Hai minna-san! kali ini aku bikin fic yang ceritanya sama sekali ga ada hubungannya dengan Hunterxhunter, hanya meminjam tokoh-tokohnya saja. hxh punya togashi sensei only. seperti biasa pairing favorit ku KuroKura, latar belakang Kuroro diisnpirasi dari boyband favoritku dulu, sedang Kurapika terinspirasi dari para sugar mama Hollywood. typo everywhere, fempika, don't like don't read, gaje de el el, tinggain review klo udah baca. emang bakalan ada yang baca ya? hehehe enjoy!
I 've never felt like this before,
When the birds are singing in the soul,
Now i see what they were crying on,
And i see what they were laughing on,
I thought i lived my life that strong,
The truth is that i've built a wall around my soul,
Avoiding a Rythm of The Soul.
Rythm of The Soul
Cahaya mentari pagi menerobos jendela di town house, simply minimalis, di sebuah kamar dengan tidur yang luas, yang didominasi warna abu-abu. Kamar itu begitu maskulin, terkesan sederhana tapi mewah. Kuroro, memakai tirai, yang di set secara otomatis akan tertutup dan terbuka di jam-jam tertentu yang ia inginkan. Ia lebih suka jendelanya yang besar itu polos saat ia sudah tertidur dan sebelum ia terbangun, sehingga sinar matahari pagi dapat masuk dengan bebas, begitu juga cahaya bulan dan bintang. Privasi? Ia tinggal sendiri, sejak putus dari tunangan gay publik nya. Tunangannya lebih seperti rekan kerja, karena dibayar untuk menjadi kekasih publiknya untuk mendongkrak popularitas band nya yang sedang turun pamor saat itu. hingga lima tahun kemudian, saat band nya resmi bubar, karena masalah royalti yang membuat mereka seringkali tidak akur. Kuroro menyukai kebebasannya, kesendiriaannya. Hidup bersama seseorang hanya akan membuatnya rapuh, dan mungkin terpenjara, dengan segala larangan dari pasangannya, dan anak-anak yang merepotkan. Ia sudah cukup dengan hanya memiliki ayah, ibu dan kedua adik laki-lakinya yang tinggal di Irlandia. Ia tidak membutuhkan keluarganya sendiri.
Kuroro menggeliat, lalu mandi dengan showernya, dengan tiga kali bilas. Kuroro sangat fanatik dengan kebersihan, dan kerapihan. Dia memiliki seorang pengurus rumah tangga wanita paruh baya, seorang imigran jepang, janda ditinggal mati, yang memiliki seorang putri yang sudah menikah dengan seorang tukang pos. Dan juga seorang koki yang merangkap menjadi tukang, dia adalah seorang gay berusia empat puluh lima tahun, pandai memperbaiki apapun. Ia baru mempekerjakan mereka selama dua bulan, karena ia baru menyelesaikan renovasi town house lima tingkat itu, setelah ia membelinya setahun yang lalu. Kuroro merenovasi rumah itu secara total. Ia juga mempercayakan bagian interior design terkenal di London, yang baru mendapatkan penghargaan sebagai perusahaan design interior terbaik di London. Itu karena beberapa ruangan di rumah Kuroro, mendapat sorotan media, karena ruangan-ruangan itu, sangant artistik, dan fungsional, sehingga perusahaan itu mendapat penghargaan bergengsi tersebut, meskipun Kuroro juga ikut andil dalam mendesign nya. Kuroro selalu menginginkan yang terbaik dalam hidupnya, ia pria yang perfeksionis bahkan dia menetapkan standar tinggi untuk diri pribadinya sekalipun. Ia tak akan pernah membiarkan kekacauan, mengusik keteraturannya. Itu salah satu sebab, mengapa ia lebih suka hidup sendiri, ia pun tak suka mencampuri urusan orang lain. Bukan berarti ia tidak menikmati seks, ia bisa mendapatkannya kapanpun ia mau, ia punya uang!
Tidak seperti rekan seband nya yang lain, begitu punya uang banyak, lalu dihabiskan untuk mobil, pesta, dan wanita. Kuroro lebih suka berinvestasi. Awalnya ia sering rugi, tapi setelah bisa membaca situasi dan celah. Ia menang besar terus menerus. Saat itu ia tinggal di apartemen kecil, yang pernah ia tinggali dengan tunangan palsunya yang jorok. Kuroro bersyukur, ia tidak sering tinggal di apartemennya. Tidak ada yang tahu Kuroro bermain saham. Ia sendiri mempelajari hal itu dari ayahnya, Silva. Silva merupakan pengusaha sukses yang terkenal di Irlandia. Di sligo, hampir separuh kegiatan ekonomi berada di bawah kendalinya, hingga membuat Kuroro hidup berkecukupan sejak lahir. Tapi ia tak mau mengandalkan usaha ayahnya yang merupakan keturunan bangsawan prancis dari garis ibu ayahnya. Dan Ibu Kuroro, Mito, masih cucu buyut Earl of Durham inggris yang kini gelar itu disandang pamanya, putra dari nenek bibi nya Miito.
Diam-diam dari hasil investasi itu, kuroro membeli stasiun tv nasional Irlandia yang bangkrut empat tahun yang lalu, yang kini dikelola oleh adiknya Killua. Ia juga memiliki klub sepak bola di Sligo, kota kelahirannya, yaitu sligo lions, dimana adik bungsunya Gon menjadi pemain inti di sana. Klub itu dikelola rekan Kuroro yang ia percayai. Iapun memiliki sebuah restoran di London. Tapi ia masih suka menulis lagu dan menyanyikannya secara solo. Solo debutnya telah rilis beberapa bulan lalu dan mendapat respon positif dari penikmat musiknya. Dan sekali-kali ia masih membeli saham blue chip yang pasti menguntungkannya.
