Susahnya suami hamil

Disclaimed: masashi kishimoto

Author : namikaze ryu-sa is a fujoshi

Pair: sasuNaru, slide

Genre: humor and romance

Rated: T

Malam minggu yang sangat menenangkan. Bintang- bintang bertaburan di hamparan langit malam, menghipnotis semua orang untuk terlelap dibawah selimut malam. Namun, keadaan itu tidak termasuk di dalam keluarga kecil kita ini. sebuah keluarga yang terdiri dari Uchiha Sasuke sebagai sang suami dan Uchiha Naruto sebagai suami ehm istri. Keluarga yang ...

"Hoeks"

"Hoekkksss"

"Hei, Naru-chan, aku kan lagi menjelaskan" sungut sang Author kesal.

"Aku tidak tahan bego', lagian ngapain juga Author ikut- ikutan masuk" balas Naruto sengit.

"Aku tidak bego"

"Ya"

"Tidak"

"Sudah sudah, kalian jangan bertengkar hanya gara- gara aku.. hikss..hiks" ucap Bakoro tiba- tiba datang melerai pertengkaran antara Author dan Naruto dengan kenarsisan tingkat akut, *jawsdrop tingkat akut sambil geleng- geleng kepala*

"Woy banci kaleng, pergi sono! Hush.. hush *berdiri dengan sikap sempurna mengusir* (bakoro pundung di pojok kamar mandi)

"Kasian" ucap *p*n yang tak diundang tak diantar muncul.

"Betul.. betul..betul" balas up*n ikut- ikutan.

CTAK.. CTAK..

"Woy anak botak pergi sono, gue gak butuh loe disini " balas Author yang baru saja sembuh dari jawsdropnya. dua kedutan terlihat jelas di keningnya, aura pekat menguar di sekeliling tubuhnya disertai dengan death glare mematikan, membuat akamaru yang lewat merinding disco *lebay*. Duo botak bersaudara itupun segera ngacir kembali ke alamnya(?)

Oke Back to The Story

DUBRAK

Tiba- tiba pintu kamar mandi di dobrak dengan tidak berperi ke-pintu-an, menyebabkan pintu yang tadi sehat sentosa, hancur seketika karna di chidori (readers:innalillahi wa inna hiilaihirajiun)

"Ada apa Dobe?" tanya sang pelaku pendobrakan yang ternyata sang suami, Uchiha Sasuke tidak mengindahkan pintu kamar mandi yang hancur karnanya *poor pintu*. mata onixnya mengedarkan pandangannya kesegala penjuru kamar, mencari sesosok pemuda yang sudah 1 tahun ini menemani hidupnya.

"Tidak apa- apa kok Teme, akhu cuma hoekk... hoekkss" Naruto kembali memuntahkan isi perutnya kembali.

"Kau pucat sekali, sebaiknya kita ke rumah sakit ya" rayu Sasuke. tangannya sibuk mengurut tengkuk sang suami ehh.. istri

"Aku tidak apa- apa kok, cuma masuk angin saja kok" elak Naruto. wajah tannya nampak pucat, mengalahkan kulit Sasuke. membuat Sasuke tambah khawatir karenanya.

"Kau pucat Dobe, ayolah" rayu Sasuke tidak mau kalah, *harga diri seorang seme*. dan setelah acara debat tidak penting selama 30 menit, akhirnya Naruto menyerah untuk dibawa ke rumah sakit.

Skip time

rumah sakit..

"Bagaimana keadaan Naruto, dia sakit apa?" tanya Sasuke kepada seorang dokter berambut pirang dikuncir kebelakang itu. Raut wajah sang dokter nampak masih muda, padahal umurnya sudah setengah abad itu tampak gelisah. Sudah 5 menit ia terdiam, tidak mampu menjawab pertanyaan pemuda di depannya tersebut.

"Tenanglah Uchiha-san, kita tunggu dulu hasil tes" sela Sizune, sang sekreataris dokter itu.

"Apa maksudmu dengan hasil tes Sizune" tanya Naruto was-was. Matanya menatap tajam Sizune yang sudah nampak pucat ketakutan.

KRIET..

Terdengarlah suara derak pintu di buka, memecahkan suasana tegang di antara mereka sedari tadi. Menampakkan seorang suster berambut pink. Panggil saja Sakura.

"konbanwa sensei" sapanya kepada Tsunade, sang sannin medis.

"Hm, apa kau sudah memeriksanya Sakura?" tanya Tsunade to the point. Matanya menyiratkan rasa ingin tahu yang tinggi meskipun ekspresinya biasa-biasa saja. Sakura hanya mengangguk.

" Lalu?" tanya Tsunade penasaran.

"Positif" balas Sakura mantap. Ia melirik sekilas wajah Sasuke dan berhenti di Naruto. Mata emerald menatap wajah Naruto yang memucat seketika. "apa maksudnya?" inner Naruto takut.

"Baiklah, ada yang harus aku katakan kepada kalian" ucap Tsunade memecahkan keheningan. Menatap serius Sasuke, membuat sang empunya sedikit salah tingkah. Tsunade menghela napasnya, membuat suasana di ruangan itu sedikit menegangkan. "apa Naruto sakit parah ya?" batin Sasuke khawatir. Ekor matanya melirik Naruto yang mematung ketakutan. Digenggamnya tangan Naruto, berharap untuk menghilangkan rasa takutnya.

