My new story

maafkan akuu .. aku udah dua kali upload ini dan udah dua kali hapus jugaa

aku bener bener baruu, dan banyak banget typo di dalamnyaa ..

terimakasih yang udah ngingetin aku .. dan aku minta maaf ..

kali ini aku edit ulang dan aku harap , kesalahanku tidak terulang ..

main cast : Chanbaek !

other cast : find them by your self

ini GS ! untuk yang tidak suka , tidak usah dibaca , tapi kalau kalian mau baca juga gapapa kok :v

semoga kalian suka

So! here we go ! happy reading !


BRAK !

Seorang namja berbadan tinggi di atas rata-rata sedang berdiri di ambang pintu apartemen yang terbuka setelah ia membaca sebuah pesan dan meyudahi acara membanting ponsel. Sedangakan namja berkulit kecoklatan yang sebelumnya tidur nyenyak sedang mengaduh kesakitan karena kepalanya benjol terkena ponsel tersebut.

"YA ! PARK CHANYEOL !", Teriak namja berkulit kecoklatan, tak lupa tangannya terus memijit kepalanya yang benjol.

"YA ! sudah kubilang panggil aku hyung ! dan sejak kapan kau ada di sini ? pergi sana ! Dasar Kim sialan Jongin !", namja tinggi yang ternyata bernama Park Chanyeol itu mengusir si kecoklatan yang bernama asli Kim Jongin atau biasa dipanggil Kai. Kai hanya mendengus mendengar ucapan Chanyeol dan duduk di sofa untuk mengistirahatkan badannya yang hampir terlepas dari sendi sendi nya karena semalam ia terus berlatih dance untuk persiapan pembukaan acara pekan seni di kampusnya. Ya, meskipun tidak bisa dipungkiri ia juga merasa puas karena ia akan menjadi dancing machine atau dancer utama bersama Oh Sehun, sahabatnya. Chanyeol yang melihat tingkah sepupunya itu hanya menggeleng pelan dan pergi ke arah dapur . Pertama, ia membuka lemari pendingin dan berusaha menemukan daging atau makanan lainnya, namun nihil. Kedua, ia melihat kotak penyimpan beras dan lemari persediaan ramyeon, namun ia tak dapat melihat apapun. Ia kembali menuju kulkas untuk mengambil buah namun ternyata tidak ada, ia hanya menemukan sekaleng minuman bersoda. Oh ayolah , kalian pikir ada orang yang mau minum soda sebagai sarapannya ? tidak kan?

"Hyung?" Kai tiba tiba muncul dengan dua bungkus roti ditangannya "kau mau?"

"Berikan padaku." kata chanyeol tanpa basa basi, mengingat dia sudah sangat lapar setelah melakukan olah raga pagi. "Dan bisakah kau jelaskan padaku mengapa kau tiba-tiba berada di apartemenku? Ah, aku ingat . Ayahku pasti menyuruhmu untuk tinggal disina karena paman dan bibi pindah ke jepang menjalankan bisnis keluarga disana. Oke semua sudah jelas.". Kai memberikan sebungkus roti kepada Chanyeol lalu duduk disampingnya . "Ya kau benar Hyung . mulai sekarang aku akan tinggal disini bersamamu. Barang barangku akan datang nanti siang. Kau tidak keberatan kan?"

"Tidak."

"Lalu kenapa wajahmu seperti itu?"

"Dan kenapa kulitmu hitam sekali?"

"Ayolah, aku serius hyung -.-"

"Baca saja sendiri."

Mengerti apa yang di katakan Hyung nya, kai langsung berlari ke ruang tamu dan memungut ponsel Chanyeol yang sejak kejadian banting-membanting tadi masih tergeletak di tempatnya. Ia membuka pesan dan meneliti kira-kira pesan siapa yang harus ia baca.

From : Hye-Kyeopta-Jin^^

Subject : -

Maaf Chanyeol . Kita putus .

Kai membelalakkan matanya dan berteriak histeris, "MWO? IGEO MWOYA?"

Chanyeol yang mendengar itu tidak memberi respon apapun sampai pundaknya digoncang-goncangkan Kai. Namun Chanyeol hanya menatapnya datar tanpa memiliki keingingan untuk memberi penjelasan pada sepupunya.

"Hyung ?"

"Hmm"

"Kau putus?"

