Disclaimer © J.K Rowling
.
.
Guardian Angel © lumostotalus
a/n : my first fic. halo! saya adalah author baru yang selama ini hanya menjadi reader dan tergoda(?) untuk membuat fic sendiri. hehe. selamat membaca :)
.
.
.
PROLOUGE
"Happy birthday to you,
Happy birthday to you,
Happy birthday dear Draco,
Happy birthday to you"
Seorang anak lelaki berkulit pucat, bermata kelabu dan berambut pirang pucat terlihat senang. Bagaimana tidak senang? Hari ini, 27 september 2002 adalah hari ulang tahunnya yg ke 8.
Saking gembiranya, terlihat rona merah dikulit pucat itu.
"C'mon son, blow the candle"
Lucius malfoy, ayah sang bocah berkata. Lebih seperti memerintah.
"Make a wish sweetheart"
Narcissa Malfoy, sang ibu menyela saat Draco hendak meniup lilin.
Tadinya Draco hendak membantah, kenapa tiup lilin sepertinya ribet sekali? Pakai make a wish dulu. Tapi diurungkan niatnya, karena suasana hatinya sedang bagus saat ini. Maka, ia memejamkan mata, dan berdoa.
"Semoga aku terus berbahagia seperti ini"
"Fuuuuuh" lilin berbentuk angka 8 ditiup. Nah, selesai sudah ritual tiup lilinnya. Setelah memotong kue, teman-teman Draco mulai datang dan memberinya kado serta selamat. Sedangkan Narcissa dan Lucius tampak bergerombol dengan para orang tua.
Tak lama berselang, Draco disambut oleh Crabbe dan Goyle, dua sahabat karibnya yg rumahnya terletak di sebrang rumah Malfoy. Mengherankan, Draco Malfoy yg begitu tampan dan pintar, mau berteman dengan dua kutu yg berotak kosong.
"Happy birthday mate!" Seru Crabbe dan Goyle berbarengan. Mereka masing-masing membawa satu bungkusan kado, yg langsung disodorkan kepada Draco.
"Trims guys" balas Draco, masih berbinar-binar.
"Happy birthday husband! Here's your gift" seorang cewek, tiba-tiba datang dan tanpa ba bi bu langsung bergelayut manja di lengannya dan mengecup pipinya.
"Kancut Merlin! Pansy! Apa-apaan kau ini?" Kata Draco, sambil melepaskan gelayutan Pansy dan mengelap pipinya. Jijik dengan bekas bibir Pansy.
"Drakieee... Kenapa kau dingin begini?" Pansy menyahut manja. Memuakkan.
"Berhenti bersikap seperti ini Pansy Parkinson. It's disgusting you know. And stop calling me 'husband' you're not my wife, and never be!" Draco melepas tangan Pansy dan berlalu.
Dan dia di sana, Draco berhenti ketika ia melihat seorang gadis seumurannya, duduk sendirian. Memakai dress warna biru tosca, rambutnya keriting agak megar (seperti semak) dijepit kebelakang dikedua sisinya. Rambutnya berwarna coklat, sama seperti matanya. Hanya saja warna matanya sedikit lebih muda, sewarna Hazel.
"Cantik" batin Draco, lalu mendekatinya.
"Hai, boleh aku duduk disini?" Tanya Draco.
"Oh, uhm... Yeah tentu boleh. Kau yg berulang tahun ya? Happy birthday"
"Trims, and who are you. I never see you around"
"Oh, I just moved on, next to your house. Yesterday"
"Oh I see. I'm Draco Malfoy" Draco berkata lembut sambil mengulurkan tangan.
"Hermione. Hermione Granger" Hermione menyambut uluran tangannya. Balas tersenyum.
"Senyuman yg indah, aku suka matanya" Hermione membatin.
Dan berawal dari sanalah persahabatan mereka.
"Aaarrggh!" Pemuda berambut pirang platinum menjerit, terjatuh dari sepedanya.
"Here's your 10th birthday gift Mama-boy!" Seorang cowok, yg telah mendorongnya jatuh berkata sambil tertawa terbahak-bahak bersama kroninya yg terdiri dari 3 orang bocah berandalan.
"Brengsek! Mau apa kau Finnigan?" Gertak Draco.
"Well, tidak ada. Hanya menghabiskan waktu senggang saja" mereka tertawa lagi.
"Hey, Neville, Dean, kau tak mau bermain dengan teman kecil kita ini?" Sambung Seamus Finnigan, dengan kilat keji dimatanya.
"Hahahahha dengan senang hati, mate" seorang cowok dengan gigi tonggos, Neville Longbottom, maju. Diikuti dengan seorang cowok lagi, Dean Thomas dibelakangnya. Mereka memukuli Draco.
Rasa sakit tak terperi, membuat Draco tak tahan, air matanya sudah keluar dari tadi. Sementara, dua cowok brengsek malah tertawa-tawa dan seorang lagi menonton adegan ini. Draco mulai kehilangan kesadaran, saat...
"HEY BRENGSEK! KAU APAKAN DRACO?" Gadis bermata hazel, berambut coklat semak turun dari sepedanya dan melemparkannya begitu saja.
"Menurutmu kami lagi ngapain Granger?" Cibir Seamus.
Hermione mendekati Seamus, dan, tanpa diduga-duga, menonjoknya. Tepat di rahang kiri bawah. Dengan bunyi bedebam, Seamus terjatuh. Dan pingsan dengan sangat memalukan.
Neville dan Dean membeku, kemudian mereka terbirit-birit lari membawa pimpinan mereka.
"Huh, sekelompok babi tak berguna!" Teriak Hermione.
"Draco! Draco bangun! Kau tak apa-apa?" Hermione berjongkok mengelus pipi Draco.
"Uhm, yeah Mione. Bagaimana kau bisa disini?"
"Tidak penting. Mengapa kau selalu membiarkan mereka menindasmu? Membuatku sebal!"
"Hehehehe, tapi kau akan selalu melindungiku kan?" Kekeh Draco.
"Yeah" Jawab Hermione memutar bola matanya.
Mobil sedan itu berangkat dari pekarangan sebuah rumah. Terdapat papan bertulisan "FOR SALE" terpancang didepan pagarnya. Semakin jauh, semakin jauh sedan itu menjauh.
"MIONE! MIONE! Kenapa kau meninggalkanku! MIONE!" Draco berlari menuruni undakan tangga depan rumahnya menuju sedan keluarga Granger. Dia terus berteriak, memanggil sahabatnya itu.
Tetapi terlambat, mobil sedan itu terlalu jauh, terlalu jauh untuk mendengarkan teriakannya. Draco masih memanggil-manggil, sesekali mengumpat. Sekarang, peluh serta air mata bersatu mengaliri wajahnya. Dia terus berlari sampai di perempatan jalan.
"Mione! MIONE! Kenapa? Kenapa meninggalkanku?" Raung Draco, putus asa. Dia tak mungkin mengejar sedan itu lagi. Benda itu sudah hilang dari pandangannya.
Ia terduduk di tengah jalan, menangis meraung-raung. Dia tak peduli, walaupun ada mobil yg akan menabraknya, dia terus menangis. Tiba-tiba...
"BRAAAAAKKKK!"
to be continue
a/n: bagaimana pendapat para readers? silahkan mengungkapkannya seletah menekan tombol review di bawah ini :) *nox*
