MY KINGKA?

Cast : members dbsk

Pairing: always yunjae

Gendre: humor (may be), m-preg ^^

Rated: I don't know T^T

"Cinderella yang baik hati akhirnya hidup bahagia selamanya bersama pangeran yang sangat ia cintai." ujar Mrs. Jung pada anaknya yang berusia lima tahun,

"Umma, apa mereka hidup bahagia selamanya?" tanya sang anak penasaran , "Tentu sayang mereka hidup bahagia selamanya." jawab Mrs. Jung tersenyum manis sambil mengelus sayang kepala anak semata wayangnya,

"Umma, kalau aku jadi anak yang baik hati apa aku bisa mendapatkan putri cantik dan baik hati?" tanya sang anak dengan polos, "Nee, tentu sayang, jika kau menjadi anak yang baik hati dan suka menolong orang lain Tuhan akan memberikanmu seorang putrid cantik nan baik hati" ujar Mrs. Jung sambil tersenyum manis.

Mrs. Jung lalu menidurkan anak semata wayangnya, tak lupa ia menyelimuti anaknya agar tetap hangat dimalam hari yang dingin juga mengecup sayang kening sang anak. Mrs. Jung lalu membereskan kamar sang anak yang sedikit berantakan dengan mainan mobil-mobilannya, tak lupa mematikan lampu agar anaknya dapat tidur dengan nyenyak dan tanpa suara ia menutup pintu kamar.

Ternyata si anak belum mau tertidur, ia lalu bangkint dari tempat tidur dan pergi ke jendela yang ada di kamarnya dan menatap bulan purnama yang di sekelilingnya terdapat bintang-bintang yang memancarkan cahayanya, ia lalu berdoa sambil mengepalkan kedua tangannya di depan dadanya,

"Tuhan, Yunnie berjanji akan menjadi anak yang baik dan suka menolong orang lain, karna itu Yunnie mohon pada Tuhan untuk memberikan Yunnie seorang putri yang cantik dan baik hati yang akan menjadi istri Yunnie nanti, Amiiien." doa si anak tampan yang bernama Jung Yunho atau Yunnie panggilan akrabnya. Setelah berdoa, ia langsung tidur di tempat tidurnya yang nyaman dan tak lupa sebuah senyuman tersungging di wajahnya yang tampan.

Tapi apakah Tuhan mendengarkan doa si anak tampan nan imut ini? Well, kita semua tahu kalau Tuhan mempunya cara kerja yang misterius dan tidak semua keinginan kita terkabul karena Tuhan tahu kalau tidak semua keinginan kita itu yang terbaik bagi kita, jadi apakah Yunho kita ini akan mendapatkan sang "Putri" sesuai dengan keinginannya? Well, takdir sudah menunggu sang pemeran utama kita dan jangan lupa dengan kata-kataku diatas, tidak semua keinginan kita di penuhi oleh Tuhan.

Seoul, Present day

Suasana kota Seoul di malam hari sedikit dingin dan sunyi suara mobil yang lalu lalang dari kejauhan juga suara gemericik air di sungai Han, di atas jembatannya terlihat seorang yeoja yang tengah merokok, ia mengepulkan asap rokok di sekitar mulutnya, wajahnya yang cantik rupawan dengan matanya yang besar dan indah seolah mampu menghisapmu kedalamnya, hidung yang mancung dengan bibir kissable berwarna merah cerry yang membuat siapapun yang melihatnya ingin merasakan bibir tersebut dan jangan lupakan kulitnya yang seputih salju dengan rambutnya yang hitam kelam seperti malam. Yeoja ini mengenakan seragam sekolah yang sedikit mewah berwarna coklat muda garis-garis dan di kantong bajunya kau bisa melihat lambang sekolah yang dilambangkan dengan lima rasi bintang yang berbentuk huruf W dan di bawah lambang tersebut terdapat tulisan "Sekolah Menengah Atas Dong Bang Shin Ki" atau yang biasa di sebut DBSK school merupakan sekolah elit di seoul. Yeoja ini terus menghisap rokok yang ada ditangannya tak peduli dengan udara malam yang dingin menerpa kulit putihnya tersebut. Tiba-tiba angin yang lumayan kencang berhembus membuat sebagian poni yang berada di keningnya sedikit tersibak, juga jas (?) yang ia kenakan sedikit melambai begitu juga dengan celana (?)yang ia gunakan.

