UMMA'S JEALOUSY (1/?)
.
Pairing :: Main SuDo (SuHo x D.O.) slight Kyumi (wajib), Yewook, Kaisoo, SuKai
Cast :: EXO + SUJU
Genre :: Romance / Family / Friendship
Rate :: aman untuk anak umur 13 tahun ke atas
Warning :: YAOI, bagi yang gak suka baca yang kayak gini mending menyingkir jauh-jauh. Mungkin ada beberapa yang Miss Typo… Bahasa agak aneh. Soalnya Mina sudah lama nggak mbuat FF.
Disclimer :: Semua nama yang Mina sebut di sini bukan milik Mina. FF yang terinspirasi dari banyak video terutama EXO showcase dan beberapa wawancara di radio yang didatangi oleh EXO-K. Ide asli dari dalam otak Mina sendiri jadi jangan ada yang mengatakan Mina memplagiat.
.
.
Don't Like Don't Read…..
.
.
5 menit sebelum EXO Showcase Seoul dimulai semua member EXO berdoa bersama di belakang panggung. Tak ada kata-kata yang dapat menjabarkan bagaimana perasaan mereka sekarang. Dalam hitungan kurang dari lima menit, mereka akan tampil untuk pertama kalinya, Perasaan senang, excited, khawatir, takut, semuanya menjadi satu. Banyak kekhawatiran yang tumbuh di dalam pikiran masing-masing member. Bagaimana kalau mereka salah melafalkan lirik lagu? Bagaimana kalau mereka salah melakukan gerakan dance? Bagaimana kalau suara mereka fals? Dan berbagai kekhawatiran yang lainnya.
Di salah satu sisi yang agak jauh dari keramaian semua member, seorang namja dengan tinggi badan 173 cm, bermata besar, dan berbibir menggoda tengah menatap kosong apa yang ada di hadapannya. Mungkin juga dia tidak menatap kosong, tapi dengan ekspresi wajah bingung yang telah terpatri secara permanen orang-orang selalu menganggapnya sedang melamun. Namja itu sedang berusaha menenangkan detak jantungnya yang berdebar dengan sangat tak beraturan. Perasaan nerveous benar-benar menyergapnya. Dengan posisinya sebagai Main Vocal, dia takut jika dia melakukan kesalahan dan menyebabkan penampilan perdana mereka menjadi jelek.
"Kyungsoo-yah…" sebuah suara yang sudah sangat familiar di telinganya menembus gendang telinganya. Dilihatnya orang yang memanggilnya tadi kini telah melingkarkan lengannya di bahunya.
"Ne Joonmyun-hyung?" sahutnya sambil menolehkan wajahnya untuk memandang wajah leadernya itu. Wajahnya jadi sedikit merona menyadari posisi wajah Joonmyun yang sangat dekat dengan wajahnya.
"Jangan terlalu serius. Kita hadapi semuanya bersama. Percayalah pada kemampuanmu dan tunjukkan yang terbaik." Nasehat hyung tertuanya itu. Joonmyun tersenyum cerah dan mengeratkan pelukannya pada namja yang lebih muda darinya itu.
"EXO-K bersiap di sisi kanan panggung!" seru salah seorang staff. Joonmyun yang mendengar seruan itu langsung melepaskan pelukannya dari bahu Kyungsoo dan mengajaknya menuju arah yang dimaksud oleh para staff. Empat member EXO-K yang lain sudah menunggu di sana. Melihat kedatangan leader mereka, mereka langsung berkumpul dan berpelukan.
"Saranghaja!" seru mereka bersamaan. Entah mengapa hanya dengan sebuah saruan itu rasa percaya diri masing-masing member langsung meningkat.
Kyungsoo merasakan jantungnya kembali berdetak dengan sangat cepat. Suara teriakan para fans yang terdengar sampai belakang panggung sama sekali tak membantu meredakan rasa nerveousnya. Tiba-tiba saja sepasang telapak tangan menggenggam telapak tangannya yang terasa sangat dingin.
"Ayo berjuang bersama Soo-soo." Ucap Joonmyun dengan angelic smile yang tersungging di bibirnya.
