Matsuri Hino yang punya Vampire Knight. Gw cuma pengen have fun ama chara-charanya Beliau. Ijin yak gan!

FanFic ini base-nya adalah sebuah permainan roleplay gw ama neng Dwi Aprilia DamaYanti di grup all genre di FB : Animanga M 18+ Roleplay Indonesia.

Gw edit dalam bentuk FF , semoga kalian suka.


A Vampire Knight FF

ll

O

ll

Will Hunt You... FOREVER!

ll

O

ll

Pair = Kaname Kuran x Zero Kiryuu

Genre = YAOI, romance, adult, mature

Rate = M – 18+

ll

O

ll

Zero Kiryuu. Pemuda berambut silver dan bermanik violet itu baru saja selesai berpatroli malam di Cross Academy, sebuah sekolah yang terbagi atas 2 waktu serta jenis siswanya. Sekolah pagi dihadiri oleh siswa manusia, dan Sekolah malam... dihadiri dari kalangan bukan manusia. Tidak. Kami tidak berbicara tentang pocong atau gerandong. Tapi lebih buas dari itu, Vampire...

Biasanya Zero patroli ditemani oleh adik angkatnya, Yuuki Cross, anak angkat dari pemilik Cross Academy, namun karena Yuuki bilang sedang sakit perut, maka Zero menyarankan dia saja yang berkeliling.

"Csk. Semoga saja tak ada Vampire sialan yang berkeliaran, terutama pureblood pengganggu itu." ia bergumam sambil berjalan.

Tapi entah angin apa yang membawanya, yang jelas bukan angin surga, kakinya malah melangkah ke Moon Dorm, tempat tinggal khusus untuk para siswa Sekolah malam. Zero lebih suka menyebutnya Sarang Vampire.

Kebetulan yang menakjubkan, ada sesosok tampan yang berdiri tak jauh dari Zero.

"Humph!" sosok pureblood dari trah Kuran bernama Kaname memperdengarkan dengusannya ketika ia melihat si hunter, Zero. Yang pastinya, lirikan matanya pada sang Level E begitu penuh makna yang hanya tuan Kuran saja yang paham.

"Rupanya tuan Zero yang tersohor rela datang ke tempat hina ini. Apa yang bisa kubantu, tuan hebat?" sindirnya masih dengan tatapan manik crimson segelap malam yang telah menggantung di langit.

"Berpatroli. Memangnya apalagi, Ku-ran.. sen-pai? jawab Zero sinis menyebut nama 'senpai' dengan sangat amat terpaksa. Lihat saja matanya yang sarat akan kekesalan.

Manik violet Zero masih beradu dengan crimson milik Kaname. "Aku tau Vampire itu makhluk nocturnal. Tapi sebaiknya kau masuk ke dorm saja, Kuran. I don't want you causing any problems here. I'm already exhausted today." ujar Zero terkesan memerintah.

Kaname malah memandang langit, menengadahkan wajah menyambut aroma midnight mengelus wajah halusnya.

"Tuan Zero yang hebat, apa kau sudah lupa, bahwa ini adalah wilayahku. Dan semoga kau pun tidak melupakan stratamu." lalu Kaname langsung menatap tajam sang pemegang Bloody Rose (= senjata pistol sejenis revolver yang khusus untuk membunuh Vampire milik Zero).

Sang Vampire Hunter itu harusnya tau, jenis pureblood paling benci diperintah. Apalagi oleh Vampire 'biasa' seperti Zero. Oh damn! Zero tak mau mengakui kalau dia seorang Level E. itu saja. Bagaimanapun, Level E dianggap sampah bagi bangsa Vampire, karena ketidakmampuan jenis tersebut untuk 'waras' mengontrol dirinya disaat 'lapar'.

"Kiryuu, jangan kotori suasana indah malam ini dengan manismu itu." sejurus kemudian, Kaname terkekeh bernuansa nada ledekan. "Atau... kau sudah... lapar?" dark crimson-nya masih menusuk tajam menatap Zero seolah ingin mengoyak tiap inci helaian kain sang surai perak.

