Naruto masih punya om Masashi Kishimoto.
Enjoy it minna~
Kedua mata itu saling memandang, kedua tangan itu saling menggenggam erat, berusaha menyalurkan segala perasaan dihati mereka.
Hingga pada akhirnya salah satu dari mereka memutuskannya, membuat yang lain menghela napas lelah.
Takut? Tentu saja. Bagaimana tidak jika sang pujaan hati akan pergi untuk waktu yang cukup lama, mengemban tugas negara yang cukup berat dipundaknya.
Perang yang meletus antara negaranya dengan para pemberontak membuat sang tunangan yang baru saja kemarin sore bertukar cincin dengannya, harus terbang menuju perbatasan, dimana genderang perang telah ditabuh.
Khawatir? Itu pasti. Cukup sering ia mendengar bagaimana beringasnya para pemberontak yang menghunuskan pedang mereka kepada tubuh sang lawan. Tak peduli wanita atau pria, bahkan bocahpun merasakannya.
Tapi bagaimana lagi, meski hati ingin melarang, namun ia tahu jika itu hanya akan menambah beban di hati masing-masing.
Sudah cukup tugas negara yang ditanggung kekasihnya, ia tidak ingin menambah beban calon pasangan hidupnya itu.
Tuk
Ketukan dahi dari jemari telunjuk dan jemari tengahnya membuat wajah sang pujaan hati yang sedari tadi menunduk akhirnya terangkat, menunjukkan jejak airmata yang masih terlukis jelas di wajah ayunya.
"Jaga dirimu baik-baik, berjanjilah untuk kembali."
Sebuah senyuman sendu terukir dibibir sang dara, "Tentu, tunggu aku kembali Sasu-kun"
Dan hanya sebuah janji itu yang mampu menghangatkan hatinya, barang secuil saja.
FIN
Huee, niatnya sih mau buat fict angst untuk melepas penat sebelum uprak, tapi entah kenapa angstnya malah kagak terasa :')
Review, Minna-san?
Nakashima Rie.