Eeeeh? Wait a minute! Celana? Tapi, Bener kok dia make celana! Eeeh apa tadi author bilang yeoja? Ok author salah, maksud author namja cantik (author dah tewas di tangan namja yang ga terima di bilang yeoja) okok mian author salah *bow* maksud author tadi namja ok! Inget BUKAN YEOJA TAPI NAMJA dan silahkan coret kata yeoja dan ubah menjadi kata namja d layar computer anda masing-masing! Ok kita lanjutkan FF ini ^^

Yeoja, *plaaak! Author salah nulis lagi! Mian ok *bow* kita ulang... Namja tersebut menatap sungai Han yang berada di bawahnya, entah apa yang ada di pikiran namja cantik ini.

Selagi namja cantik ini asik berkutat dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba terdengar suara deru motor yang cukup kencang.

"Yo, Jae hyung apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya Yoochun sambil memarkirkan motor Yamaha YZF R1 biru mudanya tepat di samping motor Suzuki Hayabusa bewarna hitam metalik milik sang namja cantik yang bernama Kim Jaejoong.

"Mana siwon? Harusnya dia sudah ada disini kan?" tanya Jaejoong yang mencari keberadaan wakilnya itu,

"Hyung tenang saja, Siwon hyung sudah datang ke tempat perjanjian. Dia sedang berada di jalan bersama anggota yang lain." jawab Yoochun tenang,

Jaejoong kembali diam, dia sedang menenangkan fikirannya sebelum dia melakukan kegiatan yang nanti akan menguras banyak tenaganya, tiba-tiba handphone milik Yoochun berdering yang segera di anggkat oleh pemiliknya.

"Hyung, Siwon hyung mengatakan bahwa ia sudahsampai di tempat perjanjian si brengsek itu!" ujar Yoochun semangat, segera saja Kim Jaejoong langsung menuju motor kesayangannya dan memakai helm sebelum mengendarainya dengan kecepatan tinggi yang diikuti oleh Yoochun.

Motor yang dikendarai oleh Jaejoong dan Yoochun melintas dengan kecepatan penuh, memecahkan sunyi malam. Untung saja tak ada patroli polisi sehingga mereka tidak perlu takut ditilang. Akhirnya mereka sampai di sebuah gedung tua yang sudah tidak terpakai di pinggir kota, segera saja Jaejoong memakirkan motornya di samping motor teman-temannya. Ia langsung berjalan dengan tenang ke arah gedung.

"Aakh, akhirnya kau datang juga Kim Jaejoong. Kingka dari dbsk school." remeh TOP sambil meludah ke lantai,

"Yaa, apa yang kau mau?" tanya Jaejoong dengan senyuman dingin menghiasi wajahnya,

"Aku akan mengalahkanmu, kau tahu? Aku sangat muak dengan mu! Aku akan mengambil ahli kekuasaanmu di Seoul ini!" ujar TOP sambil mengayunkan tongkat baseball di tangan kanannya.