"Seperti yang kau tahu."

"Wae?"

"Nado molla."

"Mwo? Micheoseoyo?"

"Ani."

"Hyung ! kau tidak sedih ? aku ingat betul ini adalah hari dimana kalian akan merayakan anniversary kalian yang pertama. Tapi kenapa hyejin noona memutuskanmu? Apa kalian bertengkar? Apa kau membuat kasalahan? Kau tidak ingin menelponya dan meminta penjelasan atau mengajaknya kembali dan menjadi lebih baik ?"

Chanyeol memutar bola matanya malas, "Yaa, aku memang sedih. Tapi aku tidak membuat kesalahan apapun sampai dia memutuskanku. Dan aku tidak akan mengemis dan mengajaknya kembali padaku. Tidak akan ."

"Wae?"

"Asal kau tahu. Tadi pagi aku jogging dan melihatnya berduaan dengan Jonghyun sunbae, semacam berpelukan dan morning kiss. Dia juga melihatku dan langsung menarik Jonghyun sunbae pergi. Kau pasti bisa menebak apa yang selanjutnya terjadi kan ?"

"Kau kembali ke apartemen dan tepat disaat kau membuka pintu kau mendapat pesan yang berisi bahwa ia memutuskanmu."

Chanyeol hanya mengangguk dan pergi untuk bersiap ke kampus, meninggalkan Kai yang belum sempat memakan rotinya karena shock mengetahuai pribadi Hyejin noona yang sebenarnya. Ia tidak habis pikir, beraninya Hyejin noona mempermainkan Chanyeol hyung yang notabene adalah namja ramah dan banyak penggemar meskipun terkadang idiot. 'Aku berharap Chanyeol hyung tidak skeptis dengan cinta dan cepat mendapatkan pengganti hye-jalang-jin noona' batin Kai.


Kai berjalan menyusuri koridor kampus bagian seni musik. Ia sedang mencari seorang yeoja yang biasa dipanggilnya 'Baekhyun Noona'. Merasa tidak menemukan seseorang yang ia cari, kai memutuskan untuk menelponnya.

"yeoboseyeo?" sapa seseorang di seberang

"Baekhyun noona ? oediseo?" Kai bertanya langsung

"Aku masih ada kelas. Bisakah kau menungguku?"

"Lima menit lagi aku ada kelas dance. Sebenarnya ada apa?"

"Oh arraseo, kita bertemu di kantin saja. Jam 10. Ada titipan untukmu."

"Arraseo noona. Bye bye"

"Anyeong~" Kai memutuskan sambungan telepon dan langsung berlari menuju kampus bagian seni menari atau dance. Banyak wanita menjerit ketika melihatnya berlari, menurut mereka, Kai terlihat sexy ditambah dengan keringat yang meluncur di kulitnya yang kecoklatan. Wow ~


Seorang yeoja mungil nampak sedang membereskan barang-barangnya. Seperti yang kalian tahu, ia adalah Byun Baekhyun. Baekhyun cukup terkenal di kampus, karena apa ? tentu saja karena suara emasnya ditambah dia adalah sosok yang ceria dan ramah pada orang lain, yaaaa tapi kalian juga harus tahu bahwa dia adalah orang yang sangat cerewet. Disampingnya, ada yeoja bermata bulat yang terus memperhatikannya dengan ekspresi gugup, Baekhyun tersenyum lembut melihatnya.

"Jadi kau mau ikut denganku tidak ?", Tanya Baekhyun sambil mengikat rambutnya jadi satu. Kyungsoo, gadis bermata bulat itu menggeleng pelan dan wajahnya sudah memerah karena digoda oleh Baekhyun, "Kau saja Baek, yang penting titipanku kau berikan padanya, aku idak usah ikut.", katanya.

"Titipan atau kado yang spesial untuk orang yang spesial?", Baekhyun menyeringai sedangkan Kyungsoo sudah memalingkan wajahnya lalu pergi sambil berteriak. "AKU MENUNGGUMU DI PERPUSTAKAAN ! "

Setelah Kyungsoo pergi, Baekhyun bergegas menuju kantin. Ini sudah jam 10 lewat 5 menit. Ia mencari Kai dan berkata dalam hati Mungkin sebentar lagi dia datang . Dia duduk dan memesan semangkuk Ice cream strawberry kesukaannya. Memakannya dengan lahap tanpa sisa. Jangan ditanya jika sudah berurusan dengan strawberry, Baekhyun akan segera menghabiskan semuanya. 20 menit Baekhyun menunggu, tapi Kai tidak kunjung datang. Ia mengambil ponselnya berencana menelpon, namun sayang, ponselnya mati kehabisan daya baterai.