Mata Kyungsoo membulat sempurna mendengar nama panggilan yang didapatkannya khusus dari sang leader yang jarang digunakannya kecuali dalam kondisi khusus. Senyum langsung merekah di bibirnya. Rasa nerveousnya semakin berkurang karena rasa senanglah yang kini mendominasi hatinya. "Ne Myunnie hyung."
.
.
Sisa tawa masih terpatri di bibir Kyungsoo setelah BaekHyun menjawab pertanyaan tentang member yang ingin dijadikan teman karena penampilan fisiknya. Tapi tak sampai satu menit kemudian dia merasakan nafasnya tertahan saat Leeteuk-hyung bertanya pada Joonmyun dengan pertanyaan yang sama.
"Aku punya ketertarikan tersendiri pada Luhan-hyung dari EXO-M." jawab Joonmyung dengan angelic smile-nya. Dia tak sadar telah meremukkan hati Kyungsoo karena jawabannya itu. Kyungsoo masih menatap tak percaya pada Joonmyun ketika Luhan membalas perkataan leader EXO-K it dengan senyum manisnya.
"Saranghamnika."
Mendapat balasan seperti itu, Joonmyun jadi tersenyum salah tingkah dan buru-buru mengatakan "… saat pertama kali bertemu." Yang hanya mendapatkan tanggapan berupa senyum simpul dari Luhan. Member yang lain hanya tertawa melihat tingkah laku keduanya. Mereka tak menganggap serius apa yang mereka berdua katakan. Terkecuali seseorang yang kini menatap keduanya dengan pandangan mata yang tak terbaca. Ditariknya nafas dalam-dalam untuk menenangkan hatinya. Tapi percuma saja, lapisan bening air mata sudah melapisi bola matanya. Dan senyum benar-benar sudah surut dari bibirnya. Ada satu hal yang disyukuri oleh Kyungsoo, acara ini sudah hampir berakhir. Dia tak yakin bisa terus berpura-pura tersenyum dalam waktu yang lama setelah apa yang dikatakan Joonmyun barusan.
Pertanyaan demi pertanyaan terus saja bermunculan di dalam kepala Kyungsoo. Berarti kata-kata penyemangat yang tadi bukan apa-apa bagi Joonmyun? Dia menenangkan dan menyemangatinya karena dia salah satu member EXO-K? Bukan karena hal yang lain? Berarti hanya aku yang menganggap lebih semua perhatian Joonmyun hyung selama ini? Semua pertanyaan itu terus berputar di otaknya dan semakin dia berusaha menjawab pertanyaan itu sendiri, hatinya semakin sakit karenanya.
Cobaan terbesar bagi Kyungsoo setelahnya adalah saat dia harus menyanyikan angel bersama Joonmyun dan Baekhyun. Dia tak tahu harus mendaratkan pandangannya kemana karena saat ini dia sedang tak ingin memandang Joonmyun. Tapi tetap saja walaupun otaknya mengatakan dia tak ingin memandang Joonmyun, hatinya berkata lain. Dia berulang kali mendaratkan pandangannya pada sosok sang leader. Setidaknya tak akan ada yang berpikiran macam-macam kalau dia memandanginya saat mereka bernyanyi.
Begitu acara selesai dan semua sudah kembali ke backstage, Kyungsoo segera melepas berbagai kabel yang melekat di tubuhnya dan berlari menuju kamar mandi. Tak dihiraukannya pertanyaan penuh kekhawatiran dari Minseok ataupun Baekhyun. Dia harus sampai kamar mandi sebelum air matanya jatuh.
Di kamar mandi Kyungsoo menumpahkan perasaan sakitnya yang telah ditahannya sedari tadi. Air mata mengalir dengan deras dari kedua pipinya. Tangannya dia gigit keras agar tidak ada suara isakan yang lolos dari bibirnya.
Lima belas menit kemudian setelah tangisnya reda, Kyungsoo keluar dari kamar mandi dan membasuh mukanya. Diamatinya matanya yang sedikit memerah. Otaknya berpikir dengan keras berusaha mencari alasan yang masuk akal jika ada member yang bertanya padanya.