~Ok pause sebentar! Author akan memperkenalkan salah satu pemeran utama kita ^^namanya adalah Kim Jaejoong, seperti yang kalian tahu dia ini adalah raja kingka. Semua berandalan sma di kota ini mengenal siapa Kim Jaejoong dan tunduk padanya. Tapi tak jarang berandalan dari sekolah lain berusaha untuk mengambil predikat ini dari Jaejoong tapi hey! Kim Jaejoong itu sangat kuat itu kenapa ia dengan mudah menajadi raja kingka sejak usia nya 15 tahun dan mempertahankan kekuasaannya selama tiga tahun dan itu sangat luar biasa hebat mengingat raja kingka bisa berganti tiap tahun atau tiap bulan tergantung kapan kau bisa menjatuhkan sang raja dari singgasananya.
ok kita lanjutkan FF gaje nan aneh ini! START!~

"Kau mau mengambil ahli kekuasaanku? Kiss my ass baby!" ujar Jaejoong sambil tersenyum lalu meludah ke bawah,
"Asal kau tahu TOP, kami takkan kalah!" ujar Changmin sambil melemparkan tongkat baseball ke arah Kang In, Siwon, Yoochun dan Donghae yang dengan mudah di tangkap oleh mereka.
"Kalian pasti akan kalah! Dan akan kami buktikan kalau kami lebih kuat dari kalian" ujar GD sambil tersenyum yang diikuti anggukan kepala oleh Daesung, Taeyang, Seungri dan Seung Ho.

Tanpa banyak bicara mereka kemudian saling serang dan saling pukul. TOP yang mengincar Jaejoong langsung menghantamkan tongkat baseball ke arah raja kingka tersebut yang langsung di tahan oleh Jaejoong. Jaejoong kemudian memukul TOP dengan telak di ulu hati sehingga TOP sedikit meringis kesakitan. TOP tak mau mengalah begitu saja ia langsung menendang Jaejoong di arah muka, sayang Jaejoong tak dapat mengelak sehingga darah segar mengalir di sudut bibirnya. Jaejoong kemudian gelap mata sehingga ia kembali memukul TOP tanpa ampun, TOP yang tak mau mengalah langsung membalas pukulan yang dilayangkan Jaejoong ke arahnya.

Bukan hanya Jaejoong dan TOP saja yang saling memukul, anggota mereka pun juga saling serang. Di sisi Jaejoong yang seang bertarung terlihat Changmin yang sedang melayangkan pukulan ke Daesung, Donghae yang memukul Seungri, Yoochun yang mendang Taeyang , Kang In yang meninju Seung Ho dan siwon yang menghantam tongkat baseball ke GD.

Mereka semua tak ada yang mau mengalah, walau badan terluka dan bebak belur, mereka tetap bangkit dan melawan. Setelah bertarung selama tiga jam, genk yang dipimpin oleh raja kingka yang cantik ini berhasil mengalahkan genk yang dipimpin TOP, sekali lagi raja kingka Seoul ini membuktikan bahwa ia memang pantas menjadi raja kingka yang ditakuti di kota ini.

"Hyung, tadi kau hebat sekali! Bisa mengalahkan TOP!" puji Changmin ketika mereka berada di apartemen Siwon untuk mengobati luka-luka mereka,
"Aniyo, itu hanya sebagian kecil kehebatanku." Sombong Jaejoong, "Akh pelan-pelan Chunnie, apa kau mau membunuhku?" tambahnya,

