DISTURBANCE
.
.
Hanya seorang Jeon Jungkook yang begitu menyayangi hyungnya Kim Taehyung, akan tetapi Taehyung sangat membencinya dan selalu berusaha menyingkirkan Jungkook. Summary gagal XD *plaakk
Enjoy~~Chu~~ - della gyeo –
KRING….KRING…..
"Hyaa! Jungkook, Matikan jam beker itu cepat! Berisik tau, Aku masih mengantuk!."
Perintah Taehyung pada adiknya "Jungkook"
"Neeeeee….."
Jungkook yang sebenarnya juga masih mengantuk meng-iyakan perintah hyungnya itu dan segera meraih jam beker yang berada di atas meja tepat disamping ranjangnya.
Setelah jam beker mati suasana menjadi hening dan mereka berdua menjadi terlelap kembali dan mulai berpetualang lagi di dunia mimpi.
Tak lama kemudian…
DOOR…..DOOR…..DOOR….
Terdengar keras suara pintu kamar Taehyung dan Jungkook yang mungkin sedang digedor oleh orang. Dan Benar saja, Ternyata orang itu adalah Nyonya Baekhyun, Eomma mereka.
"Hyaa! Taehyung-ah! Jungkook-ie! Bangun! Kalian akan terlambat nanti, Dasar Pemalas!"
Terkaget, Taehyung dan Jungkook langsung tersentak dan terbangun dari tidur lelapnya.
"Aigoo… Jungkook, Tukang antar susu itu suaranya dahsyat sekali ya… Seperti suara Guntur saja."
Taehyung yang masih belum sadar benar dan masih mengigau menggaruk - garuk rambutnya sambil tetap memejamkan matanya yang sepertinya masih lengket dan tidak mau terbuka.
Jungkook yang sudah mulai sadar hanya mengangguk tanda kalau ia meng-iyakan ucapan hyungnya sambil mengucek - ngucek matanya dan menendang selimut putih yang melilit kakinya.
"Mwo? Tukang Antar Susu? Hyaa! Aku ini Eommamu TAEHYUNG! Cepat buka pintunya sekarang!"
Baekhyun mulai kesal dan menggedor - gedor lagi pintu kamar "TaeKook" dengan keras.
"Omoo… Hyung itu Eomma, bukan tukang antar Susu! Ayo hyung bangun nanti eomma semakin marah"
Jungkook yang sudah sadar benar menggoyang - goyangkan tubuh Taehyung yang masih dalam keadaan mengigau dan setengah sadar.
"Oh, jadi itu Eomma."
Taehyung menggaruk - garuk kepalanya lagi. Beberapa detik kemudian…
"Mwo? Eomma?"
Taehyung spontan tersentak kaget. Sepertinya dia sudah benar - benar sadar sekarang.
"Geurae, ini Eomma-mu KIM TAEHYUNG! Cepat buka pintunya!"
Taehyung menelan ludahnya sambil merengek dan memelaskan mukanya.
"Habislah aku sekarang."
Taehyung berjalan mendekati pintu dengan takut, lalu membukanya.
"Taehyung, taukah kau sekarang sudah jam berapa?"
Baekhyun membesarkan matanya sambil menunjuk arloji yang ada ditangan kirinya.
Taehyung mundur kebelakang beberapa langkah sambil memasang wajah polosnya yang lucu.
"Ani, aku tidak tau Eomma, Memangnya sekarang jam berapa?"
"Bukannya hari ini kau masuk jam 8? Kim Taehyung?."
Baekhyun tersenyum palsu sambil bertolak pinggang.
"N…ne.. Memangnya sekarang ini sudah jam berapa Eomma?"
Taehyung melihat Eomma-nya itu dengan wajah ragu, takut dan penasaran yang bercampur aduk menjadi satu membuat muka Taehyung terlihat sangat konyol.
"Sekarang sudah jam 7.30!"
"Mwo? Jam 7.30?"
Taehyung segera menoleh ke arah jam dinding di sudut kamarnya. Dan benar saja waktu sudah menunjukkan pukul 7.34.
"Aaaaaa….. Aku terlambat….."
Taehyung berteriak panik sambil menjambak rambutnya sendiri.
"Geurae, Kau terlambat."
"Arrggghhh…. Aku harus segera mandi…"
Taehyung terus berteriak sambil berlari menuju kamar mandi di sudut ruangan. Setelah memasuki kamar mandi ia menutup pintunya. Tak lama kemudian ia kembali membuka pintu kamar mandi dan kembali berlari menuju kamarnya panik.
"Aaaaaaa… Handuk-ku tertinggal…"
Setelah berhasil meraih handuknya ia kembali berlari menuju kamar mandi dan segera menutup dan mengunci rapat pintunya.
"Aish… Anak itu benar – benar.."
Baekhyun hanya geleng – geleng kepala melihat tingkah putranya yang satu itu.
"Kookie, Eomma sudah siapkan air hangat dikamar mandi bawah, Cepatlah mandi sebelum airnya dingin."
