Judul: The Last Standing

Genre: Fantasy, Mistery, Gore

Trio Diva, kelompok penyanyi yang sedang naik daun tahun ini; Kaito, Miku, dan Rin, itulah mereka. Mereka sangat terkenal dengan penampilan mereka saat menyanyi akhir-akhir ini. Miku, Rin, dan Kaito berteman sejak kecil dan mereka suka menyanyi. Itulah yang membuat mereka setenar sekarang.

Kita tidak akan mengulas karir mereka, karena mereka...

-BackStage Panggung-

"Hei, Miku!" Seru Kaito dari depan ruangan Miku. Miku saat itu sedang bersiap untuk berpanggung sebentar lagi.

"Iya iya. Sebentar..." Kata Miku dari dalam ruangannya. Dia berdandan lama sekali...

"Oi! Cepatlah! Aku saja tidak memakan waktu selama itu. Pasti karena rambutmu itu. Hahahaha..." Kata Rin sambil tertawa sendiri.

"Baka! Wajar saja dong kalau cewek itu lama berdandan. Tak sepertimu, Koboi. Hahahahah..." Balas Miku setelah membuka pintu ruangannya. Ia sudah selesai bersiap-siap.

"Yare yare... Ayo cepat! Kita mulai kehabisan waktu!" Teriak Kaito menarik tangan mereka berdua ke panggung.

Mereka pun naik ke atas panggung. Semua fans sudah menunggu mereka untuk muncul. Mereka pun membuka konser mereka hari itu dengan lagu hits mereka, Senbonzakura.

Saat di tengah lagu, tiba-tiba saja seluruh lampu padam. Semua orang gaduh, termasuk Trio Diva itu.

Setelah beberapa detik kemudian, lampu pun kembali menyala. Tetapi ada yang aneh. Miku, Kaito dan Rin pun kaget melihat sekelilingnya. Mereka tidak lagi di panggung. Mereka ada disebuah ruangan kosong yang jelas-jelas tidak mereka ketahui.

"Apa-apaan ini?! Sial! Tak ada satu lubang pun di sini! Bagaimana bisa kita disini? Bagaimana kita bisa keluar? Kuso!" Teriak Rin mengelilingi ruangan kecil itu.

"Sabar.. kalau kamu... terus seperti itu... kita akan... mati kehabisan... oksigen..."Kata Kaito dengan pelan. Dia sepertinya mulai kehabisan nafas...

Setelah beberapa lama, mereka bertiga pun mulai kehabisan nafas mereka masing-masing. Mata mereka mulai menutup. Penglihatan mereka mulai kabur. Mereka benar-benar kehabisan oksigen...

"Persetan.. dengan... ruangan.. i... ni..." Kata-kata terakhir Rin mengutuk ruangan yang menyekap mereka itu sebelum ia menutup matanya.

Miku tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya bisa pasrah. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia kemudian menutup matanya, ia berserah jika ia mati sekarang...

...

...

...

...

"Hei! Bangunlah! Kalian masih bisa bernafas kan?"

Ada suara yang memanggil mereka bertiga. Mereka rupanya masih hidup dan bernafas, namun mereka masih sedikit pusing. Mereka merasa bahwa udara segar mulai masuk ke ruangan itu.

Setelah kondisi mereka sedikit membaik, mereka bertiga pun berdiri. Mereka mencari-cari sumber suara itu, tetapi hasilnya nihil.

"Hei! Ya, kalian bertiga! Selamat datang di permainan yang sudah kurancang hanya untuk kalian, namanya adalah...

"The Last Standing"

"Apa? The Last.. Apa?" Kata Rin bertanya-tanya.

"The Last Standing, Rin... Itulah namanya..." Jawab Miku kepada Rin.

"Hei! Siapa kamu?! Tunjukkan wujudmu!" Teriak Kaito meminta sang pemilik suara misterius itu.

"Panggil aku Kiyoteru... Mau melihat wujudku, cobalah lewati permainanku ini. Hahahahaha..." Kata Kiyoteru sambil tertawa, itu lah namanya...

"Sial! Apa maumu, ha?! Cepat beritahu kami!" Teriak Rin dalam ruangan itu.

"Jika kamu ingin keluar dari ruangan ini, carilah clue yang ada di ruangan ini. Perlu kalian ketahui, tidak seluruh ruangan ini tertutup, sekarang carilah... Aku menunggumu.." Kata-kata terakhir dari Kiyoteru sebelum akhirnya tidak ada suara lagi darinya.

"Hum... Mari kita coba sentuh setiap dinding yang ada di ruangan ini, bisa saja ada suatu tombol rahasia..." Kata Miku yang sedang berusaha menyisiri setiap inci dari dinding itu.

Kaito dan Rin pun ikut menyisiri dinding ruangan itu...

Mereka mencari...

Terus mencari...

Dan terus mencari...

-10 menit kemudian-

"Tidak dapat.. Aku tidak mendapatkannya..." Kata Rin mengeluh.

"Sama juga denganku..." Kata Kaito menyambung.

"Disini juga negatif..." Kata Miku dengan pasrah.

"Negatif?" Rin bertanya pada Miku.

Kaito pun menjawab, "Maksudnya juga tidak mendapat apa-apa, Rin..."

"Souka..." Kata Rin tanda mengerti.

Mereka pun terdiam...

"Ada yang mau merokok?" Tanya Kaito memecah keheningan. "Aku juga bawa rokok, nih.." Kaito pun bergurau pada mereka berdua.

"Baka.. Memang kamu bisa merokok?" Tanya Rin meyakinkannya.

Kaito pun tertawa sambil berkata, "Hahaha... Tidak mungkin lah. Aku hanya bergurau, karena aku hanya membawa korek api."

Miku pun ikut tertawa melihat aksi konyol mereka berdua. Rin dan Kaito pun tersenyum. Sepertinya Miku mengalam shock atas kejadian ini.

Kaito pun menyalakan korek api itu. Tiba-tiba saja Kaito langsung memperhatikan api dari korek itu.

Miku pun bingung dengan tingkah Kaito. Ia bertanya pada Kaito, "Ada apa dengan api itu, Kaito?"

"Ah.. Sepertinya ada angin yang masuk ruangan ini. Lihat, apinya merujuk ke arah kiri, berarti ada angin dari arah kanan. Dimana ada angin, disitu ada lubang. Benar bukan?" Kaito menjawab pertanyaan Miku sambil meyakinkan argumennya.

"Benar juga ya.. Ayo kita coba cari sumber angin tersebut!" Rin yang tiba-tiba ikut ngomong rupanya memperhatikan tingkah aneh Kaito juga.

"Benar, Rin. Ayo kita coba cari." Ajak Kaito untuk mencari lubang yang dimaksud.

Tak lama kemudian, mereka menemukan sumber angin tersebut dengan bantuan korek api itu. Mereka mulai meraba sekitar dinding itu, dan Kaito tak sengaja menekan sesuatu yang sepertinya tombol yang menyebabkan pintu yang terbuka pun muncul secara tiba-tiba di sekitar dinding itu.

"Yosh! Kita berhasil! Ayo kita keluar dari tempat ini!" Teriak Rin dengan semangatnya.

Kaito serta Miku pun mengangguk dan mereka bertiga keluar dari ruangan itu.

Apakah mereka akan selamat dari "permainan" itu? Siapakah Kiyoteru itu? Dan apa hubungan dia terhadap sang Trio Diva itu? Semuanya itu akan terjawab nantinya...

Bersambung...