duduk disofa itu"
"ne appa" akupun duduk disofa yang ditunjuk appaku. Tuhkan sofanya saja seempuk ini. Bandingkan saja dengan yang ada dikamarku. "ada apa appa?"
Appa berjalan ke arahku dan duduk didepanku (karena sofanya berhadapan). Lalu memandangiku dengan intens sejenak. Lalu menghembuskan nafasnya.
"tao-ah, kau ini sudah memasuki sekolah menengah atas. Apa kau tak ingin bersekolah di sekolah biasa?"
"aku...aku... aku sebenarnya ingin appa. Tapi, apa aku bisa beradaptasi? Aku sudah dari sd ikut homeschooling appa" rengekku
"hahaha kau ini lucu sekali tao-ah. Bisa atau tidak, kau tetap harus bisa beradaptasi. Memangnya siapa yang mau jadi pendampingmu kelak jika kau tidak bisa beradaptasi hm?"
"appa ini bicara apasih. Umur tao masih lama appa. Masalah pendamping pendampingan itu belakang huh" kataku sambil berpout ria
"haha kau benar anak appa yang paling tampan"
"memangnya anak appa siapa lagi kalo bukan tao? Jangan-jangan appa punya umma lain ya"
"yah kau ini menuduh sembarangan. Ummamu itu adalah wanita yang paling appa cintai. Appa tidak mungkin mengkhianatinya tao. Apalagi kami sudah punya anak setampan dan sepintar kau tao. Ini sudah cukup bagi appa"
"terimakasih appa. Kau yang terbaik hiks" setelah mengatakan itu akupun mendatangi appa dan meminta ia memelukku. Sungguh tak ada yang paling menyenangkan selain dipeluk oleh ayahmu sendiri. Dipeluk ibumu juga tidak kalah menyenangkan.
"jadi, kau ingin bersekolah dimana hm? Ekuso High School? Sekolah kebanggaan appa. Kau bisa bertemu banyak murid-murid keren disana. Bagaimana?"
"apakah disana mereka sekeren yang appa omongkan?"
"oh iya tentu. Apakah anak appa ini sudah mulai meragukan appanya yang tampan ini hm?"
"mm tidak juga. Tapi muka appa sedikit meragukan" kataku sambil memandangi wajah appa. "lihatlah appa kau sudah mulai keriput"
"benarkah? Tak apa jika appa memang mulai keriput. Asal kekeriputan ini tidak membuat luntur cinta ummamu hahahaha" tawa appa keras akupun juga ikut tertawa terbahak
"baiklah appa kapan aku bisa mulai masuk kesana? Tidak perlu tes kan?" kataku sambil berkedip-kedip lucu
"untuk anakku yang tersayang dan cerdas ini, kau tidak perlu tes sayang. Mereka pasti juga akan menerimamu dengan lapang dada hahaha besok kita akan berangkat ke sekolah barumu untuk mendaftarkan anak appa yang tampan ini" katanya sambil mengelus rambutku
"terima kasih appa. Kau memang yang terbaik"
*SKIP TIME – still TAO POV
Paginya...
Huh aku sebenarnya malas untuk pergi ke sekolah umum. Apa hebatnya sih sekolah seperti itu? Lebih enak juga homeschooling. Kau bisa melakukan apa saja yang kau inginkan. Tidak peduli peraturan. Mau makan minum berguling pun terserah kau. Bandingkan saja dengan sekolah umum. Kau tidak bisa makan minum se-enak jidat dikelas. Apa lagi berguling. Nanti dicap panda guling lagi hah.
"TAO CEPATLAH TURUN INI SUDAH HAMPIR SIANG KAU INI MAU DAFTAR SEKOLAH TIDAK?!"
"IYA UMMA TIDAK USAH BERTERIAK TAO TIDAK TULI. SUARA UMMA MEMBUAT SEISI KAMAR TAO BERGETAR!"
"YA KAU ANAK PANDA CEPATLAH TURUN ATAU UMMA BENAR-BENAR MENGHILANGKAN GUCCI GUCCIMU YANG TIDAK BERGUNA ITU!"
Setelah teriakan umma menggelegar aku turun dengan tergesa dan segera menyerobot roti selai yang baru saja umma buat. Dan membuatnya melihatku dengan tatapan tak bersahabat. Aku bergidik. Seandainya dia bukan ummaku. Sudah ku buat ia berdiri bersama tongkat-tongkat wushuku.
"kau ini memangnya melakukan apa saja hah? Dengar anak panda kau ini sudah besar dan akan masuk sma. Kau harus bisa bangun pagi. Jika tidak kau akan terlambat dan kau akan dihukum. Mau jadi apa muka appamu jika kau dihukum sampai dihukum heh anak panda?"