"Ne Eomma."
Jungkook tersenyum pada Eomma-nya lalu bergegas mengambil handuknya dan mulai berjalan pelan ke arah kamar mandi bawah bersama dengan Eomma-nya yang akan menyiapkan sarapan untuk mereka.
Beberapa saat kemudian Taehyung sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan tergesah – gesah. Ia masuk ke kamarnya dan mengunci pintu.
"Arrrggghhh… Aku benar – benar sudah terlambat."
Dengan cepat Taehyung membuka lemari pakaian dan segera mengambil seragam sekolahnya yang sudah tertata rapi di gantungan baju berwarna hitam tepat di sebelah seragam milik Jungkook. Karena terlalu terburu - buru tanpa sengaja Taehyung menjatuhkan seragam bergantungan baju warna putih milik Jungkook.
"Aish… Merepotkan saja kenapa seragam Jungkook harus ada acara jatuh segala."
Taehyung menggerutu sambil memungut baju Jungkook dengan kesal.
"Tidak kusut-kan? Kalau sampe kusut dan Eomma tau kalau aku yang membuatnya kusut, Eomma pasti akan marah – marah."
Taehyung mengoceh sendiri sambil membolak – balik seragam sekolah milik Jungkook. Ia lalu tercengang oleh sesuatu.
"Ahaaa.. aku punya ide. Akan kubuat anak Eomma yang satu ini menikmati indahnya pagi ini."
Taehyung tersenyum licik sambil melirik sinis ke arah seragam milik Jungkook.
Sementara itu dibawah Baekhyun tengah asik menyiapkan sarapan untuk kedua putra kesayangannya. Dengan berpakaian rapi dan berpenampilan elegan Baekhyun bersiap untuk berangkat ke kantor. Daehyun, ayah Taehyung dan Jungkook tengah berada diluar kota, alasannya tentu saja demi pekerjaan. Baekhyun juga bekerja di kantor yang sama dengan Daehyun. Sebenarnya Daehyun sudah melarang Baekhyun untuk bekerja agar Baekhyun bisa fokus mengawasi kedua putranya yang sudah mulai beranjak dewasa akan tetapi Baekhyun menolaknya, karna menurutnya menjadi ibu rumah tangga dan berdiam diri dirumah saja itu tidak menyenangkan. Maka dari itu Baekhyun juga harus pintar – pintar membagi waktu, dimana dia harus berkarir dan juga menjadi seorang ibu rumah tangga yang perhatian kepada kedua putranya.
"Eomma, sudah mau berangkat?."
Jungkook yang baru selesai mandi menghampiri Eomma-nya yang tengah berada di meja makan sambil mengeringkan rambut hitamnya menggunakan handuk.
"Ne Sayang, Eomma sebentar lagi akan segera berangkat. Tidak masalah-kan kalau hari ini kau dan Taehyung hyung pergi ke sekolah naik bus?"
"Ne, Tidak masalah Eomma. Itu akan menjadi sangat menyenangkan."
Jungkook tersenyum manis sambil mengayun – ayunkan tangan Eomma-nya.
"Jinja? Eomma akan sangat senang melihat kau senang."
"Ne, Eomma pergi saja nanti Eomma terlambat. Jangan khawatir-kan Aku dan Taehyung hyung. Kami bisa menjaga diri kami baik – baik. Lagi pula kami-kan sudah dewasa."
"Ne, Eomma percaya kalian bisa menjaga diri kalian baik – baik. Kalau begitu Eomma pergi dulu ne? Bye.. have a nice day at School ya Sayang. Saranghae."
Baekhyun mencium kening putra kesayangannya itu dengan penuh rasa sayang.
"Ne, Eomma hati – hati ne. Nado Saranghae."
Jungkook tersenyum senang sambil melambaikan tangannya ke arah mobil Eomma-nya yang sudah mulai berjalan pelan.
"Oke, sekarang saatnya berganti pakaian kalau tidak aku bisa terlambat."
Jungkook segera membalik-kan badan dan berjalan menuju tangga yang menghadap ke pintu. Tanpa diketahuinya ternyata Taehyung yang sudah berpakaian rapi, memakai sepatu dan membawa tasnya tengah berdiri di salah satu anak tangga itu sambil melihat Jungkook dengan tatapan benci dan tidak suka.
"Hyung? Sejak kapan berdiri disitu?."
Jungkook yang terkejut lantas berjalan ke arah Taehyung sambil tersenyum ramah.
"Sejak kau melakukan hal yang menyedihkan itu bersama Eomma-mu. Yang mungkin tidak pernah terjadi padaku dan bahkan tidak akan pernah."
Taehyung berjalan menuruni anak tangga dengan acuh dan tidak menghiraukan Jungkook sama sekali. Ia melewati Jungkook dan menabrak-kan keras bahunya dengan bahu Jungkook.
Jungkook yang mendengar jawaban hyungnya itu terkejut. Ia hanya terdiam dan terpaku. Taehyung membuka pintu rumah dan lantas keluar untuk pergi ke Sekolah.
