Authornya Miki, yang biasa minjem acc ini loh. Fanfic kedua yang (mungkin lumayan) panjang. haha
Disclaimer : Owner of Zack Herique and Vreya Liveria on RPW. Plot is from Red Thread which belong to MikitoP.
Warning : Angst, AU, typo
Red Thread
Aku berjalan sepanjang stasiun dengan earphone melekat di telinga. Hey, sudah berapa lama kita berpisah? Ucapnya dalam hati untuk seorang gadis bersurai merah muda. Keluar dari stasiun, yang terlihat hanyalah lampu-lampu jalan yang redup. Suara yang mengalun di telingaku, aku mengenalinya, sangat mengenalinya.
Orang-orang menjengkelkan dan hanya memperdulikan keadaan, semuanya mengelilingimu setiap harinya, membuat kita tidak akan bisa bertemu lagi. Kita tidak bisa menatap satu sama lain lagi, seperti dulu.
Aku memasukkan tanganku ke kantong jas yang kupakai. Tanganku menyentuh sebuah surat tak beralamat disana. Isinya "Aku belum bisa mati" walaupun hanya kata-kata, itu saja menjadi begitu menyakitkan tetapi, aku akan tetap melihat dan mencarimu.
Sudah berapa kali aku jatuh cinta padamu? Dan berapa kali juga aku membencimu? Aku tetap saja akan mencintaimu lagi. Benang yang menghubungkan kita terlalu kuat, perlahan dan dengan lembut membutakanku. Aku tidak bisa mengatakannya, aku ingin menyentuhmu, merasakanmu lagi tetapi rasanya sangat menyakitkan. Sudah berapa kali aku mengatakan selamat tinggal padamu?
Semua perasaan ini sangat mengganggu, selalu datang di jalan kehidupanku. Surat tak beralamat ini perlahan tertulis kecemasanku selama ini. Kalau tidak ada yang bisa bertahan selamanya, ah, maka haruskah kita yang berubah seiring waktu?
Aku belum mendengar kabar darimu kian lama. Terkadang, saat pikiranku sedang kosong, imajinasiku akan menggila tentangmu. Dan setiap kali adanya pintu harapan yang muncul, aku akan memaksa untuk membukanya dan melihat gadis bersurai merah muda itu, sangat cantik.
Seperti seorang anak kecil, kau akan menarik tanganmu dari genggamanku, melepaskannya. Kepolosan yang terlihat di matamu seolah-olah mengatakan kau akan berlari pergi. Itulah sebabnya kau tidak bisa mengatakan aku masih ingin melihatmu, rasanya sangat menyakitkan melihatmu meninggalkanku.
Surat yang berulang kali kutulis dan kuhapus ini selalu duduk diam menetap dalam pikiranku. "Aku akan menjagamu" kutulis dan itulah hal yang sebenarnya kurasakan sekarang, Cinta pertamaku.
Aku mencintaimu lalu membencimu dan kemudian mencintaimu lagi, begitu terus berulang kali tetapi benang penghubung kita masih membutakanku. Aku harus mengatakannya, aku masih tetap mencintaimu.
"Hey, apakah kau sendirian dan kesepian? Atau kau lebih memilih untuk mati?" pikiranku yang jujur ini menggangguku di malam hari. Tetapi, sekarang tidak apa-apa lagi karena walau bagaimanapun, masa depan selalu menunggu kita. Karna kutau, kita tidak akan bisa lari dari takdir benang merah ini.
END.
Terimakasih bagi pembaca yang meluangkan waktu untuk membaca fic yang gaje ini!