"umma jangan panggil aku anak panda. Aku ini anak umma. Memangnya ada panda setampan tao? Lagipula jika tao anak panda brarti umma itu umma panda. Umma terlalu cerewet. Tao mengerti umma" kataku panjang lebar sambil mengunyah roti "dan jangan berceramah lagi umma. Nanti tao terlambat"
Beberapa menit kemudian
"TAO CEPATLAH NAK. APPA SUDAH TERLAMBAT"
"YA APPA TAO BERJALAN"
"ya kau ini makan saja belum habis. Cepatlah keluar sebelum kau berjalan ke sekolah barumu da..."
Cupp "sudahlah umma tao berangkat dulu. Sampai bertemu nanti" kataku sambil berlari
"YA ANAK PANDA TIDAK TAU SOPAN SANTUN AISSHHH"
*DI MOBIL
"tao, appa tidak menyadari jika kau sudah akan masuk sma. Kau tumbuh sangat cepat. Meninggalkan tao mungil yang sangat manja dan kekanakan walaupun sekarang sifat itu masih"
"ya appa tao ini tidak manja dan kekanakan. Tao ini sangat manly appa. Appa tau tao bisa mengalahkan bodyguard appa jika tao mau"
"apakah benar hahaha kau saja takut pada kecoa hahahaha"
"ya appa tao tidak takut. Hewan itu sangat kecil tao tidak akan takut appa tau?" kataku sambil mendengus
"terserah apakatamu tao. Yang penting memang nyata kau ini sangat manja dan kekanakan. Tapi appa sangat menyayangimu kau tau"
"ya appa tao sangat tau"
Seketika heningpun mendatangi kami. Entahlah kenapa bisa seperti ini. Padahal kami hanya mengucapkan kata sayang antara ayah dan anak. Apakah aku salah bicara padanya? Bagaimana cara memulai pembicaraan. Umma tolong tao
"app..appaa... apakah sekolahnya masih jauh?
"tidak. Sebenarnya kita sudah sampai tao-ah. Apakah kau tidak sadar daritadi appa menunggumu turun dari mobil karena kita sudah di tempat parkir"
"ah benarkah?" aku membuka pintu mobil dan keluar. Yang benar saja. Kita memang sudah sampai ditempat parkir. Brarti sedari tadi tidak ada yang salah bicara? Aishh "appa kenapa tempat parkirnya luas sekali? Apakah sekolah ini membuang-buang tanah hanya untuk tempat parkir?"
"kau ini lucu sekali. Kau tidak ingat penghuni sekolah ini selalu membawa mobil kesekolah? Jika hanya kecil, mau diparkir dimana mobil mereka? Kau pikir mereka mau berjalan dari luar sekolah kedalam sekolah ha? Gengsi mereka terlalu tinggi tao ah. Memangnya kau kemana-mana jalan saja bisa"
"tao kan hanya ingin ramah lingkungan appaaa"
"yasudah ayo masuk. Mungkin hari ini banyak siswa kelas 12 awal yang masuk. Jadi jangan heran jika mereka berkeliaran disini oke." Appa berjalan mendahuluiku "dan jangan jauh-jauh dari appa anak panda"
Aish appa ini ikut-ikut umma saja. Kau brarti juga appa panda appa
"ya appa tunggu tao. Appaaaa... jangan cepat-cepat" aku berjalan cepat supaya tidak tertinggal sampai-sampai aku tidak tau jika ada orang berlawanan arah menuju kearahku tak kalah cepat juga dan
BRAKKKK
"awwww.." pantatku mencium tanah reader aduh sakit sekali. Siapa yang berani menabrakku aish "YA KAU SIAPA BRANI MENABRAKKU?!" aku mengerjap lucu. Tunggu didepanku ada kaki panjang akupun semakin melihat keatas aw apa itu diselangkangannya kenapa menggembung? Apakah ia menaruh ponsel ditengah selangkangannya? Semakin keatas terlihatlah wajahnya. IA TAMPAN. SANGAT TAMPAN. Tapi wajahnya menyeramkan. Ia menatapku dengan tatapan siap mengulitiku hidup-hidup.
"k..ka..kau siapa hah brani menabrakku?" ia diam. "jawab cepattt kau siapa hah?"
"harusnya aku yang bertanya. Kau siapa?"
"kau tidak mengenalku?"
"tidak"
"sebelumnya bantu aku berdiri. Ini sakit" kataku sambil mengulurkan tangan "cepat bantu aku aish kau ini" apa-apaan dia aku sudah mengulurkan tangan tetap tidak ditolong. Tapi tak lama aku merasakan tanganku digenggam. IA MENOLONGKU. Astaga kenapa jantungku berdetak cepat. Apa aku mulai terkena serangan jantung mendadak? Aigoo umma bagaimana ini
"namaku huang zi tao calon murid disini. Kau siapa?"
