The Water God's Bride

By: Haruno Kagura

Don't like don't read

"….." = berbicara

'…..' = berbicara dalam hati

Italic = flashback

Chapter 1:

Seorang perempuan –tepatnya- gadis sedang termenung di bawah pohon sakura. Rambut panjang sepinggangnya yang bewarna sama dengan pohon itu melayang-layang dipermainkan oleh angin. Gadis itu, Haruno Sakura, sedang memikirkan sesuatu.

Tiba-tiba , ia dikejutkan oleh seorang anak laki-laki berambut merah keoranyean, Namikaze Kurama. Anak itupun duduk disamping Sakura tanpa mengatakan apa-apa. Sakurapun tidak berkeberatan. Sakura sudah kenal dengan Kurama sejak Kurama masih bayi.

"Onee-chan , benar-benar yakin dengan keputusan ini?" Sakurapun dikejutkan oleh pertanyaan Kurama. Sedang Kuramapun menatap lurus kedua mata emerald indah Sakura.

"Ya, Kurama-kun… aku yakin dengan keputusan yang sudah kuambil. Lagipula, aku juga tidak ada orang yang kusukai kan." Kata Sakura dan diakhiri oleh gurauan.

"Tetapi, bagaimana dengan aku, Ayame, dan yang lainnya?" pertanyaan dari Kurama membuat Sakura terkejut. Diapun menatap mata biru laut Kurama yang menatapnya lurus.

"Ini juga demi keselamatan desa, kalian, Kurama-kun…" kata Sakura yang sekarang bernada serius tetapi, matanya menunjukkan kesedihan dan Kuramapun melihat itu.

"Tapi, mereka'kan bisa mencari gadis yang lain lagi bukan?" Tanya Kurama mendesak.

"Tidak bisa lagi, Kurama-kun… aku sudah menerima keputusan itu dan aku harus menerimanya. Kau harus menghargai itu, Kurama-kun." Kata Sakura menatap lembut kedua mata biru laut Kurama.

"Ta-tapi-…" anak itu sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, matanya sudah berkaca-kaca.

Akhirnya, Sakurapun memeluk anak itu dengan erat. Seketika itu juga, Kurama menangis terisak-isak di dalam pelukkan Sakura yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri. Setelah beberapa lama menangis, Kuramapun berhenti. Tetapi, ia tetap tidak mau melepaskan Sakura. Iapun menenggelamkan wajahnya ke leher Sakura, dan menyesap aroma cherry yang menguar dari tubuh Sakura, seakan tidak ingin melepasnya.

"Gomenne, Kurama-kun…" gumam Sakura meminta maaf.

"Sakura, kau harus dirias dahulu sebelum acara dimulai." Panggil seorang nenek dengan suara yang lembut.

"Baik, Chiyobaa-san." Jawab Sakura dan melepas pelukkan Kurama.

"Onee-chan,….." gumam Kurama.

"Baiklah, jadi anak yang baik ya…" kata Sakura mengusap kepala Kurama dan tersenyum lembut.

"Baik, Onee-chan…" kata Kurama balas tersenyum.

"Nah, gitu dong dari tadi." Kata Sakura riang.

Beberapa jam kemudian…..

"Wah, kau cantik, Haruno-san.." puji seorang wanita tua kira-kira berumur 60 tahunan.

"Terima kasih, baa-san.." kata Sakura disertai oleh senyum.

Sakura memakai sebuah kimono bewarna pink lembut dan wajahnya dirias dengan natural. Rambutnya di gerai dan menambah kecantikkanya.

Sakurapun berjalan keluar dengan kimono bewarna pink lembutnya. Ia berjalan dengan anggun ke pendeta yang menunggunya disana.

"Sakura-san, bisakah kau berjalan ke tengah…?" kata pendeta itu lembut

Cipak… Cipuk…

"Seryuu-sama, inilah persembahan kami untuk anda… Mohon terimalah…" kata pendeta itu.

Seketika itu juga, ada sebuah ombak besar yang menerjang Sakura. Terakhir kali yang dia lihat adalah gelap.

….Tsuzukubersambung….

Author Bacod's Area:

Ini pertama kali aku nulis Fanfic, padahal aku suka banget baca-baca fanfic orang… Hehehehe… Peaceeee,brooo…

Yah… bacodku cuma sedikit sori ya~~!

Please Review ^^