Please Save The Queen

. . .

Seoul..

Kesibukan siang hari kota seoul merupakan makanan sehari-hari bagi para pembisnis di kota besar ini. terutama untuk ukuran sekretaris presdir sebuah perusahaan kosmetik yang cukup besar di negeri ginseng korea.

"SAJANGNIM!" pekikan suara cempreng khas perempuan berwajah eksentrik dan memiliki warna rambut yang eyecatching itu menggema di gedung perkantoran saat sang 'boss' yang ia panggil sajangnim baru saja masuk ke dalam ruangan. Ia langsung berlari dan mendekap sang 'boss' berambut hitam panjang sepunggung, di balut oleh fashion terupdate khas dirinya dengan brand milik perusahaannya sendiri.

"aiguu aiguu." Ucap si sajangnim mencoba melepaskan diri dari jeratan sang sekretaris kesayangannya ini. ia membuka kacamata hitamnya dan menampilkan bentuk mata kucing sexynya. Ia tersenyum menatap sekretarisnya sendiri seolah sudah setahun tidak bertemu wajah.

"bogoshipoda." Gumam sekretaris bermarga Lee yang memiliki gummy smile yang khas. Sajangnimnya balas tersenyum dengan bibir sexy yang di lapisi lip tint merah.

"nado, Hyukkie." Kemudian mereka kembali berpelukan untuk waktu yang lama, sampai kehadiran laki-laki bertubuh model datang menenteng beberapa tas besar memasuki ruangan itu.

"tertinggal," ucapnya saat matanya bertemu dengan mata kucing milik sajangnim. "Siwon-ah, apa kabar?" sapa sekretaris Lee. Laki-laki bertubuh model, berwajah tampan itu membalas sapaan sekretaris Lee dengan melambaikan tangan dan senyuman berlesung pipi. "fine, thanks." Balasnya dengan Bahasa asing. Sajangnim bernama lengkap Kim Heechul itu melepas pelukannya pada sekretaris Lee Hyukjae dan mengambil barang yang di tenteng Siwon lalu memberikannya pada sekretaris Lee.

"gomawo." Ucapnya menatap Siwon lurus-lurus. Mereka saling bertatap dan bertukar senyum cukup lama sampai sekretaris Lee berdehem. "aigo, kalian ini, kalau butuh privacy itu bilang, kkk, aku keluar dulu ne, bye sajangnim." Ucapnya melenggang keluar dari ruangan Heechul.

Setelah sekretaris Lee benar-benar keluar ruangan itu, Siwon mendekatkan dirinya pada Heechul. ia melingkarkan tangannya di pinggang Heechul. "bagaimana? Ada lelaki amerika yang tampan dan memikat hatimu?" bisik Siwon di telinga Heechul. bisikan itu membuat Heechul terkekeh. "kau tau kan seleraku selalu pria asia." Balas Heechul melingkarkan tangannya di leher Siwon.

"apa aku termasuk?" Tanya Siwon menatap Heechul lurus-lurus. "kau di urutan pertama." Sahut Heechul di iringi kecupan singkat di bibir tipis Siwon. "gadisku pintar merayu eh?" Heechul terkekeh melihat wajah Siwon yang memerah walaupun ia mencoba menutupinya dengan tertawa.

Heechul melepaskan pelukannya dan menarik tangan Siwon. "ayo liburan." Ajaknya.

"kau baru saja pulang dari amerika." Sahut Siwon.

"itukan perjalanan bisnis , bukan liburan." Sahut Heechul lagi memanyunkan bibirnya.

"baiklah, mau liburan kemana?" Tanya Siwon mendudukan dirinya di kursi kebesaran alias kursi kantor Heechul dan Heechul duduk di atas meja kerjanya membuat rok mini yang di pakainya tersingkap dan menampilkan paha mulus yang semakin menggodan dengan warna kulit putih susunya di hadapan Siwon.

Siwon pun berusaha untuk tidak terus memperhatikan paha mulus itu tetapi usahanya gagal, paha mulus itu begitu menggoda. "aku bilang apa soal rok mini eo? Jangan kan." ucap Siwon menaruh tangannya di atas paha Heechul. "bagaimana kalau orang lain selain aku yang melihatnya?" tambah Siwon lagi. "yak, kita tidak sedang membicarakan soal rok mini, ini soal liburan." Dengus Heechul menjauhkan tangan Siwon.

"bagaimana kalau jeju?" Siwon tampak berpikir tentang usul Heechul. lalu kemudian mengangguk. "boleh juga, lalu.. kita berdua saja?" Tanya Siwon lagi. Heechul mengangguk. "tidak boleh ada yang tahu, terutama eommaku."

. . .

Jeju..

Suasana resort yang berada di atas perbukitan yang langsung menghadap ke laut lepas itu sangat damai. Di tambah dengan arsitektur yang sederhana tapi tetap terlihat megah ini menjadi nilai plus untuk para visitornya. Laki-laki bersetelan hitam yang di iringi seorang pemuda di belakangnya itu melepas kacamatanya sesampai di lobi hotel. Semua karyawan yang mengenalinya langsung membungkuk Sembilan puluh derajat di hadapannya sampai ia kembali berjalan.