Lalu Jungkook mencegahnya.
"Hyung, Jangan pergi dulu. Ayo kita berangkat bersama – sama tunggulah sebentar aku akan segera berganti pakaian."
BRRAAKK
Taehyung menutup pintu dengan keras dan berpura – pura tidak mendengar apa yang Jungkook katakan .
"Hyung.."
Jungkook menunduk sedih.
"Aku hanya ingin menjadi saudara dan adik yang perhatian dan sayang padamu. Tapi kenapa kau sepertinya sangat tidak menyukaiku. Apa salahku sebenarnya?."
Jungkook bergumam sendiri sambil meneteskan air matanya.
Hubungan mereka memang tidak baik. Taehyung selalu merasa kalau dirinya telah disisihkan oleh Eomma-nya yang lebih menyayangi Jungkook dibandingkan dengan dirinya. Taehyung sangat membenci Jungkook sejak mereka kecil. Tapi Jungkook sangat menyayangi Taehyung lebih dari dirinya sendiri. Jungkook selalu berharap Taehyung dan ia bisa kompak dan saling menyayangi layaknya adik kakak dan saudara.
Jungkook sudah siap. Ia sudah berpakaian rapi dan lengkap. Tak lupa ia memakan roti yang telah disiapkan Eomma-nya.
"Hhhmmhh.. hyung tidak memakan roti yang sudah disiapkan Eomma untuknya. Lebih baik aku bawakan saja untuknya."
Jungkook tersenyum. Ia mengambil kotak makanan kecil dan segera memasukkan roti milik Taehyung kedalamnya.
"Sebaiknya aku memakan rotiku sambil berjalan saja. Sekarang sudah jam 07.45 aku akan terlambat."
Jungkook bergegas keluar dan mengunci pintu rumahnya. Ia berjalan menuju halte Bus untuk menunggu Bus yang akan mengantarkannya ke Sekolah.
Sesampainya ia di Halte Bus ia duduk dan kembali memakan rotinya. Jungkook masih menunggu Bus yang akan menuju ke arah sekolahnya.
"Sebaiknya aku menyiapkan uangku dulu agar nanti aku tidak kerepotan."
Jungkook meraba saku bajunya untuk mengambil uang.
"Uangku? Kenapa tidak ada?."
Jungkook kembali mengeceknya.
"Benar, ini kosong. Lalu kemana uangku?."
Jungkook panik ia mencari – cari uangnya di saku celana dan tas. Tapi tidak membuahkan hasil.
"Apa tadi uangku terjatuh ya? Arrgghh… ceroboh sekali aku ini."
Jungkook yang sangat kebingungan berputar – putar tak menentu.
"Kalau tidak segera berangkat Aku bisa terlambat. Tapi Bagaimana caranya aku bisa ke Sekolah sekarang? Aku tidak memiliki uang sama sekali. Tidak mungkin aku berjalan kaki. Sekolah sangat jauh."
Jungkook mondar – mandir kebingungan akhirnya ia memutuskan untuk menelepon Taehyung.
"Yoboseo."
Terdengar suara Taehyung dari balik telepon Jungkook.
"Yoboseo, hyung kau harus menolongku. Aku kehilangan uangku sehingga aku tidak bisa naik Bus kalau aku tidak segera berangkat sekarang maka aku akan terlambat. Tolong bantu aku hyung. Aku mohon."
Jungkook merengek berharap Taehyung mau membantunya.
"Kenapa kau minta bantuan padaku? Mintalah bantuan pada Eomma-mu yang sangat mencintaimu itu. Kau kan anak kesayangannya. Buat apa minta tolong padaku. Sebaiknya kau minta tolong saja ke Eomma perimu itu. Jangan telepon atau menggangguku lagi sekarang. Kau hanya bisa membuatku kerepotan. Kau benar – benar sangat mengganggu."
Jungkook sangat terkejut sekaligus sedih mendengar jawaban kasar Taehyung.
Taehyung mematikan teleponnya.
"Yoboseo.. Yoboseo.. Hyaa.. hyung.. Hyaa.. Taehyung hyung.. Yoboseo.. ahh hyung mematikan teleponnya."
Jungkook duduk dibangku halte dengan lemas dan tak berdaya. Ia terdiam mengingat apa yang dikatakan Taehyung ditelepon tadi.
"Taehyung hyung.."
Jungkook bergumam sambil menahan air matanya yang sudah mulai bergenang di matanya.
Tiba – tiba mobil sedan berwarna putih datang dan berhenti tepat dihadapan Jungkook yang tengah duduk termenung meratapi nasibnya pagi ini.
Jungkook melihatnya kaget.
"Eomma.."
.
.
.
.
TBC
Sementara segitu dulu mau lihat ada yang respons ga XD
btw, ini postingan pertama saya disini. saya akan terus berkarya dalam dunia perfanfictionan /? aslinya dulu FF ini castnya Jo Twins tapi karna VKOOK lagi meracuni author well beginilah jadinya XD
oke, RnR please~