"Mian hyung, eh Changmin bagaimana dengan kakakmu yang akan pulang dari Jepang?" tanya Yoocuhan,
"Akh, nee dia akan pulang besok jadi besok aku tidak masuk sekolah karena aku dan keluargaku akan menjemputnya di bandara." ujar Changmin sambil memakan keripik kentang milik Siwon,
"Hee, hyungmu akan pulang? Jaejoong kau pasti senang calon tunanganmu akan datang." Goda Siwon sambil tertawa renyah yang ikuti oleh Changmin, Yoochun, Kang in dan Donghae,
Jaejoong hanya bisa mempoutkan bibir cerry nya dan mengutuk dalam hati perkataan ummanya beberapa minggu yang lalu….

~~~~~~ Flasback~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jaejoong mengendap-ngendap ketika masuk ke rumah, jujur saja ia sangat ketakutan sampai ingin mati rasanya, betapa tidak? Lihat saja seragam sekolahnya yang acak-acakkan, kotor dan robek dimana-mana, akh jangan lupakan wajahnya yang sangat cantik itu sedikit memar dan terluka. Jaejoong sengaja tidak menyalakan lampu ruang depan karena ia takut membangunkan ummanya, well walau seberandalan apapun seorang Kim Jaejoong tetap saja ia takut pada ummanya. Selagi Jaejoong mengendap-ngendap menuju tangga untuk ke lantai dua, tiba-tiba saja lampu ruang tengah menyala, seketika itu juga Jaejoong mengumpat pelan dalam hati, kenapa harus ketahuan di saat begini sih? Omelnya dalam hati,

"Ya, Kim Jaejoong apa kau tahu sekarang jam berapa?" tany Mrs. Kim sambil tersenyum manis, namun menurut Jaejoong itu adalah senyuman yang paling menakutkan yang pernah ia lihat seumur hidupnya ,

"An,..-Anyeoung umma, kenapa umma belum tidur?" tanya Jaejoong takut-takut,

"Yaa, kau tahu sekarang sudah tengah malam? Kemana saja kau sampai tengah malam seperti ini?" teriak Mrs. Kim pada anak semata wayangnya itu sedang anaknya yng ia teriaki hanya bisa diam seolah pasrah jika memang ummanya saat itu juga akan membunuhnya,

"Wajahmu kenapa? Kenapa kau berdarah? Omoo wajahmu memar Joongie dan bajumu kenapa dengan bajumu?" panik yang melihat keadaan putranya yang sangat berantakan sementar aJaejoong? Akh lagi-lagi dia hanya bisa pasrah menerima nasib buruknya ini,

"Omoo, Kim Jaejoong apa kau berkelahi lagi?" murka Mrs. Kim langsung saja ia menjewer telinga sang anak,
"Umma, ampuuun umma ampuuun! Appo umma! Jebaal!" mohon Jaejoong yang kesakitan kerena telinganya di jewer dengan keras oleh sang umma,

"Ya ampuuun Joongie sudah berapa kali umma harus katakan padamu untuk berhenti berkelahi! Kau itu sudah kelas tiga!" teriak Mrs. Kim dengan suara yang keras,

"Yaeobo, sudahlah kasihan Joongie dia sudah babak belur begitu, apa kau masih tega menambah luka pada tubuhnya lagi?" tanya Mr. Kim sambil menggelengkan kepalanya melihat istri dan anaknya,

"Ya, kenapa kau berkelahi terus sih?" tanya Mrs. Kim yang jengah melihat tingkah laku putranya yang sangat beranadalan itu,

"Sudahlah Yaebo jangan marah-marah, wajarkan kalau Joongie berkelahi? Dia kan namja dan lebih baik kau lepaskan tanganmu dari telinga Joongie." Ujar Mr. Kim,

"Mwo? Apa kau bilang tadi? Wajar? Apa menurutmu wajar kalau anak kita selalu berkelahi hampir setiap hari selama tiga tahun ini hah?" marah Mrs. Kim sedangkan Jaejoong hanya bisa meringis ketika ummanya melepaskan jewerannya,

"Haah, sudahlah jangan marah-marah itu tidak baik untuk jantung." ujar Mr. Kim, "Dan kau Kim Jaejoong, umma dan appa sudah menyerah dengan tingkah lakumu itu! Jadi appa sdah putuskan untuk menjodohkanmu dengan anak sahabat appa!" ujar Mr. Kim tegas sambil menatap Jaejoong dengan tatapan jika-kau-menolak-maka-aku-akan-membunuhmu,

