THE LOVE BETWEEN US

Pairing : KyuMin and the other member (For me SuJu is always 13)

Genre : Romance, Sad, Friendship? (Gak tau lagi ah..=,=)

Rating : Untuk saat ini, T

Warning : YAOI, BL, gaje, gak sesuai EYD, typo, DON'T LIKE - DON'T READ!

Disclaimer : All Characters are belonging to themselves, SuJu is belonging to SM-E and this FF is mine.

Summary : Kyu seorang Black Rider? Bagaimana perasaan Minnie saat mendengar kisah masa lalu Kyu yang kelam?

Akankah Minnie tetap bersama Kyu,terlebih disaat masa lalu itu muncul kembali di hadapan mereka sekarang?


A/N

WHOOOAAAAA! This is My first FF! Mian kalo jelek dan aneh yah.. Harap dimaklumi kalo penggambaran characternya rada2 aneh, abiiss Author baru kenal SuJu taon ini sih! (Author kan baru bangun dari tidur 100 tahun bareng Avatar A'ang..=p)

This is a happy ending FF, karna author benci sam a Sad End'.. hehehe..

Segitu aja deh kenalannya, Happy reading! ^^ (jangan lupa reviewnya yah..Please)

-dibuat ditengah2 tumpukan tugas menuju UTS-


-CHAPTER ONE-

#KYUHYUN POV#

"Kyuhyun-ah, tolong tandatangani dokumen ini yah?" ucap suara merdu dari depan mejaku. Aku mendongak dan melihat deorang aegyo namja berdiri disitu sambil menyodorkan beberapa lembar kertas padaku.

"Oke." Jawabku singkat, kemudian mengambil kertas-kertas dokumen itu dan menandatanganinya. " Kapan kau mau berikan dokumen ini pada dewan sekolah,Hyung?" tanyaku padanya.

"Hari ini, sekalian aku pulang." Jawab Lee Sungmin, sekretarisku. Ia mengambi laporan OSIS itu dari mejaku kemudian memasukannya ke dalam amplop.

" Soo Man pasti sudah pulang sekarang,Hyung."

Hyung kesayanganku itu melihat jam dinding yang menunjukan pukul 6 sore. "Aigoo.. Kau benar,Kyu. Kenapa waktu berlalu cepat sekali sih!" sesalnya sambil mengerucutkan bibir. 'menggemaskan. Bagaimana ekspresi sesal seorang namja bisa begini imut?' pikirku. Entahlah, Cuma Tuhan yang tau. (WRONG,Kyu! Cuma Author yang tau, kan Author yang bikin ini FF.. HAHAHA! *BUAAKK, digebuk rame-rame..)

"Sudahlah,Hyung. Biar aku yang serahkan dokumen itu besok pagi. Kau pulang saja , sudah sore, nanti diluar keburu gelap." Ucapku pengertian.

"Jinjja? Gomawo Kyuhyunie.." seru Sungmin-hyung sambil memamerkan sederet gigi kelinci putihnya membentuk sebuah senyuman yang teramat manis.

"Ne, Sungmin-hyung." Aku membalas senyumannya.

"Jinjja gomawo,kyu! Kalau begitu aku pulang duluan ya. Annyeong!" Sungmin-hyung mengambil tasnya dan meninggalkan aku sendiri setelah memberikan lambaian tangan sebelumnya.

Aahh, sebenarnya akuingin seklai mengantarnya pulang kalau saja laporan-laporan ini tidak menuntut untuk diselesaikan. Neraca yang dibuat Eunhyuk –hyung sang bendahara OSIS saja belum ku periksa, padahal sudah harus diserahkan ke bagian keuangan sekolah besok pagi.

Menjadi ketua OSIS memang banyak menyita waktuku. Tapi mau bagaimana lagi, aku sudah terpilih. Toh disini aku bisa memandangi Sungmin-Hyung yang tidak bisa kulihat sehari-hari dalam kelas regular. Berkat OSIS juga aku bisa mengenal dan sedekat ini dengan Sungmin-hyung. Walaupun kami memang belum pacaran sekarang ini, tapi aku sangat mengharapkannya suatu saat nanti. (Waduh,Kyu jadi CurCol nih.. #Gyaaa! Author dilempar balok ama Kyu)

Dua jam sudah aku berkutat dengan neraca yang dibuat Eunhyuk-hyung. Si pelit itu memang benar-benar keterlaluan, anggarannya dibuat terlalu kecil, aku jadi harus membuat revisi disana-sini. Aku mem-print out laporan itu untuk kuserahkan besok pagi. Tubuhku terasa kaku, aku berdiri dan melakukan sedikit stretching, sebelum akhirnya membereskan barang-barangku dan bergegas pulang.

