Teikou University
Hanya sekumpulan oneshoot tentang kehidupan chara KnB dalam menjalani keseharian di kampus Teikou University.
Kuroko no Basuke hanyalah milik Tadatoshi Fujimaki
Warning: OOC, typo(s), friendship, parody, humor gagal alias tidak garing, dll
Don't Like, Don't Read.
Enjoy...
Cit...cit..cit
Bunyi kicawan burung memenuhi ruangan, cahaya mentari sudah merambah masuk melalui kaca jendenya. Pemuda bersurai navy blue membuka matanya perlahan, rasa kantuk masih menyelimuti pikirannya. Samar-samar melihat jam duduk miliknya. Mata Aomine langsung terbuka lebar saat tahu sekarang sudah jam berapa.
"APAAAAAAAAAAAAAAAA JAM 8" Dia langsung terlonjak kaget dan buru-buru bangkit dari tempat tidurnya.
Merutuk dirinya sendiri karena tadi malam tidur terlalu larut, padahal dia ada kuliah pagi hari ini. Tanpa perlu mandi dan hanya perlu gosok gigi dan cuci muka sepersekian detik, dia langsung ganti baju, meraih tas selempangnya, mengambil roti di dapur dan segera melesat keluar dari apartementnya.
Baru saja keluar beberapa langkah dia ingat sesuatu, ada yang tertinggal. Oh, handphoneya. Aomine langsung bergegas kembali kedalam dan mengambil handphone miliknya. Dengan berlari tergesak-gesak, Pemuda navy itu mengunyah kasar rotinya dan meneguknya tanpa memperdulikan dia akan keselek.
Aomine mencek pesan yang ada. Dan oh, ternyata banyak sekali pesan yang masuk. Salah satunya adalah:
To: Dai-chan
From: Satsuki
Subject: dimana
Dai-chan kamu dimana?
Dengan kecepatan kilat, Aomine membalas pesan itu.
To: Satsuki
From: Daiki
Subject: Re: dimana
Aku telat bangun, sekarang lagi diperjalanan.
"TAKSIIIIIIIII" teriaknya kencang saat melihat taksi lewat dihadapnnya.
Si supir yang tidak kuat imannya(?)—maksudnya batinnya langsung menyetopkan mobilnya kasar. Bahkan hampir saja terguling karena kagetnya.
"Yosh..." baru saja berhenti, Aomine itu langsung melesat masuk dan menutup pintu lumayan kasar—baca membanting.
"Ke Teikou University ya Pak" seru Aomine tidak sabaran dengan suara khas bariton miliknya.
Pak supir yang diteriaki terlonjak kaget karena diteriakin untuk yang kedua kalinya, mungkin setelah ini kalau diteriakin lagi dia akan strok mendadak atau bahkan mati ditempat, kemungkinan. Si supir langsung melesatkan mobilnya sebelum diprotes lagi.
Aomine melirik jam tangannya, pukul 08.10. mungkin kalau naik taksi hanya butuh waktu 10 menit. Handphone berwarna biru tuaya bergetar lagi, kali ini dari Kagami.
To: A(h)omine
From: Bakagami
Subject: [none]
Ahomine, Elo dimana sekarang? sebentar lagi Hyuga—killer Sensei masuk tahu.
Pemuda itu hanya terkekeh kecil, ternyata teman-temannya masih ada yang peduli dengannya walaupun kelakuannya mirip ehempremanehem.
To: Bakagami
From: Aomine
Subject: Re: [none]
Sebentar lagi nyampe kok, tenang saja manis..
Dan Kagami yang menerima pesan itu langsung muntah seketika.
Dia tahu kalau akan seperti ini. Pasti kalau dia terlambat, teman-temannya mengirim pesan yang kelewat cerewet termasuk Satsuki ataupun Kuroko. Tapi tidak apalah. Itu tandanya mereka itu peduli.
Bruk—
Mobil berhenti mendadak dan sukses membuat wajah tamfan Aomine mencium kursi didepannya.
"Itte..." keluhnya
"Ada apa Pak? Kok berhenti?" tanyanya seraya mengusap hidungnya yang tadi terbentur.
"Itu, lagi macet" jawab si supir.