Di ruang ganti, semua member EXO-K dan Minseok masih menunggunya. Joonmyun berdiri di dekat pintu dengan pandangan mata yang tak pernah lepas dari arah pintu. Chanyeol, Baekhyun, dan Sehun bercengkrama di salah satu pojok ruangan. Jongin dan Minseok duduk bersisihan di depan meja rias. Begitu sosok Kyungsoo terlihat di ambang pintu, semua member serentak memandangnya.
"Kamu baik-baik saja Kyungsoo-yah? Dari mana saja? Kenapa lama sekali?" Joonmyun berjalan mendekatinya dan berniat memeluk bahunya. Tapi Kyungsoo menjauh dari jangkauan Joonmyun.
"Aku hanya dari toilet. Maaf kalau sudah membuat semuanya menungguku." Kyungsoo membungkukkan badannya dalam-dalam. Perasaan bersalah sedikit menggerogoti hatinya karena telah membuat semua member mengkhawatirkannya.
"Bukan itu maksud kami…"
Kyungsoo tidak mendengarkan perkataan Joonmyun. Dia mengambil baju gantinya dan masuk ke bilik untuk mengganti pakaiannya. Dia kemudian memasukkan semua barangnya ke dalam tas tanpa berusaha merapikannya terlebih dahulu yang menyebabkan semua yang ada di ruangan itu menaikkan alis matanya bingung. Kyungsoo tidak rapi?
"Jongin, pinggangmu masih sakit? Kalau iya aku akan memapahmu." Kyungsoo membantu Jongin berdiri dan memapahanya keluar dari ruangan itu. Dia berusaha tak mengacuhkan member lain. Pikirannya masih kacau dan dia tak ingin melayani pertanyaan yang kemungkinan besar akan dilontarkan oleh mereka.
"Joonmyun-hyung, Kyungsoo kenapa?" tanya Chanyeol pada sang leader. Baekhyun, Sehun, dan Minseok ikut berusaha mendengarkan jawaban Joonmyun karena mereka memiliki pertanyaan yang sama. Joonmyun mengangkat bahunya bingung.
"Aku juga tak tahu." Sahutnya dengan raut wajah sedih.
.
.
**Malam hari di dorm EXO-K**
Di ruang tengah dorm EXO-K terlihat beberapa orang yang sedang terlibat dalam pembicaraan yang serius. Joonmyun, BaekHyun dan Chanyeol duduk di atas sofa, Sehun dan Luhan duduk berdempetan tak jauh dari sofa, Jongin dan Minseok duduk di atas sofa yang lain. Tak ada senyum yang melintas di wajah masing-masing karena masih khawatir dengan kondisi sang Umma EXO-K a.k.a Kyungsoo. Semenjak acara Showcase selesai, Kyungsoo sama sekali tak mengeluarkan suara jika tidak benar-benar terpaksa. Di dalam van, dia hanya diam dan memandang keluar jendela. Tak mengacuhkan siapapun yang mengajaknya berbicara. Begitu sampai di dorm, dia langsung masuk ke kamarnya dan tak keluar sampai sekarang. Joonmyun sebagai leader EXO-K jadi sangat khawatir tentangnya. Kyungsoo tak pernah bersikap seperti ini sebelumnya.
"Jongin, apa kamu tahu sesuatu? Apa dia bercerita tentang masalahnya akhir-akhir ini?" tanya sang leader pada Jongin.
"Aku tidak tahu hyung. Tadi saat Kyungsoo-hyung memapahku, aku mencoba bertanya padanya. Tapi dia sama sekali tak menghiraukan semua pertanyaanku." Jongin mengangkat bahu bingung. Semenjak dia mengenal Kyungsoo, hyung-nya itu tak pernah tidak menjawab pertanyaannya.
"Dia sedang apa di kamar?" tanya Baekhyun dengan nada khawatir yang sangat kentara dari suaranya.
"Meringkuk di bawah selimut." Sahut Jongin singkat.