Zero memutar bola matanya saat Kaname mengatakan soal strata dan sebangsanya. "Oh benar, aku lupa.. kau pureblood Vampire- dan aku... Vampire Hunter," balas Zero memberi jeda, kemudian mendekati Kaname dengan sengaja sambil menggenggam erat Bloody Rose kesayangannya.

"Seharusnya yang kulakukan sekarang adalah melubangi kepalamu dengan peluruku, ya kan Kuran? Bukannya malah sibuk mengawasi kalian para vampire rendahan!" sambung Zero tegas, tak takut sedikitpun pada Kaname yang memimpin Moon Dorm di Cross Academy yang berarti memimpin para Vampire di situ. Ia malah menodongkan Bloody Rose ke leher sang pureblood.

'Tunggu, jika dilihat lebih dekat, manik dark crimson Kaname sangat menarik.. dan juga.. apa-apaan ini aroma wangi yang menguar dari tubuh pureblood sialan ini?' Oh, tidak.. tidak.. Zero mulai tergoda. Ahaa!

"Tsk, dasar pureblood." Zero menurunkan pistolnya dan mengalihkan pandangannya dari sang pemimpin Kuran, takut hawa nafsu menguasainya.

Kaname seolah ingin menggoda sosok yang terus mengusik pikirannya selama ini. Ia pun sengaja menggigit ujung ibu jarinya sendiri dan tentu saja darah yang menyeruak keluar menjadi sebuah trigger yang pastinya tak bisa ditolak seorang Level E yang gampang dipicu sifat haus darah mereka.

Benar saja. Dalam sekejap detik, mata lelaki di hadapan Kaname Kuran berubah menjadi semerah darah, terang menyala.

Inilah kenapa Zero membenci vampire pureblood dan Kaname Kuran! Oh sial! sial! sial! Pureblood laknat itu tau benar memancing nafsu Level E seorang Zero Kiryuu.

Kaname segera mencekal pipi Zero dan mengusapkan ibu jarinya tadi yang berlumur darah ke bibir tuan silverette. "Look at youself now. Such a disgraceful creature. Thirsty now, Mr. Hotshot? Wanna take some blood o'mine?" bagai di atas angin, Kaname sudah bisa menguasai 'mangsa'nya.

"Tch, dammit!" Zero mengerang pelan ketika darah Kaname sengaja dioleskan di bibirnya dan kini menjejak ke pipinya akibat cengkeraman sang Kuran. Belum lagi wajah keduanya sungguh terlalu dekat, membuat Zero semakin gila dan tak tahan. Oleh dari itu, si Hunter itu hanya bisa berpuas menjilat jejak darah sang pureblood pada bibirnya.

Sebelum Zero membuka mulut untuk menyesap ibu jari Kaname, sang pureblood malah melepaskan cengkeraman tangannya. "Come to me and I will satisfy your needs." titahnya.

"Shit! Stop playing around with me, you damn vampire!" Zero menarik paksa tangan Kaname mengikuti nafsu yang menuntunnya. Bahkan ia tak sadar mengendus pergelangan tangan tuan Kuran serta menjilatinya penuh nafsu. Oh, setelah ini Zero pasti akan benar-benar kehilangan pride-nya.

Dan tentunya Zero tak bisa menolak karena ia sudah hampir hilang kendali akan pikiran warasnya, maka tak mungkin ia kembali ke asramanya yang nantinya bisa membahayakan Yuuki dan ayah angkatnya.

"It's your fault, Kaname! Now, give me your blood.. sluurrpphh.. ennghh.." kali ini Zero menjilati jari Kaname penuh syahdu dan menghisapi darah yang ada di situ. Oh sial, rasanya terlalu manis untuk bisa berhenti. Dan juga- tunggu, kenapa ada sensasi aneh dari dalam dirinya? Well, rumor bahwa darah pureblood bagai candu, ternyata memang benar.

"Csk! Don't act almighty before me, you lowlife Level E..!" Kaname mendorong tubuh 'lapar' Zero hingga sang silverette telentang di rerumputan dengan tuan pureblood kini menerjang di atasnya.