"Mwoo? Appa mw menjodohkan aku dengan anak sahabat appa? What the fuck!" teriak Jaejoong dengan keras, dia sangat tidak menerima jika dirinya dijodohkan dengan seseorang yang belum pernah ia lihat dalam hidupnya,

"Berhentilah mengumpat Kim Jaejoong!" teriak Mr. Kim marah,

"Yaa, apa appa sudah gila? Kenapa aku harus di jodohkan segala sih?" ujar Jaejoong yang frustrasi,

"Kau sudah kelewat batas! Lagipula Appa dan Umma berfikir jika kau memiliki tunangan mungkin kau akan berubah." Ujar Mr. Kim yang menjelaskan alas an kenapa ia menjodohkan putranya dengan anak sahabatnya,

"Pokoknya aku tak peduli dia cantik atau jel-…."

"Tenang Joongie, dia sangat tampan!" sela ,

"lek… Mwo? Tampan? Kalian menjodohkan aku dengan namja?" teriak Jaejoong makin frustrasi dengan orang tuanya, apa orang tuanya sudah gila? Mau menjodohkan dirinya dengan seorang namja? Hei Kim Jaejoong itu juga namja! Jaejoong benar-benar ingin membenturkan kepalanya berkali-kali ke tembok sampai kepalanya pecah, Sungguh ini perjodohan yang paling menggelikan abad ini!, umpat Jaejoong dalam hati.

"Aku tidak mau! Dengan yeoja saja aku belum tentu mau apalagi dengan namja?" teriak Jaejoong

"Terserah, appa tak peduli kau setuju atau tidak! Yang pasti appa akan tetap menjodohkanmu dengn anak sahabat appa! Jika kau tetap menolak maka appa akan melemparmu ke neraka!" ujar Mr. Kim sambil meninggalkan Jaejoong dan istrinya,

"Jangn khawatir Joongie, calon tunanganm itu sangat tampan! Akh lebih baik kau ke kamar dan lekas obati lukamu. Dan jangan lupa beberapa minggu lagi kau akan bertemu denganya." ujar Mrs. Kim sambil meninggalakan anaknya yang sedang merutuki nasibnya.

"AAAAARGH! Aku tak mau di jodohkan!" teriak Jaejoong di kamarnya, dia langsung merebahkan diri di kasurnya yang nyaman,

"Aku tak mau di jodohkan! Apalagi di jodohkan dengan namja! Lihat saja aku pasti akan menolak perjodohan ini!" ujar Jaejoong lalu ia segera meraih kotak obat yang tersimpan dikamarnya dan mulai mengobati luka-luka yang ada di wajahnya sambil membayangkan cara penolakan yang paling sadis yang akan dia lakukan pada saat acara perjodohan nanti.

"Joongie, kau akan bertemu dengan calonmu beberapa minggu lagi saat ia pulang dari Jepang." ujar Mrs. Kim sambil mengoleskan selai coklat pada roti tawar Jaejoong keesokan paginya,

"Jepang? Apa dia dari Jepang?" tanya Jaejoong,

"Aniyo Joongie, calonmu itu sekolah di Jepang tapi karena perjodohan ini dia rela pulang ke korea dan melanjutkan sekolah disini dan nantinya kalian akan satu sekolah." ujar ,

"Mwoo? Jadi dia setuju dengan perjodohan gila ini? Dan kenapa aku harus satu sekolah dengannya?" tanya Jaejoong jengah,

"Tentu saja agar kalian lebih akrab." ujar sambil meminum kopinya,

Huh aku makin penasaran dengan tampang orang yang mau menerima perjodohan konyol ini, ujar Jaejoong dalam hati,

"Akh, kau kalau kau penasaran dengan calonmu, kau bisa bertanya dengan dongsaengnya yang satu sekolah denganmu." ujar

"Mwo? Dongsaengnya satu sekolah denganku?" tanya Jaejoong yang hampir tersedak susu,

"Nee, siapa namanya? Akh iya Jung Changmin, nee benar itu nama dongsaeng calon tunanganmu yang satu sekolah denganmu." ujar riang,

Jaejoong langsung menyemburkan susu yang ada di mulutnya sambil berteriak "MWOOO?"