#SUNGMIN POV#

'MHWOO? Sudah jam 19.50?' Aku menatap layar ponselku dengan kesal. Heechul Soesangnim nerhasil menahanku selama hamper 2 jam. Mentang-mentang nilaiku yang paling baik dari seluruh siswa kelas 2 dalam pelajaran bahasa, aku jadi harus membantunya memeriksa tugas semua siswa kelas 1. Padahal dia sedari tadi hanya mesra-mesraan saja dengan Hankyung Soesangnim.

"Ini,Hee Soesangnim. Sudah kuperiksa semua. Aku pulang ya. Annyeonghaseyo." Ucapku malas-malasan sambil membungkukan badan dan meletakan setumpuk kertas di mejanya.

"Ne. Gomawo Sungmin-ah. Hati-hati di jalan." Balasnya tanpa melirikku, kemudian melanjutkan date-after-work-nya dengan Hakyung Soesangnim.

'Aiiissshh! Aku jadi pulang malam deh!' runtukku dalam hati. Aku berjalan menuju gerbang sekolah saat ku lihat ada 4 orang pemuda sedang bergerombol disana. Tiga dari pemuda itu membawa motor yang bisaa digunakan dalam motor racing. 'Pasti anak-anak gank motor.' Pikirku. Sebenarnya aku takut harus berpapasan dengan mereka, tapi mau bagaimana lagi, sekolah ini kan cuma punya satu pintu gerbang.

"HEY! Kau!" teriak pemuda dengan badan paling besar saat aku melintas di depan mereka. Aku mempercepat langkahku karna tak ingin berhadapan dengan mereka.

"YYAAA! Apa kau tidak dengan Kang'in-hyung memanggilmu?" namja lainnya tiba-tiba mencegatku dan menatapku sinis. Aku terpaksa menghentikan langkahku.

"Sabar-sabar,Donghae-ah. Jangan emosi begitu dong. Lihat caraku nih!" ucap temannya yang lain sambil menepuk-nepuk bahu pria bernama Donghae itu. Namja itu mendekatiku. Aku mundur perlahan, tapi tiba-tiba ia menarik tanganku dan mengecupnya. " Halo, yeoja yang manis." Ucapnya sambil tersenyum. YYAIIKK! Aku langsung menarik tanganku secepat kilat.

"Yesung-hyung, Kau pabbo sekali. Lihat! Dia memakai celana, bukan rok!" ejek namja terakhir.

"MWHOO? OOHH!" namja bernama yesung itu terkaget-kaget. Aku makin terdesak dan ketakutan sekarang, mereka semua mengelillingiku. Padahal aku ingin cepat-cepat kabur dari situ.

"Kau! Kau tau dimana Cho Kyuhyun?" DEG! Aku mendengar dengan sangat jelas namja berbadan paling besar itu menanyakan dongsaeng kesayanganku. Cho Kyuhyun.

"HYUUNG! KESINI,PALLI! Aku menoleh kearah teriakan itu, kulihat Kyuhyun-ah menatapku cemas. Aku berpikir cepat , mendorong yesung dan menerobosnya. Aku berlari sekuat tenaga kearah Kyuhyun. Aku segera naik ke motor yang dikendarainya sebelum para namja itu mulai mengerjarku.

"Pegangan padaku erat-erat,Hyung!" ucap Kyunnie sambil melingkarkan kedua tanganku di pinggangnya.

CLEK! Ia memasukan gigi dan BBRRUUUUMMM! Kyuhyun meng-gas motornya dengan maximum speed. Aku merasakan tubuhku tersentak ke belakang,aku memeluknya erat-erat mempertahankan keseimbanganku. Kyuhyun memacu motornya seperti orang kesetanan sebelum para namja itu bisa mengejar.

