FUTAGO!

-.

Disclaimer: Naruto punyanya akang Kishi! Kalo ntu Naruto punya Beo, beo ga bakalan sekolah lagi~ pan ude kaya.. Ahahaha~ :D

*dirajam*

Warning: Twincest, Shounen Ai, and that's mean Boy x Boy! Don't like? Go away from this page! A bit OOC~ ;D

Rate: T+

Genre: Romance, Drama

Pair: KyuuNaru; SasuNaru

-.

"Kyuu-chan! Naru-chan~ sudah pagi, looh... Kalian tidak sekolaah?" teriak seorang wanita paruh baya berambut hitam panjang. Meskipun umurnya sudah hampir menginjak kepala lima, muka wanita tersebut masih tetap cantik seperti waktu ia muda dulu. Ia mengetuk pintu kayu di depannya berkali-kali.

Dan tak lama, pintu kayu jati itu pun terbuka. Dan terpampanglah muka seorang pemuda berumur 16 tahun. Pemuda itu berambut pirang terang berantakan, berkulit putih pucat, dan bermata merah rubi. "Iya, Okaasan... kami... sudah... bangun... huaaahm~" ucap pemuda bermata merah tersebut dengan tampang setengah sadarnya. Setelah memastikan Okaasannya itu menghilang dari depan pintu kamarnya, ia pun menutup pintu kamarnya dengan perlahan, dan berjalan ke arah sisi tempat tidur dimana seorang pemuda berambut pirang berantakan, dan berkulit tan tertidur pulas.

"Naru chan~ sudah pagi, loh..." ucapnya sembari menyapu lembut pipi pemuda berkulit tan yang tertidur itu dengan tangannya.

"Uuunn... 5 menit lagi~~" gumam pemuda berkulit tan itu sembari menarik sellimut sampai menutupi kepalanya.

Pemuda berkulit putih pucat itu menghela nafas kecil, lalu tersenyum. Ia menarik selimut tersebut sehingga menampakkan muka si pemuda berkulit tan yang sedang tertidur itu. Dan...

"Chu~"

Si pemuda berkulit putih ini pun mencium ujung bibir si pemuda berkulit tan. Membuat si pemuda berkulit tan terpaksa membuka matanya, dan menampakkan mata bundar berwarna biru safir miliknya.

"Oniichaaan!" erangnya cukup keras sembari mendudukkan badannya dengan cepat.

"Habisnya kau tidak mau banguun~" ucap si pemuda berkulit putih itu sembari tersenyum lebar.

"Mooh~ Kyuu-niichan... Aku 'kan baru tidur jam 1 tadi malam," ucap si pemuda berkulit tan ini sembari mengucek-ucek matanya.

"Tehee~" sang Niichan itu pun menyengir lebar. "Mana 'morning kiss' untukku?" lanjutnya sembari memperlebar cengirannya.

"Heegh? Kan tadi udaaah!" ucap si adik protes.

"Hee? Kaapaan? Aku tidak ingaaat~" sergah sang kakak yang masih menyengir lebar.

"Haih... Dasar..."

Si adik pun menghela nafas kecil, ia turun dari kasurnya, dan menghampiri sang kakak yang kini sudah membentangkan tangannya.

"Tehee~ Ohayou, Naru-chan~" ucap si kakak sembari mengecup lembut bibir adiknya.

Pemuda berkulit tan itu pun tersenyum kecil. "Ohayou, niichan..." ucapnya sembari membalas kecupan di bibir kakaknya.

-.

Anak kembar. Itulah mereka.

Namikaze Kyuubi, sebagai sang kakak yang lahir 5 menit lebih awal, dan Namikaze Naruto yang lahir setelahnya.

Bisa dibilang, mereka adalah kakak-beradik yang saling sayang-menyayangi—bahkan, rasa sayang mereka mulai tumbuh dengan tidak wajar. Mereka berbagi kasih sayang melebihi batas kewajaran kakak-beradik.