"Hah?" Aomine celingukan melihat kedepan dan, O-OW... macet parah. Tidak mungkin dia menunggu sampai mobil ini baru bisa bergerak lagi. Dia melirik jamnya lagi dan jam menunjukkan pukul 08.15. Oh Kami-sama dia akan mendapat tugas tambahan dari Dosen tercinta kalau terlambat 1 detik saja.
Tanpa pikir panjang, Aomine keluar dari mobil taksi (setelah membayar tentunya) dan melesat pergi. Dia melihat tempat sekitarnya, Universitasnya masih lumayan jauh. Kalau seperti ini dia bisa terlambat.
Tiba-tiba, sebuah lampu boah lamp 5 watt berwarna kuning redup keluar dari kepalanya. Mata pemuda itu berkilat tajam—oh masuk mode zone rupanya. Aomine segera berlari melalui gang disebelahnya, kemudian melewati pabrik, kandang ayam, rumah orang, taman bermain, bahkan menyeberang sungai pakai kapal(?) untuk menuju kesana.
Bruk...Brak...Prang...Prong...Pring...Gubrak...Meong(?)...
Aomine melewati halang rintang di depannya, bahkan tadi sempat saja bersiul saat melihat perempuan seksi lewat—dasar mesum. Dan untung saja masih dalam zone, kalau tidak sudah di tibruk pake selop sama ibu-ibu tadi. Hah? Ibu-ibu?. Ternyata perempuan itu sudah ibu-ibu pemirsa..
Dengan napas yang sudah tersisa sedikit dan lutut yang sudah minta berhenti tidak membuatnya menyerah, sedikit lagi tinggal beberapa meter lagi dia sudah memasuki wilayah Teikou University.
Dan dengan lompatan seperti pelari maraton yang mencapai finish pertama Aomine melewati gerbang Universitasnya.
"Yey, sampai juga" teriak Aomine girang sambil mengangkat kedua tangannya di udara. Pak Satpam yang lagi jaga di depan gerbang hanya bengong melihat kelakuan Aomine yang seperti idol dadakan.
"Yost...tinggal sedikit lagi SEMANGATTTTTTTTTTTTT" entah apa yang merasukinya dan membuatnya kelewat semangat, bahkan hampir melupakan kakinya yang sudah lemas sejak tadi.
Pemuda navy itu segera melesat memasuki wilayah Universitas dan menuju gedung fakultas hukum, setelah memasuki gedung, dia segera menaiki tangga menuju lantai 5 mengabaikan Hayama yang sudah mencak-mencak karena ditabrak dan membuat laporannya terbang kemana-mana. Berhenti sebentar saat melihat Sakurai membawa pocari sweet dan tanpa permisi meminta minuman itu lalu pergi tanpa pamit, pemuda bersurai coklat itu hanya speachless melihat kelakuan Aomine beberapa saat yang lalu. Sebenarnya sih takut protes karena Aominekan preman.
Dia sudah memasuki lantai lima. Ya sedikit lagi...sedikit lagi sampai...
Pintu kelasnya sudah didepan mata...mencoba meraihnya dan...
Glek—
Pintu dibuka dari dalam.. apa itu Hyuga-Sensei? Kalau iya, tamatlah riwayatnya...
Dan yang membuka pintu itu adalah...
"K-KAGAMIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII" orang yang dipanggil menengok dan—
BRAK—
Bunyi tabrakan yang keras pun terdengar sampai kedalam. Membuat orang-orang kaget. Dan WOW tabrakan itu menyebabkan pintu ruangan itu hancur. Syukur-syukur hanya nabrak pintu, kalau nabrak tembok? Mungkin kelas sebelah akan hancur. Momoi yang paling penasaran langsung melesat menuju TKP.
"Ada apa? Ada apa? Apa ada?" tanya gadis bersurai merah muda itu panik dan melihat ke bawahnya dan menemukan dua orang sedang terkapar. Dan Momoi hampir saja berteriak senang, ternyata dia fujoshi ya..
"Itte..." Aomine bangkit seraya mengusap kepalanya. Kagami masih tepar ditempat. Dikepalanya sedah terdapat palu-palu(?) ilusi.
