The Red Scissors (by: JJ_Gemini)
Saat itu hari sudah sore dan hujan turun dengan deras. Anggota Generation of Miracles masih sibuk dengan latihan mereka. Saat mereka sudah selesai, hujan masih belum kunjung berhenti.
Anggota Generation duduk di lantai gym dengan nafas tak teratur, mereka sangat lelah.
"Hey, aku selalu mendengar rumor tentang pembunuhan akhir – akhir ini"
kalimat yang di ucapkan Kuroko membuat semua menatapnya. Aomine hanya memasang wajah masa bodoh
"Aku juga, tapi aku tidak terlalu peduli" ucapnya
"Maksudmu rumor tentang psikopat yang suka merusak wajah murid – murid belakangan ini kan, Kuroko-cchi?"tanya Kise dengan suara cemprengnya
"Benar, tapi sampai sekarang aku masih belum bisa membuktikan tentang rumor itu"jawab Kuroko
terdengar suara helaan nafas dari sang kapten
"tidak usah memikirkan sesuatu hal yang bodoh, Tetsuya. Sekarang ini kita harus focus pada latihan"ucapnya tenang
"Akashi benar tidak ada gunanya membicarakan hal yang belum tentu benar-nanodayo"sahut Midorima
"Aku tahu, tapi aku hanya tidak bisa menahan rasa penasaranku" ucap Kuroko
Akashi berdiri dengan membawa tasnya, "dari pada kamu memikirkan seperti ini bagaimana sekali – sekali kamu belajar untuk melakukan shoot"
Kuroko terdiam, begitu juga semuanya. Akashi langsung keluar dan menutup pintu gym. Esok sorenya, hujan turun lebih deras dari kemarin. Akashi tidak terlihat sama sekali
"Are ? dimana Aka-chin ?"tanya Murasakibara
"tidak tahu, Akashi-cchi sepertinya absen hari ini"jawab Kise
Semuannya terkejut saat mendengar suara teriakan. Aomine memasang wajah datarnya saat mendapati Kise memeluknya dengan wajah takut, Aomine dengan cepat mendorong Kise menjauh dan itu membuat Kise menjadi ngambek lalu meneluarkan air mata buayannya
"Aomine-cchi jahat!"
Momoi mencoba membuka pintu gym, melihat keadaan di luar, masih sepi dan gelap, hujan masih turun dengan deras, tetapi ia bisa melihat mendengar langkah kaki seseorang yang di lengkapi dengan bunyi yang sangat tidak asing baginya. Momoi dengan cepat menutup pintu gym
"Ada yang datang"ucapnya cepat
"Sepertinya aku tahu suara langkah kaki itu"ucap Kuroko
"B-Bukannya aku takut-nanodayo, tapi mungkin itu hanya anak dari club lain"ucap Midorima
Semuanya meragukan perkataan Midorima dan sama – sama menatap pintu gym dengan wajah tegang. Pintu terbuka dengan pelan. Semuanya terbelalak saat melihat sang kapten yang di penuhi bercak – bercak darah, wajahnya terlihat mengerikan di bawah sinar petir yang menyambar keras, ia menyunggingkan senyuman puas bagaikan psikopat, tangannya memegang gunting warna merah
"bunyi aneh tadi…adalah…"ucap Momoi tidak percaya
"sekarang giliran kalian"
(This is my first time to make FanFic)