~~~End Flash Black~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Yaa, Changmin aku penasaran dengan hyungmu yang dijodohkan dengan Jae hyung, seperti apa sih hyungmu?" tanya Donghae penasaran,

"Paling-paling sama sakit jiwanya dengan Changmin." jawab Jaejoong santai,

"Mwo? Enak saja! Hyungku itu anaknya sangat baik! Sangaaaat polos kau tahu? Dia percaya bahwa jika ia menjadi orang baik hati maka ia akan mendapatkan seorang putri cantik nan baik hati sebagai istrinya, pokoknya dia itu orang paling polos yang pernah aku temui dan jujur saja saking polosnya aku sampai tidak tega untuk meracuni fikirannya." Ujar Changmin panjang lebar, dan langsung saja di respon dengan gelengan tidak percaya dari semua orang yang ada di ruangan itu,

"Omoo, polos sekali dia jangan-jangan dia percaya sinterklass lagi?" tanya Kang In sambil menggelengkan kepalanya,

"Jangan-jangan dia percaya peri, putri duyung atau sejenisnya?" tanya Yoochun takjub,

Yang langsung di jawab dengan anggukan kepala semangat dari Changmin, "Kan tadi aku sudah bilang kalau dia itu polos" ujar Changmin sambil tetap memakan keripik Siwon

"Aku tak percaya, kenapa kau yang punya pikiran paling sadis memiliki kakak yang punya pikiran sangat polos?" tanya Siwon tidak percaya,

"Yaa, apa maksudmu?" tanya Changmin kesal,

Satu lagi orang sakit jiwa yang harus aku hadapi, ujar Jaejoong dalam hati sambil meratapi nasibnya.

Tokyo, same time

Di sebuah kamar dengan dua buah tempat tidur dengan ukuran yang kecil yang hanya muat menampung satu orang saja, terdapat seorang namja yang sedang membereskan baju-bajunya ke koper sambil menatap sedih passport dan visa miliknya,

"Yunnie, apa kau yakin akan pulang kekorea?" tanya Aoyama pada sahabat dekatnya,

"Nee, Yunnie harus pulang, Ao-chan tahu kan kalau Yunnie akan di tunangkan? Jadi Yunnie harus pulang dan menjaga tunangan Yunnie" jawab Yunho sambil tersenyum manis,

"Tapi kau berjanjikan akan menulis e-mail untukku setiap hari?" tanya Aoyama sambil memeluk sahabatnya, jujur saja ia sangat khawatir dengan Yunho sahabatnya yang hampir tiga tahun ini selalu bersamanya dimana pun dan kapan pun, ia tahu kalau Yunho sangat polos dan sangat baik hati karena itu ia sedikit was-was jika sahabatnya itu pergi darinya. Aoyama takut kalau ada orang jahat yang akan melukai Yunho.

"Hai, tentu Yunnie akan menulis e-mail untuk Ao-chan setiap hari" ujar Yunho sambil terisak sedih, karena bagaimana pun juga Aoyama adalah teman pertama Yunho di Jepang dan sahabatnya selama tiga tahun ini.

"Nee, ayo kita keluar kita rayakan kepergianmu ke korea dengan teman-teman yang lain" ujar Aoyama yang menggandeng tangan Yunho menuju lantai bawah asrama mereka.

Begitu sampai di lantai bawah, Yunho melihat banyak orang yang tersenyum ke arahnya sambil berkata "Yunnie, jangan lupakan aku nee, walaupun kita berpisah tapi kita tetap temankan?" tanya semua orang sambil menangis, yaa mereka akan kehilangan Yunnie mereka yang manis, lembut dan polos yang sudah merebut hati mereka semua,

"Nee, Yunnie takkan melupakan kalian semua, huwaaaa" ujar Yunho sambil menangis sedih karena harus meninggalkan sahabat-sahabat yang ia sayangi, tetapi Yunho tak punya pilihan karena ia harus menjaga tunangannya di korea sana. Yunnie juga berharap kalau tunangannya adalah seorang putri yang cantik nan baik hati sesuai dengan doanya selama dua belas tahun.