-.

"Itekimasu, Okaasan!" teriak Kyuubi dan Naruto bersamaan. Mereka berjalan bersama sembari bergandengan tangan.

Para tetangga-tetangga mereka pun sudah terbiasa akan pemandangan seperti ini... Jadi, apa pun yang mereka lakukan berdua, dianggap 'wajar' oleh orang-orang di sekitar mereka.

"Nee, Naru-chan... Kau sudah dengar? Ebisu-sensei dipecat, loh!" ucap Kyuubi membuka topik.

"Hee? Serius? Kok bisa?" tanya Naruto semangat. sekedar informasi, Naruto itu pecinta gosip! Gosip apa saja dia pasti tak pernah ketinggalan.

"Iya... Katanya difitnah gitu..." lanjut Kyuubi menjelaskan.

"Hee... Aku baru dengaaar~ terus? Terus?" ucap Naruto semangat.

Mereka pun bergosip ria sepanjang perjalanan menuju ke sekolah.

-.

"Nah... Kita berpisah disini~" ucap Kyuubi setelah menukar sepatunya di ruang locker.

"Aah~ Iya, ya~ Kenapa kita tidak sekelas, sih?" ucap Naruto sebal sembari menutup dengan kencang pintu locker sepatunya.

Kyuubi pun tersenyum tipis. Ia menarik lengan Naruto, dan mengecup singkat bibir Naruto. "Istirahat siang nanti, aku ke kelasmu, kok..." ucapnya sembari tersenyum lembut.

"Oke!" sambung Naruto tersenyum semangat. Ia pun berlari ke arah kelasnya dengan kecepatan maksimum.

"Hahaha... Dasar Naru-chan~" Kyuubi tertawa kecil ketika melihat sikap kekanakan adiknya. Namun, tawanya terhenti seketika ia melihat sahabatnya, Sasuke.

"Kyuubi... Tadi itu... Naruto?" sapa Sasuke ketika melihat sahabatnya, Kyuubi.

"Ah! Sasuke... Yaah... Siapa lagi?" balas Kyuubi sembari tersenyum senang.

"Hnn..." gumam Sasuke pelan. Ia memperhatikan dengan seksama sosok Naruto yang sedang berlari ke arah kelas.

Kyuubi melihat jam tangan karet yang melingkar di tangan putihnya."Ah! Sebentar lagi bel! Ayo cepat masuk ke kelas!" ucap Kyuubi panik sembari menarik tangan Sasuke. Si empunya rambut hitam kelam itu pun mengangguk singkat, dan mengikuti pemuda bermata merah di depannya.

-.

"Huaaaahm~ aaah... Ngantuknyaaa~" ucap Naruto sembari merentangkan tangannya ke atas. Ia meletakkan kepalanya di atas meja, bersiap untuk mengistirahatkan kepalanya yang sedari tadi dipaksa untuk menerima rumus-rumus Fisika. Baru ia ingin terlelap, ia merasakan adanya belaian lembut di kepalanya.

"Naru-chan~ aku datang, loh..." terdengar suara yang sangat familiar di telinga Naruto. Yak... Siapa lagi kalau bukan kakak kembarnya, Kyuubi. Ia menarik kursi di dekatnya, dan duduk di sebelah meja Naruto. "Kau mengantuk, ya?" tanyanya yang masih mengelus lembut kepala kuning Naruto.

"Umm... Kepalaku sakit melihat rumus-rumus tidak jelas itu~" sambung Naruto merajuk. Ia menikmati dengan seksama belaian lembut yang diberikan oleh kakaknya itu.

"... Mukamu menjijikan..."

Terdengar suara menyebalkan dari belakang Kyuubi. Membuat Naruto kaget, dan melongok mencari si pemilik suara.

"AAAH! Kau! Uchiha Sasuke!" teriak Naruto sembari menunjuk pemuda bermata onyx di belakang Kyuubi.