Ia melirik wajahku intens. Apakah aku salah menaruh cream wajah? Apakah wajahku lucu? Kenapa ia melihatku seserius itu?
"aku kris wu. Kelas 12" katanya sambil berlalu. Cuek sekali ia. Lalu aku teringat appa. Aku melihat sekeliling. Mana appa? Apa ia meninggalkanku? Appa apakah kau tau aku tidak mengenal sekolah ini. Lalu dimana pintunya menuju sekolah. Diujung sana gelap. Bagaimana kalau ada hantu. Aku sendirian appa. Tunggu, tadi ada pria tinggi brarti aku tak sendirian. Lalu aku melihat kebelakang. Benar ia tidak jauh dibelakangku seperti sedang menerima telfon. Apa aku minta tolong padanya saja? Atau mencari jalan sendiri. Tapi nanti aku tersesat bagaimana. Ah minta tolong saja. Dengan tampan aku mendatangi dan menepuk bahunya ia melihat kearahku. Aduh jantung sialan kenapa kau berdetak lagi? Tenang tao tenang
"k..kris bisakah aku minta tolong?"
"hm?"
"aku tertinggal oleh appaku. Aku tidak tau jalan menuju ke sekolah utama. Maukah kau mengantarku?" ayolah berikan jawaban yang menyenangkan. Ia diam. Pasti ia tak mau. Akupun berlalu dari hadapannya dan mulai mencari jalan lain.
Dasar kris jelek. Baru begitu saja tak mau. Apa ia tak tau aku ini benar-benar tak tau jalan. Jika saja dia bukan senior. Sudah ku wushu ia aish.
Srettt.. tunggu sepertinya ada yg memegang tanganku. Apakah hantu itu benar-benar ada disini? Appa kenapa kau meninggalkan aku. Kuberanikan melihat apa yang memegang tanganku. Ternyata itu tangan! Tapi tangan siapa? Apakah tangan hantu sebagus ini? Kuberanikan lagi untuk melihat wajahnya.
Dug.. dug.. dug..
Itu kris. Ia memegang tanganku. Astaga jantungku...
"kenapa kau pergi begitu saja?"
"karena kau tidak mau mengantarku yasudah aku pergi saja"
"siapa bilang?"
"mukamu mengatakannya"
"kau mau kemana?"
"mmm kemana ya? Kau kenal Huang Xi Feng? Ia appaku. Kau pasti tau karena dia pemilik sekolah ini. Kau tau kantornya? Antarkan aku kesana" ia menarik tanganku kearah ujung yang gelap itu. Apa yang mau ia lakukan? Appa tao mau diapain appa. Aku dan kris sudah ada dipojok tempat parkir. Apa yang mau ia lakukan? Apakah ia akan berbuat mesum? Tunggu saja jurus wushuku. Siap-siap tao. Aku memejamkan mata lalu menghitung maju. Satu... Dua.. Ti...
Cklekk
Apakah itu suara pintu? Aku membuka mata perlahan-lahan. Terang. Lihat itu ada lapangan dan dikanan lapangan ada gedung besar ada pintu masuknya. Tunggu jadi tempat gelap itu adalah tempat dimana pintunya? -_-
Ia menarik tanganku lagi. Kali ini ia berjalan disebelahku. Ia juga melihat kearahku. Apa-apaan kau kris. Aku memalingkan muka berlawanan arah.
KRIS POV
Tao tao tao. Cantik. Benar-benar wanita yang cantik. Aku memalingkan wajah kearahnya. Tapi ia melihat kearah lain. Apakah dia malu? Astaga lucu sekali. Kulihat dari kepala kebawah. Berhenti dibagian dadanya. Kenapa tidak menggembung didaerah dada? Apa ia tidak memilikinya? Aku semakin melihat kebawah. Apa-apaan ini kenapa selangkangannya agak menggembung. Apakah ia laki-laki?
"kau.. perempuan kan?"
Ia melihatku secara spontan. Dan memandang wajah marah yang lebih terlihat imut "YA AKU INI LAKI-LAKI! KAU TIDAK LIHAT BETAPA TAMPANNYA AKU?"
Apa katanya? Tampan? Kau itu cantik bukan tampan. Senyumi saja.
*SKIP TIME
"ini tempatnya"
"ya kau tau. Kita tadi sudah berputar 2 kali ketempat ini. Dan ternyata ini tempatnya. Kau ini kejam sekali kris. Kau tau kakiku lelah"
Aku sengaja panda "sudahlah aku pergi dulu"
-TBC-
Review review kakak kakak jangan jadi silent readers kalo baca ff ini/? Ditunggu yaaa