"BAEKHYUN EONNI !", Yeoja bermata panda berlari menghampiri Baekhyun dan dibelakangnya ada namja tinggi dan tampan. Yang dihampiri tersenyum lalu melambai ke arah mereka.

"Hai Tao ! Anyeonghaseyo Kris Sunbae.", Baekhyun menyapa dengan sopan, tidak lupa menyunggingkan senyuman manisnya yang dapat membuat namja-namja di kampus ini langsung mimisan. Tao dan Kris duduk di depan Baekhyun lalu memanggil pelayan kantin dan memesan.

"Jangan se formal itu, panggil saja Kris oppa. Tidak apa apa kan Tao-zi?", Kris angkat bicara yang langsung dibalas angukan dari Tao. Baekhyun ikut mengangguk dan berkata, "Arraseo oppa.".

"Eonni kau sendirian?", Tanya Tao tepat setelah pesanananya datang

"Aku ada janji dengan Kai, namun ia belum datang sampai sekarang. Entahlah, ponselku mati, jadi aku tidak bisa menghubunginya dan dia tidak bisa menghubungiku.", Baekhyun meminum Juice Strawberry yang telah ia pesan setelah ice creamnya habis .

"Kau sekarang berpacaran dengan Jongin?" Tanya Kris membuat Baekhyun tersedak dan hampir memuntahkan juice yang ia minum. Ia menggeleng kuat sembari membersihkan mulutnya dengan tissue. "Aniya ! aku hanya akan memberikan titipan ini padanya.", Baekhyun menunjukkan kado dari Kyungsoo yang sebentar lagi akan mendapatkan pemilik baru. Kris manggut-manggut dan meneruskan makannya.

Mengapa Kris bertanya bahwa Baekhyun dengan Jongin? Karena Baekhyun sampai sekarang belum memiliki orang spesial, dan jika dipikirkan kembali, tidak mungkin Yeoja seimut dan secantik Baekhyun belum memiliki kekasih disampingnya. Namun pada kenyataannya, Baekhyun selalu menjawab belum jika ditanya akan hal itu entah apa yang menjadi alasannya, ia hanya akan menjawab dengan senyuman mautnya. Tapi kalian jangan berpikir kalau tidak ada namja yang menyukainya. Justru banyak sekali namja-namja yang mau mengantri dan menunggu sampai Baekhyun menjawab pernyataan cinta mereka. Sampai sekarang Baekhyun memang belum tertarik untuk memiliki namjachingu, meskipun terkadang ada setitik rasa ingin untuk memiliki seseorang yang selalu ada untuknya. Siapa yang tahu ? let it flow~

"Kris hyung !", seseorang memanggil Kris dan Ia langsung duduk di samping Baekhyun. Ia sedang mengatur napasnya setelah berlari. Setelah napasnya kembali normal, ia langsung bertanya pada Kris yang sedang melihatnya dengan tatapan aneh.

"Hyung, kau tahu seseorang bernama Baekhyun tidak ? (Baekhyun tersedak untuk kedua kalinya) Kai menyuruhku menemuinya, menyebalkan bukan? Dia yang ada janji tapi aku yang harus menemui, tapi sudahlah. Kai bilang Baekhyun adalah yeoja manis dan cukup terkenal. Dan kau tahu? Kai sempat mengataiku bodoh jika aku tidak mengenal atau bahkan sekedar mengetahui Baekhyun. Memang apa pentingnya ? cih (Baekhyun mendelik mendengarnya). Kudengar Baekhyun itu sepupunya Sehun ya ? bagaimana aku tahu dimana Baekhyun? Kai hanya menyuruhku datang ke kantin, dan lagi, banyak yeoja manis disini."

