"A REASON"

A story by Me

Cast : Kim Jongin, EXO member, Jongin's parents, etc.

Genre : brothership, family

Summary : Aku hanya butuh alasan, mengapa orang tuaku berubah, mengapa mereka membenciku, dan masih banyak 'mengapa' dalam hidupku. Tak inginkah mereka memberikan alasan yang membuatku mengerti?

"Tapi Appa, Jongin mau ingin menjadi bellerino. Pendaftarannya bersamaan dengan audisi itu Appa," ucap seorang anak lelaki yang kini berada di sebuah ruang keluarga bersama sang appa.

"Jongin, Appa akan membelikanmu game consol jika kau mau ikut audisi." Jongin terlihat berpikir cukup keras. Mimpinya adalah menari ballet sejak menonton film kesukaannya, tapi dia juga sangat tergiur dengan iming-iming sang appa yang akan membelikannya game consol terbaru jika ikut audisi. Ah, otak nya belum bisa berpikir dengan baik. Dia hanya remaja tanggung.

"Baiklah, aku akan ikut," ucapnya final membuat sang appa tersenyum bangga.

"Appa, mianhae aku gagal membuat Appa bangga," Ulucap Jongin lesu. Ia melupakan niatnya untuk masuk ke sekolah ballet dan mengikuti audisi sesuai keinginan ayahnya.

"Tidak Jongin, kau diterima. Hanya saja, dua tahun lagi kau baru bisa kembali nak. Ayo, Appa akan tepati janji Appa," ucap appa Jongin lembut. Jongin tidak gagal, hanya saja pihak yang menyelenggarakan audisi meminta dia untuk kembali dua tahun lagi jika mimpinya tidak berubah, dia masih sangat kecil saat itu.

"Tapi Appa.."

"Ayo, Appa sangat bangga pada Jongin," ucapnya tak perduli.

"Appa, Jongin akan debut sebagai grup Appa," ucap remaja berusia tujuh belas tahun itu antusias, sedangkan kedua orang tua yang ada dihadapannya hanya tersenyum bangga pada sang anak.

"Appa tahu pasti kau akan debut, tapi jangan terlalu semangat, kau masih sakit," ucap sang appa, kini Jongin memang berada di rumah sakit akibat tumbang saat sedang latihan kemarin.

"Aku hanya kelelahan Appa, Eomma, kalian terlalu berlebihan." Jongin mengerucut imut, dia merasa tidak ada yang salah dengan tubuhnya tapi orang tuanya sangat berlebihan.

"Hey, kau harus menjaga kondisi tubuhmu sayang, Eomma tidak suka melihat anak manja Eomma seperti ini." kini giliran eomma-nya yang berbicara setelah sejak tadi hanya mengusap lengan anaknya agak tak terlalu merasa sakit akibat jarum infus.

"Aku tidak manja."

"Hey, lalu siapa yang tadi merengek sakit kepala dan mual eoh? Lalu untuk apa kau terus meminta Eomma mengusap lenganmu? Dasar."

"YAK!"

"Maaf, tapi anda harus mulai menghentikan kegiatan berlebih yang anak anda lakukan." Ucap seseorang berpakaian dokter itu final, membuat kedua orang yang ada dihadapannya semakin kalut akan kenyataan yang baru mereka ketahui.

"Kenapa kalian berdua seperti ini? Eomma, Appa, apa yang salah dengan otak kalian? Beberapa bulan lagi aku akan debut dan kalian malah menyuruhku keluar? TEASERKU SUDAH DIPUBLISH EOMMA, APPA! Apa maksud kalian?" Jongin berucap emosi. Siapa yang tak marah jika apa yang kau inginkan harus diberhentikan tanpa alasan yang jelas?

"Jongin, dengarkan Eomma nde? Kau harus berhenti nak."

"Tapi kenapa Eomma? Beri aku alasan yang jelas. Kalian yang memintaku, tapi kalian akhirnya menghentikanku? Lucu sekali."

"Eomma dan Appa tidak bisa menjelaskannya sayang, kita.."

"Kalau begitu, aku akan tetap pada jalanku sekarang."