"Apa yang lain ada yang tahu? Siapa yang diajak Kyungsoo untuk berbicara akhir-akhir ini?" Joonmyun memandang satu-persatu orang yang ada di sana. Meminta jawaban dari masing-masing orang. Hampir semuanya menggelengkan kepalanya. Hanya satu orang saja yang menganggukkan kepalanya.
"Kyungsoo-yah hanya bercerita tentang kekhawatirannya tentang showcase hari ini beberapa hari yang lalu. Tapi apa masalah ini yang membuatnya bersikap seperti ini?" Minseok membuka mulutnya. Memang beberapa hari yang lalu Kyungsoo bercerita tentang ketakutannya menghadapi hari ini.
"Kurasa tidak. Tadi pagi aku sudah menenangkannya dan dia kelihatan tidak begitu tertekan lagi." Pandangan Joonmyun menerawang mengingat kejadian saat sebelum Showcase dimulai.
"Sejak kapan Kyungsoo bersikap aneh?"
"Saat Showcase berakhir?" jawab Baekhyun tak yakin.
"Semenjak sesi tanya jawab berakhir." Sahut Chanyeol dengan suaranya yang dalam.
"Eh?" semua yang ada di dalam ruangan itu menatap ke arah Chanyeol dengan raut muka tak percaya.
"Benarkah?" tanya Joonmyun memastikan.
"Yup. Dia kelihatan sering melamun sesudah sesi tanya jawab berakhir. Dan dia terlihat sangat tertekan saat bersiap menyanyikan angel."
"Kenapa aku tak menyadarinya? Aku kan yang berdiri di samping Umma." Gumam Sehun dengan perasaan bersalah.
"Kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa padaku Chanyeolie?" nada suara Joonmyun sedikit keras seolah menyalahkan Chanyeol.
"Kupikir dia hanya tertekan karena harus tampil live seperti hari ini. Aku tak menyangka kalau dia akan terus bersikap seperti itu."
"Apa Umma sudah makan?" tanya Sehun tiba-tiba.
"Apa dia sudah keluar dari kamar?"
"Huff… Aku akan menemuinya." Joonmyun berdiri dan melangkah menuju kamar Kyungsoo.
"Kyungsoo-yah… Hyung masuk ya?" Joonmyun mengetuk pintu kamar Kyungsoo tapi tak ada sahutan dari dalam. Dengan suara sepelan mungkin dia menekan kenop pintu dan membuka pintu itu dengan perlahan. Dilihatnya Kyungsoo yang tidur dengan bergelung selimut. Didekatinya dongseng yang sudah menambat hatinya itu dengan langkah kaki sepelan mungkin.
Diamatinya wajah Kyungsoo dengan perasaan sayang. Entah sejak kapan, Joonmyun mulai merasakan perasaan yang berbeda pada dongsengnya yang satu ini. Perhatian yang diberikannya pada semua member, senyum malu-malunya, tatapan bingung yang hampir terpasang permanen di wajahnya, suaranya yang bagaikan malaikat, benar-benar membuatnya tertawan. Joonmyun merasakan denyutan nyeri di jantungnya saat melihat pipi Kyungsoo yang basah karena bekas air mata. Bukan air mata yang ingin dilihatnya, tapi senyum di bibirnya.
"Kenapa kamu menangis sendiri Soo-soo? Tak bisakah kamu membagi bebanmu denganku?" dibelainya pipi Kyungsoo yang basah dengan perlahan dan diciumnya kening Kyungsoo sebelum pergi meninggalkan kamar itu. Satu hal yang tidak dia ketahui, Kyungsoo sama sekali belum tidur. Dan dia bisa merasakan dan mendengar dengan jelas semua yang dikatakan oleh hyungnya itu.
"Tidak mungkin…" isaknya kembali. Dia tak mau mempercayai apa yang baru saja dikatakan oleh Joonmyun. Dia tak ingin terlalu berharap lagi. Dia takut kalau dia akan merasakan yang lebih sakit dari ini.
.
.
Tbc
.
.
Entah kenapa ingin publish FF…