Setelah menyelesaikan pidatonya yang mungkin sama sekali tidak didengarkan oleh tiga orang lainnya, Chanyeol menengok ke samping dan melihat Baekhyun. Chanyeol melongo dan matanya tidak berkedip sama sekali. Harus kita akui itu adalah reaksi umum para namja saat pertama kali melihat Baekhyun. Yang dipandangi menoleh dan menyunggingkan senyumnya yang mungkin bisa membuat Chanyeol kembali kehabisan napas. Awalnya Baekhyun kesal karena sebelumnya Chanyeol mengatakan 'cih' . Tapi itu tidak penting bagi Baekhyun. Yang terpenting adalah menyadarkan Chanyeol dari lamunannya dan mengatakan bahwa yeoja didepannya adalah Baekhyun yang ia cari.

"YA ! oppa !", Tao berteriak berusaha menyadarkan Chanyeol

"Ya ! Yoda, sadarlah.", Kris melambai lambaikan tangannya didepan Chanyeol dan berkata lagi, "Kenapa kau tidak berkenalan dengan yeoja manis disampingmu saja dulu? Dari pada memandanginya terus sampai matamu keluar."

Chanyel berkedip sekali lalu menggeleng gelengkan kepalanya, ia tersenyum canggung. Namun melihat Baekhyun tersenyum lagi, ia segera menggantinya menjadi senyuman tampan.

"Aku Park chanyeol.", Katanya

"Hai, mungkin aku adalah seseorang yang kau cari ? Aku Byun Baekhyun."

"Senang berkenalan denganmu Baek—APA?!", Baekhyun tertawa kecil melihat ekspresi Chanyeol yang baru menyadari bahwa dia adalah Baekhyun.

"Aku Baekhyun, Chanyeol-ssi. Apa masih kurang jelas?"

"Mianhaeyo, jeongmal mian. Aku tadi sempat mengataimu."

"Tidak apa apa, jangan , Jadi Kai yang menyuruhmu kemari?"

"Ya, Kai bilang dia tidak bisa menghubungimu dan dia ada ekstra dance tambahan. Jadi dia menyuruhku. Lalu apa ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?"

"Maafkan Aku Chanyeol-ssi, secara tidak langsung aku telah merepotkamu. Ini, ada titipan untuk Kai, sampaikan padanya ini dari Kyungsoo.", Chanyeol menerima bingkisan yang diberikan Baekyun dan mengangguk kecil lalu berkata. "Baiklah, untuk Kai dari Kyungsoo. Ngomong-ngomong, kurasa kita seumuran, jadi lebih baik jika kau menghilangkan embel-embel ssi di belakang namaku."

"Arraseo Chanyeol-ah, gomawo~", Baekhyun menunjukkan eye smilenya dan Chanyeol langsung pingsan ditempat.

"YA ! PARK YODA!"

"YA ! CHANYEOL OPPA!"

"CHANYEOL-AH!"


Baekhyun berjalan menuju perpustakaan, ia ingat bahwa Kyungsoo akan menunggunya di sana. Sampai di depan pintu, Baekhyun langsung menemukan yeoja itu, "Maaf lama.", kata Baekhyun, "Kau tahu ? bukan Kai yang menemuiku. Tapi sepupunya, Chanyeol."

"Aaa, Park Chanyeol?", tanya Kyungsoo

"Yup. Bagaimana kau tahu ? kau sudah pernah bertemu dengannya?"

"Yaa, kau tahu kan kalau aku bertetangga dengan Hyejin Eonni dan aku juga dekat dengannya? Nah, Chanyeol adalah namjachingu-nya.", Kyungsoo menjelaskan asal-muasal dia mengenal Chanyeol.

"Hyejin Eonni?", Baekhyun berusaha mengingat-ingat, "Bukankah dia adalah yeoja yang beberapa saat lalu berkencan dengan Jonghyun sunbae?"

"Ya kau benar. Sebenarnya dari awal aku tidak benar benar dekat dengan Hyejin Eonni. Ku kira dia yeoja yang baik, namun ternyata dia hanya memanfaatkanku untuk mendekati Jonghyun sunbae. Parahnya, dia juga memanfaatkan Chanyeol dan berpura pura mencintainya. Mungkin sudah hampir setahun ini Chanyeol berhasil dibohongi."

"Kau tidak berusaha memberitahu Chanyeol?"