Langkahnya terhenti di meja resepsionis, ia masuk ke dalam kawasan pegawai resepsionis dan mengecek segala sesuatu di sana lalu ia menganguk-angguk paham. Wajahnya menyiratkan kepuasan. "bagaimana, sajangnim?" tanya sekretaris Lee. Pria yang di panggil sajangnim itu mengangguk sambil menyiratkan senyum puas. "kerja bagus," ucapnya. Dan sekretaris bernama lengkap Lee Donghae itu tersenyum bangga sambil tertawa-tawa kecil.

Sajangnim pemilik hotel itu masih setia berada di balik meja resepsionis sebenarnya ia mencari kamar pesanannya untuk beristirahat. Tetapi di kamar yang ia pesan tertera nama lain bukan nama dirinya, nama pemesan bukan Tan Hankyung melainkan Kim Heechul. ia lalu memanggil pegawai resepsionis. "bukannya aku lebih dulu memesan kamar 2003?" tanyanya. Resepsionis itu menganga dan mencoba mengecek kesalahan ia lalu melirik rekannya dengan tatapan kesal. "ah maafkan saya sajangnim, seharusnya aku menyisakan kamar ini untuk sajangnim, tetapi sepertinya rekanku sudah membookingkan milik orang lain." ucapnya membungkuk menyesal. Hankyung hanya bisa menghela nafas, perasaan sedikit kecewa memang meliputinya namun ia bisa apa?

Tepat saat ia masih berada di balik meja resepsionis, ia mendengar suara ketukan antara stiletto dan lantai marmer. Ia mendongakannya kepalanya dan melihat seorang perempuan berpenampilan eksentrik dengan coat bulu bermotif leopard, kacamata trendy, stiletto merah, dan lipstick merah yang tebal. Di tambah rambut yang di cat keputihan yang sangat mencolok. Hankyung berani bertaruh jika orang seperti dia di tempatkan di keramaian negaranya pasti akan sangat mudah menemukannya dengan penampilan seperti itu Karena sangat eyecatching.

Wanita eksentrik itu menurunkan kacamatanya ke pangkal hidungnya yang mancung seperti pelosotan lalu menilik Hankyung di balik kacamatanya. "chogiyo," panggilnya. "aku sudah memesan kamar atas nama Kim Heechul." ucapnya. Hankyung mengingat-ingat nama itu tidak asing. "kamar 2003?" tanyanya sopan dengan senyuman. Walaupun tamu satu ini sedikit kurang sopan, sebagai orang yang professional ia harus melayani dengan sopan.

"2003? Mungkin, cepat berikan aku kuncinya." Ucapnya menyodorkan tangan lentiknya dengan kuku bercat hitam dan beberapa nailart yang terlihat seperti berlian di atasnya. Donghae yang berdiri di belakang Hankyung menatap Hankyung dan tamu itu dengan rasa takut juga kesal. "tunggu sebentar, agashii." Sahutnya dengan Bahasa korea beraksen china yang kental. Hankyung lalu mencari keycard untuk kamar 2003 yang berada di lantai istimewa. Setelah menemukannya, Hankyung memberikan kartu itu pada tamu eksentrik dan sedikit kurang sopan. "ini kartumu, agashii." ucap Hankyung menyerahkan kartu itu padanya.

Tapi wanita aneh itu masih meniliknya dan menyinggungkan senyum meremehkan, seperti menahan tawa. "apa ada yang lucu?" tanya Hankyung. Wanita itu malah tertawa dan melepas kacamatanya. "Bahasa koreamu, sangat aneh, kau bukan korea kan?" tanya wanita itu dengan tatapan mengejek. Donghae semakin gemas dan hendak menyela wanita itu kemudian berkata 'tidak taukah kau sedang berbicara dengan siapa?' tapi Hankyung menahannya.

"betul, bagaimana anda bisa tau?" tanya Hankyung tetap dengan senyumannya. "apa yang kim Heechul tak tau?" ucapnya bertanya balik entah untuk bertanya atau menyombongkan diri. Wanita itu kembali memasang kacamatanya dan berjalan dengan di ikuti bellboy yang membawa cukup banyak barang di belakangnya.

Setelah memastikan orang itu sudah masuk ke dalam lift, Donghae mendecak kesal. "sajangnim, bagaimana bisa sajangnim membiarkan wanita gila itu begitu saja?" tanya Donghae setengah membentak. Tapi Hankyung hanya tersenyum dan menyodorkan kartu kamar bernomor 2005 dan ia memegang kartu kamar bernomor 2004. "dia hanya belum tau siapa aku." Ucap Hankyung ikut memasang kembali kacamata hitamnya dan berjalan kea rah lift.

. . .

It's just a prolog, wants more?

Review mempengaruhi kelanjutan, keep reading and follow the story! ^^

Lanjut? Ne or Ani?

_Lady ChulHee_