Sasuke hanya menunjukkan ekspresi datar. "Ah? Apa? Ada yang salah denganku?" tanya Sasuke dengan muka sengak. Ia menempeleng kecil kepala kuning Naruto.

Kyuubi yang melihat adik kesayangannya diperlakukan begitu, langsung memberikan Sasuke death glare. "Hei! Kau apakan Naru-chanku, hah?" ucapnya sembari menepuk tangan Sasuke.

"Aku tidak melakukan apa-apa~" lanjut Sasuke sembari membuang muka. Ia terdiam sembari memperhatikan kelakuan Naruto dan Kyuubi. Ia merasa... hubungan mereka... kurang beres...

"Naru-chan~ Maaf, yaaa... Hari ini... klubku ada rapat... Jadi... kau pulang sendiri hari ini... Tak apa, kan?" lanjut Kyuubi dengan muka sedih.

Naruto mengangguk kecil. "Oke... Tak masalah..." lanjut Naruto sembari tersenyum lebar.

Kyuubi pun mengecup pipi Naruto dengan sangat lembut. "Kalau begitu, aku kembali ke kelas, ya, Naru-chan~" ucap Kyuubi sembari mengacak-acak rambut Naruto.

Sasuke masih terdiam. Ia lalu menahan tangan Kyuubi yang beranjak pergi. "Oi, Kyuubi... Aku boleh disini dulu, kan?" tanya Sasuke singkat.

Kyuubi yang bingung hanya bisa mengangguk kecil. "O...oke silahkan saja..." lanjut Kyuubi yang kemudian langsung pergi keluar kelas.

Setelah memastikan kakak tersayangnya sudah lenyap dari kelasnya, Naruto mengalihkan pandangannya ke arah Sasuke. "Ngapain masih disini?" tanya Naruto ketus.

Sasuke hanya tersenyum sinis sembari menarik kursi di dekat meja Naruto, lalu duduk dengan santainya. "Menurutmu, aku mau ngapain?" tanya Sasuke lengkap dengan nada menyebalkannya.

Naruto hanya mendengus kesal. "Terserah kau..." ucap Naruto sembari merapikan buku-buku fisika di mejanya.

Dan secara tiba-tiba, Sasuke mencengkram tangan Naruto. "Hei... Ada yang ingin kupastikan denganmu..." ucap Sasuke singkat.

"...Apa? Cepat, ya.. Karena aku tidak suka bicara denganmu..." lanjut Naruto semakin ketus.

"Kalian ini... incest?" lanjut Sasuke dengan muka serius.

Naruto menghentikan gerakan tubuhnya, lalu memandang kaget ke arah Sasuke. "Apa tadi kau bilang?" ucap Naruto yang bingung dengan pertanyaan Sasuke.

"Iya... Kau dan Kyuubi... incest? Habis... kalian ini tidak wajar tahu... Masa adik kakak berciuman?" ucap Sasuke serius.

Naruto langsung berdiri sembari menggebrak meja. "JANGAN BICARA SEMBARANGAN!" teriak Naruto lantang sehingga membuat seluruh murid yang ada di kelas menoleh padanya. Ia lalu berbalik, dan berlari keluar kelas.

Sasuke hanya terdiam setelah dibentak oleh Naruto. Tak lama, ia pun berdiri dari kursinya, lalu menghampiri seorang pemuda berambut hitam jabrik, berkulit kecoklatan dan memiliki tanda segitiga berwarna merah di masing-masing pipinya. "Hei... Kau tahu kira-kira Naruto kemana?" tanya Sasuke.

"Eh? Mana aku tahu? Atap... Mungkin?" jawab pemuda itu bingung.

Sasuke hanya menanggapi dengan 'Hn'-nya, lalu berlalu pergi keluar kelas.

============.