"Dulu aku pikir itu tidak perlu karena Jonghyun sunbae sangat sulit untuk didekati dan mungkin Hyejin eonni sudah mulai jatuh cinta pada Chanyeol. Tapi aku salah. Akhir-akhir ini aku melihat Hyejin eonni semakin dekat dengan Jonghyun sunbae."

"Baiklah, kau harus segera bicara pada Chanyeol, agar dia tidak terlarut dalam permainan Hyejin eonni.", Baekhyun menasehati Kyungsoo lalu melihat ke arah pintu dan mendapati Chanyeol berdiri di sana. Ekspresi Baekhyun langsung berubah seketika, dan Kyungsoo membelalakkan matanya. Mereka tertangkap basah.

Chanyeol berjalan mendekati mereka dan duduk di depan keduanya. Ekspresi Kyungsoo sudah kembali seperti semula tapi Baekhyun masih menahan napasnya sampai sekarang. "Astaga Baek, kenapa wajahmu seperti itu? Aku tidak kaget mendengar pembicaraan kalian.", kata Chanyeol. Kyungsoo kembali membelalakkan matanya, "Bagaimana bisa?", tanyanya.

"Kenapa tidak bisa? Aku sudah putus dengan Hyejin noona. Awalnya aku memang bingung, tapi setelah mendengarkan kalian, semua menjadi jelas.", jawab Chanyeol enteng.

"Kau tidak sedih?", Baekhyun yang sudah kembali bernapas dan langsung bertanya sebelum didahului Kyungsoo. Kyungsoo memutar bola matanya dan Chanyeol tertawa kecil melihat ekspresi Bekhyun yang kelewat penasaran, "Kau sudah bernapas lagi?", canda Chanyeol .

"Ya!", bentak Baekhyun menahan malu karena dia terlalu berlebihan tadi.

"Arraseo arraseo ... hmm, ini cukup membuatku sedih."

"Tapi kau tidak terlihat seperti itu.", Baekhyun memiringkan kepalanya, Chanyeol tersenyum lembut lalu mengusak rambut Baekhyun dan berkata , "Aku tidak ingin larut dalam kesedihan, anggap saja ini adalah sebuah pelajaran agar aku lebih berhati-hati."

Baekhyun dan Kyungsoo tersenyum lega mendengarnya. Setidaknya Chanyeol tidak skeptis atas cinta. Dan yang lebih baik, dia semakin dewasa. Ya, orang dewasa yang kadang idiot.

"Ini sangat menggelikan, kau memberikan kadonya pada Baekhyun, lalu Baekhyun memberikannya padaku, dan sekarang kita bertiga bertemu disini. Mungkin baru di apartemen nanti aku akan memberikannya pada Kai. Maaf jika tidak langsung kuberikan, Kai sedang sibuk latihan,", Chanyeol memberi penjelasan pada Kyungsoo, Baekhyun menyeringai dan Kyungsoo sendiri sudah menunduk menyembunyikan wajahnya yang merah.

"Ah ya , itu bukan masalah besar."

"Cie Kyungsoo~~ wajahmu sudah seperti kepiting rebus.", Baekhyun tertawa diikuti Chanyeol, padalah mereka masih di dalam perpustakaan.

"Ssshh kalian sama saja . Diamlah, nanti kita diusir. Ya ! sssttt ", Kyungsoo kelimpungan meyuruh duo Chan-Baek untuk diam. Untung saja penjaga perpustakaan tidak ada dan perpustakaan sedang tidak banyak pengunjung.

Drrrt ddrrrttt

"Yeoboseyo?", Kyungsoo menjawab telepon dari seseorang, dia tidak sempat melihat siapa yang menelepon karena sibuk menjauh dari Baekhyun dan Chanyeol yang masih tertawa.

"Kyungsoo noona? Kau dimana?"

"Kai?"

"Tentu saja ini aku, kau pikir siapa?"

"Maaf aku tidak melihat siapa yang menelepon, aku di perpustakaan."

"Arraseo, tunggu sebentar aku akan ke sana."

Pip

Telpon mati sebelum Kyungsoo menjawab. Oh no ! ini masalah besar, Kai akan kesini dan duo Chan-Baek itu pasti akan menggodaku habis habisan, tamatlah akuuu. Kyungsoo kembali duduk di tempatnya, Chanyeol dan Baekhyun sedang mendebatkan sesuatu yang tidak penting. Kyungsoo menggeleng pelan, tapi di dalam hati ia tersenyum, Baekyun dan Chanyeol bisa cepat akrab. Meskipun itu sudah jelas akan terjadi, mengingat mereka adalah orang yang supel dan hyperactive. Dan Kyungsoo berharap semoga Baekhyun adalah orang yang akan menutup luka di hati Chanyeol, mereka tampak serasi.

