Sebenarnya ini bukan fanfic pertama, tapi yg pertama din share ke ffnet. Yg pertama di AFF.

enjoyed

Cahaya matahari menyelundup ke dalam kamar yang temaram melalui celah-celah jendela yang terbungkus tirai merah. Sepasang mata syafir terbuka perlahan melihat ke arah kekasihnya yang masih terlelap. 'manis' pikirnya. Sasuke memang terlihat seperti anak kecil saat sedang tertidur, tidak ada tatapan yang tajam, hanya ada expresi yang tenang tergurat di wajah putih itu. Naruto perlahan mengangkat tangannya utntuk menyentuh wajah orang yang paling di cintainya itu. Menyingkirkan rambut hitam legam yang menutupi wajah porselen. Sesaat kemudian dia melihat ke arah jam yang bertengger manis di atas meja di sebelah tempat tidurnya. 6.30, dia harus bertemu dengan kakashi untuk menjalankan misi hari ini. Setelah sasuke kembali dari desa bunyi, mereka tim tujuh kembali menjalankan rutinitas mereka. Meski perlu waktu untuk sasuke diteriman kembali di desa, saat itu hanya naruto yang menerima sasuke dengan tangan terbuka. Pemuda 16 tahun itu mencoba untuk beranjak dari tempat tidurnya untuk bersiap-siap. "mencoba" karna tangan posesif kekasihnya memeluknya erat hingga dia tidak bisa bergerak. Dia menoleh ke arah kekashnya yang sudah membuka matanya. Mata syafirnya bertemu dengan mata yang menggambarkan malam tanpa bintang. Sasuke menempelkan bibirnya pada bibir naruto. Kecupan ringan yang selalu mereka lakukan di pagi hari.

"ohayou, teme."

"hn, ohayou."

"bisa kau lepaskan aku? kita harus bersiap-siap. Kita harus bertemu kakashi-sensei jam tujuh, ingat?"

"hn, sebentar lagi"

"teme, lepaskan. Kita harus bersiap-siap. Nanti kita terlambat."

"hn"

"teme, ayo lah.."

"dobe.."

"teme, lepaskan."

Tapi kekasihnya malah mempererat pelukannya sambil membenamkan wajahnya ke dalam leher jenjang pemuda berambut emas itu. Menghirup aroma sitrus yang langsung memenuhi indra penciumannya.

"tidak mau."

"sasuke, kita bisa terlambat"

"tidak akan lebih terlambat dari kakashi-sensei"

Naruto menghela nafas tanda menyerah. Dia memeluk kekasihnya dan membenamkan wajahnya di dada bidang yang berotot itu.

"kau seperti anak kecil."

"hn,"

Sasuke memang terkesan seperti anak kecil, tapi itu hanya di hadapan kekasihnya. Hanya naruto seorang yang bisa melihat sisi kepribadiannya ini.

"aku mau mandi"

"lima menit lagi."

"sasuke!"

"hn"

Begitulah setiap pagi di kediaman uchiha. 6 bulan setelah sasuke kembali. Sasuke mengutarakan perasaanya pada naruto, dan mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Semenjak itu sasuke memutuskan untuk naruto tinggal bersamanya, lebih seperti menyeret naruto untuk tinggal bersamanya.

x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x

sakura bersandar di jembatan tempat tim tujuh berkumpul. Dia sudah menunggu selama satu jam dan hanya dia yang sudah berada di jembatan.

'apa sasuke-kun dan naruto sudah tertular virus terlambat dari kakashi-sensei?!'

Dari kejauhan sakura melihat naruto dan sasuke berjalan berdampingan menuju tempatnya berdiri sekarang. Hatinya mencelos melihat mereka bergandengan tangan sambil tertawa. Mm, naruto tertawa, sasuke hanya tersenyum simpul. Tapi senyuman sasuke itu tidak pernah di berikan kepada orang lain kecuali naruto. Sakura tahu mereka sudah bersama setahun ini, tapi dia masih belum merelakan mereka. Seandainya saat sasuke kembali dia tidak bersikap dingin padanya, mungkun dia yang aka bersama sasuke saat ini.

'lagi-lagi mereka bersama.' Batinnya.

"sakura-chaaaan..."

"ohayou sasuke-kun, naruto"

"hn."

'lagi-lagi dia hanya menjawabku dengan "hn", apa tidak ada kata lain?'

Dua jam mereka lalui dengan sakura berusaha menarik perhatian sasuke, dan sasuke yang selalu mendekat, terlalu dekat dengan naruto, dan naruto yang memandang ikan-ikan kecil yang berenang di sungai dibawah mereka.

"ne, sasuke-kun, bagaimana tidurmu semalam?"

'bitch'

"nyenyak, karna ada seseorang di sampingku untuk di peluk"

Mendengar perkataan sasuke membuat wajah naruto memerah.

"teme!"

