Disclaimer: KnB belong to Fujimaki Tadoshi, Gara Gara Tiket Gratis belong to Akina Ame.

Warning: OOC, AU, YAOI, boy x boy, gaje, judul mainstream, fluff, kata kata keluar dari kamus besar bahasa indonesia, or lainlain(?)

Rating: T+ (bisa berubah)

Pairing: AoKi

Read just for who wanna enjoy the story.

.

.

.

Terik, senyuman matahari itu makin membuat pria redup itu semakin redup saja "tsk, panas sekali—" Keluhnya.

"Haahh—" Lelaki bersurai pirang itu menghela nafas menghadapi sinar terik di atasnya itu. Dia berjalan menuju sebuah toko, berniat membeli sebuah es krim untuk menghilangkan sedikit rasa panas di tubuhnya. Diperjalanan, dia melihat seseorang yang sangat dia kenal. Pria redup bersurai navy yang sedang berjalan di depannya itu, "Aominecchi!" Sapa pria pemilik surai pirang itu.

Ha? ...kise?!" Ucap pemuda redup tersebut sedikit kaget. "Apa yang kau lakukan disini, eh?"

Kise Ryouta, pria bersurai kuning tadi, tersenyum menunjukan deretan giginya yang /tidak/ putih. "Aku baru selesai pemotretan dan karna cuaca panas, aku mau beli eskrim di dekat sini ssu."

Aomine Daiki, pemuda redup didepannya pun menjawab "ho—souka." Lalu sedikit menganggukan kepala birunya.

"Kau sendiri sedang apa disini ssu?" Tanyanya pada Aomine sambil berjalan menuju pintu supermarket.

"Hn—entahlah... berteduh? Panas sekali sepertinya jalan kerumahku." Ucapnya sambil mengikuti Kise masuk ke dalam supermarket.

"Berteduh-ssu? Pfftt—" Kise berusaha menahan tawanya. "Nee, mau eskrim-ssu? "

"Apa yang lucu—" Ia punmengangguk setuju. "Mau. Belikan satu."

"Lucu saja-ssu" mengambil dua eskrim dan segera ke kasir. Setelah membayar, Kise memberikan salah satu eskrimnya pada Aomine, "Ini-ssu."

"Apaan itu-" lalu ia mengambil satu eskrim dari kise dan memakannya.

"Apanya yang apaan-ssu?" Bertanya karna bingung sambil memakan es krimnya.

"iee- nandemonai. " Ucapnya meneruskan makan esnya

Berjalan di depan Aomine keluar dari supermarket. "Souka-ssu" membuang stik es krim yang sudah habis , lalu melanjutkan ucapannya "Saa.. Kalau begitu aku duluan-ssu, jaa nee~" berjalan meninggalkan Aomine

"Ng-" ia membuang stik es krimnya "...mau ikut besok tidak?" Gumamnya sambil diem ditempat(?)

"Eh?" Berhenti berjalan "Memangnya mau kemana-ssu? "

"Eh-?" Sedikit kaget karna kise bisa mendengarkan gumamanya "ng- ke pantai."

"Hmm, pantai kah? Baiklah-ssu" dia tersenyum senang "Jadi? Ketemu dimana dan jam berapa-ssu?"

"Terserah kau.." Ucapnya asal dan wajar(?)

"Hmm, kalau begitu di stasiun jam 7 pagi-ssu, kau bisa?"

"Kalau bangun ya-" lalu ia langsung meninggalkan si pirang disana

Menghela nafas sejenak "Kalau begitu, jam 7 aku datang ke apartemenmu saja-ssu"

"Jangan! Enak saja mengganggu ku-" ucapnya asal lagi(?)

Menghela nafas—lagi. "Kalau begitu tak usah ke pantai-ssu" berbicara dengan nada kesal

"Nginep saja sekalian—" memutar bola matanya

"Maksudnya-ssu?" Mulai bingung dengan semua yang diucapkan Aomine

"Tidak... Aku akan tepat waktu tenang saja-" ucapnya asalan(?)