Setelah mandi, dia pergi ke ruang kerja, merangkap perpustakaan, lalu memeriksa email-email yang masuk yang isinya kebanyakan adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaannya.
Tour nya ditunda lagi, setelah di album sebelumnya juga ditunda. Tapi bukankah selling albumnya kali ini sepuluh persen lebih baik dari sebelumnya? Oh Tuhan Kurapika, benar-benar tidak mengerti, ia telah berusaha sangat keras untuk albumnya ini! Kenapa orang-orang lebih menyukai musik dari penyanyi-penyanyi bersuara buruk dan tidak punya talenta sekarang? Hanya pamer belahan dada dan paha. Apa yang salah dari dirinya? Ia juga suka pamer dada dan paha bukan? Setelah tiga bulan lalu putus dari kekasihnya yang pengangguran, Leorio, kini ia harus menelan kekecewaan lagi dari manajemennya. Ia jadi memiliki lebih banyak alasan lagi untuk marah dan berteriak pada dunia.
Diawali dari perceraiannya yang memilukan tiga empat tahun yang lalu dari suaminya, karena sering bertengkar. Lalu putus dari kekasihnya yang ia kencani bahkan sebelum pengadilan mengetuk palu soal perceraiannya, karena leorio berselingkuh. Padahal kurang apa dia? Kurapika cantik tentu, kaya, iya. Dan bahkan Leorio kekasihnya itu dibiayai oleh Kurapika, dari mulai celana dalam sampai mobil mewah yang ia pakai bercinta dengan selingkuhannya, yang dipergoki oleh Kurapika suatu malam di pantai Malibu, saat ia iseng jalan-jalan ke sana, sehabis mengisi sebuah acara talent show. Pantas saja Leorio, tak mau mengantarnya. Sunnguh ia menyukai Leorio yang tampan dan tinggi. Pria itu melakukan apa yang ia inginkan, selalu memujinya, selalu membela dan mendukungnya, bahkan kalau Kurapika salah sekalipun. Ia pikir itu karena Leorio mencintainya, tapi ternyata Leo mencintainya sebanyak dollar yang didapat dari Kurapika. Ia tak pernah percaya dan mendengar pendapat orang lain mengenai Leo, ia buta selama ini oleh ketampanan leorio, oleh betapa hebatnya pria itu di ranjang, ia mencintai Leorio. Tapi kini bencinya jauh lebih besar dari cintanya. Leorio telah menginjak-nginjak harga dirinya, mempermalukannya terlebih lagi telah mengkhianati kepercayaannya. Ia masih bisa menolerir pemborosan Leo, tapi ia tak sanggup menahan pengkhianatannya. Semua orang kini mencibirnya, menertawakannya. Teman-teman yang dulu pernah menasehatinya hanya berkata, "banyak pria yang lebih baik" sementara mata mereka seolah berkata, "sudah ku bilang kan? Tapi kau tak menurut" mereka hanya mencoba bersikap bijaksana dengan tidak mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaanku seperti itu..
Dan Kurapika tidak peduli, pura-pura tidak peduli, pura-pura tidak menyesalinya, hanya untuk mengesankan publik terutama di depan mantan suaminya. Tapi jauh di dalam dirinya ia peduli dan menyesali kebodohannya ia butuh menenangkan diri, mengindari Hollywood sementara, di tempat yang tenang.
"Light, bagaimana jadwal ku bulan ini?"
"tidak banyak, hanya tinggal pemotretan untuk cover majalah edisi bulan depan, dan tampil cameo di sebuah serial televisi"
"bulan depan?"
"sebenarnya ada beberapa tawaran, yaitu untuk tribut konser, korban gempa di Hawaiii, charity concert lagi untuk kampanye melawan homofobia. Beberapa acara off air dan launching fragrance terbarumu di London pada akhir bulan, hanya itu yang pasti. Acara tribut, charity concert, dan yang lainnya belum kau tanda tangani."
"bagus, batalkan semuanya aku ingin break"
"break? Yang benar saja Kurapika, manajemenmu sudah bekerja keras agar kau mendapatkan job, semuanya bagus. Demi Tuhan acara talent show tahun ini sudah selesai, aku pikir selain acara talent itu, tak ada lagi acara yang bisa menaikkan pamormu."
"apa? Kau terlalu meremehkanku, kau tenang saja, kau tetap ku gaji kan? Semua orang bisa cuti, apa aku tak pantas mendapat cuti setelah bekerja sekeras ini?"
"tapi Kurapika, kau sudah menjanjikan mereka"
"atur saja, that's what i pay you for!"
Light sang manager pribadi mendengus kesal akan kelakuan Kurapika yang seenak perutnya, tak memikirkan orang lain. Meski terkadang Light merasa kasian akan kehidupannya Kurapika yang penuh liku, naik turun. Tapi itu salahnya sendiri. Kurapika selalu bersikap spontan, impulsif dan arogan, provokatif, terlebih lagi wanita itu terlalu percaya diri dan selalu memandang orang lain terutama pesaingnya dari ketinggian. Tapi di luar itu, Kurapika seorang yang murah hati dan royal terhadap karyawan-karyawannya. Itulah mengapa Light bertahan menjadi managernya.
"ini" Light menyodorkan tumpukan berkas-berkas di meja Kurapika.
"apa ini?"
"laporan keuangan mingguan, usaha-usaha mu dan operasionallnya"
"Oh Tuhan, ingatkan aku untuk mempekerjakan akuntan pribadiku!"
"oke"