Keesokkan paginya diiringi dengan tangisan semua sahabatnya Jung Yunho masuk ke mobil yang akan mengantarkannya ke bandara, di dalam mobil pun Yunho hanya bisa menangis menyaksikan sahabatnya yang terus menangis karena kehilangannya.

"Tuan muda, kita sudah sampai" ujar sopir sambil tersenyum yang langsung dibalas dengan senyuman manis miliknya. Yunho lalu memasuki bandara namun tiba-tiba ia mendengar suara tangisan anak kecil yang berdiri tak jauh dari tempatnya,

"Kau kenapa adik kecil?" tanya Yunho sambil mengelus kepala anak kecil,

"Ibuku, aku tak tahu dimana ibuku oniisan hiks hiks hiks…." Jawab anak kecil yang terus menangis,

"Sudah-sudah jangan menangis, kalau kau menangis nanti penyihir jahat akan membawamu dan kau akan dikurung" ujar Yunho sambil mengusapkan tangannya ke pipi anak kecil,

"Ayo, kita cari okaasan" tambah Yunho sambil menaruh anak kecil di pundaknya,

"Kenapa kau menggendongku oniisan?" tanya anak kecil,

"Supaya kita bisa cepat menemukan okaasan-mu, jika kau ada di tempat yang tinggi kau akan melihatnya kan?" ujar Yunho sambil tersenyum manis dan merentangkan kedua tangan anak kecil tersebut tak peduli dengan tatapan aneh orang lain yang di lontarkan padanya,

"Pesawat menuju korea selatan akan berangkat setengah jam lagi, di mohon pada para penumpang untuk segera menuju pesawat" terdengar suara penguman keberangkatan pesawat,

"Oh, pesawatku…" gumam Yunho setelah ia mendengar pengumuman,

"Ada apa oniisan?" tanya anak kecil,

"Akh tidak apa-apa, ayo kita cari lagi okaasanmu" ujar Yunho tenang,

Setelah dua puluh menit mencari akhirnya Yunho bisa menemukan ibu dari anak kecil tersebut, si Ibu yang sedang menangis karena kehilangan anaknya tersenyum bahagia begitu melihat sang anak yang ada di punggung Yunho, si ibu sampai menunduk berkali-kali sambil mengucapkan kata terima kasih pada Yunho,
"Omoo, Yunnie harus cepat sebelum pintu pesawat di tutup" ujar Yunho sambil berlari ke arah pintu keberangkatanpesawat,

"Kau hampir saja terlambat" ujar petugas sambil memeriksa passport Yuho,

"Nee, untung Yunnie tidak terlambat" ujar Yunho sambil tersenyum, ia lalu masuk ke pesawat dengan langkah yang riang karena ia sudah melakukan suatu kebaikan. Yunho duduk di samping jendela sambil tersenyum manis membayangkan bagaimana rupa calon tunangannya kelak.

Setelah hampir lima jam berada di pesawat, Yunho akhirnya menginjakkan kakinya kembali di kampung halamannya. Ia kemudian mencari tempat duduk yang nyaman untuk menunggu Yunho sedang duduk di depannya ada seorang yeoja yang tengah hamil tua, tanpa berfikir panjang Yunho segera ke mempersilahkan yeoja tersebut untuk duduk di bangkunya,
"Gomawo nee, kau sangat perhatian" ujar yeoja sambil tersenyum lembut ke arah Yunho,

"Ani, umma selalu bilang pada Yunnie agar memberikan tempat duduk pada yeoja hamil" ujar Yunho sambil menatap intens perut besar yeoja itu,
"Apa kau mau menyentuhnya?" tawar yeoja itu yang tertarik dengan perkataan Yunho barusan,