"Sudahlah-ssu.." sedikit kesal dengan sikap Aomine "Lebih baik aku menginap dirumah mu saja malam ini-ssu."

"TADI—" menahan teriakannya yang hampir saja keluar karna kekesalannya yang kebanyakan yang malah dilampiaskan dengan jitakan pelan di kepala si surai Kuning. "terserah kau sajalah, Kise."

"Ittai!" Mengelus kepalanya yang terjitak. "Kau jahat-ssu!" Jalan menyeterakan langkah Aomine

"..." Seraya Aomine pun mengacuhkan Kise.

(In: Dasar Ahominecchi no Baka-ssu!) Masih mengelus kepalanya yang kesakitan

Si biru laut ini malahan mengacak acak rambut kuning kuning yang seperti *piip* si, Kise tanpa mengatakan apapun.

"Aominecchi!" Kise pun berteriak agak keras saat Aomine mengacak rambutnya. "Kau memberantaki rambutku-ssu!" Yang seraya merapikan rambutnya yang kuning itu.

"...bagus kok—" tambah acak acakin rambut kise

"Apanya yang bagus-ssu?" Merengek kesal "kau malah makin memberantaki rambutku-ssu!

"Heh-? ..." Dengan keisengannya dia malahan mengelus lembut surai Blonde tersebut.

Seketika wajahnya memerah padam menerima usapan lembut dari Aomine. Kise tak mengatakan apapun dan hanya menunduk menutupi wajahnya yang seperti tomat.

Masih mengusap kepala kise dengan lembut, dan sedikit bingung karna melihat wajah kise yang memerah. "Mukamu kenapa memerah, Kise?"

Kise menggelengkan kepalanya cepat "I-iiee, n-nandemonai-ssu" masih menundukkan wajahnya, tak berani menatap Ace dari Touo itu.

"Tapi, jidatmu panas Kise—" ucapnya seraya malahan memengang jidat kise yang memanas pula. Dasar, Ahomine gak pernah peka.

"A-ahh, t-tidak kok-ssu" wajahnya semakin memerah karna malu, bahkan untuk bicarapun terbata-bata

"Ayo, ke rumahku saja kali saja ada obat penurun panas." Katanya lalu menarik tangan kise pelan

Eh?" Tangannya di tarik dan Kise hanya bisa menurutinya. "T-tapi aku tidak sakit-ssu

"Perlu kugendong hah?" Entah kenapa Aomine merasa khawatir sekali (in: apa apaan perasaan khawatir ini, Hah?!) Katanya dalam hati

"Ehh? Tak usah-ssu! "

"Supaya cepat sampai. "

"Tak usah-ssu, tak usah! Aku bisa sendiri kok-ssu" memasang senyum canggung

"He? Beneran?" Tanyanya serius

"I-iya-ssu" mengangguk cepat "Naa, ayo kita ke apartemenmu-ssu, kurasa akan hujan sebentar lagi-ssu" alih-alih mengalihkan pembicaraan dan berjalan mendahului Aomine

"Tsk, kau pakai baju apa besok, heh? ...pakai bajuku? "

Seketika berhenti berjalan, "Ahh, iya juga yah-ssu" berfikir sebentar, kemudian membalikan badan menghadap Aomine "kalau begitu kita ke apartemenku dulu-ssu.. Mengemasi barangku sebentar baru ke apartemenmu-ssu, bagaimana?"

"Kau merepotkan sekali- panas tau." Keluhnya dan merubah arah ke apartemen kise

"Yasudah, kalau begitu aku ke apartemenku sendiri saja, nanti selesai berberes aku ke apartemenmu-ssu.. Bagaimana?" Bertanya dengan nada sedikit kesal

"Tidak, aku ikut kea partemenmu.. ayo cepat- nanti kutinggal." Sudah berjalan lumayan jauh didepan kise

(In: dasar ahominecchi, mau mu apa sih-ssu? Bikin orang sebal saja-ssu yo) mempercepat jalan, sedikit berlari mengejar Aomine di depannya.

"Hm- ..." Masih berjalan didepannya

Sampai di apartemen, Kise membuka lebar pintunya, "Silahkan masuk, Aominecchi" Dia pun mempersilahkan Aomine masuk.