Sasuke bergerak mendekati naruto, mendekatkan bibirnya ke telinga naruto dan berbisik sambil menghembuskan udara ke telinga naruto yang terang saja langsung membuat naruto bergidik.

"dobe"

'seharusnya aku tidak bertanya soal itu, mereka sudah tinggal bersama. Apa lagi yang akan mereka lakukan kalau tidak tidur bersama?' pikir sakura.

Tiba-tiba kepulan asap muncul di hadapan mereka sebelum menghilang dan menampakan sosok kakashi dengan cengiran khas di balik topengnya.

"yo.."

"kau terlambat!" seketika sakura dan naruto berteriak, membuat orang-orang di sekitar mereka menoleh ke arah mereka

"maaf aku terlambat, aku harus mengantar..."

"jangan teruskan atau kau akan berakhir di dalam sungai, kakashi-sensei" ancam sakura.

"nah, baiklah. Tidak ada misi hari ini. Jadi kalian boleh pulang. Ja-ne"

Kakashi bergegas pergi sebelum murid-muridnya membunuhnya karna membuat mereka menunggu tiga jam hanya untuk pulang kembali karna tidak ada misi untuk dilakukan.

"kakashi-sensei menyebalkan sekali. Ne, sasuke-kun. Apa kau mau pergi ke suatu tempat?"

Tapi ajakan sakura hanya dianggap angin lalu oleh sasuke. Sasuke sebenarnya mendengar ajakan sakura, tapi ia berpura-pura tidak mendengarnya. Apa wanita ini tidak tau diri? Di sudah punya kekasih, dan kekasihnya itu tepat di sampingnya. Bagaimana bisa dia mengajaknya untuk pergi?

'bitch'

"dobe, ayo pulang"

"eh, tapi aku mau makan ramen dulu teme."

"tidak."

"memangnya gara-gara siapa kita belum sarapan? Pokoknya aku mau ramen"

"kita sarapan dirumah dobe"

"tidak mau. Aku mau ramen!"

"aku bilang tidak."

"aku mohon.." sasuke menelan ludah saat naruto mengluarkan jurus andalannya untuk merayu sasuke. Naruto tau sasuke tidak akan bisa menolak "puppy's eyes" nya.

"hn, baiklah"

"yeeee!"

Sasuke menarik lengan naruto ke arah restoran favorit naruto, ichiraku. Meninggalkan sakura yang terbengong sendiri di atas jembatan.

'tapi...'

x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-x

naruto dan sasuke memasuki ichiraku yang di sambut paman pemilik restoran tersebut.

"oi, naruto. Seperti biasa?"

"iya paman. Aku pesan satu miso ramen. Dan satu ramen daging untuknya"

"hn"

Setelah naruto menghabiskan delapan mangkuk ramen, mereka pulang ke kediaman Uchiha. Mereka berjalan berdampingan, tidak mempedulikan bisikan-bisikan para penduduk desa. Apa peduli mereka, mereka tidak tau apa-apa. Yang terpenting adalah merka saling mencintai dan memiliki satu sama lain. Selama orang yang dicintainya berada di pelukannya, sasuke tidak peduli dengan yang lainnya.

"sayang sekali, keturunan uchiha tidak bisa di teruskan."

Salah satu bisikan penduduk desa terdengar jelas oleh naruto, menusuk hatinya. Ia tau bahwa sejak awal, sasuke sangat ingin membangkitkan klan Uchiha, apakah naruto menghalangi sasuke untuk mencapai impiannya? Apakah dia egois untuk memiliki sasuke?

Sasuke melihat kegelisahan di wajah naruto mempererat genggaman tangannya, mengisyaratkan naruto untuk tidak mendengar celoteh penduduk desa. Seakan tau apa yang ada di dalam hati sang kekasih, sasuke mendekatkan bibirnya ke telinga naruto dan membisikan lembut.

"jangan di dengarkan"

Suara lembut sasuke sedikit menenangkan kegelisahann naruto. Tapi dalam hati naruto masih cemas jika suatu hari sasuke akan meninggalkannya untuk memenuhi impiannya membangkitkan klan Uchiha. Dia ingat saat tim tujuh bertemu untuk pertama kali, impian sasuke adalah untuk membunuh itachi dan membangkitkan klannya. Sekarang impian sasuke untuk membunuh itachi telah tercapai, tapi untuk membangkitkan klannya, itu tidak akan mungkin tercapai jika sasuke bersama naruto. Bukan naruto ragu pada perasaan sasuke, dia pernah sekali menanyakan tentang impiannya itu pada sasuke. Tapi sasuke menghentikan pertanyaan itu dengan ciuman dan memintanya untuk tidak membahas itu lebih lanjut lagi. Tapi naruto masih tidak bisa menghilangkan perasaan gelisah ini dalam hatinya. Semoga, sasuke akan menepati janjinya.

x-x-x-x-x-x-x-x-x-x-`x-x-x-x-x-x

nah, taraa... capter pertama. Rencananya mau bikin banyak capter sih. Tapi tergantung respon.

R&R