Aomine yang merasa bersalah sudah menabrak pemuda harimau(?) itu langsung mengguncang tubuh Kagami kasar.
"Hoi Bakagami bangun" ujarnya dengan malas. Belum bangun juga.
"Hoi..Hoi.." karena sudah tidak tahan dikacangin karena sebenarnya harga kacang itu sangat murah. Aomine menampar pipi Kagami bolak-balik.
"Bangun woi Baka" teriak Aomine.
"Sakit tahu, A(h)omine" balas Kagami tidak kalah kencang.
"Apa tadi yang kau bilang?" tanya Aomine dan mereka mulai adu mulut.
"FUTARI TOMO YAMETE YO" teriak Momoi yang sudah tidak tahan melihat duo harimau panter didepannya. Keduanya langsung berhenti seketika. Gadis itu membuang napas kasar agar pikirannya menjadi tenang.
"Mattaku...Aomine-kun, kamu kenapa lari-lari begitu, bahaya tau" ujar Momoi yang sudah mulai tenang.
"Hehehe...soalnya Aku sudah terlambat, jadi kupikir dengan masuk zone, Aku akan sampai sebelum Hyuga-Sensei memulai kuliahnya" jawab Aomine sambil nyengir.
Momoi dan Kagami hanya menggeleng-geleng kepala.
"Oh iya, kamu mau kemana Kagami sambil bawa tas begitu, bukannya Hyuga-Sensei sebentar lagi masuk?" tanya Aomine.
Teman-temannya langsung membuang napas capek. "Kenapa? Ada yang salah dengan pertanyaanku" tanya Aomine lagi dengan wajah minta penjelasan.
"Dai-chan, apa kamu tidak mencek email yang ku kirim?" tanya gadis bersurai merah muda iti.
"Eh? Email? Rasanya kau tidak ada mengimkanku email" elak pemuda gangoro itu.
"Baru saja 4 menit 6 detik yang lalu Aku mengirimkan pesan kepadamu" jawab Momoi cepat. Aomine hanya cengo. Hebat juga analisis waktu gadis itu.
"Lalu kenapa kalian tidak masuk? Dan kenapa Kagami mau keluar? Bukannya saat kuliah Hyuga-Sensei tidak ada yang boleh absent ya?"
"Aomine coba buka pesannya Momoi-san dulu deh" ucap Kagami menengahi. Dengan cepat Aomine mengambil handphonenya dan ternyata memang ada pesan dari Momoi.
To: Dai-chan
From: Satsuki
Subject: Libur
Hyuga-Sensei ada urusan mendadak, jadi kuliah hari ini diliburkan.
Aomine bengong ditempat, dengan efek patah-patah menatap dua orang didepannya sambil keringetan..
"J-jadi..."
"Ya begitulah, hari ini tidak ada kuliah" jawab Kagami santai.
"Ayo pulang" seru Momoi senang seperti anak kecil.
Aomine masih diam membatu ditempatnya, rasanya tubuhnya menjadi butiran debu lalu diterbangkan oleh semilir angin yang lewat. Kakinya langsung lemes. Dan tubuhnya langsung ambruk ditempat. Sambil menangis gaje dia meratapi nasib. Sudah lari jauh-jauh sampai tenaganya habis, hasilnya adalah...
"Dasar Hyuga-Sensei PHP" umpat pemuda gangoro itu lemas.
.
.
Fin
Iravia: selesai juga ya... dan kasian juga Aomine di chapter pertama sudah dinistain
Mimi: tidak apa, Aomine rela kok
Aomine: siapa yang bilang rela woi #lempar Mimi#
Iravia: oh iya, mana Haru?
Mimi: Haru sedang ujian praktik jadi tidak bisa ikut..
Iravia: *mengangguk* baiklah. Fanfict ini adalah sekumpulan oneshoot jadi akan tamat setiap chapternya..
Mimi: oh iya disini Aomine, Momoi dan Kagami itu satu fakultas di Hukum, dan chara lain akan muncul di chapter selanjutnya...kalau ada yang mau request juga diperbolehkan lho... mungkin kalian ada ide untuk cerita selanjutnya...
Iravia: baiklah sudah cukup ya...
Mimi-Iravia: Minna-san Mind to RnR Please
