Cause You are My Savior
Avatar : Last Airbender © Nickelodeon
Story by Chesee-ssu
Rate: K
Warning: Standar Applied
Happy reading ….
Dalam hidup Katara, tak ada yang lebih menakjubkan selain bertemu dengan Aang. Baginya, Aang adalah secercah sinar yang memberikan harapan. Secercah sinar itu makin membesar dan menyelimuti harapannya agar bisa menjadi pengendali air yang ia impikan sejak lama. Rasanya sinar itu begitu hangat, sinar itu menyambut harapannya yang selalu dicela orang sejak lama.
Tapi Aang tidak.
Pemuda yang baru saja dikenalnya itu tersenyum lebar, matanya berbinar kekanakan. Lalu sebuah tangan menggenggam tangannya. Biru bertemu pandang dengan coklat. Binar coklat itu begitu indah, membuat Katara hanyut sesaat.
"Aku yakin kau pasti bisa, Katara. Kau gadis yang hebat."
Ia merasa napasnya menghilang ketika pemuda itu mengatakannya, kata-kata yang menguatkan dirinya. Pipinya perlahan memanas, cepat-cepat ia palingkan wajahnya dan mengalihkan ucapan Aang dengan memberi makan penguin yang bergerombol tidak jauh dari tempatnya. Aang yang tak ambil pusing dengan Katara yang tiba-tiba memutuskan percakapan mengikuti Katara yang mulai asyik memberi makan penguin. Aang mulai tertawa ketika penguin-penguin itu mengejar dirinya hanya untuk mendapatkan ikan.
Katara melirik Aang yang masih asyik bermain-main dengan kerumunan penguin. Tawanya terdengar, bagai melodi yang turun dari surga. Katara pun tak bisa menahan senyumnya.
Pemuda yang ia selamatkan, telah menyelamatkan harapannya.
Xxx
Ia tidak tahu apa yang terjadi jika Katara tidak menyelamatkannya. Mungkin ia akan tetap tertidur di sana dan tak akan pernah ada orang yang akan menyelamatkannya. Yah, mungkin ada, tetapi mungkin jika orang lain yang menyelamatkannya, mungkin saja ia tidak diperlakukan dengan baik. Tapi tidak dengan Katara, gadis itu mau menampungnya, memberikannya makanan, dan mengajaknya berbicara.
Dan sekarang, gadis itu berada di hadapannya. Tangannya memegang nampan yang berisi makanan seraya tersenyum pada Aang. Senyum Aang merekah saat melihat sup hangat dan teh berada di depannya.
"Terima kasih, Katara." Ucap Aang lalu mulai melahap sup dengan cepat. Katara mengerjapkan matanya sesat, lalu tertawa melihat Aang yang makan tergesa-gesa. "Pelan-pelan saja, Aang." Tukas Katara pelan yang sayangnya diabaikan oleh Aang.
Tak lama kemudian Aang berhenti seraya menaruh mangkuk kosong itu di atas nampan. Helaan napas puas meluncur dari bibirnya. "Hahh, aku kenyang." Aang menepuk-nepuk perutnya dengan jenaka, Katara pun tertawa.
"Hei, Katara," manik coklat itu menatap Katara. "Kenapa … kau menolongku?" satu ucapan yang ia sesali karena mimik wajah Katara terlihat terkejut. Ah, andai ia bisa menarik perkataannya.
Tetapi gadis itu menanggapinya dengan senyuman ringan, membuat Aang merasa hangat. "Bagaimana bisa aku tidak menolongmu jika di depan mataku kau butuh pertolongan." Ucap Katara tegas. "Lagipula, jika aku tidak menolongmu di sana, aku merasa seperti orang yang paling jahat di dunia."
Ada rasa haru ketika ucapan Katara masuk ke telinganya. Gadis itu begitu jujur … dan begitu manusiawi. Dan ia berjanji, suatu hari nanti ia akan membalas kebaikan gadis itu dengan balasan yang lebih baik.
"Terima kasih, Katara." Aang tidak mengerti mengapa hatinya dadanya terasa hangat ketika Katara tersenyum. Ia yakin bahwa tubuhnya tak memiliki kelainan apapun.
Sekarang, ia tahu apa yang harus dilakukan untuk membalas perbuatan Katara. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk melindungi senyum gadis itu. Senyum yang membuat dada Aang merasa hangat.
a/n: halooo, salam kenal keju disinii. Tiba-tiba saya kangen mereka berdua makanya saya bikin fic ini huhuhu. Ah, iya, makasih ya sudah baca, kritik dan saran sangat diperlukan. Bai bai~~ *terbang melayang dengan naga tercinta