Mungkin sudah sekitar 30 menit aku duduk dibelakang Kyu yang mengendarai motornya dengan kecepatan gila-gila'an. Aku tidak tau sudah seberapa jauh kami dari sekolah, jari-jari ku sudah mulai sakit akibat mencengkram jaket Kyu terlalu keras. Aku masih memejamkan mataku sedari tadi, tidak berani melihat seberapa cepat kami melaju.

Udara yang kuhirup kini bercampur dengan aroma khas air asin. Kyu mulai menurunkan kecepatan motornya, terpaan keras angin yang tadi kurasakan kini telah berubah menjadi hembusan angin sepoi-sepoi. Aku membuka mataku perlahan, dan melihat hamparan pasir dan birunya air. Laut? Sudah sejauh itu kah kami pergi? Aku bertanya-tanya. Kyu menghentikan motornya. Aku melepaskan pelukanku, kulihat ia memendang kearah laut.

"Gwenchana,Hyung?" Ia melirik ke arahku, ku jawab pertanyaannya dengan anggukan. Ia tersenyum dan mengalihkan pandangannya ke depan.

"Siapa para namja tadi,Kyu?" Aku memandangi punggungnya, mengunggunya menoleh padaku dan memberikan jawaban.

#KYUHYUN POV#

'Aku tau dia pasti akan menanyakannya, tapi haruskah kujawab? Haruskah Ia mengetahui masa lalu yang selama ini kututupi? Bagaimana jika ia menjauhiku setelah mengetahui semuanya? Bisakah aku bertahan jika ia memilih untuk membenciku?' banyak pikiran berkecamuk di otakku.

"Kyu?" Aku masih membelakanginya, tapi kutau ia tetap memandangiku menunggu jawaban.

Aku turun dari motor dan berbalik menghadapkan wajahku padanya. "Kau benar-benar ingin tau,Hyung?" Entah karena suaraku yang terdengan lirih atau ekspresi wajahku yang tak bisa menutupi segala kegalauan hatiku yang membuatnya kemudian menggeleng cepat.

"Mereka tadi menanyakan tentang kau,Kyu. Tapi aku tidak mau memaksamu bercerita. Dengan wajah tersiksa seperti itu, aku yakin itu pasti bukan cerita yang menyenangkan. Lebih baik kau tidak usah mengingat-ingatnya kan, aku tak mau kau sedih,Kyuhyun-ah." Sungmin-Hyung tersenyum,ia membelai pipiku sekilas kemudian menundukan wajahnya dengan ekspresi sedih. Mungkin ia takut jika semua ini akan menyakiti perasaanku lebih dalam lagi.

Tanpa sadar aku sudah melibatkannya begini jauh dalam hidupku. Mungkin Ia berhak mengetahui seluruhnya tentang diriku,tentang siapa aku, dulu dan kini. Kuputuskan untuk menceritakan segalanya. Ini yang paling adil baginya, setelah itu ia bisa bebas memilih untuk tetap disampingku atau pergi meninggalkanku.

"Hyung, Kau mau dengar ceritaku?" Aku membantunya turun dari motor dan mengajak untuk duduk di tepi jalan yang menghadap ke laut.

"Gwenchana,Kyunnie?"

"Gwenchana,Minnie-Hyung. Kurasa kau berhak tau, tapi ini memang bukan kisah yang menyenangkan." Aku menatap matanya dalam-dalam, kulihat wajahnya bersemu merah dalam kegelapan malam. Ia menghindari tatapan mataku dan mengangguk kecil. Aku memandang laut yang tanpa batas, memulai ceritaku.

"Aku.. aku bukan lah Cho Kyuhyun seperti yang kau kira. Aku cuma seorang pengecut yang kabur dari masa lalu. Dua tahun yang lalu aku bukanlah ketua OSIS atau murid teladan seperti sekarang,Hyung. Tak ada yang mempedulikan aku, aku selalu kesepian. Kemudian aku bertemu dengan 5 namja, Kang'in-Hyung, Kibum-hyung, Donghae-Hyung, Yesung-Hyung dan Siwon-Hyung. Mereka mengenalkanku pada dunia balap. Aku sangat sayang pada mereka, aku suka dengan kecepatan yang mereka kenalkan padaku. Aku suka merasakan angin yang berhembus kencang saat aku mengendarai motor. Itu adalah saat-saat yang paling membahagiakan dalam hidupku." Aku melirik Sungmin-Hyung. Ia hanya menatapku, mendengarkanku. Ekspresinya tidak bisa kutebak antara sedih dan kaget.