"Kenapa beres-beres? Kau mau kemana?", tanya Baekhyun melihat Kyungsoo membereskan buku-bukunya

"Kai akan kesini, entahlah."

Mendengar jawaban itu, Baekhyun dan Chanyeol bertatapan lalau mengangguk dan tersenyum jahil.

"Kalau begitu , sekalian saja berikan kadomu padanya.", goda Chanyeol

"No ! kau sudah bilang bahwa kau akan memberikan itu padanya."

"Ah ! Kau tidak asyik !", Kata Baekhyun dan Chanyeol bersamaan. Kyungsoo mengangkat bahunya sebentar, pura pura tidak peduli. "Tapi sayang kadonya ada di lokerku. Jadi kau kehilangan moment sakral ini.", tambah Chanyeol mendramatisir.

Terdengar derap langah mendekat ke arah mereka, ya, itu adalah Kai. Kalian tahu? Mungkin Kyungsoo sebentar lagi pingsan setelah mengutuk Baekhyun dan Chanyeol yang menawan tawa karena melihat wajahnya yang memerah. Bagaimana tidak? Jantungya memompa darah sangat cepat dan dia menahan napasnya.

"Hai kyungie noona.", Kai melambai kepada Kyungsoo

"Dan Hai Brotha sista !", Kai ber-tos dengan Chanyeol dan Baekhyun, "Tidak kusangka kalian akan sedekat ini, padahal kalian baru kenal.", kata Kai.

"Siapa bilang kita baru kenal?", Baekhyun bertanya

"Hmm, siapa yang bilang? Kita sudah saling mengenal bahkan sebelum kita terlahir. Ya kan Baek?", Chanyeol mengangkat sebelah alisnya dan Baekhyun mengangguk sembari mengacungkan kedua jempolnya. Duo Kai-soo hanya memasang wajah datar mendengarnya.

"Ck, kalian sama sama idiot.", ejek Kai

"Mwo?!"

"Hahaaa, kajja Kyungie noona."

"Kajja kyungie kyungiee~~", Baekhyun menirukan cara Kai memanggil Kyungsoo, wajah Kai-Soo langsung semerah strawberry kesukaan Baekhyun. Baiklah ini sudah kesekian kalinya Chan-Baek menertawakan Kyungsoo. Kai segera menarik Kyungsoo menjauhi dua orang usil itu, Kyungsoo hanya menuduk. Tidak lama setelahnya, Baekhyun dan Chanyeol berteriak sambil melambai lambaikan tangan, "SELAMAT BERKENCAN !"


"Sebenarnya ada apa Chen ?"

"Ak-aakk-ku.. akuu."

"Ayolah, kita harus mengerjakan banyak hal, membuat pamflet lalu menempelkannya. Pekan seni tinggal satu minggu lagi. Kalau Suho tahu kita bisa kena marah.."

"Mianhae Minseok Noona.."

"Biasanya kau memanggiku Xiumin."

"Ah, itu—"

"Oke, maaf aku terlalu sensitif hari ini. Kau tahu kan wanita itu seperti apa? Tapi paling tidak katakan yang ingin kau katakan. Kau sudah memberiku coklat dan bunga, menyanyikan lagu romantis. Tapi kau tak juga mengatakan sesuatu. Aku bingung harus berbuat apa. Aku hanya tidak enak pada panitia pekan seni yang lain. Mereka sedang bekerja, sedangkan kita?"

"Baiklahkalaubegituapakahnoonamaumenjadikekasihku?"

"Kau bilang apa Kim Jongdae?"

"Maukah kau menjadi kekasihku?"

"Aku tidak bisa menolaknya Chen."

"Aku sudah tahu kan akan meno— APA?!"

"Aku bersedia Kim Jong Dae."