Zero terbengong sesaat ketika Kaname menindih perutnya. Ia ingin meraih pistol Bloody Rose-nya tapi ia serasa tak punya daya tenaga secuilpun pada tangannya. Apakah laparnya menyebabkan ia tak mampu menggerakkan otot motoriknya walau sekejap?!

"My blood isn't given for free, sweetie. You must pay for that! And remain this in your tiny great brain.. that I.. am.. your master! You don't own me, but you... belong to me. Only me!" dan pada akhirnya, untuk 'menghukum' Zero yang dirasa lancang telah menghisap darahnya, Kaname menghujamkan bibir demon-nya ke bibir tak siap milik Zero.

Zero sungguh tak bisa berbuat banyak ketika Kaname mendorong tubuhnya hingga telentang di atas rumput. "Tch, I don't belong to you. I..m-mmpphh.. nggh.. " Zero kesal, namun tak mampu berbuat apapun saat bibir leader Kuran melumat miliknya, bahkan taring-taring milik Kaname pun terasa geli bagi Zero sewaktu menggores bibir bawahnya.

"Hurummmcchh.. ahh Zero.. don't you dare to play greedy. Before I satisfy you, you MUST satisfy me. Come on, satisfy my curiosity bout your body. Your... Level E body.." dengan nada berat beserta intonasi tegas, Kaname mengucapkan kalimat yang paling akhir sebelum kemudian kembali meraup bibir pria yang sudah ia kungkung di bawah kendalinya.

Zero bukannya membuat akal sehatnya kembali, alih-alih ciuman itu malah membuat nafsu makin menjadi-jadi. Oh God, ia tak tau apa yang salah akan tiap inci dari tubuh pureblood di depannya. Matanya, aromanya, sentuhannya, darahnya bahkan hawa keberadaannya benar-benar mengacaukan seluruh sistem syaraf di tubuh pemburu vampire itu.

"Mmmhh.. ahh.. hhnn.. You.." beberapa detik saat ciuman itu berjeda, Kaname mengatakan kalimat yang membuat tubuh Zero menegang. No, what does he mean by satisfy his damn pureblood desire using his body? Zero masih bertanya-tanya dalam batinnya. "Mmmcch.. Ka..na.. mmmhhh.. me.. wait.."

Disetiap kesempatan, Zero berusaha memprotes lumatan gila itu menggunakan kedua tangannya untuk mendorong tubuh si Kuran, juga berupaya menggerakkan kakinya yang sialnya malah menyenggol sesuatu di selangkangan sang pureblood.

Oh damn, ingin rasanya Zero menembakkan Bloody Rose ke kepalanya sendiri saat ini juga. Ha-ha.

Kemudian sang dominator menghentikan lumatannya, lalu menatap mangsanya di bawah yang kini tersengal mencari asupan oksigen. "Like I said before, dear lowlife Level E..., you belong to me. All of you! Your face.. your neck.. your... chest.. and absolutely.. here too.." tangan Kaname Kuran bergerak kejam menelusuri tiap bagian yang ia ucap barusan, dan akhirnya berhenti di pangkal paha Zero.

"Humph." Kuran mendengus dengan seringai ledekan tergambar jelas di wajah tampannya. "I guess someone got his dick awaken. And you know, you have a cute blushing face." goda Kaname sambil menggerakkan telunjuknya melingkar-lingkar di atas gundukan di selangkangan Zero yang mulai mengeras.

"What?! I'm not- nngghh.. Darn it.. hhnn.." Zero sungguh-sungguh membenci situasi saat ini. Ia merasa tak berdaya di bawah seorang pureblood tampan arogan yang lebih dominatif darinya. Oh ayolah, Zero itu seorang hunter dan sekarang ia malah sedang disudutkan oleh vampire yang notabene adalah buruannya. Meskipun Kaname Kuran adalah seorang pengecualian.

"Let me help you to loose it for your sake." tuan Kuran seketika meremas gemas gundukan itu membuat Zero terlonjak sembari menatap kosong ke arahnya. Dan detik berikutnya, jemari tuan pureblood sudah merenggut lepas celana Zero dengan menggunakan kekuatan vampire yang bagai kedipan mata.