'A... Apa-apaan si Uchiha Sasuke itu? Menyebalkan! Sebal! Apa-apaan pertanyaannya itu? Huh!' batin Naruto yang kini sedang duduk di atap sekolah. '... Incest, ya...' batin Naruto lagi. Lama-lama, ia pun kepikiran dengan kata-kata Sasuke lagi. Kalau ia ingat-ingat... Hal-hal yang selama ini ia lakukan dengan Kyuubi... Mungkin memang... tidak normal? Tapi... Orang tua kami tidak pernah protes, kok...

"Oi, Dobe," sapa Sasuke ketika ia melihat Naruto yang sedang duduk di lantai.

Naruto langsung terperanjat dari pikirannya. Ia langsung menoleh ke arah Sasuke. "A... Apa, Teme?" jawab Naruto kaget. Ia memasang pose defense. Takut si Teme rambut ayam itu macam-macam lagi.

"Tidak ada apa-apa," lanjut Sasuke dengan muka datarnya., dan membuat Naruto terheran-heran dengan kelakuan aneh bin ajaib pemuda berambut hitam itu. Ia pun mengambil tempat duduk di sebelah Naruto. "Hei Dobe," sapa Sasuke tanpa menoleh ke arah Naruto.

"Hm?" jawab Naruto singkat tanpa memandang Sasuke.

Sasuke menyeringai kecil. "Jangan bilang, kau memikirkan kata-kataku tadi?" tebak Sasuke bak dukun yang bisa membaca pikiran orang.

Naruto terperanjat. Ia lalu memelototi muka Sasuke. "Ti... Tidak, kok!" ucap Naruto berbohong.

Sasuke menyeringai kecil. "Mukamu itu mudah banget buat dibaca, tau," lanjutnya sembari mengacak-acak kepala kuning Naruto.

Naruto menepis kasar tangan dingin Sasuke. "Jangan menyentuhku seenaknya! Hih!" ketus Naruto lalu berdiri dari duduknya. Ia lalu berjalan turun dari atap.

Sasuke hanya bisa melihat kelakuan Naruto, lalu tertawa kecil. "Heh, menarik," Sasuke menyeringai kecil.

============.

"Oi, Kyuubi!" sapa Sasuke ketika ia melihat Kyuubi yang sedang menyiapkan buku pelajaran.

Kyuubi pun menoleh ke arah Sasuke, dan menghentikan gerakan tangannya. "Ou! Napa, Sas?" tanya si empunya mata ruby.

Sasuke berjalan santai, dan duduk di kursinya—yang notabene bersebelahan dengan kursi Kyuubi. "Hem... Aku mau bertanya, deh," ucap Sasuke sembari menatap Kyuubi. "Kau itu... sayang banget sama Naruto, kan, ya?" tanya Sasuke.

Kyuubi menjadi bingung dengan pertanyaan aneh Sasuke. Ia lalu mengangguk. "Iya, lah... Memang kenapa?"

"Sebagai saudara?"

Kyuubi terdiam. Ia menatap heran ke arah Sasuke, lalu mengangkat bahunya. "Aku juga kurang mengerti masalah itu..." lanjut Kyuubi singkat.

"Hn~" jawab Sasuke singkat. "Hei... Boleh tidak kalau aku mendekati Naruto?" tanya Sasuke.

Kyuubi langsung menolehkan wajahnya. "Maksudmu?" tanya Kyuubi bingung.

"Iya... Mendekati Naruto~ aku tertarik dengannya..." lanjut Sasuke.

"Eh? Itu..."

============.

TBC

============.

HAI SEMUAAAA~ *dirajam pake botol saos*

Aih~ Aih~ Padahal Beo belom nyelesein pik" SasuNaru yang laen... Tapi malah berani bikin lagi yang baru~ aih~ *pasang muka inosen

*digebuk*

Benernya tadinya mau bikin wansut, tapi takut panjang bener... Jadi bikin multi-chap aja deh~ lalalalalalalaa~

Okelah... Enjoy~ :D