Xiumin dan Chen berpelukan, hari ini mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Dan tanpa mereka sadari ada dua pasang mata jahil yang mengintip mereka. Chen meraih tangan Xiumin dan menggenggamnya erat, seakan Xiumin akan kabur. Ia menariknya menuju ruang panitia pekan seni. Sampai disana mereka berpura-pura tidak terjadi apapaun. Jika ditanya mereka akan menjawab, 'Kita membeli beberapa pewarna untuk membuat pamflet.'


Kyungsoo berjalan beriringan dengan Kai, ternyata Kai berencana membeli sapatu edisi terbatas untuk acara pekan seni nanti. Kai sebenarnya berharap ada seseorang yang akan memberikannya sebagai hadiah. Tapi apa daya. Chanyeol, ia tidak mungkin memberikannya, dia kurang peka. Baekhyun, ia orang yang simple dan bukan orang yang mau repot repot untuk mendapatkan sesuatu yang berbau terbatas. Sehun, apalagi dia, dia saja dibelikan. Luhan, maldo andwae, ia sudah memberikannya pada Sehun. Dan juga teman-teman serta kakak kelasnya tidak akan mungkin memberinya sepasang. Sebenarnya ada seseorang yang Kai ingin sekali diperhatikan olehnya, dan kalian benar. Orang itu adalah Kyungsoo.

Sedangkan Kyungsoo, ia berkeringat dingin, mengingat kado yang dia berikan kepada Kai adalah sepatu yang Kai ingin beli sekarang. Tidak mungkin kan Kyungsoo bilang, 'Jangan beli itu, aku sudah menyiapkan sapasang untukmu' atau 'Sepatu itu sangat jelek', bisa bisa dia dipenjara karena kasus pencemaran nama baik. Dia hanya berdo'a semoga sepatu edisi terbatas itu sudah ludes. Mengingat bagaimana perjuanganya mendapatkan sepatu itu bersama Luhan Eonni dan para pembeli lainnya. Yup, Kyungsoo membelinya bersama Luhan. Bedanya hanyalah, jika Luhan mengambil yang warna Kuning, Kyungsoo lebih memilih yang warna biru. Masih sisa satu sepatu berwarna merah disana, semoga seseorang telah membelinya.

"Maaf, tapi sepatu itu sudah habis. Kami hanya memeiliki tiga pasang. Tiga tiga nya telah terjual kemarin sore.", kata seorang pelayan toko di sana

"Begitu ya? Mungkin lain kali saja aku datang lagi.", Kai membungkuk sopan dan pelayan itu membalasnya, "Terimakasih sudah datang.".

Kyungsoo bernapas lega setelah keluar dari toko. Kai terlihat kecewa, tapi itu tidak berlangsung lama karena ia melihat penjual sosis bakar kesukaannya dan langsung menggandeng Kyungsoo untuk mengikutinya. "Noona kau mau?", tanya Kai yang langsung mengernyit. Ia baru sadar jika Kyungsoo sedari tadi memakai masker. "Kenapa pakai masker?", tanyanya lagi. Kyungsoo refleks melepas maskernya. Alasan sebenarnya adalah agar pelayan di toko sepatu tadi tidak mengenalinya bahwa dia adalah yeoja yang terlibat cakar mencakar karena berebut sepatu kemarin. "Ani.. aku sedikit flu.", jawabnya berbohong. Kai terlihat khawatir dan langsung mengajak Kyungsoo pulang dan menyuruh nya beristirahat. Kyungsoo yang diperlakukan sepeprti itu tentu saja sangat senang dan juga gugup di waktu bersamaan.


"Aaaa.. Chanyeol~ah. Kau tau ? mereka sangat lucuuu~~ neomu kyeoptaaa~~~", Baekhyun berteriak tak karuan. Ia pulang bersama Chanyeol karena ditinggal Kyungsoo dan Kai. Chanyeol hanya tersenyum maklum melihat itu, Baekhyun memang makhluk paling cerewet yang pernah ia kenal, bahkan Yoora noonya-nya yang sangat cerewet itu pun kalah. Hahaaaa.

"Kau lihat ekspresi Jongdae tidak?", Tanya Baekhyun

"Dan kau lihat ekspresi Minseok noona tidak?", Chanyeol balik bertanya, mereka bertatapan sebentar lalu tertawa bersama. Ditengah tawa mereka, Sehun datang sambil menyeringai. "Kalian baru jadian ya ? bahagia sekali?", tanyanya menaik turunkan alis. Chanyeol dan Baekhyun langsung berhenti tertawa, tapi beberapa detik kemudian mereka tertawa lagi.