Mata Zero benar terbelalak serta wajahnya memerah saat sang ketua Kuran perlahan melucuti pakaiannya dan mempermainkan benda kenyal di selangkangannya.

"My.. my.." ucapnya saat menatap tonggak Zero yang menegang keras. "How cute.." godanya sambil menyentuh benda kenyal itu menggunakan ujung telunjuknya. Di dengarnya lenguh lirih sang pembawa Bloody Rose.

"Nngghh.. Ku~ran.. I will.. kill you if you dare.. to touch my-- enghh.." entah mendesah atau protes, Zero refleks saja menyebutkan nama itu. Belum lagi saat mulut hangat Kaname mulai mempermainkan adik kecilnya yang menegang sempurna. Hampir saja ia meraih pistol Bloody Rose-nya dan melubangi kepala si Kuran di atasnya, namun-

"Lemme taste it.." begitulah akhirnya Kaname langsung saja memasukkan benda malang di selangkangan Zero ke dalam mulutnya. Ketika Zero akan protes, Kaname segera menjejali mulut Level E Zero dengan jari berdarahnya yang tadi, seolah untuk 'menenangkan' Zero.

"Mmmcchh.. mmhh.. mmm.. sweet.. mmhh.." Zero terkena tipuan Kaname. Dijilatinya jari yang masih mengeluarkan darah itu dengan sangat-possesive. 'It's mine.' batin Zero.

'Darah seorang pureblood- atau mungkin hanya darah seorang Kaname Kuran.. is just too hard to resist! Terkutuklah para vampire!' batin Zero kembali memaki.

Young master of Kuran Clan melirik ke utara, mendapati Zero yang tengah menikmati pengalihan yang ia buat. Hatinya bersorak. Di balik wajah dingin dan tanpa ekspresinya, seorang Kaname sebenarnya adalah the real hunter yang juga penuh oleh hawa nafsu.

Jangan salah, vampire boleh jadi berkulit sedingin es, tapi darah mereka panas menggelegak oleh nafsu. Hahah!

Sekarang lidah tuan vampire pureblood bergerak agresif di kepala junior Zero. Lidah itu melingkar dan kadang juga menghisap kuat di situ, membuat sang pemburu vampire mengerang di utara sana. Ketika ujung lidah Kaname menggodai lubang mini di puncak junior itu, Zero bergerak menggeliat beserta lelehan precum yang tersesap oleh mulut rakus Kaname.

"Huuummmrhh... urrmmmgghhmm.." ketika owner dari Bloody Rose sedang dalam masa eforianya, jemari tuan Kuran merayap pelan ke pantat telanjang Zero dan menggoda sejenak permukaan sebuah hole di situ sebelum akhirnya ia teroboskan jarinya pada lubang itu.

"Ahhnn~" desahan dari mulut Zero sungguh tak bisa terhindarkan saat lubang sucinya diterobos masuk oleh jari nakal sang pemimpin Moon Dorm.

Jolt? Tentu saja Zero terlonjak juga terpekik kaget. Namun Kaname langsung kembali menyumpalkan jari berdarahnya ke mulut si silverette sembari mengaduk di rongga mulut Zero. Dan jangan lupakan tentang godaan mulut agresif Kaname di batang milik Zero ya.

Leader of Kuran memberikan 3 aksinya untuk meluluhkan tuan Kiryuu.

"Urrmghh.. Kaname.. I can't-" tangan Zero akhirnya ikut bergerak meremas surai cokelat Kaname yang begitu lembut. God! Why did pureblood always has such a great physichal appearance?!

Kesal, Zero tak hanya menghisap jari Kaname, namun juga menancapkan taringnya lebih dalam dan terus menghisap cairan manis itu lebih banyak. Jika Kaname suka menghisap, Zero itu suka meggigit.

Tapi, sial! Blowjob yang dilakukan sang ketua Kuran- terlalu sempurna. Zero's manhood is perfectly hard right now, and it feels like he's gonna cum.

"Nnnh.. Kaname.. hentikan.. aku.. mau.. nngghh.."