Memasuki apartemenya lalu duduk dengan santainya dibangku milik si pirang yang berada di depan tv dengan tenang.

"Tunggu sebentar yah-ssu" segera masuk ke kamar, mengambil tas kemudian mengemasi beberapa barang yang dia perlukan untuk ke pantai dan menginap dirumah Aomine.

"Ya- jangan lama lama-" keluhnya lalu ia duduk disana sambil menunggu.

Selesai beberes, keluar dari kamar sambil menenteng tas agak besar. "Sudah selesai-ssu. Mau ke apartemen Aominecchi sekarang-ssu?"

"Besok—" jawabnya kesal karna menunggu lumayan lama "oy, kau kira mau pindahan hah? ...bawa apa saja coba?" Tanyanya sambil menghampiri dan melihat tas kise

"Yasudah! kalau begitu besok-ssu!" Sedikit berteriak dengan nada kesal "Baju ganti dan perlengkapan lainnya-ssu"

Ia pun menghela napas "Yasudah- ayo, ..." Mulai sedikit kesal dengan kise yang seperti anak kecil

(In: Huh! Dasar Ahominecchi!) Keluar apartemen sambil membawa tas, kemudian mengunci apartemennya segera berjalan menuju apartemen Aomine.

"Un.." Ia hanya jalan dalam diam

"Ah ya, tumben Aominecchi mengajakku ke pantai-ssu, ada acara apa?" Kise memulai pembicaraan saat keadaan menjadi sepi

Aomine sedang melamun, seperti memikirkan sesuatu-bukan seperti Aomine- "a-ah! Tak apa... Hanya mau memakai tiket gratis."

"Tiket gratis?" Berfikir sebentar dengan alasan yang diberikan Aomine. "Nee, sejak kapan ke pantai menggunakan tiket-ssu?" Bertanya kembali

"yah- Kemaren.. Aku dapet ini-" memperlihatkan dua tiket gratis buat pasangan karna aomine jones dia bawa kise deh(?)

Melihat tiketnya dengan seksama, kemudian tertawa pelan "Hahaha Aominecchi bodoh-ssu" tertawa lagi "Ini bukan tiket ke pantai-ssu, ini tiket penginapan di dekat pantai-ssu yo"

"Ya, dan itu buatmu saja.. Aku terlalu malas ditempat panas itu-"

"Berdua-ssu! Tadi kan kau yang mengajakku-ssu" protes kise

"Uh-Oh itu...kau saja. "

"Aominecchi!" Berjalan menuju apartemen aomine cepat bertujuan mengemasi barang-barang aomine

"Mau apa hah? Kuncinya disini.." Memainkan kuncinya di jarinya

"Ayolah-ssu, cepat.. Kita harus cepat kesana-ssu"

"Kenapa harus cepat cepat hah? ...mattaku-"

"Hmm, tak apa sih-ssu hehehe" terkekeh pelan "hanya ingin sampai disana lebih cepat-ssu

Jitak pala kise "tsk, terserah-" Aomine pun membuka pintu lalu memasuki apartemen miliknya itu

"Ayo cepat-ssu, aku ingin melihat pemandangan disana" masuk ke dalam apartemen Aomine, duduk dan meletakkan tasnya disofa

"Sabar- ...kalau kau ingin makan atau minum ambil sendiri aja-" Aomine pun menyiapkan barang barang yang ingin ia bawa

"Baiklah-ssu!" Berjalan menuju dapur, membuka kulkas dan mengambil cola yang kemudian dia tuangkan ke dalam gelas

Masih masuk masukin barang barang ke tasnya

Berjalan menuju ruang tv sambil membawa gelas yang berisi cola tadi. Duduk disofa, meletakkan gelasnya di meja kemudian mengecek kembali barang bawaannya.

