PENGUMUMAN:

Karena aku nggak bisa memutuskan antara GS sama BL, aku bakal bikin dua versi. Iya, mungkin aneh tapi daripada berantem kan? Jadi, chapter ganjil bakal jadi versi GS dan chapter genap bakal jadi versi BL.

Jadi bacanya skip-skip aja tiap satu chapter, tergantung kalian lebih suka GS atau BL.

Ok, happy reading!


Stepbrother's Secret

.

Genderswitch

Baekhyun, 15 tahun, gadis penurut yang polos, terlalu polos. Lalu ibunya menikah lagi dan Chanyeol datang dalam kehidupannya. Sayangnya, ia datang dengan rencana-rencana busuk dan rahasia gelapnya. Baekhyun terperangkap.

Warning:

Incest, age-gap, under-age sex, drugs, etc.

.

.

.

Prologue

.

Baekhyun mengeluarkan desahan tertahan. Kain yang disumpalkan ke mulutnya nyaris tidak berfungsi apa-apa untuk meredam suara yang ia timbulkan. Di sekolah, ia selalu menjadi murid pendiam, wallflower yang tidak akan disadari orang-orang keberadaannya. Dan di rumah pun, ia tidak banyak bicara, tidak pernah keras-keras. Tidak pernah berteriak. Namun ia sendiri tidak mengerti mengapa setiap kali Chanyeol menyentuhnya, mengentak di dalam tubuhnya dan menyeretnya ke atas awan dengan cara istimewa, ia tidak bisa diam.

Karena Chanyeol menghantamnya dengan keras, dengan mendalam, meninju sweet spot-nya bertubi-tubi. Dan Baekhyun kehilangan sisa-sisa akal sehat yang ia coba pertahankan saat itu juga.

"Oppa... boleh aku...," dia sudah sangat dekat. Namun ia tahu, ia tidak dapat melakukannya tanpa ijin Chanyeol.

Sebagai balasan, Chanyeol mendaratkan tamparan keras di pantat gadis itu, yang hanya setengah meringis setengah melenguh. Perih tamparan itu menyakitkan, tapi anehnya dia menginginkannya lagi.

"Panggil yang benar," Chanyeol mengerang. Baekhyun dapat merasakan gerakan pria itu menjadi sedikit tidak beraturan. Tanpa bahwa dia juga mendekati klimaks.

Baekhyun menggigit bibir. Merasa malu. Merasa aneh. Tapi, di atas itu semua, ia akan melakukan apapun, apapun hanya agar ia bisa mencapai puncak. Lagipula, ia tidak sempat untuk merasa malu,

"B-boleh aku... ahh... keluar sekarang, D-daddy?"

Ada senyum yang tidak bisa Baekhyun lihat, namun ia rasakan dibalik punggungnya, pada bibir yang sekarang tengah menanamkan ciuman dan gigitan di bahunya.

"Yes, Princess. Cum for Daddy."

Dan detik itu juga, Baekhyun memuntahkan cairan putih pekat dari vaginanya. Chanyeol menyusul tidak lama setelahnya. Ia tidak langsung berhenti. Ia melanjutkan gerakannya, hanya lebih pelan, memeras habis semua semennya dan memperhatian dengan seringaian bagaimana pita putih itu terus mengalir keluar dari saudara tirinya yang manis.

Saat Baekhyun terjatuh kelelahan dalam posisi yang sama, dengan perut rata pada kasur, pria itu menariknya lembut, mengecupnya sekilas di bibir dan membenarkan seragam putih-biru miliknya. Dengan telaten ia menyisir rambut Baekhyun dengan jari tangan dan membenarkan letak jepit rambut gadis itu.

"Sana, temui Mom."

Dan Baekhyun beranjak, sebisa mungkin menormalkan napas sebelum mencapai pintu. Derit yang terdengar saat pintu terbuka membuatnya menahan aliran oksigen ke paru-parunya seketika.

Ibunya tampak mengernyitkan alis.

"Kenapa lama sekali, sih?"

Baekhyun melirik ke belakang sekilas. Tempat tidurnya berantakan, dan Chanyeol tidak terlihat di manapun. Mungkin bersembunyi di kamar mandi.

"Hmm maaf, tadi sakit perut," sebagai penambah alibi, ia otomatis memegangi perut.

Ibunya, sialnya, kali ini tidak melepaskannya begitu saja. Wanita yang masih cantik di usianya yang telah menginjak angka 40 itu memicingkan mata menatap kamar Baekhyun. Pada tempat tidurnya.

"Kamu itu anak gadis kok berantakan sekali. Cepat bereskan! Habis itu sarapan di bawah."

Baekhyun hanya mengangguk.

"Omong-omong mana Chanyeol?"

Ia mengendikkan bahu. "Yasudah. Cepat beres-beres dan sarapan. Nanti terlambat sekolah."

Dengan itu, Nyonya Byun, yang sekarang telah berganti menjadi Nyonya Park berlalu. Baekhyun menutup pintu dengan cepat.

Chanyeol ternyata di sana, bersembunyi di balik pintu. Tatapannya pada Baekhyun masih sama. Seperti pemburu menatap buruannya. Dan ketika ia menunduk, ia tahu kenapa.

Cairan putih sperma bercampur jusnya sendiri masih mengalir di bawah rok seragamnya, menodai kaos kaki putih yang sebelumnya ia pakai.

"Homework's done," Chanyeol terkekeh, dengan sebuah kecupan lembut di kening Baekhyun. "Ingat cupcake, semua ini adalah rahasia kecil di antara kita. Siapapun tidak boleh ada yang tahu, janji?"

"Hm. Aku janji, Oppa."

"Pintar. Sekarang pakai celana dalammu dan ganti kaos kaki. Nanti Oppa antar ke sekolah."

.


A/N

Iseng banget sih ini, LOL.