Semakin Zero mengerang berlagak protes, semakin Kaname giat memacu mulutnya. Dan ketika ia tau tuan Bloody Rose akan segera 'menyembur', ia malah menyodokkan jemarinya ke beberapa titik yang sekiranya adalah sweet spot sang silverette.

Lidahnya terus memberikan belaian yang tak bisa ditolak bahkan oleh tuan pemburu seketus Zero. Kaname tau, dibalik sikap ketus Zero, sebenarnya tersimpan hasrat ingin dimanja dan ditaklukkan oleh Kaname. Itu tersirat jelas dari setiap pandangan mata Kiryuu yang tertuju pada Kuran tiap mereka betemu. Betul-betul pandangan ingin dimanja.

Dan tuan Kuran sedang mewujudkannya, walau itu berbalut pemuasan untuk dirinya sendiri pula. Fufufuu~

"Anghh- Kana- engh.. aku tak ta-han.. AAHH~" cairan putih kental itu seketika menyembur dan tak pelak membasahi wajah tampan Kaname karena Zero memaksa untuk mencabut batangnya dari mulut sang Kuran.

Pria pureblood itu kemudian menatap Zero yang tengah terengah dan menutupi wajahnya dengan satu tangannya saking malunya. Dari balik tangannya, Kiryuu bisa melihat seringaian kalem tapi nakal dari wajah tampan di atasnya.

"Hhh.. hh.. Kaname.. stop it already. What if someone else saw us?" kuatir Zero menanyakan sebuah pertanyaan yang harusnya sedari tadi ia tanyakan. Tidakkah mereka sadar bahwa keduanya ada di dekat Moon Dorm? Dan bau darah Kaname tentu akan memancing banyak vampire pengikut setia sang pureblood itu. Yah, pastilah pengikutnya mengiranya Kaname sedang terluka atau apa, kan?

Tuan Kuran menyeringai tipis mendengar kekuatiran Zero. Cipratan cairan asmara dari Zero di wajah tampannya ia usap dengan ibu jarinya untuk kemudian ia sesap masuk ke mulut. "Delicious from you.." kilah Kaname mengakibatkan wajah merona Zero terlihat makin nyata.

Blush! Zero merutuki dirinya. 'Oh sial! Ingin rasanya aku mengubur diriku saking malunya. Tapi tak dapat kupungkiri, bahwa aku benar-benar terangsang oleh sentuhannya. Sentuhan seorang Kuran. Oh dammit! dammit! dammit!'

"Don't worry, tuan Bloody Rose.. tadi sore mereka semua kuperintahkan pergi keluar kota untuk menyambangi kerabatku yang membutuhkan bantuan." sahut Kuran seolah menenangkan makhluk setengah vampire di bawahnya.

Zero mendengus. Hatinya lega. Jika para pengekor Kuran melihat adegan ini, ia bersumpah akan memusnahkan seluruh ras vampire karena ketuanya melakukan pelecehan seksual. Pfftt!

"So.. you no need to worry to shout out loud your desire.. your moan.. here.. under the moonlight. It's just the two of us now.." bisik tuan Kuran didekat telinga Zero. "Let's now step to the main course. Lemme give you pain.. and pleasure.. coz I'm a master of both.." leader of Kuran mencabut jemari dari hole Zero dan lekas menggantikannya dengan miliknya sendiri.

"What?" si hunter belum sadar bahaya apa yang mendekat padanya.

"This.. is.. the real deal, Zero. Enjoy it, my cute Level E.." maka... THRUST! Kaname melesakkan batang abadinya nan arogan ke dalam liang hangat dan sempit pria silverette di bawahnya usai mengangkat sedikit pantat menawan sang Kiryuu.

ll

O

Bersambung

O

ll

Sori yak chapter awal malah langsung disodorin yang anu-anu.

Ini gegara authnya kelewat mesum /slap/

Silahkan kalo yang mau kasi keripik.

Atau mungkin kepingin kenalan ama authnya /dobel slap/

Pokoknya ini sangat amat gak cocok untuk spesies humufobi,

karena apa? Karena bakal bertebaran lemon hardcore.

Ok, Nantikan chapter berikutnya yak!

See ya!

===RYUU===