"Naruto... kau... hamil? ucap Tsunade setelah berdiam diri beberapa menit.

1 menit

1 jam

1 hari

Karna terlalu lama otak lemot keduanya untuk mencerna perkataan Tsunade, sampai- sampai si Author sudah jamuran di depan komputer.

"AAAAAppppaaaaaaaa?" teriak Sasuke dan Naruto, meskipun Sasuke berteriaknya di dalam hati.

SKIP TIME

"Dobe makan sayurnya, jangan makan ramen saja" saran Sasuke lemah lembut. Dielusnya kepala sang Jinchuriki yang telah mencuri hatinya sejak pertama kali bertemu dengan lembut. Sementara Naruto memandangnya jengah.

"Tidak mau" balasnya cuek sambil melanjutkan acara makan ramennya yang keberapa ya..? Author pun bingung karna terlalu lelah menghitung.

"Kau harus menjaga kesehatan Naruto, kau lupa yang dikatakan Tsunade-sama kepadamu huh". ingatan memori dalam otak Naruto yang memang lemot berputar pada kejadian di rumah sakit siang tadi.

FLASH BACK

"AAAAAppppaaaaaaaa?" teriak Sasuke dan Naruto, meskipun Sasuke berteriaknya di dalam hati.

"Tapi kan aku laki- laki Baa-san" protes Naruto yang baru saja sembuh dari keterkejutannya.

"Apa kau lupa Kyuubi itu Betina, jadi bisa saja kau hamil meski peluangnya sangat kecil" jelas Tsunade tenang.

"Jadi, demi kesehatan janinmu, mulai sekarang rajin- rajinlah makan makanan sehat dan berolahraga dan kurangi makan ramen" lanjut Tsunade dengan penuh penekanan pada kata 'ramen'. ingat readers, RAMEN. "oh Kami-sama, kau mau menghukumku" batin Naruto sedih meratapi nasibnya. Tidak makan satu hari saja tidak bisa, apalagi kalau harus tidak makan selama 9 bulan 10 hari.

"Tidakkkk" batin Naruto ooc.

"Aku kan tidak bilang tidak boleh makan ramen Naruto, hanya dikurangi saja kan" lanjut Tsunade cuek. Seakan-akan bisa menebak apa yang Naruto pikirkan saat ini. Seketika, seperti ada cahaya dari langit, muka Naruto yang muram berubah cerah. Ck, ramen freak.

"Baiklah baa-chan, akan aku coba" balas nya lemah.

END FLASH BACK

"Kenapa sih bukan si Teme ini hamil" batin Naruto tidak terima. Dipandangnya Sasuke yang sedang berpidato akan pentingnya makan sayuran untuk istri err suami hamil.

"Un" jawab Naruto ogah- ogahan. Dengan sangat terpaksa, akhirnya benda hijau itu sedikit demi sedikit habis di makan Naruto. sementara Sasuke, tersenyum puas menikmati hasil pemaksaannya *poor Naruto*.

*oke, kita biarkan saja Naruto dengan penderitaannya, saat ini kita skip saja waktunya ya..

SKIP TIME

Malam harinya..

Disebuah kamar ala Jepang berukuran cukup besar beraksen warna tembok biru muda, beberapa figura sang pemilik berjumlah 3 dan kasur berukuran queen size, terlihatlah 2 orang yang tengah berbincang-bincang. Mereka adalah Naruto dan Sasuke. Sebenarnya hanya Naruto lah yang sedari tadi berbicara tanpa henti, meskipun Sasuke sesekali menanggapinya.

"Ne Teme, kenapa sih bukan kamu saja yang hamil" tanya Naruto polos.

"Hn"

"Jawab aku Teme" teriak Naruto kesal. Digembungnya pipi chubby nya sambil memanyunkan bibirnya 5 cm *ngambek mode:on* membuatnya tampak lebih manis dari biasa nya(A: kyaa, Naru-chan manis) *dichidori Sasuke*

"Huh, ngambek lagi dehh, dasar orang hamil" rutuk Sasuke dalam hati. Karna tidak tahan dengan kemanisan Naruto, mau tidak mau diciumnya bibir ranum Naruto dengan penuh kasih, seakan mampu menyalurkan rasa cintanya melalui ciuman itu.

"Dengarkan aku Naruto, aku tidak akan mengatakannya dua kali. Alasan kenapa kau yang hamil adalah ,,,"

"Apa Sasuke" tanya Naruto tertarik.

"Sasuke"

"Teme,,,!"

"Urusai Dobe"

"Kasih tahu donk Teme" rayu Naruto dengan berpuppy eyes no jutsu

"Karena kau itu manis Naruto, lagipula dari dulu sampai sekarang selalu kau saja yang aku masuki Dobe"

"Ehh"

1 menit

3 menit

30 menit

"Sampai kapan kau bengong seperti itu Dobe, cepat tidur" kata Sasuke membuyarkan keterkejutannya.

"Teme, coba ulang lagi!" pinta Naruto sambil mengorek kupingnya.

"Tidak!" tegas Sasuke, mulai jengah akan tingkah laku Naruto.

"Ayolah"

"Tidak"

"ayo,,"

CUP

"Tidurlah, kau membutuhkannya" saran Sasuke setelah melepas kecupannya.

"Un, oyasumi Teme"

"Oyasumi Dobe"

Tbc

Gomen kalau masih ada kesalahan...

Mind to review?