Aku mengalihkan mataku darinya, dan melanjutkan ceritaku. " Aku melewati hari-hari yang menyenangkan bersama mereka. Menikmati kepedulian mereka kepadaku, menikmati bagaimana rasanya menjadi seorang juara. Kami dikenal sebagai Black Rider yang selalu mengacau di tengah-tegah pertandingan gank motor lain. Aku benar-benar menikmati segalanya sampai suatu hari ayahku mengetahui semua yang kuperbuat. Dia marah besar. Aku yang kesal akhirnya kabur dari rumah. Aku pergi ke rumah Siwon-Hyung, dialah yang paling dekat denganku saat itu, dialah sosok kakak sekaligus Appa yang kuidamkan. Dia mendengarkan semua keluh kesahku. Tapi tanpa kusadari Appa memata-mataiku sampai ketempat Siwon-Hyung…" Rasanya makin berat untuk menceritakan ini semua. Tapi aku sudah membuat keputusan bahwa Minnie harus tau siapa aku yang sesungguhnya.

"… Appa menuduhnya sudah merusak diriku dengan pergaulan yang buruk. Appa menjebloskan Siwon-Hyung ke penjara. Walaupun akhirnya Siwon-Hyung bisa bebas setelah aku memohon pada Appa dan berjanji akan melakukan semua yang diinginkannya, tapi semua sudah terlambat. Catatan kriminal yang didapatnya akibat ulahku membuatnya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah penerbangan seperti yang diidamkannya. Aku sudah menghancurkan impian terbesarnya untuk jadi seorang pilot,Hyung!" Aku menarik nafas dalam-dalam, berusaha menahan emosiku yang makin sulit dibendung.

" A-aku dipindahkan kesini se-ttelah lulus sekolah menengah pertama. T-tapi aku yang biadab ini.. malah memiliki kehidupan yang indah disini, aku bertemu kau, eunhyuk-hyung, shindong-hyung, wookie-hyung, dan yang lainnya. Padahal a-aku sama sekali tidak pantas mendapatkan semua ini,Hyung! Aku yang sudah merampas impian orang yang sudah begitu baik padaku! A..aku bahkan tak pantas untuk bahagia,Hyung!" Air mata sudah membasahi wajahku, menceritakan semua ini adalah hal yang berat bagiku. Terlebih lagi menceritakan betapa jahatnya aku pada orang yang kucintai. Aku tertunduk ditengah suasana hening ini. Airmataku terus mengalir,menguras emosi.

#SUNGMIN POV#

Aku mendengarkan cerita Kyuhyun-ah, sesekali ia terisak kecil dalam ceritanya. Perasaan ku berkecamuk saat aku mendengar kisahnya. Aku kaget, sedih , cemas, khawatir,kesal semuanya bercampur aduk. Ia menanggung penderitaan selama ini, sendirian. Begitu merasa bersalah atas apa yang telah ia perbuat di masa lalu. Begitu sedih, mengapa dirinya justru menjadi boomerang bagi sahabat yang paling ia sayangi. Aku meneteskan air mata merasakan penderitaan yang terlukis dalam suaranya. Aku kesal mengapa ia menanggung semuanya sendirian. Setidaknya ia bisa berbagi denganku!

Aku berdiri dan beranjak ke hadapan Kyuhyun-ah yang masih terduduk diam. Aku mengangkat dengan lembut kepalanya yang sedari tadi tertunduk. Kulihat wajah namja yang bisaanya ceria itu kini menangis sedih dan sakit. Aku menatap matanya.

"Gwenchana,Kyuhyun-ah." Ucapku sambil memberikan senyuman lembut dan membelai wajah namja yang kucintai ini tanpa peduli dengan wajahku sendiri yang juga berlinangan air mata. Kemudian aku memeluknya, mendekapnya sambil berulang-ulang mengucapakan kata 'Gwencahana'. Aku merasa tangisnya makin keras dalam dekapanku. Ia memeluk pinggangku. Bahunya terisak keras, ia menumpahkan segala kegalauan yang ada di hatinya selama ini.

TBC?


another A/N

Mian, FF ini panjangnya bukan main.. hehehehe..(=,=)'

tapi cerita ini masih panjang, cuma masih ada di otak author aja, blon di tulis..

Gomawo for Reading ^,^

Mohon reviewnya yah..