"Hng- ...apa lagi..ya-?" Masih bersiap siap

"Yosh! Sudah semua-ssu!" Meminum cola sebentar "Untung aku mempersiapkan banyak barang yang ternyata diperlukan-ssu" merasa bangga pada diri sendiri sambil meneguk cola

"Aku juga sudah." Menggemblok tas yang dibawanya

Tersedak cola yang dia minum "Eh? Aominecchi, kapan kau keluar kamar-ssu?" Berusaha berbicara sambil menepuk dadanya dan terbatuk-batuk

"Sejak tadi." Ucapnya datar "Huwah-" ia menguap

"K-kau! Kenapa kau jadi mirip Kurokocchi-ssu?" mengelap cola yang menetes di pinggir bibir nya

Ha? Tentu tidak." Katanya agak berteriak "jadi tidak? "

Masih menepuk dadanya yang sakit karna tersedak soda "J-jadi-ssu.. T-tunggu se-bentar"

"Lama kau—" Ia menutup matanya lalu bersendekap di dekat pintu "ku tinggal ya?" ujarnya, menjahili si kuning.

"T-tunggu Aominecchi" segera mengambil tas dan membiarkan noda cola yang tumpah di celananya karna kaget tadi. Lalu segera berlari menahan rasa sakit karna tersedak tadi

"Hoy, tak usah sampai tumpah begitu-" mengelap noda dicelana kise lalu yang menetes dimulutnya

Memerah, wajahnya sangat memerah saat Aomine membersihkan noda cola di celana dan di sekitar mulutnya. "K-kau tak perlu b-begitu-ssu"

"Un, tak apa.. Kau jadi berantakan begitu.." Setelah merapihkannya ia pun berdiri lalu membuka pintunya

"G-gomen merepotkanmu-ssu.." keluar lebih dulu dan berjalan meninggalkan Aomine yg sednag menutup pintu. (In: Huaa?! Aku kenapa-ssu? Kenapa jadi malu-malu begini-ssu?)

Tak apa-" setelah mengunci pintu ia pun menghampiri kise "ng-? Doushitte kise?

Menggeleng kepalanya, berjalan menuju lift lebih dulu

"..." Bingung sedndiri mau ngomong apa jadi canggug diem doang (in: dia kenapa?)

(In: Aduh, aku kenapa sih-ssu? Ada yang aneh denganku-ssu) masuk ke dalam lift

Masuk kedalam lift setelah kise tanpa bicara sedikitpun

Lebih memilih bermain dengan handphone daripada menerima canggungnya suasana diantara mereka /halahbahasanya

Hanya bernguap ria(?)

Sampai di lantai dasar, si Surai Kuning pun berjalan secepat mungkin keluar dari lift sambil tetap bermain dengan handphonenya, meninggalkan Aomine sendirian, dibelakangnya.

Aomine mengumpat sambil mensejajarkan mengejar Kise dari belakang. "Oi—Kise! Kenapa kau meninggalkanku dibelakang sendirian, Hah?!"

"Kau lama sih jalannya, Aominecchi!" Ujarnya, sewajar mungkin diselingi dengan cemberutannya. Bahaya kalau wajahnya berubah jadi bewarna merah padam didepan si dakian ini.

"Kau saja yang tiba tiba bertingkah aneh lalu berjalan lebih cepat, dasar seenaknya sendiri." Jawab Aomine tak mau kalah. Yang malahan memulai perdebatan baru.

"Sudahlah, Ahominecchi. Jangan berdebat ditempat seperti ini." Ujar, si blonde sembari memberhentikan langkah kakinya didepan plang bertulisan 'Bus Stop'.

.

.

.

TBC

A/N: HUWAAA~~ maaf banget di stop dibagian yang gaenak gituuu~

Jadi, awalnya ini tuh cerita yang terbengkalai gitu di flashdisk author. Akhirnya author putuskan untuk dipublish... saat ini masih author kasih rate T.

Tapi gatau deh ntaran bakalan jadi rate M apa gak :3

Jadi, dimohon review. Kritik dan sarannya disana ya!~ /tunjuk kotak review/

Kalau ada yang mau request sesuatu di fic ini juga boyeh!~ :3

Atu lagi! Maap aa miss typo! Jaa~ sampai ketemu di chapter depan!

Mind to RnR?~