"Bolehkah? Boleh Yunnie menyentuhnya?" tanya Yunho kegirangan karena boleh menyentuh perut seorang yeoja yang tengah hamil, Yeoja itu hanya bisa tertawa lucu melihat tingkah laku Yunho yang sangat polos dan kekanakan,
"Annyeoung baby, ini Yunnie hyung he he apa kau baik-baik saja di dalam? Jika kau keluar nanti kau harus menjadi anak yang baik dan menjaga ummamu ne? kau tahu ummamu sangat menyanyangimu jadi jangan nakal ya di dalam sana." ujar Yunho sambil mengelus sayang perut yeoja , yeoja itu hanya bisa menatap Yunho dan berkata dalam hati alangkah beruntungnya orang yang akan menikah dengan namja ini, dia namja yang sangat baik dan polos.
"Gomawo noona, Yunnie harap noona bisa melahirkan dengan lancer" ujar Yunho ramah,

"Nee, gomawo" ujar yeoja itu,

Tiba-tiba terdengar suara yang menginterupsi mereka,
"Yunnie hyuuung!" teriak Changmin sambil berlari, langsung saja Yunho memeluk dongsaeng kesayangannya itu dengan gemas,

"Yaa, kenapa Minnie lebih tinggi dari Yunnie?" tanya Yunho sambil mempoutkan bibirnya, rupanya ia tidak terima kalau adiknya lebih tinggi daripada dia,

"Makanya kau harus banyak minum susu Yunnie hyung" canda Changmin sambil tertawa melihat tingkah laku hyungnya yang tidak berubah walau sudah hampir tiga tahun di Jepang,

"kajja hyung yang lain sedah menunggu" ujar Changmin sambil membawakan barang-barang Hyungnya,

"Yunnie, baby kau sudah pulang" ujar Mrs. Jung sambil memeluk putra sulungnya,

"Nee, Yunnie pulang umma" ujar Yunho riang, Changmin hanya bisa memandang hyungnya sambil memikirkan apa yang akan terjadi jika hyungnya yang polos, lembut dan baik hati itu bertemu dengan Jae hyung yang sadis kejam, galak, dingin dan hobby berkelahi? Apalagi memikirkan status mereka sebagai calon tunangan masing-masing ha ha ha pasti lucu kalau melihat mereka berdua bersama.

"Minnie, aku dengar calon tunanganku satu sekolah denganmu? Bagaimana rupanya? Apa dia seorang putri yang cantik dan baik hati?" tanya Yunho dengan antusias ketika mereka berada di dalam mobil,

"Nee, hyung calon tunanganmu orang paling cantik di sekolahku" jawab Changmin sambil tertawa,

"Jinja? Huwaa Yunnie tak sabar ingin melihatnya" ujar Yunho sambil tersenyum lebar,

"Nanti malam kau akan bertemu dengannya Yunnie" ujar yang duduk didepan sambil menatap suaminya yang tengah mengendarai mobil,

"Nee, Yunnie yakin kalau dia yeppeun umma" ujar Yunho sambil bahagia,

Hyung, kau tahu calon tunanganmu memang yeppeun tapi kalau kau mengatakan itu di depannya nanti, matilah kau,ckckck aku turut berduka cita atas nasibmu hyung yang memiliki calon tunangan yang sadis ujar Changmin dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya,

"Minnie, gwancana? Apa kau sakit?" tanya Yunho khawatir ketika melihat Changmin menggelengkan kepalanya,

"Ani, Hyungie Minnie tak apa-apa, hanya sedang membayangkan nanti saat kau bertemu dengan calonmu" ujar changmin tertawa geli membayangkan apa yang akan terjadi saat Jaejoong hyung bertemu denga hyungnya itu, pasti seru pikir Changmin,