"Aa.. uri dongsaeng. Yang baru jadian itu Jongdae dan minseok eonni.", kata Baekhyun menepuk nepuk pundak sehun yang lebih tinggi darinya itu.

"Jinja!?", seorang yeoja menjerit mendengarnya, itu adalah Luhan.

"Lulu noona~ kau sudah datang?", Sehun merajuk tapi tidak digubris oleh Luhan, ia lebih penasaran tentang Minseok sahabatnya. Chanyeol tertawa melihatnya dan Baekhyun menatap kasihan sepupunya.

"Mereka sudah jadian? Jadi mereka berbohong padaku? Dasar! Ketika ditanya apa yang terjadi mereka justru menjawab 'kami baru saja membeli pewarna'.", Luhan mengomel sambil menirukan cara Minseok menjawab. Ia sebal karena sahabatnya itu tidak menceritakan peristiwa bahagia ini. Sehun mengeluarkan wajah datarnya mendengar Luhan mengomel. Bahkan dulu saat Luhan dan Sehun jadian, Minseok mengetahuinya satu minggu kemudian. Itupun ia mengetahuinya dari Lay. Bukan dari Luhan sendiri. Ckckckck.

"Jadi Baek, apakah kau benar benar sepupunya Oh Sehun?", tiba tiba Chanyeol melemparkan pertanyaan yang sama sekali tidak nyambung dengan topik sebelumnya. Sekarang, bukan hanya Sehun yang berwajah datar, Luhan justru memasang ekspresi sedatar datarnya. Sedangkan Baekhyun menautkan kedua alisnya, setelah tautan alis itu terlepas Baekhyun mengangguk.

"Yup. Ibunya Sehun adalah adik ibuku. Dan setelah menikah dengan Ayahnya Sehun, imo (bibi) berganti marga menjadi 'Oh' dan ibuku juga sama, berganti nama menjadi 'Byun' ", Jawab Baekhyun, ada yang berbeda dengan ekspresinya saat membicarakan ini.

"Kalau Ayah Kai siapanya ibumu?", tanya Luhan terbawa pembicaraan

"Kakaknya.", Sehun yang menjawabnya lengkap dengan wajah tanpa dosa

"Aku tidak bertanya padamu Oh-Se-Hun.", kata Luhan dan menekankan nama Oh Sehun

"Ayah Kai adalah Kakak dari Ibuku. Ibuku berganti marga menjadi 'Park' setelah menikahi Ayahku.", jelas Chanyeol.

"Tapi kau terlahir lebih dulu dari pada Kai. Makanya Kai memanggilmu Hyung. Benar?", Baekhyun berkata sekaligus bertanya, wajahnya benar benar serius. Membuat orang yang melihatnya gemas. Bahkan Luhan sampai mencubit pipinya.

"Haha kau benar. Sebenarnya orang tua kami menikah di hari yang sama. Tapi ibuku berhasil mengandung lebih dulu. Ayahku hebat kan.", Chanyeol membanggakan orang tuanya dan Sehun menyeringai mendengarnya. Lalu mereka tertawa sekencang kencangnya. Namun tidak dengan Luhan dan Baekhyun, mereka hanya menatap kedua namja itu dengan tatapan aneh.

Setelah puas tertawa, Sehun mengajak Luhan berkencan. Dan tanpa persetujuan dari Baekhyun, Chanyeol menyeretnya ke suatu tempat. Awalnya Baekhyun menolak, tapi begitu tahu jika tempat itu adalah kedai ice cream, ia langsung memekik girang. Chanyeol menggelengkan kepalanya dan tersenyum.


"Ini apartemen mu ?"

"Hmm"

"Kau tidak bersama ayah ibumu ?"

"Aku ingin menjadi gadis mandiri. Tapi setiap akhir pekan aku pulang ke rumah. Lagi pula ada sepupuku."

"Arraseo, na halkae . jaljagu."

"Hmm, gomawo Chanyeol-ah~"


Hai haaaaiiii ~

Aku bener bener new loh disiniii !

dan aku bener bener bingung ..

jadi mohon bantuannya yaa untuk semua nyaaa...

dan untuk cerita yang aku publish , semoga kalian suka.

riview pleaseee ~~